Meira Aulia Aqsyah, gadis cantik nan Sholehah berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas dua SMA, ia memiliki sifat yang ramah, sopan dan juga ceria hingga banyak teman-temannya senang bersahabat dengannya.
Namun keceriaan itu kini sirna karena sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi padanya dan mengharuskan ia pergi dari kota kelahirannya karena sang bunda takut kalau anaknya hamil, tapi akhirnya ketakutan itu pun terjadi, dan Meira Akhirnya menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat muda. dan yang lebih menakjubkan ia memiliki sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan..
"Bagaimanakah kehidupan Meira dan anak kembarnya?..
Ikuti terus ya kisah anak genius ini.
Dan jangan lupa dukungannya 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERGI KE KOTA.
💗 MUTIARA CINTA 💗<~
*cintai dulu pemilik-Nya maka akan Allah mudahkan semua nya*
sungguh Allah cemburu pada seorang hamba yang cintanya lebih besar pada ciptaan-Nya di bandingkan pada-Nya
Ujian cinta
jika Allah memperlambat, Allah ingin kita bersabar. Jika Allah segerakan, maka Allah ingin kita bersyukur
Jadi jangan sampai lepas dari berpaut kepada-Nya karena semua ada di tangan-Nya
Takan datang pertolongan Allah dalam hubungan yang melanggar aturan Allah
$$$$$$$$$$$$$$$$💗$$$$$$$$$$$$$$$$
Meira masih terdiam tatkala anak-anaknya sudah berada di dekatnya, dan pandangannya masih tertuju pada Daffin yang masih melangkah ke Arahnya, hingga ia tersadar karena si gadis kecil memegang tangannya.
"Umma?," panggil Azia sembari menggoyangkan tangan Meira
"Eh, iya sayang?" jawab Naisha sedikit kaget karena sentuhan Azia.
"Umma, Biyah mau ngajak kami ke kota, Biyah juga mau Umma ikut." Ujar Azia dengan wajah imutnya.
"Eh, Umma tidak..."
"Mei, tiga hari lagi pernikahan kita akan di laksanakan, kita belum menyiapkan perlengkapan Kitakan, jadi aku bermaksud untuk mengajak mu ke kota untuk mencari perlengkapan kita Mei" ujar Daffin, yang langsung memotong perkataan Meira yang dia yakini Meira hendak menolak permintaan Azia tadi.
"Tapi ana tidak memerlukan.."
"Ayolah, jangan mematahkan semangat anak-anak, yang sejak tadi mereka sudah senang mendengar kita mau ke kota" tutur Daffin yang lagi-lagi, memotong perkataan Meira.
"Ayo dong umma, ziakan kepingin lihat kota" pinta Azia sedikit merengek.
"Amy, juga Umma, ingin lihat kota." ujar Azmy lagi yang tak mau kalah.
"hmm tapi.."
"Mei, aku juga sudah minta izin sama Aki, dan ia juga sudah mengizinkan, ayolah, demi anak-anak" ujar Daffin lembut, yang sekali lagi, memotong perkataan Meira.
"Hum, Baiklah!" kata Meira dan di sambut sorakan kedua buah hatinya.
"Alhamdulillah!" ucap Daffin dan Twins secara bersamaan.
"Horeee!, kita pergi ke kota!" sorak mereka, membuat Daffin Tersenyum Melihat keduanya.
dan saat bersamaan tiba-tiba sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam muncul dan langsung berhenti tepat di dekat mereka, membuat Meira dan Twins heran melihatnya.
"Eh, ini mobil siapa?" tanya Azia polos, dan saat bersamaan seorang pria berjas hitam turun dari mobil itu, lalu ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada Daffin..
"Siang pak!" ucapnya lalu ia pun membuka pintu mobilnya.
"Eh, om ini siapa Biyah, dan Kenapa dia membuka pintu mobilnya, ini mobil siapa Biyah" tanya si bawel Azia, beruntun.
yaa, bukan Azia namanya kalau tidak bawel, berbeda dengan Azmy, lebih dominan pendiam, tapi rasa ingin tahunya sangat besar, makanya ia sampai di sebut Anak Genius oleh para santri, selain ia paling cepat menghafal Al-Qur'an dan hadits, ia juga jago berbagai bahasa, itulah Azmy. mungkin kalau orang tuanya memiliki Laptop dia mungkin akan cepat tanggap, tapi karena di sana juga hanya desa kecil dan mereka hidup di lingkungan pesantren, jadi ia tak mengenal yang namanya laptop atau sejenisnya..
"Ini namanya om Rio!, kenapa pintu mobilnya di buka, biar Putri cantik Biyah bisa masuk, dan ini mobil kita sayang" Jawab Daffin lembut.
"Benarkah Biyah?, ini mobil kita?" tanya Azia lagi yang masih tidak percaya.
"Iya sayang, ini mobil kita" bales Daffin meyakinkan putri kecilnya. " Ya sudah kalian masuklah" lanjut Daffin lagi kepada Twins, dan akhirnya Twins pun masuk ke dalam mobil di bagian belakang.
"Masuklah Mei" katanya lagi pada Meira, dan Meira hanya mengangguk saja dan ia pun ikut masuk mobil duduk bersama Twins, sedangkan Daffin duduk di depan bersama Rio.
"Setelah di rasa semuanya siap, mobil pun mulai melaju dengan kecepatan maksimal agar, merupakan bisa sampai kota, sebelum Sore.
Di sepanjang jalan Azia mengoceh saja, membuat Daffin Tersenyum gemas mendengarnya, di sepanjang jalan Daffin juga tak berani menoleh ke belakang, karena ia takut Meira tak suka, tapi saat suara Azia tak terdengar lagi,
Daffin pun memberanikan diri melirik kaca spion untuk melihat, Azia karena suaranya tak terdengar lagi, dan ternyata mereka semua sudah tertidur dengan posisi kepala Azmy, di pangkuan Meira sedang Azia meletakkan kepalanya pada tubuh Azmy, Daffin pun tersenyum melihat itu, ada kebahagiaan tersendiri di dalam hatinya, dan itu juga kesempatan ia bisa memandang Meira yang sedang tertidur dengan posisi duduk.
"Maa syaa Allah, Cantiknya calon istriku, semoga ia menjadi Mar'atush Sholihah ku ya Rabb, ridhoilah kami, " Batin Daffin, saat matanya tak lepas dari pandangannya pada Meira.
Dua jam sudah jarak tempuh dari kota JB menuju kota J dan Akhirnya mereka sampai di sebuah mall, Daffin tidak langsung membangunkan Meira dan kedua anaknya, ia membiarkan mereka bangun sendiri dan Azmy yang terlebih dahulu bangun.
"Apakah kita sudah sampai Biyah?" tanyanya sambil mengucek-ngucek matanya.
"Sudah sayang, kita sudah sampai, tunggu Umma bangun ya nak, baru kita masuk ke mall" ujar Daffin dengan suara di pekankan, tapi karena Azmy yang kemudian langsung duduk otomatis kepala Azia menggeser dan itu membuatnya terbangun.
"Kita sudah sampai ya Biyah?" tanyanya dengan suara khasnya yang nyaring hingga membuat Meira ikut terbangun,
"Iya sayang, kita sudah sampai, karena Umma sudah bangun juga yuk kita masuk ke mall."Ajak Daffin, membuat Azia Kembali bersorak,
"Horeee, kita ke mall,!" soraknya kesenangan. dan akhirnya mereka pun memasuki mall, sebelum Daffin mengajak anak-anak ke permainan di mall itu, ia terlebih dahulu mengajak mereka ke sebuah butik, untuk membeli baju pengantin buat Meira, juga untuknya, setelah di rasa cocok, mereka pun membelinya.
setelah selesai, ia juga Pergi ke butik khusus untuk anak-anak, dan ia membelikan baju twins dengan warna senada dengan baju pengantin mereka yaitu berwarna putih, setelah yang di cari semuanya sudah dapat, Daffin pun langsung mengajak mereka bermain ke tempat permainan, mereka begitu bersemangat hingga tak terasa hari pun sudah malam.
"Ayo Twins, kita pulang, Sudah malam sayang" Ajak Daffin pada kedua anaknya.
"Yah Biyah, Zia kan belum puas!" protes si bawel Azia.
"Kapan-kapan kita kesini lagi ya nak, sekarang kita harus pulang dulu ini sudah malam," bales Daffin lalu ia pun menggedong putri kecilnya.. yang akhirnya ia pasrah dan akhirnya mereka pun pulang karena sudah malam Daffin tidak berani membawa mereka pulang ke kota JB.
"Mei, kita besok pagi saja ya pulang ke kampungnya, ini sudah malam kasihan anak-anak takut mereka masuk angin, jadi kita kerumah ku dulu ya" tutur Daffin lembut.
"Tapi.."
"Mei, lihatlah twins, mereka sudah lelah" ujar Daffin langsung memotong perkataan Meira, dan Meira pun langsung melihat anaknya yang ternyata sudah tertidur karena kelelahan.
"Ya sudah deh" jawab meira pasrah, membuat Daffin Tersenyum senang. dan akhirnya mobil pun memasuki gerbang rumah yang terlihat besar dan mewah membuat Meira tercengang melihatnya.
BERSAMBUNG
_______________
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA GUYS 🙏😉.
LIKE VOTE DAN KOMENTAR
SELALU AUTHOR TUNGGU SYUKRON 🙏😊
kayaknya kurang nyambung thor.. kan pasti ngerti dia nabi bilang seandainya boleh manusia sujud sma manusiamaka sy akan suruh istri sujud sama suami..tpi kok malah kek gitu ..gk ada sopan2nya
kedepannya, Dan ditunggu kisah yang lainnya 🙋💪👍👏👏👏🥇🥇🥇
sampai mau Dibawa pulang ke kota Ngga ada Nasehat atau wejangan dalam Rumah tangga
tp cmn 1😁
pingin ikut nangis jgk