NovelToon NovelToon
Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arunika Nrityabhumi adalah gadis cantik berusia dua puluh tujuh tahun. Ia berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar yang ada di kotanya.
Gadis cantik itu sedang di paksa menikah oleh papanya melalu perjodohan yang di buat oleh sang papa. Akhirnya, ia pun memilih untuk melakukan tugas pengabdian di sebuah desa terpencil untuk menghindari perjodohan itu.
Abimanyu Rakasiwi adalah seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun yang digadang - gadang menjadi penerus kepala desa yang masih menganut sistem trah atau keturunan. Ia sendiri adalah pria yang cerdas, santun dan ramah. Abi, sempat bekerja di kota sebelum diminta pulang oleh keluarganya guna meneruskan jabatan bapaknya sebagai Kepala Desa.
Bagaimana interaksi antara Abi dan Runi?
Akankah keduanya menjalin hubungan spesial?
Bisakah Runi menghindari perjodohan dan mampukah Abi mengemban tugas turun temurun yang di wariskan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Gak Bisa Jauh

"Mas Abi..."

"Dalem, dek."

"Uncle, kita di luar, gak di dalem." celetuk Gea.

"Maksudnya, iya." Jawab Abi.

"Hahahaha bisa - bisanya di protes anak kecil. Ayo berangkat, Mas. Kok malah angon (menggembala) Rayna, Gea dan Keanu." Ledek Runi yang melihat Abi sedang bermain dengan anak dari sepupu - sepupunya di halaman rumah.

"Kok angon to, dek. Piyambak e sanes gudhel lho! (Kok menggembala to, dek. Ini bukan anak kerbau lho!)" Kata Abi yang terkekeh geli sambil menggandeng tiga bocil itu.

"Terus, Cempe? (Anak kambing)" Tanya Runi.

"Ish, ngawur kamu ini. Siapa yang ngajarin nama anak - anak hewan gitu? Pasti Agil! Kamu kalo keseringan main sama Agil, makin lama nanti makin gak nggenah, dek." Gerutu Abi.

"Mas ini aneh, kan aku gak punya temen di sana. Temenku cuma Agil dan Ica. Terus, mau Mas, aku main sama mbah Genuk dan mbah Kitri yang besti gandeng jem-"

"Heh! Astaghfirullah, mulutnya!" Abi membekap mulut Runi yang hampir kelepasan.

"Eh hehe maaf, Mas, kelepasan." Kata Runi cengengesan.

"Itu dapetnya kalo keseringan gaul sama Agil. Aneh - aneh bahasanya. Mas ngajarin kamu ngomong yang bagus, yang halus, kok kamu lebih hafal yang kasar dan saru gitu!" Omel Abi.

"Ampun ndremimil to kang mas prabu tresnone kulo. (Jangan mengomel to Mas, cintaku.)" Bujuk Runi yang melembutkan tutur katanya.

"Nah kalo gitu kan bagus. Enak di denger, ramah masuk telinga anak - anak." Sahut Abi.

"Aunty ngomong apa sih?" Tanya Rayna.

"Bahasanya para raja, Ray." Jawab Runi.

"Emang ada, Raja yang minta ampun? Kan Raja hebat, masak minta ampun." Sergah Gea.

"Mas, jawab! Ini bocah kok kritis amat pertanyaannya." Pinta Runi yang tercengang dengan pertanyaan Gea.

"Ampun itu artinya jangan. Bukan ampun yang minta di kasihani." Jawab Abi.

"Rayna, Kak Gea dan Keanu main di dalam, ya. Aunty dan uncle mau pergi dulu." Pinta Runi.

"Gak mau! Mau ikut uncle." Rayna langsung memegangi kaki Abi.

"Izin Umma dulu kalau mau ikut." Kata Runi.

"Kakak sama keanu mau ikut juga, aunty." Pinta Gea.

"Izin dulu, ya. Kak Gea Izin dengan Mami dan Keanu izin dengan Bunda." Sahut Runi.

"Gak mau, nanti di tinggalin aunty dan uncle kalau Na masuk." Tolak Rayna.

"Enggak, nak. Uncle dan aunty tunggu di sini." Jawab Runi yang membuat ketiga ponakannya berlari masuk untuk mencari ibu mereka.

"Cek lokasi sambil momong ya, Mas?" Tanya Runi.

"Iya, gak apa - apa, dek. Sekalian latihan." Jawab Abi.

"Pripun, Mas? (Gimana, Mas?)" Tanya Runi.

"Geladi, yen mbenjang dados tiyang sepuh. (Latihan kalau besok jadi orang tua.)" Jawab Abi.

Runi terdiam, berfikir mengenai arti dari bahasa kromo yang di ucapkan Abi.

"Mikir, dek?" Kekeh Abi saat melihat dahi berkerut Runi.

"Iya, Mas. Hahahaha." Runi tertawa.

"Bawa mereka sekalian latihan kalau besok jadi orang tua " Jawab Abi.

"Oooo. Aku belum ngerti sampe sana bahasanya, Mas." Kekeh Runi.

"Gak apa - apa. Belajar pelan - pelan saja." Jawab Abi sembari mengusap kepala Runi.

"Aunty Runi, uncle Abi, ayo!" Panggil Rayna yang berjalan bersama dengan Keanu.

"Loh, berdua aja? Kak Gea mana?" Tanya Runi.

"Kak Gea ikut Oma dan Opa." Jawab Keanu.

"Ok! Kemari, aunty cek dulu." Runi berjongkok, ia memeriksa pampers dua keponakannya.

"Na dan Nunu baru ganti pampes, aunty." Ujar Rayna

"Ihh pinter sekali. Kalau mau poop bilang aunty ya, sayang." Pesan Runi.

Mereka kemudian pergi bersama untuk melihat gedung yang sedang dalam proses dekorasi.

Dua balita itu tampak duduk dengan manis di jok baris kedua. Terdengar celotehan riang dua balita berusia tiga tahun itu.

Saat di gedung pun, mereka berdua tampak anteng mengikuti Abi dan Runi.

"Aunty, Na dan Nunu capek ikutin aunty." Keluh Rayna.

"Na saja, Nunu enggak." Sergah Keanu yang membuat Runi dan Abi tertawa.

"Ih, Nunu!" Kesal Rayna pada Keanu yang tak bisa di ajak berkompromi.

"Sini, Na, uncle gendong. Sabar sebentar lagi, ya." Kata Abi sembari menggendong Rayna.

"Mas, souvenirnya datang jam berapa?" Tanya Runi.

"Jam tujuh, dek. Kamu sudah bilang dengan tim WO?" Tanya Abi.

"Sudah, Mas. Tapi bukannya Mas yang harus tanda tangan tanda terimanya?" Kata Runi.

"Njih, sayang. Mas yang tanda tangan besok." Jawab Abi.

Selesai memeriksa pekerjaan tim dekorasi. Abi dan Runi memutuskan untuk pulang. Tetapi, mereka menyempatkan diri mampir ke sebuah play ground yang ada di mall untuk mengajak Rayna dan Keanu bermain.

"Yeee....!!!!! Yuhuuuuu!!!" Seru Rayna dan Keanu saat mereka melihat arena play ground yang masih baru di buka setelah di pugar.

"Ingat pesan uncle, bermain dengan hati - hati. Gak boleh dorong - dorongan, gak boleh bertengkar, gak boleh berebut karena Na dan Nunu gak bermain sendiri. Ada pengunjung lain di sini. Aunty dan Uncle mengawasi dari sini, Ok?" Pesan Abi.

"Iya, Uncle. Terima kasih uncle." Ujar Keanu sembari memeluk Abi. Begitupun dengan Rayna yang ikut memeluk Abi. Keduanya pun kompak mengecup pipi Abi sebelum berlari ke arena play ground.

"Ini keponakan adalah maut sih, ceritanya." Komentar Runi saat melihat Rayna dan Keanu mengecup pipi Abi.

"Kenapa, dek? Mau cium Mas juga? Atau mau Mas cium?" Goda Abi.

"Ih, Mas Abi genit!" Kata Runi sembari mencubit pinggang Abi.

"Mau jajan, dek? Mau apa? Mas belikan, kamu awasi mereka." Tawar Abi.

"Aku aja yang beli, Mas yang mengawasi mereka." Kata Runi.

"Yasudah, nih." Abi mengeluarkan dompetnya lalu ia berikan pada Runi.

"Mas, aku punya uang sendiri, loh. Aku juga bawa cash." Tolak Runi.

"Bawa saja dompet Mas. Kalau cashnya kurang, beli dengan kartu kredit atau debitnya. Mas kan sudah bilang, gak ada jajan pakai uangmu kalau sedang dengan Mas." Kata Abi.

"Tapi, Mas.."

"Dek..." Abi memotong ucapan Runi.

"Ish! Iya - iya, Mas." Jawab Runi yang akhirnya mengalah. Untuk urusan uang, Abi memang sulit di debat.

"Mas, nanti kita mampir ke baby shop dulu ya." Ajak Runi. Mereka masih mengawasi Na dan Nunu bermain sembari memakan camilan yang Runi beli.

"Mau cari apa, sayang?" Tanya Abi.

"Cari hadiah untuk baby mbak Wulan dan untuk mbak Mira." jawab Runi.

"Njih monggo kerso, dek ayu. (Ya silahkan saja, dek ayu.)" Jawab Abi.

"Tapi aku mau bayar sendiri. Awas kalo Mas ngeyel mau bayarin. Ini aku beli, aku yang mau kasih hadiah." Kata Runi mewanti - wanti.

"Iya sayang, iyaa." Jawab Abi pasrah.

"Mas, kita gak kelamaan di sini? Aku kepikiran sama kerjaan Mas." Kata Runi.

"Kok kamu yang kepikiran loh, dek? Mas saja gak apa - apa kok." Jawab Abi.

"Gak apa - apa gimana? Tiap jam kerja, hape Mas tuh bunyi terus. Ada aja yang nelfon, Mas juga pasti begadang terus kan di apartemen? Lihat tuh mata Mas. Mata Mas gak bisa bohong kalau sudah lebih dari dua hari begadang." Omel Runi.

"Ada kerjaan di perusahaan yang harus Mas selesaikan sebelum pulang, dek." Jawab Abi.

"Harusnya Mas istirahat saja di apartemen. Sehari gak kerumah, gak apa - apa kok." Kata Runi.

"Gak enak to, dek. Kalau papa atau mama perlu bantuan gimana? Di rumah gak ada abang yang biasa di mintain tolong. Sepupumu juga baru datang kemarin sore. Apa menurutmu Mas tega, biarin papa mama ngerjain ini itu cuma sama kamu?" Jawab Abi.

"Kalau gitu, nanti Mas pulang jangan malam - malam ya. Setelah ini Mas pulang saja. Bukannya mau mengusir Mas, tapi Mas butuh istirahat. Aku gak mau ya, kalau Mas sampe sakit." Kata Runi.

"Iya, sayang. Nanti Mas pulang cepet kalau gak di ajak ngobrol papa," Kekeh Abi.

"Mas sih! Seneng banget ngeladenin papa ngobrol. Papa tuh gak akan ada selesainya ngobrol kalo gak di tegur." Cicit Runi.

"Ya namanya membangun kedekatan sama mertua, dek. Emang kamu gak seneng lihat calon menantu dan calon mertua akur?" Tanya Abi.

"Heleh! Alasan aja Mas Abi.... Bilang aja gak bisa jauh dari aku!" Tembak Runi pada akhirnya.

"Itu tau!" Jawab Abi.

1
Syakira
saya suka dengan cerita nya
Kiran Kiran
Gemesin!
Giselle Bustamante
Siapin tisu buat nangis 😭
Gadislpg: Gak bikin banyak air mata kok, kak ✌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!