Zaskia Wulandari seorang gadis cantik berusia 22 tahun di ceraikan sang suami saat Abimana putra Nugraha yang kini berusia 24 tahun berhasil meraih kesuksesannya sebagai seorang dokter kandungan
Zaskia dan Abimana menikah saat usia mereka masih Belia dimana Zaskia kala itu baru berusia 15 tahun dan Abimana berusia 17 tahun
Mereka di nikahkan karena permintaan terakhir ayah Zaskia yang saat itu mengalami kecelakaan maut saat perjalanan dinas keluar kota
dalam keadaan kritis,ayah Zaskia pak Ibrahim Alziqri meminta sahabatnya pak Hartanto Nugraha untuk menikahkan anak-anak mereka karena pak Ibrahim tau jika mereka berdua menjalin hubungan kasih
pak Hartanto ayah Abimana akhirnya setuju menikahkan ke-duanya walaupun Bu Andini Ibunda Abimana tidak setuju karena menganggap usia mereka masih sangat muda
tapi keinginan Abimana dan pak Hartanto hingga bu Andini tidak bisa lagi menolak dan akhirnya setuju walaupun dalam hatinya tidak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Pak Ibrahim dan yang lainya kini sudah berada di depan kamar jenazah mereka menunggu petugas kamar mayat itu untuk mengantarkan mereka ke tempat jenazah bu Laila di istirahatkan
"kamu yang kuat ya nak" ucap npak harto mengusap kepala Isma yang berbalut hijab instan
"iya paman "jawab isma berusaha tegar walaupun air matanya tak pernah berhenti mengalir membasahi pipinya
Kia dengan setia selalu memeluk sahabatnya itu berusaha mengalirkan kekuatan dan semangat untuk sahabat terbaiknya itu
Abi membantu pak Ibrahim dan ayahnya mengurus semuanya
Pak Harto juga sejak tadi sudah mengurus dua mobil ambulance untuk mengantarkan kedua orang tua isma saat pak Ismail di nyatakan sudah meninggal dunia oleh salah satu perawat
Setelah selesai mengurus semuanya malam semakin larut pak rt juga sudah meminta warga setempat untuk menyiapkan rumah pak ismail dan kunci rumah sudah isma berikan pada salah satu warga yang ikut bersama mereka kerumah sakit
pak mukmin mendapatkan tugas untuk pulang duluan untuk menyiapkan rumah pak Ismail karena jenazah mereka berdua akan segera di bawa pulang
Para warga saling bahu membahu menyiapkan segalanya
Malam itu mereka membawa pulang jenazah keduanya namum sebelum mereka pulang pak Hamka dan oak restu memberikan semua barang-barang milik almarhum almarhumah kepada isma
"ini dek Isma barang-barang milik kedua orang tua dek isma dan ini ponsel pak ismail yang tadi kami ambil untuk mencari kontak keluarga
Oh iya kami mendapatkan ini dalam pelukan Bu Laila " ucap pak Restu menyodorkan dua kotak martabak yang kardusnya sudah terlihat gepeng namun plastik yang membungkusnya masuh utuh dan terlihat bersih
"ibuuuuiii huaaaaaahuaaaaaa ibu huuuuu
Ibu bahkan mengingat membeli martabak untukku huaaaaa ibuuuuuuu" teriakan histeris isma membuat semua jadi ikut menangis lagi
Isma memeluk dua kantong plastik martabak itu
"terimakasih ibu isma akan memakannya bersama kia ini makanan pemberian terakhir ibu dan ayah huaaaaaa ayaaaaah ibuuuuuuu,kia lihat ibu membelikan kita martabak bahkan kita tidak memintanya ibu ingat kita suka makan martabak saat kerja tugas huaaaaa huaaaaa" isma terus menangis memeluk Kantong plastik itu
kia hanya mengangguk karena tidak bisa lagi berkata-kata ,kia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil sahabatnya itu dan sekarang sudah menjadi saudara angkatnya
Kini mereka dalam perjalanan pulang
Isma dan kia dan abi ikut di mobil ambulance di mana ibu isma berada
Kia sama sekali tidak mau meninggalkan isma sendirian sedangkan abi tidak ingin kia dalam kesulitan mengurus isma
Tak berselang beberapa menit kini mereka telah sampai di pintu gerbang kompleks tempat tinggal mereka
Suara sirine mobil ambulans memecahkan kesunyian jalan menuju rumah pak ismail
Di dalam rumah isma dan di depan rumah isma para tetangga sudah berkumpul menunggu kedatangan mereka
Sekarang sudah pukul setengah empat pagi saat jenazah keduanya tiba
Para warga berbondong-bondong membantu menurunkan jenazah kedua orang tua isma dan membawanya masuk kedalam rumah mereka
Isma terlihat berjalan bersama kia dan abi yang memapahnya agar isma tidak jatuh
Para warga datang silih berganti mengucapkan ucapan bela sungkawa bahkan teman-teman pak Ismail dan Bu Laila dari pasar pun banyak yang datang mereka rela menutup kios mereka demi mengantarkan pak ismail dan Bu Laila ke peristirahatan terakhir mereka
Pagi menjelang mereka sudah bersiap untuk mengantarkan jenazah kedua orang isma
"apa kalian mencium bau wangi?!" tanya salah satu pelayat
"iya ada bau parfum tapi parfum apa ya!?" sahut si ibu yang satunya
"iya wangi banget "sahut Yang lainnya
Kini mereka semua mengantarkan jenazah keduanya ke pemakaman
Sebagian lagi tinggal untuk mempersiapkan untuk acara tahlilan malam nanti
Teman-teman pak ismail dan bu Laila banyak yang membawa bahan masakan untuk acara tahlilan sehingga bu Rt dan beberapa ibu-ibu yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi untuk pergi berbelanja
pemakaman telah selesai para pelayat sudah banyak yang berpamitan untuk pulang termasuk teman-teman pasar bu Laila dan pak ismail kini tinggal pak Ibrahim,kia dan isma
"ayo kita pulang nak kamu harus istirahat,ibu dan ayahmu pasti sedih jika kamu seperti ini nak apalagi kalau kamu sampai sakit
Kamu harus jadi anak yang kuat seperti ayahmu inginkan "ucap pak Ibrahim
Kamu juga belum makan nasi anak hanya makan martabak manis yang ibumu beli semalam
Semalam isma dan kia memakan martabak manis yang bu Laila beli dengan berderai air mata
"ibu ima suka martabak yang ibu beli,ini rasanya sangat enak Hiks hiks hiks
Kan kia martabak yang beli untuk kita rasanya sangat enak Hiks hiks hiks " kia tidak menjawab dia hanya mengangguk airmatanya pun tak henti hentinya mengalir membasahi pipinya
Kia merasa kehilangan sosok seorang ibu untuk kedua kalinya
Walaupun bu Laila jarang berada dirumahnya namun perhatian yang di berikan pada kia sama seperti yang di berikannya pada putri kandungnya isma
begitupun dengan pak ismail kia sangat dekat dengan kedua orang tua Isma
"ima masih ingin Disini ayah,kasian ibu dan ayah pasti kedinginan " ucap isam duduk diantara makam kedua orang tuanya
"ayo nak langit sudah mendung sebentar lagi akan turun hujan ayah dan ibumu pasti sedih jika melihat kamu seperti ini "ucap pak Ibrahim lagi
"iya ima ayo kita pulang, besok pagi kita kesini lagi kita berikan payung ini di makam ayah dan ibu biar mereka tidak kehujanan dan kepanasan " ucap kia
Isma mendongakkan kepalanya dan benar saja sebentar lagi akan turun hujan
Sepertinya langit juga turut berdukacita atas kepergian kedua orang tua Isma
"iya kia, kita simpan saja payung ini untuk ayah dan ibu "jawab isma
"tunggu sebentar nak,ayah akan ikat payungnya biar nggak terbang tertiup angin " ucap pak Ibrahim lalu mencari tali rafia di sekitar makam dan ternyata ada tali bekas mengikat tenda saat orang yang menggali kuburan mereka subuh tadi
Pak Ibrahim mengambil tali dan dua tiang yang berukuran pendek lalu mengikatkan pegangan payung pada kayu tiang itu dengan tali rafia
Setelah merasa cukup kuat pak Ibrahim menancapkan kayu itu di samping batu nisan Ke-dua orang tua isma
Mereka pun pulang dengan berjalan cepat kerena sudah gerimis
Sesampainya dirumah Isma masuk kedalam rumahnya yang masih ramai orang orang yang bekerja untuk persiapan acara tahlilan malam nanti
"permisi bu Ima masuk kamar dulu ya bu"ucap isma sopan karena tidak ingin orang lain menganggapnya tidak sopan dan sombong tidak mau menyapa orang yang ada di rumahnya
"iya nak sebaiknya kamu istirahat biar nanti saat acara tahlilan ayah dan ibu mu kamu tidak drop karena dari semalam kamu belum istirahat "ucap Bu RT
"iya bu terimakasih banyak untuk semua karena sudah mau membantu menyiapkan tahlilan ayah dan ibu"ucap Isma Dengan suara sanganya karena kebanyakan menangis
"iya nak sama-sama,ayah dan ibumu orang baik selalu mau membantu kami" jawab salah satu ibu-ibu yang ada di sana
Isma tersenyum pada mereka walaupun hatinya terasa pedih ayah dan ibunya kini telah tiada
"isma pamit ke dalam ya bu-ibu ,isma mau ganti pakaian soalnya pakaian Isma kotor " ucap isma
"iya nak silahkan " jawab bu ibu itu
isma pun masuk kedalam kamarnya dan membuka seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri
berteman yang tepat...
berteman yang tepat...
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
siapa ya nama nya... akau lupa.. e🤭
sehat selalu untuk othor
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏