NovelToon NovelToon
SISTEM SURGAWI TERTINGGI

SISTEM SURGAWI TERTINGGI

Status: tamat
Genre:Fantasi / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / System
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Faisal Fanani

Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bai Chen yang bereinkarnasi ke Universe Kultivator dan ternyata ini semua tidak kebetulan begitu saja.

Bai Chen telah terjerat dengan sebuah takdir yang menentukan nasib Alam Semesta, dia akan mengetahui semuanya jeratan takdir itu ketika dia sudah mengumpulkan semua hal mengenai 'Kebenaran Dunia'.

Dengan bantuan Sistem, apakah Bai Chen akan mengetahui rahasia dibalik 'Kebenaran Dunia' itu ? Menarik untuk diketahui, apalagi ditambah dengan bumbu komedi, romansa dan pengkhianatan, jangan sampai tidak dibaca!

Salam Sistem.
Faisal Fanani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24 - Membuat Masalah

Keesokan harinya.

'Skill ini mungkin merupakan skill pertahanan terbaik' batin Bai Chen.

Skill ini jika sudah memasuki kondisi puncaknya tidak mungkin bisa dihancurkan kecuali oleh ranah kultivasi Maha Dewa

Tapi ketika Bai Chen memasuki ranah Maha Dewa, sudah tidak akan bisa dihancurkan kecuali Bai Chen sendiri yang menginginkannya hancur.

'Sungguh ini skill yang sangat kuat' batin Bai Chen.

Selang beberapa waktu, Bai Chen sadar bahwa agendanya hari ini adalah pergi ke pelelangan.

Akhirnya, Bai Chen langsung mandi meskipun tidak terlalu berguna juga karena ada efek dari bajunya.

Tapi, Bai Chen hanya sekedar ingin mandi saja, tanpa perlu alasan.

Setelah beberapa menit kemudian, Bai Chen sudah siap untuk berangkat.

"Hehehe, waktunya mengacaukan pelelangan" gumam Bai Chen.

Ini adalah awal dari balas dendamnya kepada Paviliun Gorila Darah. Dan disisi lain juga, Bai Chen juga sedikit tertarik dengan batu yang tidak diketahui kegunaannya itu.

Sebelum Bai Chen berangkat, dia menyempatkan diri melihat kamar sebelah.

Dimana tempat Bai Long, Don, Cheng dan Feng memurnikan darah dari si Bai Chen.

"Sepertinya baik - baik saja dan tidak ada kendal" ucap Bai Chen ketika melihat 4 orang tersebut.

Kemudian Bai Chen turun ke lantai satu dan menuju ke resepsionis.

"Selamat pagi tuan, apakah ingin sarapan ?" ucap ramah si resepsionis.

"Hmmm, sebelum itu, apakah kamu tahu mengenai kapan pelelangan hari ini akan diadakan ?" tanya Bai Chen.

"Kalau tidak salah pelelangan biasanya dimulai siang hari tuan, sekitar jam dari sekarang" jawab resepsionis.

"Waktunya masih lumayan panjang ya, kalau begitu, aku pesan 2 porsi makanan terbaik yang ada di penginapan ini" ucap Bai Chen.

"Baik tuan, mohon ditunggu" jawab resepsionis.

"Sekalian, teman ku kemarin memesan 3 kamar paling pojok untuk 1 minggu kan ?" tanya Bai Chen lagi.

"Benar Tuan" jawab ramah resepsionis sambil menyerahkan kertas pesanan itu ke teman sebelahnya yang bertugas di dapur.

"Aku ingin menambah waktu sewa, jadikan selama setahun" jawab Bai Chen.

"Se.. setahun tuan ?" tanya resepsionis memastikan.

"Iya, kenapa, tidak boleh ?" tanya Bai Chen.

"Bu.. bukan tidak boleh tuan, tapi biayanya akan sangat mahal" jawab resepsionis itu.

"Tidak masalah, hitung saja, setelah akan langsung saya bayar kontan" jawab enteng Bai Chen.

"Kalau begitu saya hitung dulu" ucap resepsionis itu.

"Baik" singkat Bai Chen.

Tidak sampai 5 menit, resepsionis itu sudah selesai menghitung.

"Tuan, total biaya untuk 3 kamar VVIP dan makanan nya sejumlah 132.000 koin emas tuan" jawab resepsionis itu.

"Baiklah dimana aku boleh menempatkan uangnya ?" tanya Bai Chen.

"Silahkan di masukkan ke dalam cincin ruang ini tuan" jawab resepsionis.

"Okeee" jawab Bai Chen, sambil menyuruh Sistem untuk mengisi cincin ruang itu sebanyak 150.000 koin emas.

Ketika cincin ruang itu dicek oleh resepsionis. Resepsionis itu berkata …

"Tuan bukankah ini terlalu banyak ?" tanya resepsionis dengan sedikit gemetar.

"Iya nggak papa, sisanya buat kamu dan teman teman kamu" ucap Bai Chen.

"Te.. terima kasih tuan" jawab resepsionis dengan sangat senang.

"Kalau gitu jangan lupa antarkan makanan di meja yang disana ya, aku akan duduk disana" jawab Bai Chen.

"Baik tuan" jawab resepsionis itu.

Singkat cerita, Bai Chen selesai makan dan langsung menuju ke Pelelangan Gorila Darah.

Bai Chen tadi juga sudah memilih beberapa barang Tingkat Roh Rendah yang di jual di Shop Sistem.

Bai Chen juga ingin memancing keserakahan dari Pelelangan Gorila Darah. Atau lebih tepatnya yang berada di belakang pelelangan ini.

Bai Chen berencana untuk membuat masalah ketika di pelelangan.

'Paviliun Gorilla Darah, ini adalah awal' batin Bai Chen.

Bai Chen kemudian berjalan menuju ke Pelelangan, sesampainya disana.

Bai Chen tidak diperbolehkan masuk, karena tidak memiliki token undangan.

"Tuan, mana token anda ?" tanya penjaga itu dengan tegas.

"Aku tidak punya" jawab enteng Bai Chen.

"Kalau begitu silahkan pergi dari sini" jawab sinis penjaga.

"Kamu berani mengusirku ?" bentak Bai Chen sambil mengeluarkan aura intimidasinya ranah Jalan Kesengsaraan.

"Argh" suara kesakitan dari penjaga tersebut.

Tiba - tiba ada seorang kakek tua yang juga mengeluarkan aura intimidasinya untuk menetralkan aura Bai Chen.

"Anak muda, bisakah kamu menurun aura mu itu, takutnya nanti mengganggu pelanggan yang lain" ucap Kakek itu.

"Kenapa aku harus menurutimu ?" tanya Bai Chen yang berakting sekaligus menambah auranya.

Bai Chen sudah bisa mengukur kekuatan sampai batas tertentu, tapi kakek tua ini benar - benar tidak masuk kategori untuk membuat waspada atau bahkan ketakutan.

Kakek itu hanya di ranah Jalan Surgawi Tier 1, cukup kuat untuk seukuran kota pinggiran seperti ini.

"Aku manajer disini, kenapa tuan mengeluarkan aura untuk menekan pegawai saya ?" tanya Kakek itu sopan karena merasa auranya kalah dengan Bai Chen.

"Aku ingin masuk pelelangan, tapi aku dicegah oleh penjamu ini pak tua" jawab Bai Chen sambil melepaskan aura intimidasi itu.

Kakek tua itu langsung menanyakan perihal kejadian tersebut ke penjaga itu. Kemudian berkata …

"Tuan, apakah tidak memiliki token masuk ?" tanya Kakek itu memastikan.

"Iya, tapi aku ingin melelang ini" ucap Bai Chen.

Bai Chen menunjukkan barang - barang yang dibelinya tadi dari Sistem.

1 Set Pedang Ganda tingkat Roh rendah.

2 Pil Penerobos Ranah tingkat Roh rendah.

3 Buku Teknik Pelatihan tingkat Roh rendah.

Bai Chen dengan cueknya langsung melemparkan barang - barang itu ke Kakek tua itu.

Kakek tua yang masih melongo itu kaget dilempar dengan barang berharga tersebut.

Barang - barang itu hampir jatuh, tapi untung si Kakek dengan cepat menangkap barang itu.

"Bagaimana ? Apakah aku masih tidak bisa masuk Pak Tua ?" tanya Bai Chen.

Kakek itu masih tidak percaya barang tingkat roh mau di lelang di kota pinggiran ini.

Karena biasanya jika ada keluarga yang memiliki barang tingkat roh bakalan menjadikan hal itu sebagai pusaka.

Orang - orang yang sedari tadi melihat peristiwa itu langsung memberitahukan kejadian ini kepada keluarga masing - masing jika akan ada 6 barang tingkat Roh rendah akan dilelang hari ini.

Mereka semua berbondong - bondong menuju ke rumah masing - masing untuk mengambil uang sebanyak - banyaknya.

"Hei Pak Tua, aku bisa masuk apa enggak ?" tanya Bai Chen lagi karena tidak mendapat tanggapan dari tadi.

"Ohhh bisa bisa Tuan Muda" jawab gugup kakek itu.

"Saya sendiri yang akan mengantarkan Tuan Muda" ucap Kakek itu.

"Kalau begitu tunggu apa lagi ?" tanya Bai Chen.

"Baik, mari Tuan Muda" ucap Kakek itu sambil mengantarkan Bai Chen menuju Ruang VIP 5.

Setelah masuk ruangan, si kakek langsung menyuruh pelayan membuatkan teh terbaik yang ada di pelelangan ini.

"Tuan Muda, maafkan saya dan penjaga tadi" ucap merendah Kakek itu.

"Perkenalkan nama Pak Tua ini, Lang Ge, manajer dari tempat pelelangan ini Tuan" ucap Lang Ge.

"Bagaimana saya memanggil Tuan Muda ?" tanya Lang Ge.

"Bai Chen" singkat Bai Chen.

"Tuan Muda Chen, bukannya saya meragukan anda, apakah benar anda akan menjual ini ?" tanya Lang Ge sekali lagi memastikan.

"Iyaaa, aku punya banyak barang rongsokan seperti itu" ucap Bai Chen enteng.

"Rongsokan ?????" ucap Lang Ge.

"Ahh, kalau bagi Tuan Muda ini rongsokan, terus kami yang hanya menggunakan artefak / pil / skill emas bagaimana ?" sarkas Lang Ge.

"Ya mungkin, kalian hanya menggunakan barang sampah" enteng Bai Chen.

"Huhuhu, begitu ya Tuan Muda, terimakasih telah membuka mata saya" ucap Lang Ge tidak terprovokasi.

"Kalau begitu saya ijin undur diri Tuan Muda, percayakan barang - barang ini kepada saya, akan saya buat harganya setinggi langit" ucap Long Ge percaya diri.

Kemudian Lang Ge meninggalkan ruangan VIP 5 itu. Dia menuju ke kantor yang berada di belakang panggung acara lelang.

'Kenapa Pak Tua itu sabar sekali' batin Bai Chen.

Bai Chen yang awalnya ingin langsung membuat masalah, gagal karena Long Ge tidak terprovokasi sama sekali.

1
MLDS gaming
sinting gak tuh? /Facepalm//Curse/
Bagian Pendaftaran Cristal Biru Meuligo
Luar biasa
Iskandar Yunaeni
mulai bagus lagi
Iskandar Yunaeni
mana acara ngesex nya...
Iskandar Yunaeni
Sexnya mana
Iskandar Yunaeni
Mana thor cerita Selangkangannya...ayo ngesex dong
Iskandar Yunaeni
kalau maunya cerita sex yg fulgar dong. jgn tanggung tanggung... ga masuk akal loo thor
Iskandar Yunaeni
jagoan fokusnya cuma nge sex aja...masa masih dewa sejati aja kultivasinya, padahal PP & PS nya banyak.
Iskandar Yunaeni
ini bukan cerita kultivasi tapi cerita sex...
Iskandar Yunaeni
kebanyakan urusan sex aja. lebih baik cerita sex aja thor..
Iskandar Yunaeni
Ga seru thor...masa Bai chen tdk meningkatkan kultivasinyq...ga bagus dan ga masuk akal..lama2 ini cerita...
Iskandar Yunaeni
terlalu bertele tele
Iskandar Yunaeni
Bai chen kenapa jadi budak istrinya...pelacur aja ditakutin
Iskandar Yunaeni
Asli mantap deh
Vincent Roger
Luar biasa
Iskandar Yunaeni
hancur
Iskandar Yunaeni
Menegangkan
Iskandar Yunaeni
Mantap banget dah
Iskandar Yunaeni
Luar biasa
Iskandar Yunaeni
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!