NovelToon NovelToon
Pendekar Bangau Emas

Pendekar Bangau Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpilihnya Xiao Tian Sebagai Ketua Sekte Wu Tang Baru.

Di saat yang bersamaan rombongan Song Kun telah datang ke aula utama sekte Wu Tang. Mereka pun terpaku di tempat mereka masing-masing ketika pria tua berambut panjang dan warna putih keperakan di kursi bagian tengah bersama seorang anak laki-laki yang memiliki sinar mata tajam di pangkuan Ketua Sekte Wu Tang.

"Para sahabat semuanya saya Zhang Sam Chong di sini mengucapkan terimakasih atas waktunya kalian semua yang turut serta dalam perayaan ulang tahun ku yang ke100. Oleh karena itu di kesempatan kali ini saya juga ingin memperkenalkan murid terkecil saya di pangkuan saya ini sebagai Ketua sekte Wu Tang yang kedua setelah saya sebagai pendiri sekte Wu Tang. Saya telah menyelesaikan saya selama ini dan kini saya limpahkan tugas penting untuk perdamaian dan kerukunan antar semua di dunia persilatan masa depan kepada anak ini yang bernama Xiao Tian yang akan ku anugerahkan nama baru yaitu Zhang Xiao Tian." suara penuh wibawa dari ketua sekte Wu Tang membuat murid- muridnya, tamu- tamunya juga Song Kun beserta orang-orang berpenampilan suku utara terpana.

"Tunggu, kenapa Anda memberikan kedudukan Ketua sekte Wu Tang kepada anak kecil itu yang tak pernah ada hubungan dengan sekte Wu Tang dan keturunan dari Anda sendiri?" tanya wanita berkerudung aneh itu yang sejak awal kedatangan Ketua sekte Wu Tang bersama Xiao Tian selalu menatap garang sekali ke arah keduanya.

"Ya, seharusnya Guru memberikan kedudukan Ketua sekte Wu Tang kepada Zhang Bin Bin yang telah kami ketahui adalah bermarga sama dengan Anda." tamu- tamunya ikut merasa heran dengan perkataannya itu.

Zhang Bin Bin segera berdiri dan berbalik lalu bicara dengan suara tegas."Saya sebagai murid dari Guru Besar Zhang selalu mendukung semua keputusan dari Beliau apapun itu."tatapannya pun begitu tegas dan berwibawa membuat para saudara- saudaranya mendukungnya juga untuk membalas kebaikan Guru Besar mereka.

"Wah, mengejutkan sekali kau bicara tentang jabatan ketua sekte Wu Tang dengan seenaknya saja.Aku ini Song Kun lah yang seharusnya menjadi penerus dari Beliau bukan bocah itu." kata Song Kun begitu marah kepada Ketua sekte Wu Tang dengan telunjuknya itu menuding ke arah Xiao Tian yang tetap duduk tenang di pangkuan Ketua sekte Wu Tang.

"Song Kun kau sungguh lancang! Kau pikir kami disini tidak tahu rencana busukmu dengan orang-orang di belakangmu itu..! " hardik Pendekar Besar Chi Kong di depan Song Kun sambil mengacungkan pedang ke arah murid sesat Guru Besarnya itu.

"Chi Kong, jika kamu memiliki keberanian untuk ambil alih posisi terbaik di dunia persilatan masa depan ku sarankan untuk kamu memilih untuk mendukung aku kakak senior- mu bukan menentangku." kata Song Kun yang telah menggerakkan tombak panjangnya ke arah Pendekar Besar Chi Kong yang telah cepat pula menangkis serangannya dengan pedang yang luar biasa tajamnya sehingga memercikkan bunga api di udara.

'Trang.. '

"Song Kun, majulah dan hadapi aku...!" tantang Chi Kong yang langsung menggunakan ilmu pedang Wu Tang menghadapi tombak panjang milik Song Kun yang bergerak dengan amat lincah menghadapinya.

Orang-orang yang berpenampilan suku utara yang di dekat Song Kun tadi telah menyerang murid- murid dari sekte Wu Tang yang segera menghadapi mereka dengan gagah perkasa.

Wanita berkerudung aneh itu pun telah memberikan perintah untuk menyerang para tamu- tamu sekte Wu Tang kepada lima orang muridnya yang telah dibantu oleh sejumlah pasukan Kekaisaran utara yang tiba- tiba menerjang masuk dari segala penjuru pintu aula utama sekte Wu Tang.

'Trang.. '

Sejumlah senjata tajam beradu kekuatan satu sama lainnya sehingga menghancurkan berbagai barang, kursi,meja dan lain sebagainya di dalam aula utama sekte Wu Tang.

Xiao Tian berdiri di depan kursi Ketua sekte Wu Tang dan mengulurkan telapak tangan ke depan lalu anak itu mengeluarkan pekikan keras yang disertai uap panas yang berasal dari telapak tangannya yang di arahkan secara langsung ke para pasukan suku utara yang menyerang tamu- tamu sekte Wu Tang.

'Hyaaaaahhh.... '

'Desss... '

'Arghhhh.. '

Para pasukan suku utara terjengkang ke belakang di depan tamu- tamu sekte Wu Tang dalam keadaan mereka semua telah menjadi mayat-mayat gosong di lantai aula utama sekte Wu Tang.

"Ahhh.. Bocah itu yang melakukan hal itu untuk kita semua terselamatkan..!" seru tamu-tamu sekte Wu Tang tercengang menoleh ke arah Xiao Tian yang kini meluncurkan pedang yang memiliki sinar yang amat tajam ke arah wanita berkerudung aneh itu dan lima muridnya.

'Wusss... '

Wanita berkerudung aneh itu dan lima orang murid- muridnya dengan cepat melompat dengan tepat untuk menghindari serangan maut dari pedang tajam di tangan bocah itu.Kini mereka masing-masing telah mengeluarkan pedang yang diarahkan untuk hadapi pedang tajam milik bocah itu yang membuat pedang- pedang mereka tak ada gunanya karena begitu ujung pedang tajam di tangan anak kecil itu beradu dengan pedang mereka telah membuat pedang milik mereka menjadi patah secara bersamaan.

"Trang... '

Xiao Tian telah melontarkan ilmu pukulan tangan api ke arah wanita berkerudung aneh itu dan lima orang muridnya yang membuat kerudung yang menutupi wajah para wanita itu terlepas.

"Kakak..Tolong jangan membunuh ibuku...!" suara anak perempuan terdengar dari kiri membuat Xiao Tian menahan serangannya dan menoleh sejenak ke kiri.Ia melihat gadis kecil mirip Zhao Li Erl menangis untuk memohon ampunan bagi wanita berkerudung aneh itu kepadanya.Ia pun menganggukkan kepala.

Lalu serangannya itu ia arahkan ke pundak wanita berkerudung aneh itu dan lima orang muridnya yang kini terjengkang ke lantai dalam keadaan muntah darah segar mulut mereka dan tak bisa bangkit dari lantai.

"Ibu..! " gadis kecil itu memeluk wanita berkerudung aneh itu dan menoleh ke arah Xiao Tian."Terimakasih atas kebaikanmu." Gadis kecil itu melakukan sembah sujud kepada Xiao Tian.

"Pergilah dan bawa ibumu beserta orang-orangnya dari sini.." kata Xiao Tian nada berwibawa sekali dan agung kepada gadis kecil itu yang segera mematuhi perintahnya dengan memapah wanita berkerudung aneh itu dan membangunkan lima orang murid- murid dari ibunya untuk meninggalkan sekte Wu Tang secepatnya.

Kemudian, Xiao Tian membalikkan badannya ke arah jalannya pertarungan antara Pendekar Besar Chi Kong menghadapi Song Kun yang licik dan kejam di sudut aula utama sekte Wu Tang. Ia pun segera ambil tindakan dengan cara menendang patahan- patahan pedang suku utara di lantai ke arah Song Kun yang nyaris memenggal leher Pendekar besar Chi Kong yang telah terdesak hebat ke dinding.Dan, patahan- patahan pedang suku utara menerjang dan menebus segala sisi di tubuh Song Kun yang jatuh ke lantai dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Pendekar Besar Chi Kong menelan ludah melihat hal menyeramkan itu di depan sepasang matanya. Ia pun segera memandang ke arah Xiao Tian yang telah kembali duduk di pangkuan Ketua sekte Wu Tang di kursi Ketua sekte Wu Tang. Dimana Guru Besar - nya mengelus- elus rambut panjang dan tebal anak kecil ini sebelum berbicara kepada para murid- murid dari sekte Wu Tang dan tamu- tamu sekte Wu Tang lain di aula utama sekte Wu Tang.

"Apakah di antara kalian yang berniat untuk menolak untuk pengangkatan Ketua baru Sekte Wu Tang yang telah aku tetapkan kepada Xiao Tian?" tanya Ketua sekte Wu Tang tersenyum tegas dan berwibawa di kursinya kepada semuanya.

"Tidak..Kami semua setuju dengan keputusan Anda." kata perwakilan dari sekte Shaolin Pai yang telah disetujui oleh yang lainnya untuk mewakili mereka.

"Kami juga sangat senang hati menerima Xiao Tian sebagai Ketua sekte Wu Tang yang baru." kata Zhang Bin Bin tegas dan yang lainnya juga bersujud di lantai depan kursi Ketua sekte Wu Tang.

Ketua sekte Wu Tang menatap Xiao Tian."Xiao Tian, mulai hari ini aku mengundurkan diri sebagai Ketua sekte Wu Tang dan menyerahkan posisi Ketua sekte Wu Tang kepadamu. Ku harap kau bisa memimpin mereka dengan lebih baik daripada aku. Ini stempel, pedang pusaka Wu Tang dan plakatnya untukmu."

Xiao Tian menerima ketiga benda pusaka Wu Tang itu dengan kedua tangan terbuka lalu berkata."Apa aku boleh kembali ke rumahku setelah pengangkatan Ketua sekte Wu Tang dan apa kau tidak menipuku?" Ia memerhatikan wajah dan tatapan mata Ketua sekte Wu Tang yang menatapnya dengan lembut dan penuh kasih sayang seorang kakek terhadap cucu termuda.

"Ya, boleh. Tidak, tentu saja aku tidak akan menipu anak secerdas dan secerdik dirimu. Lagipula takdir ku di dunia ini sudah cukup lama dan sudah waktuku untuk meninggalkan dunia ini untuk selamanya." kata Zhang Sam Chong yang tiba-tiba menutup matanya setelah bersandar pada sandaran kursinya dan jari- jari lembutnya mengelus - elus rambut panjang dan tebal Xiao Tian dengan kasih sayang.

"Guru Besar...! " serentak para muridnya menangis di bawah kursinya.

Xiao Tian ternganga melihat kakek tua yang terkenal telah meninggal dunia di dekatnya. Ia pun melompat dari pangkuan Ketua sekte Wu Tang lalu memberikan sujudnya dengan kepalanya tertunduk hormat.

Bersambung!!

1
Bryan Kennedy
Come on, dear friend, continue your work
Wendy Xu
mantap
Ismaeni
cerita awal yang cukup menarik. ..bahasa nya enak tidak berat. semangat update-nya yaa thor
Almah Suseno: bro..kunjungi juga novel ku ya!judulnya "Aku ingin menggapai mentari" di jamin inget waktu sekolah
total 1 replies
Bryan Kennedy
Cher ami, allez, j'ai hâte de lire votre roman, j'adore les histoires classiques
Bryan Kennedy
L'esprit Nami, L'histoire de ce roman est agréable à lire de nombreuses fois car j'ai l'impression d'entrer dans l'histoire.
anggita
iklan, like☝👍.. moga lancar novel barunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!