7
Bara Alfano Dirgantara. Laki laki tampan dengan ke-narsisan tingkat tinggi. Ia adalah seorang pengusaha muda pemilik perusahaan Dirg'Corp. Memiliki wajah tampan, merupakan anugerah terbesar yang ia miliki, karena dengan wajah tampannya ia bisa merasakan dicintai oleh banyak wanita di sekelilingnya.
Tapi hal itu ternyata tidak berlaku bagi Aylin, karena bagi Aylin, Bara adalah sosok laki laki paling menyebalkan yang pernah ia temui. Namun pertemuan antara Bara dengan Karin, putri dari Aylin. Membuat Karin merindukan kehadiran ayah yang tidak pernah ia temui selama ini. Lalu akankah permintaan Karin tentang kehadiran sosok Ayah akan Aylin kabulkan dengan menerima Bara sebagai suaminya? Ikuti kisahnya
Jangan lupa dukungannya, dan jangan lupa follow instagram aku @Ratu_jagad_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Suit... suit...
Bara turun dari lantai atas sembari bersiul riang. Ya, walaupun chat yang ia kirim terakhir tidak terjawab, tapi tidak mengapa, yang terpenting Aylin sudah mulai sedikit luluh dan menjawab chat-nya walau singkat. Reaksi kegembiraan Bara tentu tak luput dari pantauan Ayah dan Bunda yang sudah duduk menunggu di ruang keluarga
"Bunda..." sapa Bara
"Sayang, kemari Nak" ajak Bunda Sekar "Jadi bagaimana, bisa ceritakan pada Bunda apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat bahagia sekali, dan siapa wanita yang kau dekati itu? Apa dia wanita baik baik? Dia bukan istri orang 'kan?"
Bara menatap Ayahnya, dan sang Ayah hanya menjawab dengan mengendikkan bahunya. Bara kemudian mengerjab pelan dan mengusap punggung tangan sang Bunda yang terlihat tidak sabar menunggu jawaban darinya
"Bunda bertanya satu persatu ya, aku bingung harus menjawab yang mana dulu" ringis Bara
"Baiklah, katakan bahwa kau tidak sedang mendekati istri orang 'kan?" tanya Bunda Sekar
"Tidak, namanya Aylin dan dia tidak berstatus sebagai istri orang, ataupun janda" jawab Bara
"Bukan istri orang dan tidak berstatus janda. Lalu putrinya?" tanya Bunda Sekar penasaran
"Aku masih belum mengetahui mengenai putrinya Bun, tapi aku bisa pastikan bahwa Aylin adalah wanita baik baik" ucap Bara meyakinkan, karena ia takut jika sang Bunda justru menganggap Aylin sebagai wanita tidak baik yang melahirkan seorang putri tanpa hubungan yang sah
Bunda Sekar mengangguk mengerti. Tapi tatapan matanya kini terlihat begitu serius menatap sang putra "Lalu sekarang, hubungan seperti apa yang kau inginkan darinya?" tanya Bunda Sekar
"Pernikahan Bun, aku ingin menikahinya. Tapi sepertinya itu tidak mudah, karena dia masih belum bisa menerimaku kembali" jawab Bara
"Apakah kau pernah melakukan kesalahan dengannya? Mengapa dia bisa sampai tidak bisa menerimamu kembali?"
"Seingatku tidak, aku tidak menyakitinya. Aku dan dia putus karena aku berpikir bahwa hubungan berpacaran antara kami yang hanya sekedar cinta monyet tidak seharusnya terjalin lama. Bukankah selagi masih muda, maka kita harus menikmati dengan memacari banyak wanita" ucap Bara sembari menaik turunkan alisnya
"Bara!" Bunda Sekar melotot tajam mendengar ucapan putranya. Bagaimana tidak, putranya sudah seperti penjahat wanita saja dengan berkata seperti itu
"Tidak Bun, aku hanya bercanda. Tapi seingatku, kami memang tidak memiliki masalah apapun saat putus dulu. Itu hanya murni karena kelabilan anak SMP saja, dan sekarang aku berniat untuk memulai hubungan serius dengannya" ucap Bara
"Boy..."
Suara Ayah Daffa mulai terdengar saat ia sedikit mengerti dengan arah ucapan istri dan putranya. Bara yang mendengar suara sang Ayah yang terdengar begitu serius, tiba tiba membenarkan cara duduknya dan menatap sang Ayah. Menunggu kalimat selanjutnya yang akan Ayahnya ucapkan
"Bagaimana kalau ternyata anak itu adalah anak dari hasil hubungan yang tidak seharusnya antara wanita itu dan laki laki lain?" tanya Ayah Daffa
"Maksud Ayah?"
"Apakah kau masih akan tetap menerima wanita itu dan membawanya masuk kedalam keluarga kita?"
Bara diam, ia tidak begitu memikirkan hal ini sebelumnya. Karena ia pikir hal itu tidak mungkin terjadi. Sebab, yang ia tahu, Aylin adalah wanita baik baik yang seharusnya tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak baik
"Ta-tapi Ayah, menurut Max, Karin adalah anak angkat dari Aylin" jawab Bara terbata
"Lalu apa alasan Aylin mengangkat seorang anak yang tidak memiliki hubungan apapun dengannya padahal ia adalah wanita lajang yang belum pernah menikah. Apa kau pernah memikirkan itu boy?" tanya Ayah Daffa lagi
Bara menghela napas pelan. Ia memejamkan mata sebentar, dan kembali menatap Ayah dan Bundanya bergantian "Apa ini artinya, Ayah dan Bunda tidak menyetujui kedekatanku dengan Aylin?"
Ayah Daffa dan Bunda saling tatap, lalu keduanya tersenyum bersamaan "Pikirkan semuanya dulu sebelum melangkah jauh Boy. Cari tahu siapa dia sedalam dalamnya, jangan sampai ada penyesalan dalam hubungan kalian di kemudian hari. Mengenai persetujuan kami, Ayah sudah pernah mengatakan bahwa Ayah dan Bunda akan selalu mendukung segala keputusanmu selama itu baik. Maka dari itu, pastikan dulu wanita itu adalah wanita baik baik, baru ajak dia untuk menjalin hubungan baik"