NovelToon NovelToon
Behind The Idol Mask

Behind The Idol Mask

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Keisha seorang jurnalis baru yang naif berusaha menulis tentang grup boys band yang lama hiatus.
Ketertarikan antara mereka terjadi karena sejumlah kepentingan.
Apakah mereka tetap berjuang bertahan bersama jika akhirnya suatu rahasia kelam terungkap?

Ngga ada pelakor, ngga ada perempuan sirik. Yang ada hanya berusaha menggambarkan kekelaman hati manusia. Karya pertama author ini.. Bagian depannya author koreksi karena biar nggak ngambang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumpahan Air Cyntia

Keisha yang merasa kepanasan segera lari masuk ke toilet dalam karavan. Dia mengguyur tubuhnya sendiri. Rasa panas yang menyiksa, suatu desiran aneh. Dan keinginan untuk melepaskan sesuatu menjadi satu.

Lekuk tubuhnya terlihat jelas di baju yang basah. Badan berbentuk biola itu kemudian beringsut seperti kebingungan dengan apa yang dirasakannya.

Reza yang pertama kali dilihatnya langsung di dekap erat.

"Sabar sebentar, Kei.Rheinald, tolong penawarnya." teriak Reza ke Rheinald yang terpaku dengan yang dilihatnya. Rheinald dengan cepat menghubungi Arista.

Mau tak mau Reza kemudian menggendong Keisha seperti koala. Keisha dengan aktif terus mencumbuinya.

"Maafkan aku, Mas. Aku tidak tau apa yang terjadi." Keisha menangis. Sebentar-sebentar kesadaran itu hilang dan timbul.

Baju basah Keisha membuatnya semakin bernafsu. "Aaah..."Keisha mendesah dan kemudian melepaskan Reza,

"Aku ti..dak kuat. I ni ada a pa se be narnyahhh.. Sentuh milik aku Mas Reza..."desahnya dari bibirnya. Air matanya mengalir karena Keisha berusaha kuat untuk mengendalikan dirinya.

Keisha membuka bajunya sendiri hingga nampak penutup dadanya berwarna hitam dan segitiga kecil di bawah. Kemeja basah itu dilemparkannya sembarangan. Di bimbingnya tangan Reza meremas semangka itu. Keisha mendesah, bibir semerah ceri itu di gigit dan segera Keisha mengelus sesuatu di bawah perut Reza yang mengeras dan secara terampil memainkan tangannya disitu.

Tidak bisa dipungkiri, walaupun Reza tau apa yang terjadi dengan Keisha, namun Reza adalah lelaki normal yang terus mengekang hasratnya. Reza akhirnya terbuai dan menyentuh segitiga dibawah Keisha yang mulai basah dengan penuh hasrat. Bibirnyapun menanggapi ciuman Keisha dan lidahnya bermain semakin dalam.

Bibir merah ceri Keisha terus mengecup serta mencium leher Reza. Kemudian bibir Reza tidak lepas dari hujanan ciuman. Beberapa Reza tanggapi. Beberapa lolos ke telinga. Baju atas Reza dirobek Keisha dengan kasar. Bekas merah-merah terpampang nyata.

Rheinald yang datang membawa penawar terpaku sebentar melihat Keisha yang biasanya mulutnya setajam silet menimpali tuannya itu begitu beringas menciumi Tuannya.

"Tuan, penawarnya sudah datang."kata Rheinald datar dan dia langsung berbalik ke arah pintu keluar. Dia serahkan semuanya ke Arista karena Nona kesayangan tuannya sudah lepas kendali seperti itu. Dia merasa tidak berhak melihat tubuh setengah telan*jang Keisha.

Reza tersadar bagai tersengat listrik, dia sadar kembali bahwa itu tadi bukan keinginan Keisha walaupun dia juga menikmatinya.

"Shit!! Reza mengumpat. Karena wanita titipan Mamanya itu membuat Keisha menjadi tersiksa seperti ini.

Padahal ciuman itu adalah ciuman pertama Keisha. Namun itu dilakukan di bawah pengaruh obat. Bukan karena sukarela.

Arista secepatnya berusaha menyuntikan penawar ke lengan Keisha. Namun Keisha menepisnya. Dia malah mendorong dan berusaha menjatuhkan Reza. Hingga akhirnya dia berada diatas tubuh Reza. Setelah beberapa saat, Akhirnya Keisha berhasil dilumpuhkan dan akhirnya suntikan tersebut bisa sukses diberikan. Keisha tumbang di atas tubuh Reza.

Keisha tertidur kelelahan setelah disuntik dan dilumpuhkan.

Reza segera menggendongnya dan meletakkannya di ranjang. Tubuh Keisha ditutupi selimut.

Arista dan Rheinald jatuh terduduk.

Kondisi Reza terlihat memprihatinkan. Bibirnya bengkak, sejumlah tanda dari bibir Keisha terlihat. Sementara kemejanya sobek.

Kancing baju Reza bertebaran di lantai.

Reza dan Rheinald kemudian duduk di depan karavan. Laptop Reza masih menyala walaupun saat awal kejadian itu dia masih sempat mengakhiri video call rapatnya. Sementara Arista membereskan kekacauan di dalam.

Arista mau mengganti baju Keisha, namun dia memilih untuk menjerang air panas. "Masih bisa dilakukan nanti setelah para pria ini pergi." pikirnya. Dia hanya melepas dalaman Keisha yang basah.

"Nona Cyntia melarikan diri, Tuan."lapor Rheinald. "Apakah perlu dikejar?"lanjutnya lagi.

"Biarkan saja! Aku akan membuat perhitungan dengan perusahaan orang tuanya setelah ini."ujar Reza geram.

Walaupun Reza tidak menyuruhnya, Rheinald bertekad untuk tetap mencari Cyntia untuk berjaga-jaga. Menurut pengalamannya wanita yang seperti ulat bulu selalu akan kembali untuk melakukan kekacauan yang lebih besar lagi.

Rheinald merasa ada sesuatu yang janggal dan memanggil Arista keluar dan mengajaknya berbicara di balik karavan.

"Apakah menurutmu ini salah satu rencana Nyonya Paulina atau hanya Cyntia sendiri?"tanya Rheinald pelan. "Sebelum kita memutuskan, aku tidak mau melaporkan ke Tuan Reza."lanjutnya lagi.

Arista terdiam dan menghela nafas.

"Kak, aku menemukan ini.. Ini barang luar negri yang mahal. Masih untung masih bisa diatasi."katanya sambil menyerahkan botol berisi cairan bening berkilau. "Untungnya hanya tertelan dalam jumlah yang sedikit. Apa jadinya kalau segelas air tadi benar-benar masuk.."ujar Arista sambil bergidik ngeri.

Sementara itu, di luar, Nyonya Paulina berjalan mendekati karavan dengan Tuan Andrew.

Dia ingin melihat perkembangan perjodohannya dengan Cyntia. Hatinya berdegup kencang karena berharap perjodohannya sukses, anaknya bukan penyuka sesama jenis dan dia berharap menemukan Cyntia dan Reza sedang menyelami hati satu sama lainnya.

"Reeeza, kebetulan Mama ada acara di dekat sini."serunya sambil memasuki karavan.

Dia tersenyum penuh kemenangan.

"Ah, kalian sedang apa??"teriaknya terkejut.

"Siapa wanita itu? Mana Cyntia?" tanya Mamanya membabi buta. Andrew yang sama terkejutnya segera menelpon asisten Reza yaitu Rheinald untuk meminta penjelasan.

Saat itu, Reza sudah melepaskan bajunya yang sobek. Sehingga bekas bibir kelihatan jelas berderet di leher dan dada. Keisha yang belum sadar nampak telan*jang terbaring berselimut.

Kaget ngga tuh? Kira-kira pelarian Cyntia gimana? Eh, Norma gimana juga tu? Apakah doa adeknya terkabul? Next yaa...

1
Cita Solichah
loh endingnya kq kyk kurang adil ya. begitu besar kasusnya tp kq selesai tnpa beban n trlewat begitu aj
Sophie Nara: Iya Kak.. Nanti ada bagian ke duanya. Orang jahat tidak boleh melenggang begitu saja
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
Keren parah! Pengen baca lagi dan lagi!
Sophie Nara: Aploadnya kalo lagi ada ide, Kak. kebetulan aku lagi sakit. jd banyak ide. Makasih Kak atas likenya.
Sophie Nara: Semoga beneran keren soalnya masih penulis baru ini. kita semangat sama2 ya. /Determined/
total 2 replies
Roronoa Zoro
Gak sabar menunggu kelanjutan cerita ini 😍
Sophie Nara: Makasih Kakak..
total 1 replies
gamingmato channel
Hebat!
Sophie Nara: Makasihh. Kita semangat sama2 yuk/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!