Aulya

Ceklekk??!

Aulya sibuk bercerita dengan Tania tentang sikap Tania nanti yang bisa saja kebablasan.

"Aulya?" sapa seseorang membuat Aulya menoleh ke asal suara ternyata dari Rinaldy.

Rinaldy berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju Aulya dan berdiri tepat dihadapan Aulya sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

"ini pertemuan tidak terduga, kamu selalu menghindariku." ucap Rinaldy.

Aulya sempat terperanjat tapi hanya sejenak saja sudah berubah tenang dengan raut yang begitu tenang, "lalu?" tanya Aulya dengan datar.

"Nona Aulya??" sapa wanita paruh baya tapi masih kelihatan masih muda (pemilik Toko Pakaian Elit) menghampiri Aulya sambil melihat ke arah Aulya dan Rinaldy bergantian namun Ia tidak mau ikut campur masalah mereka hanya pura-pura tidak tau saja sebab yang paling utama bagi Wanita itu adalah pemasukannya.

"Bunda? panggil saya Aulya saja Bunda." pinta Aulya pada Wanita itu yang sangat terkenal dengan sebutan Bunda Elit (Lindy) jadi semua Orang yang bertemu dengan Wanita itu selalu memanggil Bunda.

Bunda Elit (Lindy) tersenyum hangat lalu memegang kedua tangan Aulya, "baiklah, kamu masih sangat cantik dan begitu muda loh??! kok bisa membuat gaun seindah itu? apa kamu reinkarnasi dari nenek pembuat gaun pertama?" canda Bunda Elit memperhatikan fashion Tania disamping Aulya begitu menawan tapi Aulya yang terlihat begitu santai pun punya pesona nya sendiri.

Aulya terkekeh anggun saja, "terimakasih Bunda, apa Bunda sibuk?" tanya Aulya sopan sambil melirik Rinaldy yang bersedekap dada terus memandangnya.

sebenarnya Rinaldy sudah berusaha menemui Aulya tapi ada saja halangannya, seperti Aulya sedang tidak ada di Toko, ke acara manapun sudah menghilang begitu saja, jadi sulit bagi Rinaldy bertemu dengan Aulya terlebih lagi Ia sedang menyelesaikan kasus sidang hingga tidak ada waktu baginya bermain-main mengejar Aulya.

"kalau Bunda sibuk pun tidak apa, Aku akan pergi serta menunggu kalian selesai berbincang." sambung Aulya tersenyum sopan saat Bunda Lindy tampak celingukan ke arah Rinaldy seolah meminta jawaban untuk Aulya.

Aulya tidak suka hal itu jadi mencoba memutus segalanya, Aulya menunduk sopan lalu hendak berbalik namun Rinaldy menahannya dengan memegang ujung jaketnya.

"Aulya seorang Desaigner muda dan matamu pasti sangat jeli dengan penampilan, menurutmu pakaian yang mana bisa aku kenakan di acara yang akan aku datangi? tema nya sama dengan Mamiku." tanya Rinaldy untuk pertama kalinya berbicara panjang X lebar.

Aulya menoleh tajam ke Rinaldy sambil merapatkan bibirnya terlihat lucu apalagi mata tajam itu mulai melotot saat Aldy (Rinaldy) malah tersenyum miring.

"aku tidak bisa menemuimu seberapa keras pun aku mencarimu tapi sekarang kita bertemu karna tidak sengaja, menurutmu aku bisa melepaskanmu begitu saja?" batin Aldy semakin menyeringai saja.

"iya Aulya, buktikan matamu tidak salah bagi Bunda..?! Bunda akan pertimbangkan semua kerja sama kita bahkan Bunda mau meminjam Modelmu dan membayarnya dengan harga 3 kali lipat kalau mau sabar menghadapi fotografer kami yang selalu menuntut sempurna." Bunda Lindy menanggapi malah mendukung Aldy.

Aldy melirik Lindy sekilas seolah lirikannya menandakan kalau pekerjaannya tadi bagus dan akan memberinya bonus, Wo...?! Aldy memang seorang Jaksa tapi memiliki banyak usaha seperti penanam modal, apalagi Ia seorang Jaksa yang sangat terkenal dengan kasusnya yang sulit ditangani oleh detektif terbaik sekalipun.

Aulya yang tau Lindy mendukung Aldy pun menghela nafas lalu melihat ke arah Tania yang mengerjab memandang Aulya seolah tidak memikirkan apapun penawaran yang begitu menarik oleh Bunda Lindy sedikitpun.

Aulya terpaksa mengalah tapi wajahnya tidak ada senyumnya sedikitpun, Aulya malah memasang raut wajah jutek dan ketusnya menunjuk pakaian yang dipilihnya lalu di perlihatkan dari sisi kiri-kanan Aldy yang kebingungan tapi penasaran dengan trik Aulya tanpa membuatnya harus kerepotan menukar-tukar pakaian seperti kebanyakan Orang lain.

Aulya terus menggeleng dengan wajah datar lalu puluhan pakaian dikerahkan untuk disesuai kan dengan Aldy tapi melalui penilaian Aulya, sebenarnya semua pakaian itu sangat bagus hanya saja Aulya mencari yang puncak terbaik dari semua yang terbaik karna itulah yang diinginkan setiap perempuan.

"stop...!" Aulya akhirnya mengeluarkan suaranya dan Bunda Lindy bangkit dari duduk lesunya karna tak ada pakaian yang cocok dengan Aldy tapi apa yang Aulya lakukan tadi tidak merusak semua merek pakaiannya dengan di uji ke tubuh seseorang untuk menilai kecocokannya.

Tania pun berbinar seketika karna tau pilihan Aulya tidak akan pernah salah, walaupun Aulya tidak suka dengan Aldy tapi demi pekerjaan Aulya akan sangat pekerja keras dan profesional.

"pakai itu!" pinta Aulya dan Aldy menerima hanger yang diberikan oleh karyawan yang memegang pakaian itu.

"yakin ini yang terbaik? kenapa warna nya begini?" tanya Aldy untuk pertama kalinya protes.

"kalau begitu bukan salahku, siapa yang sejak tadi bertanya mana pakaian yang bagus? aku hanya melakukan tugasku sisanya terserahmu." kata Aulya sambil menghela nafas lalu izin pada Bunda Lindy bahwa Ia akan mencari gaun di lantai 5.

.

Asisten Aldy yaitu Baston yang sedang keluar dari Toko itu mencari makan siang pun terperangah melihat Aldy berada di depan Kaca memperhatikan sebuah baju formal berwarna Cream dengan garis emas sungguh aneh namun sangat Elegan juga simpel tapi mengapa Aldy ingin mencobanya? jika buruk pun Aldy akan membelinya karna pilihan Aulya.

Bunda Elit hanya diam saja tanpa berani protes sebab Pakaian Formal yang dipilihkan Aulya sebenarnya biasa saja namun Ia melebarkan matanya saat Aldy masuk ke Ruangan ganti yang artinya Aldy memang ingin memakainya.

"ada apa dengan Tuan, Bun?" tanya Baston ke Bunda Elit dengan nada berbisik pelan ternyata Bunda Lindy adalah Ibu kandungnya Baston.

dulu Toko Bunda Elit pernah jatuh bangkrut karna para pengunjung Toko nya yang berasal dari kalangan bawah,menengah, memotret pakaian yang Ia buat lalu disebarkan ke media serta dipakai namun tidak dibeli berkali-kali sampai labelnya rusak sehingga tidak ada kalangan VVIP mau mengenakan pakaian yang memiliki label rusak apalagi sudah tidak bagus lagi karna sudah banyak ditiru oleh penjahit lain dengan bahan yang murah tapi modelnya sama persis dengan pakaian milik Bunda Lindy sementara pakaian milik Bunda Lindy belum beredar di manapun.

Aldy menolong Bunda Lindy dan Baston yang sedang kuliah di Luar Negeri nyaris berhenti dari kuliahnya karna biaya namun dibantu oleh Aldy sehingga Baston memilih mengabdikan diri pada Aldy sampai detik ini.

srekk...!?

Aldy keluar dari Ruangan ganti dan para Karyawan wanita sampai lupa menutup rahangnya, Baston mengucek matanya dan Bunda Lindy terperangah takjub dengan penilaian Aulya, kini Bunda Lindy percaya Aulya memiliki mata dewa bagi seorang Desaigner itu sangat dibutuhkan.

"Tuan?? anda sangat tampan, aura jaksa anda yang bijaksana serta santun keluar dan menyatu dengan pakaian ini." puji Baston berlari ke arah Aldy yang terdiam menatap cermin.

Bunda Lindy pun tersenyum, "Aulya tau kalau Tuan sangat cocok dengan pakaian apa saja tapi dia memilih sesuai dengan pesonanya, hebat sekali mata anak itu pantas saja Tuan tertarik padanya." gumam Bunda Lindy semakin menyukai Aulya membuatnya yakin akan bekerja sama dengan Aulya.