1. Kecelakaan fatal yang tanpa sengaja di alaminya saat dirinya akan melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya. Kecelakaan itu sampai membuat gadis yang di tabraknya menjadi lumpuh dan kehilangan masa depan hingga dirinya harus bertanggung jawab ( Selingan pembuka kisah )
2. Persahabatan dan persaudaraan di masa lalu antara Letnan Sakti dan Letnan Jatmiko membuat Letnan Jatmiko menikahi seorang gadis dalam keluarga tersebut namun gadis itu teramat sangat membencinya hingga dirinya memilih untuk pergi dan mengalah daripada keluarga yang telah membesarkan namanya menjadi tidak harmonis.
Seiring berjalannya waktu, luka menganga di hati Bang Jatmiko perlahan terobati dengan hadirnya tambatan hati namun sang mantan kembali di tengah mereka.
SKIP bila tidak sanggup bersinggungan dengan konflik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Harga diri yang harus di bayar.
"Siapa?????" Bang Gorga memastikan kembali pendengarannya.
"Bang Jatmiko, Bang JJ."
Bang Gorga memijat pangkal hidungnya, sungguh dirinya pening harus berurusan dengan pria macam Bang Jatmiko.
Masih terbayang jelas dalam ingatannya, Niar yang tidak mau menerima lamarannya karena memilih menunggu Bang Jatmiko kembali dari penugasan.
"Saya akan berangkat sekarang..!!" Katanya.
-_-_-_-_-
Pukul tujuh malam, Bang Gorga sudah tiba di camp penugasan milik Bang Jatmiko dan dirinya langsung menemui Bang Jatmiko tanpa ragu dan takut sedikit pun.
"Abang yakin mau menikahi adik ku Rindang?" Tanya Bang Gorga tidak main-main.
"Iya, Abang yakin."
"Tapi saya tak ijinkan Abang bersanding dengan adik perempuan saya..!!" Ucap tegas Bang Gorga.
"Apa alasannya?"
"Karena saya menaruh hati pada mantan Abang, dan saya tidak ingin ada pertemuan yang menimbulkan masalah hati antara Abang dan Niar, apalagi di antara kalian sudah ada anak." Jawab Bang Gorga.
"Saya sudah melupakannya."
"Secepat itu Abang melupakan wanita yang sudah melahirkan anak kandung Abang?? Rindang pasti terluka jika tau Abang pernah punya anak dari wanita lain dan saya yakin Abang belum mengatakan kenyataan ini pada Rindang." Tebak Bang Gorga kemudian.
Tak ada kata yang bisa menguraikan perasaan Bang Jatmiko saat ini. Memang benar dirinya tidak pernah mengungkapkan jati diri dari masa lalunya. Bukan tidak ingin, tapi belum sempat ia ungkapkan karena waktu berjalan begitu cepat.
"Jangan memperdaya adik ku karena keegoisan mu Bang..!!" Kata Bang Gorga mengingatkan.
"Saya tidak pernah berniat untuk menyembunyikan fakta ini, Gor..!!"
"Abang tenang saja. Rindang sudah tau masa lalu Bang JJ." Ucap itu membuat semua menoleh menatap sumber suara dan ternyata Rindang sudah berada di markas milik Bang Jatmiko.
"Kamu perempuan, buat apa kamu berdua di camp laki-laki? Kembali ke tempatmu, Rindang..!!" Bentak Bang Gorga.
"Rindang tau Abang pasti akan menolak lamaran Bang JJ, maka dari itu Rindang datang kesini."
"Apalah kau ini.. kau pikir gampang menikah dengan duda. Bang JJ sudah punya anak dengan wanita lain. Kau tidak cemburu??? Kau bukan wanita pertama di hatinya. Bang JJ sudah mencintai Niar sejak lama dan kau baru bertemu dengan Bang JJ beberapa hari saja. Dimana pikiran mu??? Kau hanya menjadi pelarian untuk hati Bang JJ yang terluka." Sungguh Bang Gorga tidak merelakan adiknya akan mengalami sakit hati karena masalah percintaan.
Rindang menatap mata Bang Jatmiko dengan tajam. "Ini ujian Abang, jika memang niat Abang karena Allah.. jelas Abang paham bagaimana seharusnya laki-laki dan calon imam akan bersikap."
Bang Jatmiko menarik nafas panjang lalu berdiri berhadapan dengan Bang Gorga.
"Saya terima tantangan dari ketetapan adat. Saya akan melawan putra tertua dari keluarga Agat."
Kini Bang Gorga yang terkejut mendengarnya sebab sebuah perkara adat akan menimbulkan pertumpahan darah sebagai bentuk tanggung jawab seorang pria dalam melindungi harga diri.
Sebenarnya dalam hati Bang Gorga tidak pernah punya rasa takut, dirinya yang sudah terlatih menjadi pasukan khusus tentunya tidak akan gentar dengan tantangan semacam ini tapi jika dirinya menyambut tantangan Bang Jatmiko, itu sudah berarti dirinya merestui hubungan adik perempuan nya dengan Bang Jatmiko dan Niar disana tidak akan bisa menunggu Bang Jatmiko sebab pria itu telah memilih wanita lain.
"Tidak ingatkah Abang dengan Niar? Dia menunggu Abang pulang."
"Apakah kali ini kata egois akan mampir ke Abang lagi? Mencintai juga menurunkan kadar harga diri demi seseorang yang kita cintai, lantas bagaimana dengan diri Abang selama ini? Abang berjuang sendiri untuk mencintai Niar tapi dia tidak pernah mencintai Abang. Kini setelah hati ini terbuka untuk wanita lain, dia meminta Abang untuk kembali???"
Bang Gorga tak lagi punya jawaban untuk masalah hati yang pernah di lalui senior nya.
"Kita selesaikan saja masalah kita..!! Abang mati pun tetap ingin mati terhormat, mati secara jantan demi harga diri dan menjunjung tinggi nilai adat untuk kehormatan wanita.
.
.
.
.
dibaca aja udh seru bgt apalagi dijadikan film