Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saya Suaminya
...***...
Setelah Dirga berangkat kekantor. Yeza segera masuk dan bersiap untuk pergi bersama Sam.
Dirga sudah menyerahkan pada Sam dalam pengobatan Yeza.
Kalo untuk kehamilan Yeza. Dirga sedang mencari waktu, agar Yeza tidak Shok saat dirinya sudah mengetahuinya. Dan Dirga juga akan mengungkapkan jika anak itu adalah anaknya. Tapi Dirga menunggu waktu yang tepat.
Yeza segera mengetikksn sesuatu pada kontak yang di namai Daddy.
Daddy
"Papa.. Ini Yeza." send...
Belum ada respon dari papanya. Yeza segera memakai dress putih. Entah kenapa di tempat pakaiannya lebih banyak dress warna putih.
Setelah selesei dengan ritualnya. Yeza segera turun.
Ting...
Deringan notifikasi masuk.
Yeza segera membuka pesannya.
Daddy
"Sayang.. Bagaimana kabarmu nak. Papa sangat merindukan kamu. Papa tidak bisa konsentrasi bekerja sebelum tau keadaanmu sayang." balas Daniel panjang
Daddy
"Yeza baik pa.. Nanti malam Yeza akan berkunjung kerumah papa." send..
Setelah itu Yeza memasukkan kembali ponselnya kedalam tas mini.
Sam sudah menghampiri Yeza. Kali ini Sam bersama pacarnya.
"Hai Za.." sapa Sam
Yeza tersenyum lalu menatap wanita yang ada di samping Sam.
"Ini Hellen calon isteriku" ucap Sam memperkenalkan.
"Hai Yeza salam kenal yaa.." ucapnya. Mereka berdua pun mengulurkan tangan masing masing.
"Ayo kita segera berangkat. Sebelum suamimu kembali menanyakan kamu." ucap Sam.
Mereka segera keluar dari rumah Dirga. Sam naik di depan di sebelah sopir, sedangkan Hellen dan Yeza duduk di jog belakang.
Hellen membuka obrolannya dengan Yeza. Walau lewat coretan kertas. Namun Hellen begitu senang saat Yeza, menanggapi dengan baik.
Hari ini Sam akan mengantar kembali Yeza ke rumah sakit untuk pengobatan pita suara Yeza.
Mereka sudah sampai di rumah sakit. Yeza dan Sam beserta Hellen melangkah ke antrian dokter Vera.
Setelah mendapat nomer antrian mereka segera duduk.
Tak berselang lama nomer antrian nya di panggil.
Kali ini Yeza di temani Hellen. Sedangkan Sam sibuk ngobrol dengan seseorang di ponselnya.
10 menit Yeza berada di ruangan dokter Vera.
Hellen masih menunggu dengan sangat sabar. Terapi kali ini membutuhkan waktu yang agak panjang. Hari pertama melakukan terapi.
Hingga 30 menit sudah Yeza berada di ruang praktek
Yeza keluar dengan dokter Vera.
"Bagaimana dokter?" tanya Hellen
"Semua berjalan lancar. Asal rajin berlatih untuk mengeluarkan suaranya. Mungkin hanya butuh beberapa minggu saja." ucap Dokter Vera
Setelah konsultasi selesei Hellen jugaYeza pamit keluar.
Mereka mencari keberadaan Sam. Namun tidak menemukannya..
Hellen segera mengambil Ponselnya dan ingin menelpon Sam. Baru saja mau klik tombol hijau Sam sudah terlihat mendekati sambil membawa minuman di tangannya.
"Bagaimana hari ini Za?" tanya Sam.
Yeza mengangguk sambil menunjukkan jari jempolnya.
"Bagus.. Kita tunggu di sini karena suamimu akan nyusul." ucap Sam.
Yeza menatap Sam bingung. Apa yang di katakan Sam. Dirga mau kesini?
Batinnya
"Itukan Dirga" ucap Hellen sambil menunjuk kearah Dirga yang berjalan dengan wanita.
Yeza menatap Dirga yang melangkah mendekati dirinya. Ada rasa sakit yang tak berdarah. Jantungnya begitu sakit saat melihat Dirga berjalan beriringan dengan wanita lain. Yeza menatap wanita yang bersama Dirga. "Cantik.. Anggun dan sangat bersih." katanya dalam hati.
"Siapa wanita itu? " batin Yeza
...***...
"Anggi.. Apa yang terjadi padamu?" tanya Desi dengan suara keras.
"Mama.." panggil Anggi
"Ada apa? Kenapa mata kamu sembab. Tadi malam kamu tidur di mana?" tanya Desi lagi
"Ma.. Anggi boleh nggak masuk dulu. " ucapnya
Anggi pun masuk. "Sekarang jelaskan sama mama. Kamu semalam nginep di mana? Kenapa ponselmu mati?" tanyanya
"Dan ini.. Kenapa? Lihatlah wajahmu kau sangat kacau Anggi." Desi berbicara tidak ada hentinya.
"Mama..!!" teriak Anggi
"Kenapaaa?" tanyanya
"Boleh nggak Anggi cerita. Mama diam dulu." ucap Anggi
Anggi mulai cerita kejadian tadi malam. Sambil matanya terus menangis.
Desi menggeram, emosinya begitu memuncak. "Keterlaluan!!" Marahnya
"Dan kau tidak bisa menolsk?!" tanya Desi sambil mencengkram rahang Anggi.
Anggi menggeleng sambil menatap wajah sang mama. Air matanya terus keluar apa lagi di tambah perlakuan mamanya.
"Kau tak beda dengan wanita murahan. Kau sudah mempermalukan mama Anggi..!" gertaknya. Lalu melempar wajah Anggi.
Desi segera masuk dan mengambil tas. Desi akan menemui orang tua Rendi. Rendi harus bertanggung Jawa atas semuanya.
"Mama.. Mama mau kemana?" tanya Anggi
"Kau tetap di rumah. Jangan keluyuran. Tunggu samapai mama kembali." ucapnya. Lalu segera meningalkan Anggi sendiri.
...***...
"Kau boleh pergi Nar. Jangan lupa siapkan berkas untuk rapat nanti." ucap Dirga pada Nara.
"Siap pak bos" jawabnya
"Kalo 10 menit aku belum sampai di undur lagi." pesannya
Ponsel Dirga berdering.
Dirga segera mengangkat panggilannya
"Yaa Hallo bang Ar." sapanya
"Ini kenapa.. Ruanganmu kosong. Dan sekertaris kamu di mana?" tanya nya
"Iyaa.. Sebentar lagi aku sampai." jawabnya.
"Ohh yaa kamu sudah pegi ke kantor Uwais?" tanya Arka
"Iya ini juga baru keluar dari sana. Sudah dulu nanti kita bahas lagi di kantor." ucapnya. Lalu segera mematikan telponya
"Saya permisi dulu pak" pamit Nara
Dirga segera, menghampiri Yeza dan juga Sam.
"Tinggalkan kami." ucapnya
"Ok.. Kami pulang dulu." ucap Sam. Begitu juga dengan Hellen.
Helem juga berpamitan pada Yeza.
Yeza mangangguk lalu segera memberikan pelukan hangat untuk Hellen.
"Ayo..", ajak Dirga setelah Sam dan Hellen meninggalkan.
Yeza menarik kembali tanganya yang di pegang Dirga.
"Nanti aku jelasin. Sekarang ikuti aku saja." jawabnya. Lalu segera menarik tangan Yeza
Dirga membawa Yeza kelorong rumah sakit. Sedikit agak jauh dari ruangan dokter vira
Dirga menatap ruangan yang bertuliskan
Dr. Karmila Hendrawan. SpOG
"Bapak Diegantara?" tanya Seorang perawat.
Dirga mengangguk.
"Silahkan pak. Dokter Mila sudah menunggu anda." jawabnya
Dirga segera masuk setelah di persilahkan untuk masuk oleh perawat.
"Dokter.. Pak Dirgantara sudah sampai disini." ucapnya
"Suruh masuk sus." jawabnya
"Selamat siang dokter." sapa Dirga
"Selamat siang Pak Dirga. Silahkan duduk." ucapnya
Dokter Mila adalah dosen sekaligus dokter kandungan yang usianya sekitar 50 tahun. Tapi wajahnya masih sangat muda dan cantik.
"Apa pak Dirga ayahnya?" tanya dokter Mila. Setau Mila penerus perusahaan Dirgantara belum menikah.
Perusahaan itu adalah perusahaan yang sudah sangat lama berdiri. Dan produknya semakin menggaung setiap bukanya.
"Apa ayahnya??" batin Dirga. "Apa aku setua itu? Menyebalkan." batinnya.
Sedangkan Yeza hanya menunduk menahan tawanya.
"Ini istri saya dokter." jawabnya datar
Dokter itu hanya tersenyum. "Maaf.. Soalnya adek ini masih sangat imut." jawabnya. tentu saja orang akan mengurangi jika Dirga adalah ayahnya. usia mereka terpaut begitu jauh. Yeza 18 tahun sedangkan Dirga 32 th.
"Hemm.." jawabnya singkat.
"Mari silahkan berbaring di sana." ucap dokter Mila. Asisten dokter Mila segera membantu Yeza untuk naik di atas tempat tidur.
"Silahkan pak.. Kalo ingin melihat perkembangan anaknya." ucap Dokter Mila.
Dirga berdiri. Walau ragu tapi penasaran dengan perkembangan anaknya.
"Bagus.. Ini sungguh bagus perkembangan janinnya pak. Usia kehamilan sudah memasuki 6 minggu ya pak. Tolong di jaga baik baik. Karena usia segitu masih sangat rentan." ucap Dokter Mila.
"Terimakasih dokter." jawabnya
"Boleh melakukan hubungan. Tapi jangan sering sering." ucapnya
Dirga menoleh menatap Yeza sedangkan yang di tatap hanya menunduk. dengan wajah merona. jangan dipikir Yeza adalah gadis yang tidak tau apa itu hubungan. Yeza juga tau soal itu.
...****...
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗