Tuan D seorang Pangeran dari bangsa Drakula, ia harus menikah dengan seorang gadis dari bangsa manusia yang lahir di Bulan Purnama.
Hingga pada suatu malam, Tuan D bertemu dengan Liana. Seorang gadis cantik yang kebetulan juga lahir di bulan purnama. Saat itu Liana tengah berlari dari kejaran dua orang penjahat yang hendak membunuhnya.
Tanpa berpikir panjang, Liana meminta pertolongan dari Tuan D, karena tidak ada orang lain yang ditemuinya pada malam itu.
Akankah Tuan D mau membantunya? Adakah Syarat yang Tuan D berikan pada Liana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan D Beraksi
Sementara itu, yang terjadi pada Tuan D. Saat bertarung melawan Adiknya sendiri, ia di hantam beberapa beton. Tuan D tidak sempat menghindar dan akhirnya terkubur di tanah Transylvania.
Pada saat yang bersamaan, Nyonya Mary, Ratu Bella dan 10 pengikutnya datang pada saat Tuan D tertimbun beton. Ratu Bella yang melihat itu segera mengeluarkan kekuatannya. Kekuatan spesial yang dimilikinya adalah menghentikan waktu. Sesuatu yang bergerak jika terkena kekuatannya akan berhenti atau bahkan mematung. Nyonya Mary segera membantu mengangkat batu-batu beton yang tertimbun itu.
Ratu Bella berlari menghampiri Tuan D yang pingsan dengan tangan dan lengan menutupi wajahnya. Terdengar tawa menggelegar, Tuan Bos merasa menang mengetahui Tuan D yang sudah pingsan terluka.
"Hahaha, aku memiliki ratusan anak buah, dan kalian datang hanya membawa 10 pasukan hahaha, menyerah saja kalian!" pekik Boscha lalu menyuruh anak buahnya untuk menghabisi kubu Tuan D dengan isyarat satu jarinya ke depan.
Pasukan Boscha mulai menyerang dengan ugal-ugalan dan Tanpa berpikir. Sedangkan pasukan Tuan D menyerang dengan menggunakan taktik. Meskipun mereka sedikit namun mereka pintar dalam berperang.
Ratu dan Nenek Mary ikut berperang, sedangkan Tuan D masih terbaring di tanah. Boscha mulai ketar-ketir ketika melihat pasukannya yang hampir habis. Ia akui pasukannya banyak tetapi semuanya bodoh.
"Semua sibuk berperang, Aku habisi saja dia. Hah rasakan ini!" gumam Boscha kemudian menyerang Tuan D secara diam-diam ketika mereka lengah.
Boscha terbang mendekat ke arah Tuan D yang terbaring. Ia ingin menyentuh dan mengambil kekuatan kakaknya itu sebelum memusnahkannya. Tetapi begitu Boscha sudah mendekat, mata Tuan D terbuka kemudian dengan cepat menaburkan tanah ke muka Boscha. Pria itu kesakitan tidak hanya terasa perih tapi wajahnya serasa terbakar.
Tuan D mengambil kesempatan, kemudian ia beranjak dan melayang. Menjatuhkan Boscha dengan sekali tendangan bersamaan dengan kekuatannya, tendangan itu sampai menenggelamkan Boscha ke dalam tanah.
"Kamu seperti pasukan mu, tidak pernah menggunakan taktik dalam berperang." ucap Tuan D
Ratu Bella tak tega melihat putra keduanya terbakar kesakitan. Ia pun menghentikan waktu dan mendekati Boscha.
"Apa yang kau lakukan Bella?!" hardik Nenek Mary yang tak habis pikir terhadap kelakuan anaknya.
"Ma, dia anakku. Ibu mana yang tega melihat putranya tersakiti." ucap Bella seraya menangis.
Ia masih menghentikan waktu untuk Boscha. Tuan D menghampiri Ibunya.
"Dia memang putramu, tetapi dia pembunuh suami mu. Apakah dia masih layak mendapatkan kasih sayangmu? Dia bahkan sanggup untuk menghabisi kita semua. Bu pikirkanlah!" ucap Tuan D.
Bella masih menangis, kemudian ia menyuruh semuanya untuk kembali pulang.
"Pulanglah kalian, aku akan disini. Menghentikan waktu untuknya dan juga melindungi kalian." ucap Bella
"Kau...!" ucap Mary yang ingin mengatai menantunya itu.
"Ibu yakin?" tanya Tuan D.
Ratu Bella mengiyakan dan menyanggupi perkataannya dengan penuh keyakinan
"Aku telah salah mendidiknya jadi biarkan aku disini. Kalian pergilah dan lindungi mereka semua," Perintah Bella
"Ibu tidak pernah salah, ketika anak sudah dewasa dan besar, dia bisa berpikir sendiri. Dan Boscha telah salah mengambil jalan. Baiklah kalau itu keinginan mu, Aku akan membawa pasukan lainnya pergi dari sini. Jaga dirimu," ujar Tuan D yang membelai kepala ibunya dan mengecup kepalanya dari samping.
Sang Nenek pun ikut terharu melihat perbuatan Bella yang berhati emas.
"Aku menyayangimu, aku akan menunggumu pulang," ucap Nenek Mary seraya menepuk pelan pundak Bella.
Whuuuusss
Tuan D, Nenek Mary dan 7 pasukan yang masih tersisa kemudian kembali pulang. Nenek kemudian menutup portal ghaibnya kembali agar mereka tak bisa ditemukan jejaknya.
Nenek berencana berpindah tempat bukan di Bukares kali ini mereka akan berencana berpindah ke Paris.
Setelah semuanya pergi. Ratu Bella yang masih menghentikan waktunya kemudian menarik Boscha yang sudah terjatuh di ke dalaman tanah untuk naik keatas dan melayangkannya di udara. Setelah itu ia menjalankan kembali waktu yang dihentikannya Bella menghamburkan diri untuk memeluk anaknya.
"Vlad ....Aku merindukan mu," ucap Bella seraya mendekati Boscha untuk memeluknya.
Pria itu menghindari dari pelukan Bella. Boscha sama sekali tidak mau disentuh. Ia menganggap Bella telah menggagalkan rencananya. Sementara pasukannya yang kehilangan jejak musuhnya kini menunggu perintah tuannya.
"Kalian kembalilah ke tempat, ini akan menjadi urusanku" ucap Tuan Bos kepada anak buahnya yang kemudian menuruti perkataannya.
Bella mendekati Boscha kembali, ia masih menganggap pria itu anak kecil yang ia sayangi.
"Kau!! Kau merusak segalanya! apa maksud mu membuat mereka pergi dari sini hah??" ucap Boscha yang kembali memundurkan dirinya tak mau disentuh. Ia menatap Bella dengan penuh amarah dan kebencian.
"Maafkan aku, aku hanya tak ingin kalian bertengkar. Vlad lebih baik kita akhiri pertikaian ini ya, kita dapat berkumpul bersama lagi, aku menyayangimu nak," ucap Bella mencoba merayu Boscha. Ia masih menganggap Boscha adalah anak penurut seperti yang dulu.
Tetapi Bella salah menafsirkannya. Boscha yang dulu telah mati. Yang kini di hadapannya adalah Boscha yang tamak akan kekuasaan. Boscha yang haus akan darah-darah manusia.
Kini Boscha mendekati Bella dengan tatapan dan wajah yang makin menyeramkan.
"Apa kau tidak tahu aku disini sengsara. Atau kau mau menyerahkan dirimu pada ku?!Jika kau benar-benar menyayangimu, berikanlah kekuatan mu dan jiwa mu padaku!" hardiknya
Boscha Vladimir kemudian mengarahkan tangannya ke arah Bella, kemudian sang ratu itu merasakan tubuhnya kesakitan dia tidak dapat bergerak.
Bella mencoba meraih tangan Boscha tetapi tidak bisa, tubuhnya benar-benar dikendalikan oleh anaknya. Dengan mata bersinar merah dan urat-urat hitam terlihat menonjol keluar dari kulitnya. Sangat mengerikan membuat Bella ketakutan.
Bella memejamkan matanya seraya menangis. Ia pasrah dengan apa yang akan dilakukan anaknya. Bella kemudian mengeluarkan kekuatan terakhirnya. Ia memunculkan kembali kenangan bahagianya dulu bersama keluarganya. Bayangan itu kini masuk ke dalam ingatan Boscha.
Pria itu melihat dirinya sendiri saat kecil berlarian bersama Ibu dan Ayahnya. Tak hanya itu ia juga teringat memory kenangan saat berburu dengan Tuan D saat masih kecil.
Hal-hal menyenangkan yang tak pernah ia lupakan, tapi seketika ada bisikan di telinganya.
Ngiiiiiiiing
Telinganya berbunyi lengkingan tajam, ia lalu menghentikan kekuatannya dan melepaskan ibunya. Lalu kedua tangannya menutupi telinganya yang mendengar bunyi memilukan.
Entah siapa yang berbisik di telinganya. Tetapi Boscha yang menggeliat kesakitan sembari terus menutupi telinganya dan juga masih melayang di udara.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Bella khawatir.
"Pergi kau! aaaakkkhh," ucap Boscha dengan tangan satunya yang masih menutupi telinganya dan yang satunya lagi di arahkan ke Bella dengan maksud agar Ibunya tidak lagi mendekat.
Dan yang malah terjadi adalah Boscha tak sengaja mengeluarkan kekuatan dan mengenai tubuh Ibunya hingga terlontar jauh dan terjatuh
Apa yang terjadi dengan Ratu Bella selanjutnya? masih hidup atau tewas seketika 😱😱