NovelToon NovelToon
System Of Sea

System Of Sea

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kaya Raya / Evolusi dan Mutasi / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: haoyi

Arc 1 ~~ Penguasa Bluesky ~~ Bab 1-108 End.

Arc 2 ~~ The King Of Seven Seas ~~ Bab 109 - *** Ongoing.

~~~ ♡ ~~~

Adrian Devano adalah anak sekolahan yang sering di jauhi karna baunya yang seperti ikan busuk.

Di tambah lagi kantung matanya yang gelap seperti ikan mati menambah kesan menjijikkan dari pria muda tersebut.

Berbeda dengan anak-anak di tempat tinggalnya yang menginginkan pekerjaan di kota besar dan modern, Adrian justru bercita-cita menjadi seorang nelayan sukses.

Saat sedang memancing di tengah laut pasifik, Adrian yang di timpa kesialan tak sengaja menemukan sebuah kotak aneh berwarna biru laut dan mendapatkan sistem misterius dari sana.

Dengan bantuan sistem ajaib yang ia beri nama "Sea" mampukah Adrian mewujudkan impiannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon haoyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luca Salamanca

Adrian yang berlari kencang ke dalam hutan langsung bergegas menaiki bukit di hutan tersebut.

Memang hutan kota di kota Bluesky itu masih menyangkut tanah dan kekuasaan keluarga Salamanca. Karna untuk program penghijauan juga tanah luas yang rimbun itu sengaja tak di ganggu dan di jadikan hutan kota.

Mungkin jika ada lahan kosong yang luas di kota Bluesky, sudah pasti itu adalah hutan besar milik keluarga Salamanca.

Adrian yang berlari di malam hari itu akhirnya mulai menaiki bukit terjal dan sampai di sebuah jalan.

Jalan kecil itu memang menuju langsung ke puncak bukit tertinggi dan di sanalah orang yang ingin ia temui tinggal.

Karna kecepatan lari Adrian yang sudah melebihi batas manusia normal, ia dengan mudah menaiki jalan mendaki itu dan sampai di depan sebuah Mansion Mewah.

Jika di lihat dari depan mungkin besar bangunan mewah itu melebihi ratusan meter.

Apa lagi luasnya yang tak terlihat sampai ke ujungnya memang menjadikan rumah besar dan mewah itu sebagai hunian paling besar se kota Bluesky.

Belum lama Adrian sampai,di depan pintu gerbang seorang pria berbadan besar dan tegap dengan setelan hitam yang memang sedang berjaga langsung mencegatnya.

“Woi bocah...mau ngapain ke sini, ini wilayah khusus dan orang luar di larang masuk, cepat pergi dari sini”

Sambil mengambil nafas panjang panjang dan menenangkan dirinya, Adrian langsung menjawab ucapan penjaga itu.

“Saya mau ketemu Pak Luca.”

Saat mendengar perkataan Adrian, penjaga yang memakai kaca mata hitam itu terlihat tak senang dan langsung mengusirnya.

“Berhentilah membahayakan nyawamu sendiri bocah kecil, sekarang pergi dari sini sebelum aku mengusirmu secara paksa.”

“Tapi aku benar benar membutuhkan pertolongannya, tolong izinkan aku bertemu denganya.”

“Dasar bodoh, aku sudah memperingatkanmu...jadi jangan salahkan aku.”

Dengan cepat pak penjaga langsung bergerak mendekat ke arah Adrian, dengan kedua tangan besarnya, ia menarik baju Adrian dan hendak menyeretnya menjauh.

Tapi bukannya terseret, Adrian yang menggenggam tangan penjaga itu justru membuat pria besar dengan tinggi dua meter lebih itu terdiam.

“Kau...siapa kau sebenarnya?”

“Tolong biarkan aku bertemu dengan tuan rumah ini!”

“Heh, siapa namamu dan ada keperluan apa datang ke sini?”

“Saya Adrian, saya datang ke sini karna ingin membicarakan bisnis dengan pak Luca.”

Karna sadar ada yang tak beres dengan Adrian, penjaga itu langsung menelepon seseorang.

Setelah menunggu sebenar, tiba tiba saja pintu besar itu terbuka dengan sendirinya dan Adrian langsung di persilahkan masuk.

“Silahkan masuk sendiri, di dalam akan ada orang yang menuntunmu.” Ucap penjaga gerbang dan Adrian pun langsung masuk.

Saat masuk, Adrian bisa mengingat sedikit tempat luas itu, dulu pas ia kecil juga Adrian sering ke rumah besar itu.

Sang ibu yang memang kenal dekat dengan istri pemilik rumah sering mampir dan ngerumpi.

Baru berjalan beberapa langkah, seseorang dengan jas hitam langsung berjalan mendekati Adrian.

“Silahkan ikuti saya.”

Adrian yang di tuntun tak banyak bicara dan langsung mengikuti pria yang kini berjalan di depannya.

Setelah berjalan cukup jauh, ia tiba di sebuah rumah kecil di sebelah kanan mansion mewah tersebut. Baru saja sampai, seseorang yang memang Adrian sudah kenal langsung keluar dari tempat itu.

“Pak...ini saya Adrian.”

“Adrian...anak ibu Judy ya?”

“Benar pak.”

“Ada perlu apa malam malam ke sini?”

“Saya mau ketemu pak Luca.”

Saat mendengar perkataan Adrian, pak Roy yang memang sudah kenal dengan ia sejak kecil langsung menyuruhnya pulang.

“Pulanglah, tuan muda sedang tak bisa di ganggu...jika ingin bertemu sebaiknya jangan di malam hari.”

“Tapi...”

“Aku tau, kau butuh bantuan kan?”

“Benar pak...”

“Santai saja dan bersabarlah sampai besok pagi.”

Setelah mendengar ucapan pak Roy, Adrian mulai memutar otaknya kembali.

Ia sebenarnya bisa saja bersembunyi dan menunggu sampai besok hari. Tapi itu tidak dengan sang ibu yang ada di rumah sakit.

Alih alih mengkhawatirkan dirinya, Adrian saat ini justru lebih khawatir dengan sang ibu.

Ia takut jika si tua bangka Wijaya sampai membawa bawa sang ibu atas masalah yang ia lakukan.

Adrian yang memang mengenal orang tua arogan itu dari kecil seperti sudah hafal dengan kelakukan kakek tua itu jika sudah lepas kendali.

“Tapi saya tak bisa menunggu sampai besok pagi, saya juga memiliki barang spesial untuk di perlihatkan kepada pak Luca.”

Dengan cepat Adrian mengeluarkan sebuah permata berwarna biru laut.

Tak memiliki cara lain, Adrian terpaksa menukarkan 250.000 poin miliknya menjadi sebuah batu bercahaya dari toko sistem.

“Berlian?...coba saya lihat.”

Adrian yang tau keluarga Salamanca adalah keluarga berdarah bangsawan langsung mengeluarkan kartu AS miliknya di awal.

Berbeda dengan orang orang di kota Bluesky yang rata rata memiliki usaha di bidang laut dan pariwisata.

Keluarga Konglomerat itu tak tertarik dengan hal rendahan seperti itu dan memiliki bisnis utama di bidang batu mulia.

Pak Roy yang kini memegang batu berlian berwarna biru laut yang sangat indah di buat terpukau. Bahkan cahaya dari batu itu dapat di lihat jelas di kegelapan malam saat itu.

“Dari mana kamu dapat batu ini?”

“Saya nemu di laut pak, tolong pertemukan saya dengan pak Luca.”

“Hemmm....sebentar saya tanyain dulu.”

Setelah menelepon seseorang, pak Roy langsung membawa Adrian ke tempat lain. Kini mereka berdua berjalan memasuki mansion mewah itu dari belakang.

“Tunggu di sini dan jangan ribut.”

Setelah di tinggal oleh pak Roy, Adrian yang memang tak punya pilihan hanya dapat menunggu dan mempercayai pria itu.

Sesekali ia melirik bagian belakan rumah mewah itu yang sangat luas. Ia sedikit teringat dulu sering bermain di sana bersama anak pak Luca yang saat ini bersekolah di luar negeri.

Setelah menunggu selama sepuluh menit. pak Roy dan seorang kakek tua langsung keluar dari rumah dan menemui Adrian.

“Ini anaknya?.”

“Benar tuan Adam...”

“Hoooo, wajahmu tak asing apa kita pernah bertemu?”

“Kakek Adam, saya Adrian...apa kakek masih mengingatku?”

“Adrian...ohhh, anak Judy, benar kan?”

“Benar kek.”

“Maaf membuatmu menunggu, silahkan masuk.”

“Roy, langsung suruh beberapa orang untuk menjaga Judy di rumah sakit, anak ini biar saya yang urus.”

“Baik tuan Adam.”

Adrian yang seakan tak percaya setelah mendengar ucapan kakek Adam menjadi sedikit bertanya tanya. Kakek tua itu memang sudah sedikit pikun, tapi entah kenapa ia seperti tau apa yang Adrian inginkan dan risaukan saat ini.

Sambil berjalan memasuki rumah, pak Adam mulai menenangkan Adrian.

“Kau tak perlu cemas begitu, saat ini ibumu sudah aman.”

“Terima kasih kek.”

Setelah berjalan cukup lama, Adrian akhirnya tiba di sebuah kamar yang sangat besar dan megah.

Ia yang sejak kecil sudah sering bermain di rumah besar itu juga tak pernah tau dan tak pernah bermain sampai ke ruangan tersebut.

“Tuan, anaknya sudah saya bawa.”

“Masuklah...pintunya tidak di kunci.”

Akhirnya Adrian dan kakek Adam masuk ke dalam kamar besar tersebut.

Di ruangan itu sangat banyak barang mewah dan antik yang memenuhi seisi ruangan.

Di sana Adrian langsung melihat seseorang yang sudah ia kenal dan ada dua orang lainnya yang sedang duduk juga terlihat di sana.

Saat melihat Adrian, sang pemilik rumah Yaitu Luca Salamanca langsung tersenyum.

“Lama tidak bertemu, kau sudah makin besar saja Adrian.”

 

1
Z Fyubira
Luar biasa
Diah Susanti
notofikasi 🧐🧐🧐🧐
Diah Susanti
aq tebak nama anak pertamanya eka😁😁😁😁
Anonymous
Luar biasa
Catur Warsono
menarik
Muma Muma
Luar biasa
Devi Rinaldi
sambungannya Manna..
charles tanamal
Luar biasa
charles tanamal
Lumayan
Sapto Nugroho
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H. Semoga Allah memberkati kita semua dengan damai sejahtera, kemakmuran, dan kebahagiaan pada kesempatan yang baik di hari penuh berkah ini.
AfiqSamzz_: 🙏🙏, maaf telat
total 1 replies
Nur Din
ceritanya setengah2
Devi Rinaldi
saya juga suka..ceritanya..mantap..
Rikaz Damha Kin
Luar biasa
Abu Hassan Yunus
Luar biasa terbaik
CahTheLoel
gara" serabi lempit 13hari dipenjara 3tahun
CahTheLoel
kodok bejad...
CahTheLoel
udah kek boss di game RF Dagnu Dagon dan Dagan
Samadi Kelana
bodoh
Harwi
betuuul
Harwi
wkwkwkwkwk... paham aja elooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!