Sky Laurence Fransisca, gadis cantik yang berusia 22thn, ia berasal dari sebuah desa, dan ia sebenarnya memiliki keturunan Eropa. Sang ibu berasal dari Eropa, tepatnya dari negara Italia, dan ayahnya lah yang berasal dari desa tempat ia sekarang tinggal. Sky sendiri adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan, dan ia hanya tinggal bersama sang kakek yang merupakan ayah dari pak Yusuf ayah dari Sky. Dan dia hanyalah gadis biasa yang sedang menganyam pendidikan di salah satu universitas di Jakarta. Dia adalah sesosok gadis yang pintar, bagaimana tidak dia mendapatkan full beasiswa di tempat kuliahnya yg sekarang.
Sky yang mengalami kecelakaan hingga dia koma, namun pada saat ia sadar dari koma nya, statusnya sudah berubah menjadi seorang istri !?
Nb : karya ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, jika ada kesamaan dalam nama, alur, tempat, cerita, dll, itu tidak disengaja 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia ...
Waktu pun berlalu, dan tak terasa pernikahan Sky dan suami misteriusnya sudah memasuki bulan ke dua.
Selama itu pula, Sky masih belum tau siapa suaminya itu.
Jika Sky tidak tau siapa suaminya, lain lagi dengan suami Sky.
Suami misterius Sky, itu setiap malam selalu ke kamar Sky secara diam-diam.
Semenjak waktu itu, pas pertama kali suami dari Sky menemuinya secara diam-diam dan masuk ke kamarnya secara diam-diam pula.
Dan hal itu seperti menjadi kebiasaan dan rutinitas bagi suami dari Sky Laurence Fransisca.
Seperti malam ini, suami misterius Sky pun kembali mendatangi istrinya itu secara diam-diam.
Ditatapnya wajah polos yang tengah tertidur itu, dengan sedikit pencahayaan dari lampu tidur yang berada di nakas.
Suami Sky pun terus memperhatikan wajah Sky, sampai akhirnya ia menatap bibir ranum istrinya itu.
Ia pun terus menatap lekat bibir ranum itu, sampai akhirnya perlahan ia pun mulai mencondongkan tubuhnya, dan mulai mendekati bibirnya dan juga bibir Sky.
Namun pada saat bibir pria hampir menempel pada bibir ranum istrinya, tiba-tiba Sky bergerak.
Dari pergerakan tiba-tiba Sky, membuat pria itu terkejut, bahkan pria itu pun menundukkan dirinya ke bawah.
Pria itu pun mulai bangkit dari tempatnya, dan perlahan pria itu pun berdiri dan tak lama pria itu pun keluar dari kamar istrinya.
"Lebih baik aku segera keluar dari sini, sebelum dia bangun," batinnya.
Pria itupun keluar dari kamar Sky.
Pada saat pria itu sudah keluar dari kamar, tak lama Sky pun membuka matanya.
Ya, sebenarnya ia sudah terbangun saat suaminya itu hendak menciumnya, namun ia tetap memejamkan matanya, sehingga ia tidak melihat suaminya itu.
"Apa orang tadi suamiku, tapi kenapa aku rasa wangi parfum nya mirip dengan seseorang, tapi siapa ya," gumamnya,
"Sudahlah lebih baik aku kembali tidur," gumamnya lagi, ia pun kembali memejamkan matanya.
...***...
Keesokan harinya.
Sinar matahari menerobos ke sela-sela gorden di sebuah kamar yang luas.
Sehingga berhasil mengusik seorang pria yang masih setia tidur itu.
Perlahan pria itu pun mulai mengerjapkan matanya.
"Astaga jam berapa ini? Gawat, sudah jam delapan," ujar pria itu yang melihat jam yang menempel pada dinding kamarnya.
Pria itupun lantas beranjak dari tempat tidurnya.
"Tunggu dulu, bukankah aku adalah bosnya, tidak apa kan jika sesekali aku terlambat," gumamnya dengan senyum tipis yang menghiasi bibirnya.
Kemudian pria itupun langsung masuk kedalam kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, pria itu pun keluar dari kamar mandi, dengan menggunakan handuk kimono nya.
Tak lupa rambutnya yang basah sehingga membuatnya semakin tampan.
Pria itupun masuk kedalam walk in closet, seraya mengerikan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil.
Pria itu pun keluar dari walk in closet, dengan penampilan yang sudah rapi.
Kemudian ia pun keluar dari kamarnya, pada saat ia membuka pintu kamarnya, ia dikejutkan dengan keberadaan asistennya itu.
"Astaga, Mike kau bikin aku kaget saja," ucapnya pada asistennya itu.
Ya, pria itu adalah Galaksi, dan orang yang berdiri di depan pintu kamar Galaksi adalah Mike, asistennya.
"Sedang apa kau berdiri di depan pintu kamar ku?" tanyanya dengan geram.
"Saya pikir anda masih tidur, tadinya saya ingin membangunkan anda. Karena hari ini ada pertemuan dengan klien dari Jepang," jawabnya.
"Astaga bagaimana aku bisa lupa, yasudah cepat kita ke kantor," ujar Galaksi.
Mereka pun mulai turun ke bawah, saat di bawah Galaksi langsung pergi ke kantor, ia tak sarapan lebih dahulu.
"Apa semua berkas-berkas nya sudah siap?" tanya Galaksi.
Kini mereka tengah berada di jalan menuju tempat pertemuan dengan kliennya yang dari Jepang itu.
"Bagus, kalau begitu cepat lah," ucapnya, menyuruh Mike untuk lebih cepat mengendarai mobilnya, sementara orang yang di suruh ia hanya diam saja, namun sesekali ia mempercepat laju mobilnya, tapi masih dalam batas wajar.
Tak lama mereka pun sampai di hotel berbintang yang berada di kota itu.
Mereka berdua pun langsung masuk kedalam setelah meminta satpam untuk memarkirkan mobilnya.
Saat dalam lobby hotel, mereka pun langsung menuju restoran yang berada di hotel tersebut.
Di restoran yang berada di hotel tersebut, mereka sudah berjumpa dengan klien mereka, mereka pun langsung membahas mengenai kerjasama yang akan mereka lakukan.
Cukup lama akhirnya mereka pun memutuskan untuk bekerjasama dengan satu sama lain, setelah itu mereka pun pergi.
Jika kliennya akan pergi ke bandara gua untuk pergi ke negara nya, maka Galaksi dan Mike mereka pergi ke perusahaan mereka.
"Tuan ada yang ingin saya sampaikan mengenai kondisi nona Monica," ucap Mike.
Kini keduanya tengah berada di dalam lift, yang akan membawa mereka ke lantai atas, dimana di sana ruangan mereka berada.
"Lalu," ujarnya.
"Menurut dokter perkembangan kondisi nona Monica mulai menunjukkan hasil yang baik, dan dokter mengatakan mungkin tak lama lagi beliau akan siuman dari komanya," jelas Mike, ia pun melihat raut wajah tuannya itu lantaran penasaran, bagaimana reaksi tuannya itu ketika dirinya memberi tahu kondisi tentang kekasih dari tuannya tersebut.
Tapi Mike hanya menemukan wajah yang datar saja, tidak ada ekspresi terkejut ataupun yang lainnya.
Sungguh tuannya itu tak bisa ditebak.
"Tuan," panggil Mike.
"Hmmm." Galaksi pun hanya membalas dengan deheman.
"Pantau terus perkembangan dia," ucapnya.
"Baik tuan."
Ya, Monica saat ini tengah dirawat di rumah sakit yang berada di Singapore.
Bukan berarti rumah sakit di kota ini tidak baik atau tidak bagus, namun kondisi dari Monica sendiri lah yang sangat parah, sehingga dokter memutuskan untuk memindahkan Monica ke rumah sakit yang berada di luar negri, lantaran alat-alat di rumah sakit luar jauh lebih canggih.
Dan Mike pun memindahkan Monica ke rumah sakit yang berada di Singapore, atas perintah dari Galaksi sendiri.
"Selamat pagi tuan, pagi asisten Mike," sapa Sky.
Ya, Mike menyuruh Sky untuk tidak memanggilnya dengan sebutan tuan, maka dari itu Sky mengubah panggilan untuk Mike dari tuan menjadi asisten.
"Hm pagi," balas Galaksi, entah kenapa ia malah menatap ke arah bibir ranum sekretaris nya itu.
Seakan-akan ia tengah membayangkan sesuatu, sedetik kemudian Galaksi pun tersadar dan ia pun langsung masuk kedalam ruangannya begitu juga dengan Mike ia pun masuk kedalam ruangannya setelah membalas sapaan dari Sky dengan senyum tipis nya.
Dan hal itu berhasil membuat Sky terkejut, pasalnya dari kedua pria kutub es itu ada sedikit kemajuan.
Yang pertama mulai membalas sapaan dari orang, dan yang kedua tidak disangka-sangka, si wajah dingin dan datar itu tersenyum padanya meski senyuman itu senyum tipis, saking tipisnya jika orang tidak memperhatikan maka orang itu berpikir bahwa Mike tidak tersenyum, namun Sky mengetahui bahwa asisten Mike tersenyum padanya.
Sky pun kembali duduk di kursinya dan ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya.
...***...
Di kediaman Sky.
Hari sudah menunjukkan pukul dua belas malam, Sky yang tadinya hendak tidur, namun diurungkan niatnya.
Bahkan Sky pun belum mengganti mukenanya, setelah selesai melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Lantaran ada sesuatu yang ingin ia kerjakan.
Ia yang sudah menunggu sejak jam sepuluh, namun tanda-tanda orang yang selalu diam-diam masuk kedalam kamarnya itu pun belum juga terlihat.
"Apa dia tidak datang kesini," monolognya.
"Ah tidak mungkin, pasti dia datang, aku sangat yakin," monolognya lagi.
Ya, saat ini dirinya tengah menunggu kedatangan suami misterius nya, yang selama ini diam-diam menyelinap masuk ke kamarnya.
Ia merencanakan sesuatu untuk mengungkap siapa suaminya itu, bahkan kini ia sudah mematikan seluruh lampu yang ada di kamarnya.
Malam ini ia masih memakai mukena warna putihnya, sehingga nanti ketika suaminya melihat dirinya pasti akan terkejut.
Sungguh hal itu membuat Sky tak sabar melihat ekspresi dari suaminya itu.
Bahkan Sky pun terkekeh membayangkan hal itu.
Tak lama ia pun mendengar seseorang menaiki tangga, Sky pun sudah bersiap-siap untuk menakuti suaminya itu.
Dan pintu kamar pun dibuka oleh seseorang dari luar, dengan perlahan.
Disisi lain seorang pria berbadan tegap, mengernyitkan keningnya, lantaran tak biasanya kamar istrinya itu dalam keadaan gelap gulita.
Biasanya ketika ia menyelinap diam-diam kedalam kamar istrinya itu, hanya ada sedikit cahaya dari lampu yang berada di nakas.
Namun kali ini keadaan kamar tersebut gelap gulita.
Hingga pria itu pun masuk kedalam, dan pada saat didalam seketika dirinya dibuat terkejut oleh sosok orang yang memaki pakaian putih.
"Hantu!!!" teriaknya, dan sontak ia pun terjatuh ke lantai.
Sementara di luar kamar, bi Inah dan juga Lily yang mendengar teriakan seseorang dari kamar Sky.
Karena memang pintu kamar Sky pun terbuka dengan lebar, sehingga berhasil membuat bi Inah dan Lily mendengar teriakkan dari seseorang.
Mereka berdua pun langsung naik kelantai dua yang dimana kamar Sky berada.
Lantaran takut terjadi sesuatu pada nona mereka itu.
Saat sampai di kamar Sky, bi Inah pun langsung menyalakan lampu kamar, dirinya melihat Sky yang terduduk di lantai sambil tertawa terbahak-bahak.
Melihat Sky yang tertawa terbahak-bahak, membuat bi Inah langsung menghampiri Sky, lantaran takut jika nona nya itu dalam keadaan kesurupan.
Dan tidak melihat bahwa di sana ada seorang pria yang masih terduduk, dan masih dalam keadaan terkejut.
"Nona, anda baik-baik saja?" tanya bi Inah seraya memegang kedua pundak Sky.
"Iya Bi aku baik-baik saja, hahahaha," jawab Sky yang tertawa itu.
Jika Sky masih tertawa terbahak-bahak, lain lagi dengan pria tadi, setelah sadar dari keterkejutannya, wajahnya pun seketika menjadi merah padam, pria itu malu saat mengingat kejadian tadi.
Lily yang melihat wajah pria itu merah padam lantaran malu, itu pun berusaha tidak ikut tertawa.
Sky yang berusaha menghentikan tawanya itu pun berdiri, dengan dibantu oleh bi Inah.
Setelah berhasil menghentikan tawanya, lantas Sky pun menoleh ke arah pria yang tadi sudah berhasil dibuat ketakutan olehnya.
Deg.
"Dia," lirihnya ketika sudah melihat siapa gerangan pria itu.
ceritanya gak seru masak Sky diculik terus gak seru thor