Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah Pikiran
"Kak, kita terima saja tawaran ayah" ucap Jingga tiba²
Sontak Jimmi melepaskan pelukannya dan menatap Jingga. bagaimana tidak Jingga telah merubah pikirannya.
"sayang kamu serius? Yakin?" Jimmi tidak percaya dengan apa yang didengarnya
Jingga mengangguk kuat "iya". Jingga berpikir kenapa harus menunggu lama untuk mengikat janji suci bersama Jimmi, apa beda nya nanti dan sekarang, toh mereka berdua saling mencintai dan ingin menikah. Jingga akan mengenal Jimmi dalam pernikahannya nanti, dia sudah siap dengan apa yang terjadi nanti bila tidak sesuai harapannya, Bukan kah tidak ada manusia yang sempurna, dia akan mengimbangi kekurangan Jimmi. Dan hidup bersama selamanya.
Jimmi kembali memeluk Jingga kali ini dia menitikkan air mata nya karena bahagia dan terharu dia tidak menyangka hubungannya bersama Jingga begitu mudah jalan nya dari awal sampai saat ini, "terimakasih sayang" Jimmi berbisik lalu menenggelamkan wajahnya di bahu Jingga.
"aku akan menelpon mama papa untuk pulang menemui ayahmu" Jimmi mencari ponsel nya dan mulai mencari nomor mama nya.
"halo mama"
"iya jim"
"mama kapan pulang?"
"besok, kenapa?
"bisa pulang sekarang?"
"ada apa jim? apa ada sesuatu yang terjadi?"
"aku akan menikahi Jingga sebelum pergi ke jepang"
"HAH. Jimmi kamu serius??"
"aku serius ma"
"kenapa mendadak sekali, waktu itu kamu menolak untuk bertunangan dengannya, sekarang justru kamu mau menikahinya, apa yang terjadi?"
" tidak ada, ayahnya menyuruhku menikahinya segera dan kami menyetujuinya"
"ya ampun kalian ini, ya sudah nanti mama bilang ke papa dulu" telpon Jimmi pun terputus.
Jimmi kembali memeluk Jingga, dia masih tidak menyangka dia akan menikahi kekasihnya tersebut. "kaka ayo bantuin aku ngerjain ini" Jingga mengingatkan Jimmi dengan skripsinya.
Mereka pun mulai mengerjakan skripsi Jingga, Jimmi membantu mengarahkan Jingga, Jingga pun mengetik skripsinya, mereka mulai berdiskusi.
Ditengah mereka sedang berdiskusi, Jimmi menerima pesan dari mama nya, kalau mereka akan pulang malam ini dan besok akan menemui ayah nya Jingga.
Beberapa menit kemudian ayah Jingga keluar dari dalam kamar. Dia melihat anak nya masih mengerjakan skripsinya " masih belum selesai?" tanya nya.
"sedikit lagi yah" ayah nya melangkah menuju sofa. "ayah laper mau makan?" tanya Jingga.
"iya, selesaikan aja dulu kerjaanmu, lalu kita pergi makan, kamu ikut ya" Ayahnya menunjuk Jimmi.
Jimmi pun mengangguk
"adikmu pulang jam berapa?"
"katanya sih malam" jawab Jingga
"Besok penerbangan jam berapa dia?"
"paling akhir yah, dia mau nginap dulu semalam di balikpapan, pagi baru balik samarinda"
"oh ya sudah kalau begitu, ayah bareng dia aja"
"ayah" panggil Jingga. Lalu Jingga menoleh ke arah Jimmi. Mengisyaratkan agar Jimmi bicara pada ayahnya.
"kami sudah berunding tadi, kami menerima tawaran ayah, saya juga sudah bilang pada orang tua saya, saya akan menikahi Jingga sebelum saya pergi, besok mereka akan menemui om" ucap Jimmi.
"alhamdulillah, akhirnya kamu berubah pikiran juga mba" ucap ayahnya bahagia.
*tingtong* bel berbunyi. Jingga membuka pintu. "katanya malam baru pulang?" tanya Jingga
"ayah" Barra terkejut melihat ayah nya ada didepan matanya.
"kenapa kaget ayahmu datang?"
Barra nyengir, " kenapa ngga bilang kalau mau datang?" Ucap Barra
Jingga menarik telinga adiknya "memang nya kamu kemarin datang ngomong ke aku?" "mana sini kartu ku" Jingga meminta kartu atm nya.
"mba, aku ini belum duduk loh"
"biar aja, nanti aku lupa, kalau aku lupa kamu juga ikut pura² lupa, sini..!" pinta Jingga.
Barra menyerahkan kartu nya. "mandi sana, kita pergi makan"
Barra pun selesai mandi, mereka pergi makan malam bersama.
