🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga Puluh Dua. SDCM.
Calista bersandar di dinding untuk menopang tubuhnya yang terasa lemah. Calista menghapus air mata yang mengalir di pipi.
Ketika semua yang dia lakukan sangat manis dan akhrinya membuat kita jatuh cinta, lalu semudah itu kah untuk melepasnya pergi? Dilema antara menyakiti perasaan sendiri atau menghancurkan hubungan orang lain itulah yang aku rasakan saat ini.
Jangan pernah salahkan cinta yang datang kepada kita. Cinta itu tidak pernah salah, hanya aja cinta datang diwaktu yang salah. Kalau ditanya, apakah menyesal telah jatuh cinta kepada dia yang telah memiliki seseorang di sampingnya? Tentu saja tidak. Karena dia juga ingin melihatku bahagia dan aku juga mau dia nya bahagia. Mungkin terdengar egois, tapi cinta terkadang memang harus egois.
Setelah merasa sedikit tenang, Calista melangkahkan kakinya menuju kelas. Calista merasa banyak mata menatapnya curiga.
Kenapa teman-teman memandangi aku seperti itu. Apa ada yang salah dengan penampilanku atau ada yang salah dengan sikapku.
Calista masuk ke kelas. Di kelas teman-temannya tampak berbisik saat dia masuk. Calista memberikan senyuman saat akan duduk.
"Apa nggak malu jadi pelakor itu ya?" ucap salah seorang temannya. Calista kaget mendengar ucapan temannya.
"Apa nggak ada rasa bersalah karena telah menghancurkan pernikahan orang lain?" tanya teman yang satu lagi. Mereka mengobrol berdua namun matanya menatap ke Calista.
Calista sadar jika kedua temannya itu pasti menyindir dirinya. Calista menarik napasnya agar dia tenang dan tidak terbawa emosi dengan ucapan teman-temannya.
Calista sengaja mengalihkan padangan dari kedua temannya.
Pasti Elvan yang meminta mereka menyindirku. Aku nggak boleh terbawa emosi, aku akan ikuti permainan kamu, Elvan. Siapa yang akan bertahan nanti? Aku atau kamu yang akan menyerah.
Dua jam di dalam kelas, terasa berjam-jam bagi Calista. Setelah dosen meninggalkan kelas, Calista ikut beranjak dari duduknya.
Saat melewati lorong-lorong di kampus, Calista sadar banyak mata mengawasi dirinya.
"Calista," panggil Tanti sahabatnya Calista. Mereka beda jurusan, tapi tetap akrab. Tanti dan Calista mulai akrab sejak mereka bertemu saat baru masuk kuliah.
"Kamu mau pulang?" tanya Tanti.
"Kenapa? Mau minta temani ke pustaka,ya?" tanya Calista.
"Tau aja. Kita ke pustaka sebentar. Ada yang ingin aku tanyakan."
"Boleh, siapa takut!" ucap Calista.
Calista menggandeng tangan Tanti, tapi gadis itu menghindar. Calista merasa heran. Biasanya Tanti akan memeluk lengannya setiap mereka berjalan berdua.
Tanti memilih duduk di sudut belakang pustaka. Sahabatnya itu duduk dihadapan Calista. Biasanya duduk disamping dirinya.
"Aku ingin menanyakan sesuatu dan aku harap kamu jujur mengatakan semuanya."
"Apa yang ingin kamu ketahui?" tanya Calista. Dia tahu pastilah Tanti akan menanyakan berita yang sedang hangat saat ini. Tentang dirinya yang digosipkan pelakor.
"Apa benar rumor yang beredar saat ini, jika kamu seorang pelakor. Yang lebih parahnya,kamu merebut papanya mantan kamu, tepatnya papa Elvan."
Calista tersenyum menanggapi pertanyaan temannya atau lebih tepat sahabatnya itu.
"Dari mana kamu mendengar semua ini?" tanya Calista.
"Nggak perlu kamu tau, siapa yang mengedarkan berita ini. Yang perlu kamu jawab iya atau tidak."
"iya," jawab Calista sambil menarik napasnya.
"Jadi semua itu bukan hanya rumor tapi benar adanya."
"Apa kamu nggak berpikir sebelum melakukan ini? Apa kamu udah sangat frustrasi sehingga melakukan semua ini?"
Emang kenapa,Tanti?"
"Emang kenapa? kamu bertanya begitu. Apakah kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan ini.Kamu akan di cap jelek seumur hidupmu. Seorang pelakor! Apakah kamu nggak tau semua itu sangat berdampak buruk denganmu."
"Aku tau, dan aku telah siap menerima konsekuensinya. Aku mencintai Om Tio, dan begitu sebaliknya. Apa salah jika kami saling mencintai?"
"Salah dan sangat salah, karena Om Tio masih memiliki istri."
"Tapi rumah tangga mereka udah diujung tanduk. Tanpa kehadiranku mungkin Om Tio tetap akan berpisah dengan istrinya."
"Apa orang percaya? Selama ini rumah tangga mereka tampak baik-baik saja, hingga akhirnya kamu masuk dalam rumah tangga mereka."
"Apa aku harus menepis kebahagiaanku karena mendengar omongan orang. Aku mencintai Om Tio, aku membutuhkan dirinya begitu juga sebaliknya."
"Maaf ,Calista. Kali ini kita bertentangan. Apa kamu nggak pernah berpikir jika kamu yang berada di posisi mamanya Elvan. Apa kamu bisa terima ada wanita lain dalam kehidupan rumah tanggamu. Jangan terlalu egois Calista. Jika memang Om Tio udah nggak mencintai istrinya dan rumah tangganya bermasalah, kenapa tidak mneggugat cerai. Kalian bisa menikah setelah Om Tio bercerai."
"Aku dan Om Tio takut khilaf hingga melakukan hal yang tidak diinginkan."
"Kamu pacaran dengan Elvan selama hampir dua tahun, apakah pernah kamu tergoda dan terayu saat Elvan mengajak berhubungan. Kenapa kamu juga nggak bisa tahan dengan Om Tio. Proses cerai itu hanya 3 atau 4 bulan."
Calista hanya bisa menunduk mendengar semua ucapan Tanti. Apa yang dikatakan sahabatnya itu, ada benarnya.
"Aku nggak mau terbawa dengan masalahmu kali ini. Selain masalah pelakor, aku masih bisa toleran dan menolong. Kalau udah ini aku, No. Kamu tau'kan aku anak dari korban pelakor. Ayahku menikah lagi dan meninggalkan aku dan ibu. Aku benci yang namanya pelakor."
Tanti berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar. Calista juga bergegas keluar. Dia mencoba mengejar sahabatnya itu.
"Tanti, aku mohon maaf karena telah membuatmu kecewa," ucap Calista menahan tangan Tanti agar tidak pergi meninggalkan dirinya.
"Maaf, Calista. Persahabatan kita hanya sampai di sini. Aku nggak mau jika aku dekat denganmu, trauma akan masa laluku itu kembali."
Tanti melepaskan pegangan tangan Calista. Dia pergi meninggalkan Calista yang masih berdiri terpaku melihat kepergian sahabatnya itu.
"Maafkan aku, Tanti. Pasti aku sangat mengecewakan kamu. Kamu sahabat terbaikku. Aku nggak akan pernah melupakan kamu," gumam Calista.
Calista berjalan pelan menuju depan kampus. Dia terus berjalan hingga ada suara memanggil namanya.
"Calista," panggil suara itu.
"Om Tio," ucap Calista setelah melihat sup memanggil dirinya.
Calista berjalan mendekati mobil Tio dan segera masuk. Dia tidak ingin gosip yang beredar makin panas.
Sepanjang perjalanan Calista hanya diam. Tio memandangi wajah istri kecilnya itu seksama. Tidak biasanya Calista hanya diam saja.
Calista masih teringat kejadian di kampus. Dari Elvan hingga Tanti, sahabatnya yang memutuskan menjauhi dirinya.
...****************...
Bersambung.
Selamat siang Selingkuh Dengan Calon Mertua lovers.
Mama ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN, bagi yang merayakannya.
Nantikan terus kelanjutan dari kisah Calista dan Om Tio. Bagaimana pula reaksi Tante Tari jika tau Calista yang menjadi madunya?"
walau pun nanti kita sudah menua...sakit rasa nya berpisah..air mata gk berhenti mengalir....tapi aku dan dia tau posisi kami..aku mwlanjutkan hidup ku ..menikah dgn orang lain..2 tahun menikah aku cerai..mungkin krn gk ada cinta ..6 setelah cerai ...aku dan dia yg suami orang ketemu lg....malu rasa ny krn aku udah janda...dan ternyata dia juga udah duda.istri jya meninggal 2 tahun yg lalu .....gk lama dia lsg lamar aku dan akhir nya kami menikah...ya itulah jodoh...gk bisa di tebak..