Permaisuri Raja Iblis

Ke-9 orang pria berpakaian hitam yang melihat salah seorang rekan mereka saat ini telah terkapar di atas tanah, akhirnya bangkit dari tempat beristirahat, kemudian mulai berjalan dengan penuh kesombongan ke arah Putri Lian Hua.

Pedang-pedang panjang bergelantungan di sisi kiri dan kanan pinggang pria berpakaian hitam itu, menunjukkan jika mereka memang seorang ahli dalam menggunakan senjata itu.

Kelima orang pelayan beserta Xie Wei mulai menunjukkan diri, mereka berniat untuk membantu Putri Lian Hua dalam bertarung dengan kesembilan orang pria berpakaian hitam itu.

Namun satu kali lambaian tangan kanan milik gadis kecil itu berhasil membuat mereka mengurungkan niatnya, kemudian meloncat ke dahan pohon yang besar dan duduk kembali memperhatikan dengan seksama, apa saja yang akan dilakukan oleh gadis kecil itu.

Sedangkan jenderal dan juga orang kepercayaan dari raja iblis langsung terbelalak kaget dengan kemunculan 6 orang yang tiba-tiba itu, sejak tadi mereka tidak menyadari sedikitpun, bahwa Putri Lian Hua saat ini tidaklah sendirian, namun yang mereka tidak habis pikir, bagaimana caranya 5 orang gadis pelayan beserta seorang pemuda itu berhasil menghilangkan aura milik mereka, bahkan di hadapan seorang iblis sekalipun.

Hal itu tentu saja membuat kekaguman jenderal dan orang kepercayaan raja iblis itu terhadap Putri Lian Hua kembali bertambah, gadis kecil itu benar-benar pandai menyembunyikan kemampuannya, tak hanya tentang dua senjata tajam dengan bentuk aneh dan ukuran yang sangat kecil, namun juga kemunculan orang-orangnya yang mereka nilai memiliki kemampuan luar biasa.

Memang sangat pantas jika raja iblis menjadikan gadis kecil itu sebagai ratunya, bukan hanya karena ketenangan putri Lian Hua, namun cara berpikir gadis itu disertai kemampuannya dalam menyelesaikan masalah benar-benar menakjubkan. Dia memang pantas untuk menjadi seorang Ratu yang memimpin di istana bawah, tepatnya kerajaan kegelapan.

"Sepertinya aku terlalu meremehkan kemampuanmu, gadis kecil!"

Salah seorang pria berpakaian hitam menunjuk Putri Lian Hua dengan jarinya, tatapannya menunjukkan intimidasi, seolah dia ingin menjatuhkan gadis kecil itu hanya dengan menggunakan aura miliknya.

Namun Putri Lian Hua hanya melengkungkan senyuman tipis, dia sama sekali tidak terpengaruh oleh tekanan yang dibuat pria berpakaian hitam itu, baginya pengaruh yang dikeluarkan oleh pria berpakaian hitam itu sama sekali tidak ada apa-apanya, dibandingkan dengan ayah angkatnya, saat dia masih berada di dunia modern sebagai seorang Ayame.

"Lalu?" putri Lian Hua bertanya dengan sangat dingin, wajahnya menunjukkan rasa malas yang berlebih, hingga gadis kecil itu menguap beberapa kali.

Ke-9 orang pria berpakaian hitam itu tentu saja merasa sangat marah karena diabaikan oleh Putri Lian Hua, bahkan gadis itu seolah tidak memperhatikan ucapan mereka, hingga akhirnya ke-9 orang itu pun langsung menarik pedang yang berada di samping pinggangnya, kemudian mengarahkannya kepada gadis kecil itu.

Namun Putri Lian Hua sama sekali tidak bergerak di tempatnya, dia masih tetap tenang tak menunjukkan raut ketakutan sedikitpun. "Majulah..!"

"Dasar gadis sombong! Rasakan seranganku!"

Salah seorang pria berpakaian hitam seolah telah kehabisan kesabaran, dia mulai mengayunkan pedang yang berada di tangan kanannya, kemudian memulai serangan kepada putri Lian Hua. Gerakannya benar-benar sangat tangkas dan juga cepat, dia bahkan mengerahkan kekuatannya hingga 50% agar bisa secepatnya melenyapkan gadis itu.

Pertempuran itu terjadi, ditemani oleh suara angin yang berdesir dan daun-daun yang jatuh perlahan. Di tengah cahaya senja yang redup, Putri Lian Hua berdiri dengan tegak. Menatap kesembilan orang pria berpakaian hitam yang menjadi lawannya.

Sementara itu, sembilan pria berpakaian hitam muncul dengan langkah ringan. Mereka memegang pedang yang terbuat dari baja yang mengkilap, memancarkan sinar perak ke dalam gelap. Tatapan mereka yang tajam dan gerakan tubuh yang elegan menunjukkan bahwa mereka adalah para ahli pedang yang terlatih dengan baik.

Putri Lian Hua mengepalai tangan kanannya, mempersiapkan diri untuk pertempuran. Di sebelah kanannya, kunai-kunai yang berkilauan terikat erat di sabuknya, sementara di tangannya ia memegang sepasang shuriken yang berputar dengan anggun. Matanya yang tajam dan fokus mencerminkan tekadnya yang tak tergoyahkan.

Sembilan pria berpakaian hitam itu mengelilingi Putri Lian Hua, mencoba mengepungnya. Mereka meluncur maju dengan gerakan yang lincah, sementara Putri Lian Hua dengan cepat melemparkan kunai dan shuriken-nya.

Matahari terbenam memberikan kilauan pada senjata-senjata itu saat mereka menghantam target mereka dengan presisi yang memukau. Tetapi pria-pria hitam itu dengan kecepatan kilat menghindari serangan itu dengan gesit, seperti bayangan yang melesat di malam hari.

Pertarungan pun dimulai dengan cepat dan penuh keahlian. Putri Lian Hua meluncur maju dengan lincah, menghindari serangan pedang mereka dengan gerakan yang mempesona. Dia menyerang dengan kecepatan kilat, melemparkan kunai-kunainya dengan akurasi yang memukau. Namun, pria-pria itu dengan cekatan mampu menghindar dan memblokir serangan Putri Lian Hua dengan kemahiran yang luar biasa.

Bunyi pedang beradu dengan kunai memenuhi udara, menciptakan melodi perang yang mencekam. Lian Hua menggunakan kecepatan dan keahliannya untuk menyerang dengan cepat, membingungkan musuh-musuhnya dengan gerakan yang tak terduga.

Pria-pria berpakaian hitam itu bergantian meluncur maju, mencoba menyerang dengan kekuatan yang besar, tetapi Putri Lian Hua dengan lihai menghindari setiap serangan mereka.

Pertempuran itu berlangsung dengan intensitas yang meningkat. Putri Lian Hua menunjukkan keahliannya dalam menggunakan kunai dan shuriken, sementara pria-pria hitam itu menunjukkan kecakapan mereka dalam menggunakan pedang. Gerakan-gerakan mereka yang lincah dan presisi membuat pertarungan semakin mencekam.

Dalam pertarungan yang menegangkan, putri Lian Hua memperlihatkan keahlian ninjanya yang luar biasa. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang sulit, dia dengan penuh kepercayaan diri melangkah maju, siap untuk menghadapi sembilan orang pria yang mengenakan pakaian serba hitam dan senjata pedang.

Dengan kecepatan dan kelincahan yang mengagumkan, Lian Hua melancarkan serangannya. Dia mengelak dan menghindari setiap serangan pedang dengan gerakan tubuh yang gesit, seolah-olah tubuhnya menjadi bayangan yang tak terlihat.

Dalam sekejap mata, shuriken kecil diluncurkan dari tangannya dengan presisi yang menakjubkan. Shuriken itu menghujam ke arah musuh-musuhnya dengan kecepatan kilat, mengacaukan formasi mereka.

Tak berhenti di situ, putri Lian Hua juga melemparkan kunai dengan keahlian yang sama lihainya. Kunai-kunai itu melayang di udara, dengan sasaran yang tepat mengenai bagian vital pada tubuh para penyerangnya. Sesaat kemudian, terdengar jeritan kesakitan yang menyusul, menandakan bahwa beberapa musuhnya telah terkena serangan mematikan dari senjata kecilnya.

Jleb...

Jleb...

Tanpa memberikan waktu bagi musuh-musuhnya untuk beristirahat, putri Lian Hua bergerak dengan serangan beruntun yang cepat dan mematikan. Setiap jurus ninjanya dilakukan dengan ketepatan yang tak tertandingi, memanfaatkan kelemahan musuh-musuhnya dan membalikkan situasi dengan kecepatan kilat.

Walaupun melawan dalam jumlah yang jauh lebih banyak, kepiawaian dan keberanian putri Lian Hua tidak tergoyahkan. Dia mengendalikan pertarungan dengan tenang dan strategis, memanfaatkan keahlian dan pengetahuannya yang mendalam dalam seni bela diri ninja.

Perjuangannya berlangsung dengan intensitas yang semakin tinggi, tetapi putri Lian Hua tidak menunjukkan tanda kelelahan. Dia terus bergerak, menyerang dengan jurus-jurus yang semakin kompleks dan membingungkan. Ketangguhan dan ketekunannya yang luar biasa memastikan bahwa setiap serangannya mengenai sasaran.

Akhirnya, setelah pertempuran yang sengit, putri Lian Hua berhasil mengalahkan para penyerangnya. Para pria berpakaian hitam itu terpaksa menyerah pada kekuatan, ketangkasan, dan keteguhan hati putri yang tak tergoyahkan.

...----------------...

Mari mengenal dua senjata kecil yang biasanya digunakan oleh para ninja yaitu shuriken dan kunai:

Kunai:

Kunai adalah senjata yang sering digunakan oleh ninja dalam berbagai situasi. Kunai memiliki bentuk mirip pisau yang terbuat dari logam, dengan pegangan yang cukup pendek dan ujung yang tajam. Senjata ini dirancang untuk berbagai kegunaan, baik untuk menyerang maupun bertahan.

Dalam pertempuran, kunai dapat dilemparkan dengan akurasi tinggi untuk melukai musuh dari jarak jauh. Selain itu, kunai juga dapat digunakan sebagai senjata jarak dekat, digunakan untuk menusuk atau melukai lawan secara langsung. Pegangan yang pendek memungkinkan pengguna untuk menggunakan kunai dalam pertarungan dekat dan melancarkan serangan cepat dan presisi.

Kunai juga memiliki fungsi non-letalis, di mana pengguna dapat menggunakan ujung yang tumpul untuk menahan atau mengendalikan musuh tanpa melukainya secara fatal. Selain itu, pegangan kunai sering dilengkapi dengan lubang untuk memungkinkan penggunaan tali atau kawat, yang dapat digunakan untuk memanjat atau mengikat musuh.

Shuriken:

Shuriken, juga dikenal sebagai bintang lempar, adalah senjata yang populer digunakan oleh ninja dalam pertempuran jarak dekat. Shuriken terbuat dari logam dan memiliki bentuk datar dengan ujung yang tajam. Senjata ini biasanya kecil dan mudah dibawa, sehingga memungkinkan ninja untuk menggunakannya dengan cepat dan efisien.

Shuriken digunakan untuk melempar dengan kecepatan tinggi ke arah musuh, baik untuk mengganggu pergerakan mereka atau melukai mereka secara langsung. Keterampilan dalam melempar shuriken diperlukan untuk mencapai akurasi tinggi dan memaksimalkan efektivitas senjata ini dalam pertempuran. Beberapa shuriken juga memiliki ujung yang dirancang untuk memantul, memungkinkan mereka mengenai musuh dari berbagai sudut yang sulit diantisipasi.

Selain digunakan sebagai senjata, shuriken juga dapat digunakan sebagai alat pengalih perhatian atau sebagai perangkap. Ninja terampil dapat menggunakan shuriken untuk mengalihkan perhatian musuh atau menciptakan kesempatan untuk melarikan diri atau melancarkan serangan yang tak terduga.

Kunai dan shuriken merupakan senjata khas yang sering diasosiasikan dengan ninja. Keterampilan dalam menggunakannya adalah bagian penting dari pelatihan seorang ninja dan dapat memberikan keuntungan taktis dalam pertempuran.