NovelToon NovelToon
Lily ( From The Hill To The Valley)

Lily ( From The Hill To The Valley)

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Office Romance / Careerlit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Meg Yorah

Lily, gadis muda yang menjadi tulang punggung keluarga. Lily adalah anak kedua dari keluarga Brown, seorang pengusaha yang bangkrut dan meninggal dalam kecelakaan mobil bersama sang istri. Tidak ada harta yang ditinggalkan. Semua dijual untuk menutupi utang perusahaan. Nyonya Hannah, nenek Lily adalah wanita yang tidak bisa menerima keadaan. Dia tetap merasa kaya walau harus mengontrak di kawasan kumuh di pinggiran ibu kota. Begitu juga kakak Lily, Amber Rose yang tidak bisa melepaskan kehidupan hedon masa remajanya. Dia melakukan apa saja demi uang walau itu salah. Lily berjuang sendiri menghidupi keluarganya dengan cara halal. Adik Lily dan Rose, Corey yang masih SMA bisa dibilang berandalan. Tapi dia sangat menyayangi dan menghormati Lily walau sering membuat masalah yang membuat pusing keluarga itu.

Lily jatuh cinta pada Jared Watson, anak pengusaha kaya yang ternyata hanya memanfaatkan Lily sebagai bahan taruhan. Bagaimana akhir kisah Lily? Kita ikuti bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meg Yorah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rendezvous

Karmila kecewa ketika dia tahu bukan Lily yang akan mengajar cucunya. Walau tidak kenal dekat, issue yang pernah berhembus 11 tahun lalu masih dibicarakan beberapa orang.

Amber Rose, gadis itu sekarang telah berumur 29 tahun. Tapi dia masih betah melajang.

Entah karena belum menemukan orang yang tepat atau dia memang penyuka kebebasan.

Karmila tidak dapat menahan rasa penasaran tentang Rose sehingga dia menanyakan hal ini langsung kepada sang adik, Lily.

Lily bercerita apa adanya, termasuk menjawab gossip 11 tahun lalu. Dia yakin itu tidak benar.

Lily tahu pasti saat ayah ibunya meninggal, Rose bekerja sebagai penerjemah dan tour guide untuk membiayai sekolahnya dan adik mereka.

"Rose was a good sister then, dan sekarang masih kok." kata Lily.

"Kamu yakin Rose beneran nggak tau kalau Bagas itu udah punya istri?"

"Yakin. Dia kelihatan hancur banget waktu tahu Mas Bagas ternyata udah nikah. Dia langsung keluar dari tempat kerjanya. Daripada harus sekantor dengan Mas Bagas dan menimbulkan masalah, Kak Rose milih resign."

Karmila manggut-manggut mendengar penjelasan Lily.

"Okay... Nanti kita coba ya. Yang penting Lily cocok, nanti saya bakalan hire dia."

"Makasih banget ya, Bu Mila." Lily tulus berterimakasih pada Karmila tapi dia tidak tulus memberi pekerjaan itu untuk kakaknya. Tapi demi sang nenek, Lily merelakannya.

Pembawaan Rose yang ceria ternyata membuat Lily menyukainya. Rose sangat cocok menjadi guru. Dan hal ini agak membuat sang adik cemburu. Lily Brown berharap Lily Numa tidak menyukai kakaknya sehingga dia mendapatkan lagi pekerjaan yang harusnya untuknya itu, tapi ternyata gadis cilik itu sangat menyukainya. Dan Lily harus mengubur keinginannya dalam-dalam.

Sore itu, sepulang mengajar Lily, Rose berjalan di sekitar Shining Moon. Dia merindukan tempat itu jujur saja. Rose memakai masker, celana hitam panjang, cardigan oversized hitam selutut dan topi putih yang ditekan dalam. Rambutnya panjangnya dibiarkan tergerai. Dia tidak ingin dikenali. Dan dengan penampilannya yang sekarang, kemungkinan kecil dia dikenali.

"Rose..." panggil seseorang yang sangat dikenalnya.

Rose menoleh ke belakang.

Benar saja. Ada Bagas disana.

Rose mengabaikan pria itu,dia berjalan sangat cepat, nyaris berlari. Sesekali dia menoleh ke belakang. Dilihatnya Bagas mengikutinya.

Rose berlari dan menghentikan taxi yang kebetulan kosong. Sayangnya saat hendak membuka pintu taxi, tangannya berhasil digenggam oleh Bagas.

"Jalan aja, Pak. Maaf ya." kata Bagas pada supir taxi itu.

"Tunggu, Pak. Saya mau naik."

Supir taxi itu bingung, harus jalan atau menunggu sampai Rose masuk.

"Bapak jalan aja. Dia istri saya, lagi berusaha kabur." kata Bagas mengarang bebas.

Sopir taxi mengira dia memahami situasi. Dia langsung tancap gas meninggalkan dua orang itu.

"Lepasin gua." Rose mencoba melepaskan genggaman tangan Bagas.

"Nggak. Aku nggak mau lepasin sebelum kamu denger penjelasan aku."

"Apasih... Gua nggak butuh penjelasan apapun. Anggap kita nggak pernah saling kenal. Lepasin atau gua teriak." Rose mengancam Bagas. Tapi Bagas sepertinya tidak peduli.

Dia memeluk Rose, melepas maskernya dan mencoba menciumnya.

Rose berusaha mendorong Bagas. Tapi tenaganya kalah kuat.

Rose heran dengan orang yang lalu lalang tapi seolah tutup mata dengan apa yang terjadi pada mereka berdua.

Tanpa mereka sadari, seseorang memotret mereka dari jauh.

Sebuah mobil berhenti tepat di hadapan mereka. Dari kursi penumpang terlihat seorang pria warga negara asing keluar menghampiri mereka.

"What's going on?"

"None of your business, Sir. Just leave us alone."

"Stop pulling her, Sir. Otherwise I call the cop."

kata laki-laki itu sambil mengutak-utik telepon genggamnya.

Bagas akhirnya melepaskan Rose.

"You alright, Miss?" tanya pria itu.

Rose hanya mengangguk.

"Thanks for your help, Sir. I need to go."

Rose segera menyetop taxi. Akhirnya dia berhasil kabur dari Bagas.

Dari spion dia masih sempat melihat Bagas dan pria asing itu nampak berdebat. Tapi dia tidak peduli. Dia bersyukur bisa lepas dari laki-laki yang telah membohonginya dan meninggalkan trauma yang cukup dalam baginya.

Begitu sampai rumah, Rose langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri.

Selama hampir sebulan bekerja untuk keluarga Numa, belum sekalipun Rose bertemu dengan ayah ibu Lily. Dia hanya sekali bertemu Karmila, nenek dari Lily dan boss dari adiknya. Sebenarnya Rose tidak peduli, karena baginya yang penting adalah mendapatkan uang sesuai yang dijanjikan. Tapi disisi lain, dia sedikit penasaran seperti apa orangtua Lily.

Selesai mandi, Lily melihat-lihat lagi isi lemarinya yang hampir semuanya dipenuhi baju-baju yang cenderung mini dan terbuka. Nyaris tidak ada yang panjang dan lebih tertutup. Tapi dia beruntung masih memilikinya walau tidak banyak.

Saat bertemu pertama kali, Karmila berpesan pada Rose untuk selalu memakai celana panjang, rok di bawah lutut dan baju atasan yang longgar dan tertutup ketika mengajar Lily. Dan selama sebulan itu dia tidak banyak berganti mode. Hal yang sebenarnya sangat dihindari Rose.

Rose tidak mungkin meminjam baju Lily. Karena postur tubuh mereka jauh berbeda.

Dengan uang gaji yang langsung diterimanya dalam setiap pertemuan, dia bertekad akan membeli pakaian kerja yang lebih formal. Dia berencana membeli 4 stel baju untuk bulan ini. Walau hanya yang "murah" saja.

Sore itu, Karmila menemui Rose lagi untuk yang kedua kali. Dia bilang hari ini, orangtua Lily ingin mengajaknya makan malam. Karmila berharap Rose bisa meluangkan waktunya. Rose mengatakan bahwa dia bersedia.

Akhirnya waktu makan malam pun tiba. Ternyata hanya ada Antoinne, Georgina, Lily dan Rose.

Saat menjabat tangan Rose, Antoinne nampak kaget. Tapi tidak dengan Rose. Dia sepertinya lupa bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya, Nona Brown?" tanya Antoinne penasaran.

"Tidak, Sir. Ini pertama kalinya kita bertemu." jawab Rose.

"Terimakasih sudah bersedia mengajar anak kami, Miss Brown. Lily selalu bercerita tentang anda. Dia menyukai anda yang cantik dan sangat baik." Giorgina tulus memuji Rose

"Terimakasih untuk pujiannya, Ma'am. Lily anak yang sangat cerdas, dia juga punya rasa ingin tahu yang sangat besar. Ini tentu bagus dalam proses belajar. Mudah-mudahan semangatnya terus seperti ini. Mungkin dalam 6 bulan dia sudah bisa membuat novel berbahasa Inggris atau Indonesia." gurau Rose ketika memuji Lily.

"Ahhh..itu sepertinya agak berlebihan ya." tukas Antoinne yang ragu anaknya sehebat itu. Karena yang dia tahu, Lily ini kalau belajar malasnya setengah mati.

"Ma Moitié, tidak seharusnya kau berkata seperti itu." tegur Giorgina.

"Aku bercanda Mon áme soeur." kata Antoinne sambil mencium sang istri.

Kemesraan mereka menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa iri di hati Rose. Entah setan dari mana yang membisikinya, Rose melihat masa depan yang cerah jika bisa mendekati Antoinne. Dia menafikkan janjinya pada sang ayah. Dia tidak sabar menanti waktu itu. Merengkuh Antoinne ke dalam pelukannya

1
Ratna Shinta Dewi
Saran aja ni kak. Untuk bahasa asing dan bahasa daerah dikasih terjemahan. Semangat
Ratna Shinta Dewi
nama panjang Mpok Odah, Saodah bukan wkekwk
Meg Yorah: Bukan Kak..
Raudah nama panjangnya mah..hehe
total 1 replies
Ratna Shinta Dewi
secara wajar, manusia menyukai keindahan, nenek lebih sayang ke Rose krn cantik, tp ketulusan Lily memenangkan hati nenek
Ratna Shinta Dewi
jangan makan daging rendang nenek, gak baik buat nenek2, buat saya aja xixixi
Meg Yorah: Hehehe... Makasih komentarnya, Kak. Alhamdulillah, ini komentar pertama yang saya dapat. Tolong terus dukung saya ya, Kak. Terimakasih.
total 1 replies
Ratna Shinta Dewi
warga kok baik bgt sih, masak ada tetangga begitu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!