Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Iya Tante kita masih sekolah, apa lagi satu minggu itu terlalu cepat. " Timpal Reyna.
"Jangan khawatir sayang, pernikahanmu hanya akan dihadiri oleh keluarga, kita baru akan menggelar resepsi saat kamu lulus." Ucap Ibu Karina lirih kepada calon menantunya itu.
"Tapi Bund satu minggu itu terlalu cepat." Ucap Reyhan masih keke menolak pernikahannya dipercepat.
Bunda Karina menghela nafas panjang.
"Rey Pokoknya kamu akan menikah 1 minggu lagi. Mulai besok kamu dan Reyna pergi cari cincin."
" Baiklah Bund" Ucap Reyhan pasrah lalu melirik Reyna yang terdiam.
"Maaf Reyna belum siap menikah, apalagi kita masih sekolah. Apa kata teman-teman kita nanti kalau tahu." Reyna berusaha membuat orang tua Reyhan mengerti.
"Biarkan kami saling mengenal dulu." Ucap Reyna lagi lalu berdiri pergi tanpa makan terlebih dahulu.
"Reyna..." Pak Ardan memanggil putrinya namun Reyna mengabaikan panggilan ayahnya. Ia terus berjalan keluar dari Kafe.
"Biar Reyhan yang bicara dengan Reyna." Ucap Reyhan lalu berdiri mengikuti Reyna yang sudah berada di tempat parkir.
"Reyna Tunggu." Teriak Reyhan membuat Reyna menghentikan langkahnya lalu menaik turun alisnya menatap Reyhan bingung untuk apa dia mengejarnya.
"Bisa kita bicara sebentar?" Ucap Reyhan lagi yang diangguki Reyna
Reyhan kembali berjalan kearah Cafe namun ia tidak kembali bersama orang tuanya.
"Kita duduk disana saja." Reyhan tunjuk salah satu kursi kosong dekat jendela. Reyna hanya mengikuti Reyhan dari belakang.
"Makan dulu yuk, perutku sudah protes dan minta diisi." Ucap Reyhan nyengir memperlihatkan gigi putihnya yang rapi.
"Terserah Lo saja." Ucap Reyna datar.
"Mba.. " Panggil Reyhan salah satu seorang pelayan.
"Iya, Tuan mau pesan apa?" Tanya pelayan itu pada Reyhan.
"Spaghetti udang dan minum lemon tea" Reyhan menatap Reyna. "Kamu mau pesan apa?" tanya Reyhan pada Reyna.
Reyna menghela nafas panjang. "
"Americano" Ucap Reyna datar."
Setelah pelayan itu menuliskan pesanan Reyna dan Reyhan, ia pun meninggalkan mereka berdua untuk menyiapkan makanan yang mereka pesan.
"Ehem" Reyhan berdeham untuk menetralkan kecanggungannya.
"Apa Lo marah atas permintaan Bunda?" Tanya Reyhan mulai membuka obrolan.
Reyna kembali menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Reyhan.
"Gue tidak marah, Cuma itu terlalu cepat buatku. Apa lagi kita masih sekolah." Ucap Reyna pada Reyhan.
"Tidak bisakah kita mencobanya, gue tidak mau mengecewakan Bunda. Bukankah pernikahan kita juga tidak dipublikasikan?" Reyhan berusaha membujuk Reyna agar menuruti permintaan ibunya. Karena Reyhan takut ibunya akan sakit lagi.
"Baiklah, tapi gue tidak suka dikekang." Ucap Reyna pasrah, membuat Reyhan tersenyum.
Percakapan mereka terhenti karena pelayan datang membawakan pesanan mereka. Pelayan itu menata makanan di atas meja.
Mereka makan tanpa ada menimbulkan suara. Reyna hanya diam sambil menikmati Americano di depannya sementara Reyhan menyantap makanan di depannya, sesekali melirik Reyna.
Ponsel Reyhan berdering, membuatnya berhenti menyuapkan makanan ke mulutnya. Setelah melihat siapa yang menelepon, ia mengernyitkan dahi bingung, Kenapa ayahnya menelepon? Begitulah yang ada di pikirannya.
Sementara Reyna hanya menatap Reyhan dengan wajah bingung.
"Hallo Yah." Ucap Reyhan pada sebrang telpon.
"Rey kerumah sakit sekarang, Bunda kembali Drop." Ucap Ayah Dirly pada Reyhan.
Reyhan langsung menegang ketika mendengar kabar Bundanya Lalu ia melirik Reyna yang menatapnya bingung.
"Bunda Masuk Rumah sakit. Bunda kembali drop." Ucap Reyhan senduh.