Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 : Suka Sama Kamu
Tak terasa waktu sudah malam, Maura pulang ke rumahnya diantar oleh Davin. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang. Sejak tadi Maura dan Davin hanya diam saja. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Maura tampak nyaman menatap jalanan dari jendela mobil hingga mereka sampai di depan rumah Maura.
"Terima kasih sudah mengantar ku om," ujar Maura melepas seatbelt nya. Tangannya tiba-tiba ditahan oleh Davin saat Maura hendak membuka pintu mobil hingga Maura menoleh ke arah Davin.
"Ada apa om.." ucap Maura.
"Apa kamu tidak menawari om untuk mampir" tanya Davin.
"Eh..Iya, om mau mampir dulu tidak," ucap Maura dibalas anggukan oleh Davin. Padahal dalam hatinya Maura berharap Davin tidak singgah di rumahnya sebelum pulang.
"Ya sudah ayo om.." ajak Maura. Keduanya kemudian masuk ke dalam rumah Maura.
"Om mau minum tidak, biar Maura buatkan," tanya Maura.
"Air putih saja," jawab Davin duduk di sofa. Maura kemudian mengambil segelas air putih untuk Davin Namun sebelum itu, Ia menyimpan pakaian kotornya yang di pakai saat di rumah Davin ke tempat pakaian kotornya.
"Ini om.." ujar Maura menaruh air putih di depan Davin.
"Om mau ngomong sama kamu," ucap Davin meneguk air putih dari gelasnya.
"Ngomong apa om?" tanya Maura.
"Gimana kalau om bilang suka sama kamu.." ucap Davin membuat Maura membeku dan terbelalak.
"Ma..maksud om apa?" tanya Maura gugup. Ia tidak salah dengar kan.
"Dengar...om sudah menyukai mu saat pertama kali melihatmu dan Cecilia memanggilmu mommy. Om tau usia kita memang beda jauh, tapi yang namanya cinta tidak mengenal usia. Maaf jika kamu menjadi tidak nyaman setelah mengetahuinya. Tapi om hanya ingin mengatakannya saja. Om tidak memaksamu harus menyukai ku. Kalau begitu Om pamit dulu," ujar Davin bangkit dari tempat duduknya. Setidaknya Ia sudah berusaha, kalau pun Ia ditolak Ia harus menerimanya lapang dada. Ia tidak bisa memaksa orang lain harus membalas cintanya. Tapi kalau boleh berharap, Ia ingin Maura juga membalas perasaannya.
"Om...." panggil Maura menahan tangan Davin. Maura menarik pelan tubuh Davin agar duduk kembali.
"Maura juga suka sama om.." ujar Maura memeluk tubuh Davin menyembunyikan wajahnya yang sudah merona.
"Sayang...ka..kamu serius?" tanya Davin memastikannya. Maura lalu mengangguk. Davin melepas pelukan Maura dari tubuhnya dan menangkup wajah Maura membuat wanita itu tersenyum mengangguk.
"Thanks sayang...aku senang banget," ujar Davin bahagia hingga Ia mencium pipi, bibir dan dahi Maura berkali kali kemudian memeluknya kembali.
"Tapi om__"
"Jangan panggil om dong sayang, kan serasa om udah tua banget dan merasa kamu keponakan aku," ujar Davin.
"Memang om udah tua kok," ucap Maura memeletkan lidahnya. Davin pura-pura cemberut setelah mendengar perkataan Maura.
"Aku kan masih 41 tahun, belum kakek-kakek juga," balas Davin memalingkan wajahnya.
"Unchhhh...lucu banget sih kalau lagi ngambek gini. Iya..iya, Pacarku belum tua tua banget sih, tapi kalau tuanya begini Aku juga tetap mau," ujar Maura mencium pipi Davin agar tidak cemberut lagi.
Davin yang mendapat perlakuan seperti itu langsung senang. Padahal Ia kan hanya ingin menggoda Maura saja.
"Jadi Aku panggil apa ya..." ujar Maura berpikir.
"Aku panggil nama aja ya....atau sayang aja kali ya.." ucap Maura.
#Jangan lupa kasih vote, like, hadiah dan ratenya ya. Terimakasih
.🤣🤣🤣