Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.
"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.
"Dimana aku...."
"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"
"Aku menjadi kecil?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertaruh
"Tunggu apalagi? Jika benar putrimu itu tidak sengaja, maka minta maaflah pada putriku!" Fang Yin melihat aura lain dalam diri Yeong. Wanita yang biasanya bicara lemah lembut dan juga bicara pelan, sekarang nada suaranya naik dan jangan lupakan tatapan mata yang mengintimidasi itu.
'Apa ini? Dia sungguh marah?'
Fang Yin memberikan isyarat pada putrinya, dengan berat hati, Jia mengucapkan permintaan maaf. "M-ma-maaf..... Maafkan a-ku." Ucapnya dengan sangat berat.
Mendengar permintaan maaf itu, Yeong tampak puas. "Ya, begitulah anak yang baik."
"Kalau begitu kami permisi nyonya." Fang Yin segera berbalik dan mengarah putrinya. Bibir nya sudah menggerutu dan hatinya terasa di cubit. Dia tidak terima penghinaan ini, semua mata melihat nya. Bahkan termasuk pelayan rendahan!
"Ibu....."
"Apa yang kau lakukan Jia? Kau tau apa yang kau lakukan? Hah!" Fang Yin langsung meledak-ledak di dalam kamar itu. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat dada nya terasa sesak dan juga wajahnya sudah memerah menahan rasa malu karena dipermalukan.
"Ibu, aku hanya....."
"Hanya apa! Apa yang ibu katakan padamu! Jawab! Apa yang ibu katakan padamu!" Pundak Jia dicengkeram oleh sepasang tangan ibunya yang terlihat marah.
"Ibu, sakit....." Ucapnya.
Menyadari apa yang diperbuatnya, Fang Yin langsung menendang meja kecil di sana. "Aghh!" Teriaknya dengan kesal.
"Ibu, aku minta maaf.... Jangan marah... Aku tidak akan mengulangi nya lagi. Aku akan mengikuti apa yang ibu katakan, aku janji Bu. Aku janji, aku berjanji pada ibu!" Jia memeluk tubuh ibunya yang sedang diliputi amarah.
"Ibu, aku janji..... Aku janji Bu." Fang Yin menarik napas nya, dan mulai berbalik. Dia menunduk menatap lekat wajah putrinya dengan rambut yang basah.
"Kau janji?" Jia langsung mengangguk cepat.
"Aku janji Bu. Aku akan ikuti apa yang ibu katakan. Aku tidak akan berbuat sembrono lagi."
"Baik. Ibu maafkan dirimu. Meksipun ibu tidak tau bagaimana setelah ini....."
"Ibu, ini pertama kalinya dia memarahi ibu dan aku." Ucap Jia yg dimaksud adalah Yeong.
"Iya, kau benar. Dia mulai menunjukkan taringnya. Tapi sebelum itu, harus dikendalikan. Supaya dia tidak menggagalkan rencana ku."
"Bagaimana sekarang Bu? Apa kita akan diadukan?" Jia tentu takut, dia tidak mau pergi dari sini, kemewahan ini, kenyamanan ini. Dia tidak mau meninggalkan nya.
"Tenanglah... Ibu yang akan mengurus nya. Tugasmu hanya mendengarkan perintah ibu. Balas dendam dan rasa sakit hatimu akan kita balaskan ketika ibu sudah menjadi nyonya di kediaman ini. Kau mengerti?" Jia mengangguk.
"Kalau begitu mandilah dan ganti pakaian mu."
"Baik ibu." Jia menuju ruang mandi.
"Yeong..... Aku akan membuat kau menangis. Aku akan membuat keberanian mu ini hilang menjadi ketakutan padaku. Malam ini tidak akan ditunda, aku harus melaksanakan rencana ku. Setelah itu, tidak ada yang akan berani lagi padaku!"
***********************
"Mau pergi kemana kau Yeong?"
"Ada apa lagi Bu?" Tanya Yeong dengan pelan.
"Kau bertanya? Kau berani membentak ku! Kau membentak ku di depan semuanya? Di depan pelayan dan orang luar? Kau membentak ibu mertua mu? Sikap apa ini Yeong?"
"Ibu bertanya? Justru aku yang bertanya Bu. Sebenarnya apa mau ibu? Aku menjadi menantu yang baik, aku patuh padamu. Aku tidak pernah menentang ibu. Tapi? Ibu tetap mencari kesalahan ku kan? Sebenarnya apa salah ku? Dan yang aku lakukan tadi. Aku melakukan yang seharusnya... Aku tidak terima putriku dimarahi oleh seseorang yang merupakan orang luar. Dia menuduh putriku, dia cucu ibu! Tapi ibu ikut menyalahkan nya? Aku hanya mengikuti naluri ku untuk melindungi anak ku!"
"Dan satu lagi Bu. Seharusnya ibu introspeksi diri. Sikap ku tergantung sikap ibu padaku."
"Nenek jahat! Qian benci nenek!" Ucap Qian.
"Nenek......"
"Qian!" Suara itu membuat Qian menghentikan ucapan nya.
"Kenapa bicara begitu pada nenek?"
"Putraku Jun..... " Nenek langsung memperlihatkan wajah memelas dan sedih sembari mendekat pada putranya.
"Putraku, lihatlah.... Lihatlah, cucuku sendiri berani padaku. Dia membentak nenek nya, dan ibunya hanya diam mengamati."
"Yeong, apa ini?"
'Ayo Bu..... Jawablah, aku harap singa betina ibu tidak hilang dihadapan ayah.'
'Ayo Yeong, kita lihat keberanian mu tadi. apakah kau bisa menjelaskan pada Jun, aku yakin kau tidak bisa!'
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏
suka bgt baca ceritamu thor