Tuan Dirga adalah CEO perusahaan besar sedang kehilangan cincin tunangannya di bassement kantor saat akan melamar kekasihnya. Seorang karyawannya yang bernama Niana, sekaligus teman waktu SDnya yang terkenal pendiam dan polos dan dulu sering ditindasnya, telah menemukan cincin itu dan tanpa sengaja memakainya.
Diam-diam kekasih Tuan Dirga akan melanjutkan studinya ke luar negeri. Saat perjalanan menemui kekasihnya, Tuan Dirga mengalami kecelakaan. Niana yang sedang mengikutinya untuk menggembalikan cicin milik bosnya, membawanya ke RS. Karena cincin tunangannya dipakai Niana, Tuan Dirga yang mengalami amnesia karena kecelakaan telah mengira Niana adalah tunangannya. Niana terpaksa harus melakukan pernikahan palsu dengan Tuan Dirga melalui perjanjian yang telah diputuskan oleh ibunya Dirga.
Apakah kekasihnya akan kembali pada Tuan Dirga? Ataukan cintanya pada Niana saat amnesia mengubah hati Tuan Dirga? Seperti apa akhir kisah hidup Niana dengan Tuan Dirga setelah ingatannya kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ambar Three, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 Dituduh menghianati Sanjaya Grub
Keesokan paginya, Dirga berangkat ke kantor penuh semangat. Sepanjang langkahnya dari lantai satu menuju ruangnya dia membalas sapaan dari semua karyawanya dengan senyuman. Diikuti Mr Ken yang selalu berada satu langkah dibelakangnya. Semua karyawan pun bingung ada apa dengan bos Sanjaya Grub yang biasanya dingin dan cuek dengan sapaan karyawannya kini tiba-tiba menebar senyum. Sebenarnya dia tersenyum karena sebuah ikat rambut yang selalu digenggamnya itu, bahkan sepanjang perjalanan di dalam mobil ikat rambut itu dimainkan ditarik-tarik. Seperti anak kecil mendapat mainan baru, ikat rambut itu tidak pernah lepas dari tangannya. Mr Ken yang berada di belakangnya hanya bergeleng-geleng melihat kekonyolan tuannya.
"Jadi ikat rambut Nona Niana yang membuat hati Tuan Muda berbunga-bunga, apakah hatinya sudah berpaling dari Nona Tania"
"Tuan bagaimana dengan Nona Tania" tanya Mr Ken untuk memastikan hati tuannya itu
Dirga tak menjawab pertanyaan Mr Ken, seolah tidak ada orang yang mengajaknya bicara. Dia asyik dengan mainan baru di tangannya. Sadar atau tidak perasaan Dirga sepertinya mulai tertarik dengan Niana.
Jam pulang kantor yang ditunggu-tunggu telah tiba. Dirga segera pulang, matanya menuju segala arah di sepanjang langkahnya. Entah apa yang dia cari, sepertinya dia tidak menemukannya.
"Dimana dia? Dari tadi pagi sampai pulang kantor pun aku tidak melihatnya" batin Dirga
Hari berganti hari, hingga sudah 3 hari Dirga tidak pernah bertemu Niana lagi. Setiap berada di kantor Dirga selalu gelisah saat tidak melihat Niana. Pikirannya tidak fokus pada pekerjaannya. Biasana Niana selalu muncul dimanapun dia berada, walau kemunculannya sering membuatnya kesal. Tetapi akhir-akhir ini dia sangat ingin melihatnya.
"Tuan Dirga, ada masalah dengan proyek perusahan kita" Mr Ken menyerahkan berkas laporan proyek
"Kenapa proyek sebesar ini bisa diambil perusahan kecil yang baru dirintis"
"Sepertinya ada yang menjual ide perusahan kita ke perusahaan Askara Company jadi perusahaan Alexander Corporation memilih Askara Company jadi kita belum mempresentasikan proposal kita dan meminta menunda meeting untuk memperbaiki proposal" ucap Mr Ken
"Kapan meeting dilakukan lagi"
"Besok pagi tuan"
"Siapa yang bertanggungjawab atas proyek ini dan siapa yang menukar proposal perusahan kita jadi seperti ini?" ucap Dirga marah sambil meremas berkas laporan yang telah dibacanya
"Ibu Niken yang bertanggung jawab atas proyek ini tuan"
"Panggil dia sekarang, aku akan perbaiki proposal perusahaan"
"Ibu Niken sedang mengurus proyek bisnis di Surabaya bersama sekretarisnya Nona Niana"
"Jadi Niana pergi ke Surabaya" batin Dirga
"Lakukan panggilan vidio dengan Bu Niken sekarang. Saya tidak akan mengampuni penghianat perusahaan"
"Baik tuan"
Setelah Mr Ken melakukan panggilan vidio dengan Bu Niken. Ternyata Bu Niken sudah bekerja dengan baik, dia sudah lama bekerja untuk perusahaan dengan kedisiplinan dan kesetiaannya dari pertama kali Pak Hartawan Sanjaya merintis perusahaan. Bu Niken menjelaskan beberapa hari yang lalu dia meminta Niana mengantarkan berkas laporan itu kepada Dirga langsung.
"Jadi Niana yang berhianat pada perusahaan?" ucap Dirga geram
"Cih jadi kamu mengelabuiku dengan pura-pura membalut luka ditanganku, agar aku langsung menandatangani berkas laporan yang sudah kau tukar" batin Dirga yang merasa baru kemarin seperti diajak melayang terbang tinggi lalu sekarang dihempaskan ke bumi begitu saja
"Bukankah kemarin saya sudah memperingatkan anda untuk memeriksanya kembali Tuan Dirga tetapi anda malah tersenyum konyol" batin Mr Ken
"Tuan Dirga sebaiknya kita mengecek CCTV 3 hari yang lalu untuk memastikan kebenarannya" ucap Mr Ken
Pak Dirga dan Mr Ken langsung menuju ruang CCTV untuk melihat riwayat kejadian ketika Niana masuk ke ruang ibu Niken sampai mengantarkan berkas laporan itu sampai ke ruan Tuan Dirga. Tidak ada kejadian aneh yang terlihat dari CCTV itu. Tetapi mereka curiga saat Niana masuk toilet itu. Kemungkinan berkas itu ditukar di dalam toilet pikir mereka.
"Sial... Niana hanya menipuku, beraninya dia menpermainkanku" batin Dirga dan memukul meja di ruang CCTV
"Tenangkan pikiran anda Tuan Dirga, kita tidak tahu di dalam toilet itu telah terjadi apa" ucap Mr Ken
"Ken apa hubungan Niana dengan Askara Company, mengapa Niana menukar proposal perusahan Sanjaya ke perusahaan itu"
"Saya sudah menyelidiki kalau Nona Niana adalah adiknya Pak Aska pemilik Askara Company, lebih tepatnya adik sambung tetapi hubungan mereka sangat dekat. Ayahnya Niana juga memiliki beberapa perusahaan besar di Surabaya"
"Jadi Niana benar-benar telah menipu kita? Dia anaknya pemilik perusahan besar, lalu buat apa dia bekerja sebagai karyawan biasa di perusahan kita?"
"Saya akan menyelidiki lebih lanjut tuan"
Keesokan harinya Tuan Dirga dan Mr Ken meminta Alexander Corporation melakukan meeting ulang bersama Askara Company juga. Dirga ingin mengambil proyeknya yang sudah dicuri Askara Company sehingga dia meminta Alexander Corporation mempertimbangkan lagi proposal perusahaan Sanjaya Grub.
Pertama kali dan terakhir kali Aska melihat sainganya yaitu Dirga ketika makan siang di rumah Niana. Akhirnya bendera persaingan itu berkibar kembali setelah mereka bertatap muka lagi di perusahaan milik Tuan Alex. Mereka bertemu lagi dan saling menatap bagai Srigala dan Singa yang saling ingin memangsa.
"Akhirnya putra sanjaya kembali ke wujud aslinya lagi, kabar yang bagus" ucap Aska yang merasa Dirga tidak akan mengganggu lagi hubungannya dengan Niana
"Jaga bicara anda Tuan Aska" ucap Mr Ken
Dirga pun hanya tersenyum sinis menanggapi perkataan Aska yang tidak jelas baginya lalu segera masuk ruang meeting di kantor Alexander Corporation. Setelah perusahan Aska selesai mempresentasikan proposalnya. Dirga menjelaskan proposalnya yang idenya hampir sama dengan perusahan Askara Company tetapi ada beberapa ide tambahan yang menarik sehingga Alexander Corporation memilih bekerjasama dengan Sanjaya Grub. Dirga pun juga menjelaskan bahwa ide proposalnya tidak menjiplak perusahaan Askara Company karena idenya sudah dibuat sebelum Askara Company membuat proposal. Bahkan dia membuktikan waktu ide proposal itu dibuat dengan menunjukan hari, tanggal dan jam kapan proposal itu disimpan dalam file flashdisknya.
"Meyuruh adik sendiri jadi penggoda atasannya untuk menipu, bukankah cara kotor perusahan anda tidak layak bersaing dengan Sanjaya Grub" ucap Dirga setelah berhasil memenangkan proyek
"Jaga mulut anda, kalau kau menyakiti Niana lagi. Akan ku patahkan tanganmu" gertak Aska yang mencengkram kerah kemeja Dirga dengan tangan kanannya
"Ternyata adikmu yang polos itu selain penghianat juga lihai menggoda. Kakak sama adik sama-sama penipu ulung" ucap Dirga
"Tutup mulut busukmu Tuan Sanjaya, ternyata mulutmu pandai membual bahkan kau lupa dengan janji manismu, baguslah pergilah sejauh mungkin dari Niana"
"Cih kapan saya bermulut manis pada adik anda Tuan Askara, apalagi berjanji untuknya" ucap Dirga
"Kalau bukan demi Niana, sudah kupatahkan lehermu waktu itu, manusia tidak tahu diri sepertimu. Ingatlah aku tidak akan membiarkanmu mendekatinya lagi"
"Niana memang terlihat polos tapi dibalik kepolosannya dia pandai menggoda. Sayangnya saya tidak pernah tertarik dengan rayuan adik anda yang polos itu. Lagi pula dia bukan tipeku buat apa saya mendekatinya" ucap Dirga seolah merendahkan Niana
"Semoga anda tidak pernah menyesal dengan ucapan anda"
"Bagiku Niana hanyalah wanita pembawa sial dalam hidupku"
"Kurang ajar, anda memang laki-laki brengsek tidak tau diri" ujar Aska marah menengangkan rahang mukanya
"Lepaskan Tuan Muda kami atau tangan anda yang saya patahkan" gertak Mr Ken yang sudah membekuk tangan Aska ke belakang tubuhnya
Kemudian Aska melepas cengkraman tanganya dari kerah Dirga karena cengkaraman tangan Mr Ken lebih kuat hingga dia tidak mampu untuk melepasnya. Mr Ken memang asisten yang multitalenta, semuanya bisa dia lakukan. Mengurus kantor, memasak, membuat sarapan untuk tuannya bahkan dia juga jago karate. Tidak sia-sia keluarga Sanjaya membiayai segala pendidikan dan pelatihan yang dia tempuh.
"Saya ingatkan lagi Tuan Askara. Berhentilah memakai adik anda untuk merayu saya dalam urusan bisnis. Karena Sanjaya Grub bukan lawan anda. Perusahaan ingusan milik anda bisa saya hancurkan dalam sekejap" ucap Dirga segera pergu diikuti Mr Ken di belakangnya.
Mereka pergi meninggalkan Aska yang masih kesakitan memeganggi tangannya. Di dalam mobil yang sedang melaju menuju kantor, Dirga mengingat kembali perkataan Aska. Merasa ada yang aneh dengan kata-kata Aska yang membuatnya bingung.
"Apa maksud Aska kalau aku menyakiti adiknya lagi, bukankah adiknya yang selalu membuatku sial. Dan apa maksudnya dia sudah mematahkan leherku waktu itu. Memangnya waktu kapan? Dan kapan aku berjanji manis pada Niana. Pasti dia hanya mengada-ada untuk menutupi kebusukannya dan adiknya" batin Dirga bertanya-tanya pada dirinya sendiri
"Semoga Tuan Dirga tidak memikirkan perkataan Tuan Aska tadi. Anak itu bisa menjadi masalah yang akan menyusahakanku" batin Mr Ken sambil melirik tuannya dari kaca, yang sedang duduk di belakang
Sudah lima hari Niana mengikuti Bu Niken mengerjakan bisnis Sanjaya Grub di Surabaya. Saatnya dia kembali ke kantor Sanjaya yang di Jakarta. Dia hampir terlambat karena semalam begadang mengerjakan laporan dari Surabaya, perusahaan memberinya izin untuk berangkat siang hari karena dia baru saja selesai melakukan bisnis di luar kota. Berkas itu harus diserahkan ke Bu Niken sebelum jam 1 siang karena akan dirapatkan.
Saat menyebrangi zebra cross menuju kantornya yang ada di sebrang jalan Niana terburu-buru karena lampu penyebrangan sudah berwarna kuning dan map laporan yang akan diserahkan ke Bu Niken jatuh di tengah zebra cross. Lalu dia segera berbalik sebelum lampunya merah dan mengambil mapnya. Mobil Dirga yang habis dari perusahaan Alexander Corporation saat itu ada di sebrang jalan. Dirga pun melihat Niana yang masih ada di tengah zebracross padahal lampu penyebrangan sudah mau merah.
"Ken apakah itu Niana"
"Sepertinya iya Tuan Dirga"
"Apa yang dia lakukan apakah dia sudah gila" ucap Dirga yang khawatir langsung keluar dari mobil ingin segera menolong Niana
Bunyi klakson mobil dan motor pun saling bersahutan memperingatkan Niana agar cepat pergi dari tengah jalan. Kebetulan jalan dimana Dirga berada juga banyak yang sedang berlalu lalang. Sehingga dia susah untuk menuju ke arah Niana, raut wajahnya tampak gelisah melihat situasi Niana di sebrang jalan. Akhirnya Niana bisa menyebrang dengan selamat padahal dia hampir ketabrak mobil. Dirga terlihat begitu khawatir dan tegang, rasanya dia ingin memarahi kecerobohan Niana.
"Nona Niana apakah nyawa anda ada 9, anda telah membuat Tuan Dirga begitu khawatir" batin Mr Ken yang masih memegang stir mobil
"Dasar bodoh... Apa otak ku sudah rusak sampai harus mencemaskan penghianat seperti dia" batin Dirga mengutuki dirinya sendiri
Niana berjalan dari depan pintu masuk gedung sampai menuju lift lantai 1. Setelah ada gosip yang menyebar di kantor tentang dirinya, banyak karyawan yang memandanginya seolah ada yang aneh denganya. Dia pun masuk lift menuju lantai 18 tempat kerjanya. Semua teman satu devisinya cuma diam tidak ada yang menyapa sama sekali. Niana pun langsung duduk dikursinya. Dilihatnya sebuah amplop putih besar.
"Surat pemecatan....!" ucap Niana kaget dan membuka surat itu
Isi surat itu mengatakan bahwa Niana tidak mampu bekerja dengan baik dan tidak kompeten sehingga merugikan perusahaan. Padahal selama ini dia sudah bekerja dengan sebaik-baiknya. Hampir 3 tahun dia bekerja untuk Sanjaya Grub, kenapa baru sekarang dia dikatakan tidak kompeten dan merugikan perusahaan. Dia pun langsung bertanya pada Dita yang meja kerjanya ada di sampingnya.
"Dita, ini pasti salah kan?" tanya Niana
"Maaf Niana aku tidak tahu, sebaiknya tanya saja sama Bu Niken" jawab Dita yang takut dipecat juga karena takut dicurigai bekerja sama dengan Niana menjadi penghianat perusahaan
ngomong2, ayo kunjungi karyaku juga ya kakak kakak 😊
"Penyihir Dunia Tengah"