Dania terpaksa menggantikan posisi kakak tirinya, Adelia sebagai seorang mempelai wanita dari seorang lelaki yang bernama Daniel Dirgantara.
Tanpa sepengetahuan Dania, ternyata Daniel memiliki kelainan mental. Ia mengalami Intermittent Explosive Disorder, di mana ia tidak bisa mengontrol kemarahannya. Ia bisa membanting dan menghancurkan apa saja, bahkan ia bisa melukai siapapun yang berada di dekatnya.
Hal itu pula lah yang membuat Adelia memilih kabur dan meninggalkan Daniel, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka.
Bagaimana nasib Dania yang akhirnya berada di bawah kungkungan Daniel?
#Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada yang tidak masuk akal, mohon sekiranya dimaklumi. ❤❤❤
💗Terima kasih 💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daniel Kembali Mengamuk
Setelah mengenakan lingerie seksinya, Dania pun mulai merapikan tempat tidurnya bersama Daniel. Sementara Daniel masih berada di ruang pribadinya bersama Roy. Ada sesuatu yang sangat penting, yang sedang ia kerjakan bersama lelaki itu.
"Roy, tolong ambil berkas-berkas yang aku bawa tadi sore. Aku lupa membawanya masuk dan masih ketinggalan di dalam mobil," ucap Daniel yang nasih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya.
"Baik, Tuan." Roy pun bergegas bangkit dan meninggalkan ruangan itu.
Selepas Roy pergi, kini tinggal Daniel sendirian berada di ruangan itu. Lelaki itu begitu fokus pada pekerjaannya. Setelah beberapa detik berikutnya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Sebuah pesan chat masuk ke nomor ponsel pribadinya.
"Hhh, mengganggu saja," gerutu Daniel sembari meraih ponsel yang ia letakkan di atas meja kerjanya. Daniel berniat meng-non aktivkan benda pipih tersebut. Namun, setelah melihat sebuah pesan chat yang terpampang di layar ponselnya tersebut, Daniel pun akhirnya penasaran.
"Pesan dari siapa ini?" gumam Daniel sambil memperhatikan nomor asing tersebut.
Daniel yang sudah sangat penasaran, akhirnya memutuskan untuk membuka pesan chat tersebut. Lelaki itu menautkan kedua alisnya ketika mengetahui bahwa isi pesan chat tersebut ternyata sebuah video.
"Video? Video apa ini?"
Perlahan Daniel membuka video tersebut. Dan, alangkah terkejutnya lelaki itu setelah tahu isi video tersebut.
"Aaakkhh! Kurang ajar!" teriak Daniel yang langsung terpancing emosi.
Daniel yang sudah tidak bisa menahan emosinya, melemparkan benda pipih tersebut ke dinding dan langsung terhempas ke lantai ruangan. Ponsel tersebut jatuh dan hancur tiada rupa.
"Ini lah yang membuat aku tidak ingin mencari tahu di mana keberadaanmu, Adelia! Aku sangat yakin hal ini pasti terjadi dan sekarang semuanya terbukti, 'kan!" teriak Daniel dengan wajah memerah.
Tepat di saat itu ada seorang pelayan yang tidak sengaja lewat di depan ruangan Daniel. Menyadari apa yang sedang terjadi di ruangan itu, Pelayan tersebut berlari dan mencari seseorang untuk membantu Tuan Daniel yang kembali kumat.
Namun, karena tidak menemukan siapapun, akhirnya ia memutuskan untuk mencari Dania. Ia kembali berlari menuju kamar utama untuk menemui istri dari majikannya tersebut. Beruntung, saat itu Dania masih berada di ruangan itu sembari menunggu Daniel selesai melakukan tugasnya bersama Roy.
"Nona Dania! Nona Dania!" panggil Pelayan itu sambil menggedor-gedor pintu kamar utama.
Mendengar suara ketukan yang begitu serius, Dania pun bergegas menghampiri pintu dan membukanya. Ia menatap heran kepada Pelayan yang kini berdiri di hadapannya dengan wajah cemas.
"Ada apa, Mbak?" tanya Dania sambil menautkan kedua alisnya.
"Nona Dania! Tuan Daniel kembali kumat. Saya tidak tahu apa sebabnya, yang pasti saat ini Tuan Daniel tengah mengamuk di dalam ruangan pribadinya," sahut Pelayan itu dengan napas terengah-engah.
"Apa? Bukankah saat ini Tuan Daniel bersama Roy di ruangan itu? Lalu, di mana Roy?" tanya Dania sembari menutup kembali pintu kamarnya.
"Entahlah, Nona. Tapi barusan saya berpapasan dengan Tuan Roy di halaman depan dan saya pikir Tuan Roy akan pulang ke rumahnya," jawabnya.
Dania melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruangan pribadi lelaki itu. Sementara sang Pelayan mengikutinya dari belakang seraya mencoba mensejajarkan langkahnya bersama Dania.
"Ya Tuhan, ada apa lagi ini!" gumam Dania.
Sebenarnya Dania sangat takut. Namun, karena Daniel adalah suaminya, mau tidak mau Dania pun harus siap menghadapi apapun yang terjadi pada lelaki itu. Setibanya di depan ruangan itu, Dania mendengar suara teriakan Daniel yang menggema hingga ke langit-langit ruangan.
Sebelum membuka pintu ruangan tersebut, Dania sempat menarik napas dalam dan memantapkan hatinya untuk memasuki ruangan tersebut. Perlahan Dania membuka pintu tersebut dan kini tatapan gadis itu tertuju pada Daniel yang sedang mengacak rambutnya dengan kasar.
Menyadari kehadiran Dania di ruangan itu, bukannya tenang. Emosi Daniel malah semakin memburuk sebab Dania adalah adik dari Adelia dan menurut Daniel, sifat mereka berdua tidak akan jauh berbeda.
"Lihatlah kelakuan bejat kakakmu! Apa mungkin kau pun akan melakukan hal yang sama di belakangku!" teriak Daniel dengan wajah yang terlihat sangat mengerikan bagi Dania.
Dania yang tidak tahu menahu soal video panas Adelia dan Samuel, tentu saja kebingungan. "Melakukan apa, Tuan Daniel? Aku tidak mengerti," jawab Dania dengan heran.
"Di video itu, kakakmu, Adelia sudah melakukan perbuatan menjijikkan itu bersama lelaki lain! Apa nanti kamu juga akan melakukan hal itu di belakangku, ha?!" Mata Daniel tampak berkaca-kaca. Kekecewaan lelaki itu tampak jelas di raut wajahnya saat itu.
Dania menggelengkan kepalanya mantap. "Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu, Tuan. Tidak akan! Terserah jika Anda tidak percaya, tetapi Anda bisa buktikan hal itu," sahut Dania.
"Arghhh!" Daniel kembali berteriak dan mengacak-acak meja kerjanya.
Perlahan Dania melangkahkan kakinya menghampiri lelaki yang sedang mengamuk tersebut. Pelayan sempat meraih tangan Dania dan berharap gadis itu tidak akan mendekati Daniel. Namun, dengan penuh keyakinan Dania tetap melangkahkan kakinya.
"Nona, jangan! Saya mohon," lirih Pelayan itu.
"Tidak apa-apa, Mbak. Percayalah padaku," jawab Dania mantap.
...***...
"suamiku"
dania munafik kalau kau sadar punya suami apa pantas kau pergi dengan lelaki lain, berinteraksi kayak sepasang kekasih lagi kencan
dania munafik kalau kau benarkan kelakuan menjijikan mu dengan erick berarti suami juga boleh dong punya teman wanita lain dan berinteraksi sepertimu
untuk para author, belajar lagi mana benar mana salah, buka pikiran mu apakah seorang istri bebas berteman dan pergi berduaan dengan lelaki lain kayak sepanjang kekasih itu itu kalian anggap sesuatu yang benar, klo kalian benarkan perbuatan dania berarti boleh donk suami kalian punya teman wanita dan pergi berduaan dengan wanita lain
walau uji hanya novel tapi pakai juga pikiran dan hatimu biar bisa membedakan mana salah mana benar
Aku pasti,Sam punya yg lain diluar sana selain Adelia...👏👏👏