Ellen merencanakan misi besar untuk menghancurkan pernikahan Freya dan Draco.
Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PKM BAB 24 - Kambing Hitam
Draco tetap diam dan tidak mempertanyakan masalah cincin Yvone pada Freya. Tapi, mulai detik itu juga Draco bersumpah akan mencari tahu sendiri kenapa Freya bisa berbohong padanya. Draco mengingat jelas malam itu Freya berkata akan memakainya saat menyambut para tamu.
Di aula utama, Draco dan Freya menyambut para tamu yang datang sebagai pasangan suami istri.
"Istri anda ternyata sangat cantik, King. Hormat saya," ucap salah satu pimpinan gangster seraya mengecup tangan Freya.
Freya berharap suaminya akan menunjukkan rasa cemburu karena istrinya disentuh lelaki lain walaupun itu tanda kehormatan.
Tapi, Draco tampak acuh, lelaki itu justru jauh lebih dingin dari biasanya.
"Aku akan ke kastil dewan," pamit Draco saat selesai.
Freya menahan tangan Draco sebentar. "Malam ini, tidur bersamaku, ya."
"Hm," jawab Draco singkat.
Senyum mengembang di bibir Freya, dia merasa Draco mulai sedikit peduli padanya.
"Di mana Kerel?" batin Draco yang belum melihat batang hidung orang kepercayaannya itu.
Ternyata Kerel sudah menunggunya di kastil Dewan, lelaki itu menyilangkan tangan di dada seraya menundukkan wajah. Kerel selalu ikut dalam rapat karena Draco tidak mau anggota dewan mengetahui dia yang tidak bisa membaca.
"Aku mencarimu!" tegur Draco.
Kerel membuka matanya kemudian menatap Draco dengan lekat. "Aku kurang tidur karena kau!"
"Kita akan bicarakan nanti!" balas Draco yang ingin membahas masalah cincin Yvone.
Di dalam ruangan dewan semua sudah berkumpul, saat melihat Draco masuk, semua anggota dewan berdiri dan menunduk hormat.
Draco duduk di kursi utama dan Kerel berdiri di belakang Draco supaya memudahkannya untuk membaca berkas yang akan dibuka king mafia itu.
"Saya bersyukur anda terlihat baik-baik saja, King," ucap Dante membuka suara.
Sebuah tatapan dingin yang Draco tujukan pada lelaki tua itu kemudian dia menganggukkan kepalanya.
"Kita mulai!" tegas Draco kemudian.
Seperti biasanya, Dante akan melaporkan masalah anggaran istana ditambah Eros melapor masalah persenjataan dan Loyd masalah keamanan.
Semu laporan mereka akan Draco tinjau bersama Kerel nantinya.
Kemudian berlanjut membahas masalah acara gladiator yang akan dilakukan esok hari.
Dan sesuai dugaan Draco, setelah pembahasan acara gladiator selesai, para dewan membahas masalah Ellen.
"De Servant butuh keturunan yang sah bukan keturunan dari hubungan gelap," ucap Dante.
Mendengar itu, Draco hanya tersenyum miring. Dia yakin jika tujuan Dante bukanlah masalah keturunan.
"Aku akan tidur dengan Freya malam ini," ucap Draco yang langsung membungkam mulut Dante.
Dante merasa di atas angin karena Draco bisa dikendalikan seperti biasa. Sementara Kerel hanya memutar bola matanya malas.
"Sepertinya tidak ada yang perlu dibahas lagi," sambung Draco yang ingin mengakhiri rapat.
Semua anggota dewan berdiri dan menunduk hormat saat Draco berlalu pergi.
"Aku juga pamit," ucap Eros yang tidak mau ikut terlibat rapat lagi, dia lebih baik memeriksa keadaan kuda-kuda yang akan digunakan besok di acara gladiator.
Tertinggal Dante dan Loyd yang membahas masalah keuangan, seperti biasa Dante meminta Loyd memalsukan data.
"Kau tahu konsekuensinya, bukan? Aku memang selalu ada dipihakmu tapi aku juga bisa menusukmu dari belakang," tanggap Loyd yang merasa akan dijadikan kambing hitam oleh Dante.
"Kau tenang saja, sebentar lagi, pangkatmu akan naik," ucap Dante menjanjikan hal itu pada Loyd.
_
Maaf baru up gaes🤭 Draco udah mulai bertindak, jangan di bully lagi ya😅
Dan masalah Draco gak bisa baca itu karena traumanya bukan dari kecil gak bisa baca, kan Draco bunuh bapaknya pas usianya remaja. Nanti dijelasin lagi kenapa kok ngaruh ke arah situ🤭