Bagaimana jika kedua insan yang memiliki profesi berbeda justru sebenarnya memiliki rahasia di belakang nya? seorang chef yang ternyata pembunuh berdarah dingin begitupun dengan sosok wanita cantik yang menjelma seperti Dewi namun memiliki kebiasaan yang tak pernah orang lain sangka.
Pekerjaan mereka yang seorang chef dan model hanyalah sampul bela untuk menutupi jati diri mereka yang sebenarnya.
"Ahh kau sangat lemah Ale, bagaimana aku harus menghukum mu?"
Berpura-pura lemah dan bodoh untuk memicu musuh dan lawan membuat keduanya berakhir bersama, wajar saja bagi seorang Chareen Lee yang mengejar cinta seorang chef tampan itu. Karena sebenarnya dia sangat penasaran dengan sosoknya yang sangat misterius.
Jangan lupa baca untuk melihat perjalanan hidup mereka berdua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Barnard
Chareen tidak jadi pergi makan siang di luar, dia memilih kembali ke tempat pemotretan bersama William. Terlebih di sana pun ada Barnard yang ingin bertemu dengan nya, bukankah itu suatu keberuntungan untuk Chareen?
Dari jauh Chareen sudah bisa melihat sosok Barnard yang tengah duduk dengan gagah nya, wajah tampannya begitu di puja oleh staf maupun model lainnya yang ada di sana. Namun tak ada satupun yang menarik perhatian laki-laki bak lukisan itu.
"Ohooo, ada apa gerangan tuan muda tampan ini mengunjungi ku di waktu sibuk nya?" Tanya Chareen dengan terkekeh dan duduk di hadapan Barnard yang nampak tersentak dengan kemunculan nya itu.
"Aku merindukanmu..." Balas nya dengan tersenyum kecil.
Orang-orang yang ada di sana melotot, apakah itu benar tuan Barnard yang begitu enggan berdekatan dengan wanita?
"Hahaha sudah ku duga..." Tawa Chareen.
"Apa kau sudah makan siang?" Tanya Barnard lagi.
"Belum, apa kau mau makan siang bersama ku?" Tawar Chareen.
"Tentu" Angguk Barnard.
Mereka bangkit dari duduknya dan berjalan beriringan, saat mereka hendak masuk ke dalam mobil, mereka berpapasan dengan sosok Alegra yang nampak datar menatap Barnard.
"Ale?" Heran Barnard dengan kemunculan nya
"Hmm" Angguk nya.
Chareen lupa, bahwa mereka memang berteman. Bukankah itu bagus?
"Ben, ayo... Aku sudah lapar" Manja Chareen dengan menggandeng lengan Barnard.
"Hmm, kalo begitu kami permisi" Ucap Barnard pada Alegra yang hendak mengucapkan sesuatu namun segera ia urungkan ketika melihat Chareen yang enggan untuk menatap nya.
Selepas kepergian mereka, Alegra mendengus sebal dan memilih untuk masuk ke tempat pemotretan. Raini yang melihat ekspresi kesal Alegra menatapnya heran, apakah terjadi sesuatu dengan tuannya itu?
"Tuan, apa anda baik-baik saja?" Tanya Raini.
"Hmm"
"..."
________
"Ayo" Ajak Barnard dengan tersenyum dan menggandeng lengan Chareen untuk memasuki restoran mewah itu.
"Hmm" Angguk Chareen dengan tersenyum.
Para pengunjung yang melihat sosok Chareen diam-diam memotret nya yang sedang menggandeng lengan Barnard, mereka mendecak iri melihat nya.
"Apa semua orang cantik akan berprilaku seperti itu? menggandeng lengan laki-laki tampan dengan mudah"
"Hhhh, kau benar. Wanita secantik dirinya tidak mungkin di tolak oleh mereka"
"Justru mereka lah yang mengejar nya, apa kalian lupa bahwa nona Chareen belum pernah berpacaran?"
"Ah ya, kau benar. Mungkinkah selera yang dimiliki nya sangat tinggi?"
"Jika benar seperti itu, bukankah tuan Jimmy juga sempurna? terlebih tuan Barnard"
"Mungkin mereka semua bukan tipe nya"
"Mungkin saja"
________
"Aku sangat sedih saat kau mengundurkan diri dari perusahaan ku kemarin, kau tahu? mereka semua terlihat seperti wanita malam dari pada seorang model papan atas" Keluh Barnard.
Chareen terkekeh geli, dia menangkup wajah nya menggunakan kedua tangannya dan menatap Barnard langsung.
"Kenapa? apa kau lupa bahwa aku sedang sakit saat itu?" Tanya Chareen.
"Ya aku tahu, tapi kenapa kau menerima tawaran dari perusahaan Vitton hmm?"
"Kau ini, aku tidak betah terlalu lama berdiam diri di mansion! lagian saat menerima kontrak dari perusahaan nya aku sudah sehat kembali"
"...."
"Aku yakin kau menemui ku bukan hanya untuk mengajak ku makan siang bersama" Ucap Chareen.
"Kau benar, aku ingin memaksa mu untuk menjadi pasangan ku di acara ulang tahun perusahaan Vitton lusa"
"Hahaha kau ini benar-benar Ben, kenapa kau ingin memaksa ku?" Tawa Chareen dengan anggun nya.
"Aku tahu banyak yang mengantri untuk mengajak mu pergi bersama, aku dengar kau juga tamu VVIP di sana"
"Hmm, baiklah... Aku akan menemanimu pergi" Senyum Chareen.
Bukankah itu bagus? menyelam sambil minum air? Lagian, Barnard juga tidak buruk untuk menjadi pasangannya nanti. Bahkan Barnard juga bisa di katakan sebagai laki-laki sempurna dengan paras yang membuat wanita bertekuk lutut di hadapan nya.
"Okee, aku akan mengirimkan gaun untuk mu nanti malam" Senang Barnard yang di balas anggukan oleh Chareen.
"Oke"
Mereka menghabiskan waktu makan siangnya dengan berbincang hingga waktu makan siang pun selesai mereka baru pulang.
Barnard mengantarkan Chareen kembali ke tempat pemotretan, mereka bercanda satu sama lainnya di sepanjang jalan.
"Nona..." Sapa Raini dengan tersenyum membuat langkah Chareen terhenti.
"Baik" Angguk Chareen yang mengerti akan hal yang ingin di bicarakan oleh Raini.
"Ben, terimakasih banyak" Senyum Chareen dengan memeluk nya dan menempelkan kedua pipi nya berulang kali pada Barnard yang hanya tersenyum kecil.
"Sama-sama,lain kali aku harap kau akan menerima ajakan ku lagi" Balas Barnard dengan mengelus rambut Chareen.
"Siapa yang ingin menolak ajakan laki-laki tampan seperti mu" Ucap Chareen dengan terkikik geli.
"Kau ini, kalau begitu aku pergi..." Pamit Barnard yang di balas anggukan oleh Chareen.
Chareen tidak tahu bahwa tindakannya selalu di perhatikan oleh seseorang dari jauh, dia terlihat kesal dan marah. Namun tidak berhak untuk mengatakan hal tersebut pada orang yang bersangkutan, karena apa? karena dia bukan siapa-siapa untuk wanita tersebut.
"Ada apa?" Tanya Chareen pada Raini yang mengajak nya ke tempat yang lebih sepi.
"Dengar, aku mendapatkan kabar dari Claire bahwa nanti...." Raini menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat situasi.
"Saat di pesta perusahaan Vitton nanti, dia akan....."
"Nona, sudah waktunya" Ucap seseorang membuat mereka berdua tersentak kaget.
"Ahh baik, kita lanjutkan di mansion ku saja! Malam ini kau menginap lagi okeee" Ucap Chareen yang di balas anggukan oleh Raini.
Chareen pun segera bersiap dengan William di sampingnya, William yang melihat Chareen yang sudah membaik hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
Perlu William catat, Chareen masihlah labil!!!
"Willi, apakah kau tahu di mana ponsel ku?" Tanya Chareen.
"Ini nona" Balas William dengan menyerahkan ponselnya.
"Apa ada seseorang yang menelpon ku?"
"Ada, nona Claire yang terus menelpon anda. Dia bilang malam nanti dia akan menginap di mansion"
"Ohh baiklah..." Angguk Chareen.
Sepertinya apa yang mereka ingin katakan sangatlah penting, dia sangat penasaran akan hal itu.
"Nona, apa nona akan pergi bersama tuan Barnard atau tuan..."
"Aku akan pergi bersama Ben, kau juga harus pergi bersama Claire" Ucap Chareen.
"Ehh tapi...."
"Tidak ada tapi tapian Wil!!!" Kesal Chareen membuat William bungkam.
"Baiklah..." Pasrah nya kemudian membuat senyum Chareen muncul.
Dia tahu, William juga sudah mulai menerima Claire. Meskipun harus melakukan pendekatan yang lebih jauh lagi tapi Chareen sangat senang melakukan nya.
Selain cantik dan baik, Claire juga sangat mencintai William dan Chareen yakin akan hal itu bahwa Claire pasti membuat laki-laki yang sudah ia anggap sebagai kakak nya sendiri bahagia.
