Hallo guyss ini novel aku tulis dari 2021 hehe tapi baru lanjut sekarang, yuks ikutin terus hehe.
Bagaimana jadinya jika seorang pria mengajak wanita tak dikenal membuat kesepakatan untuk menikah dengannya secara tiba tiba? ya itu terjadi dengan Laura dan Alva yang membuat kesepakatan agar keduanya menjadi suami istri kontrak, dalam pernikahan mereka banyak rintangan yang tak mudah mereka lewati namun dalam rintangan itulah keduanya dapat saling mengenal satu sama lain sehingga menimbulkan perasaan pada keduanya.
apakah pernikahan mereka akan berakhir setelah kontrak selesai atau mereka memilih mempertahankan pernikahan? yuk ikuti terus kisah Alva dan Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Laura menghela nafas panjang setelah melawan Celine untuk pertama kalinya, gadis itu tidak peduli lagi jika Celine mengadu pada tuan Luis toh Laura diam atau tidak artinya sama saja karena Celine akan berbicara omong kosong pada papanya untuk membuat nama Laura jelek.
"Nona luar biasa," ucap Karin.
"Karin untuk pesanan yang sedang dikerjakan Linda berikan padaku," kata Laura mengalihkan pembicaraan.
"Linda? Tapi nona Linda mengambil pesanan untuk desain biasa," ucap Karin.
"Berikan saja aku akan mengerjakan seluruhnya hari ini, biarkan mereka beristirahat sekaligus melayani pengunjung."
Sepertinya nona ada masalah, tidak biasanya dia terlihat murung seperti ini, batin Karin.
Laura terlihat sangat sibuk hari ini karena dia sengaja mengambil tugas yang harusnya dikerjakan oleh karyawan.
"Tolong sesuaikan warna dari kain kain ini lalu berikan padaku nanti," ucap Laura pada karyawan satu.
"Bagaimana dengan pesanan jas dari perusahaan?" Tanya Laura pada siapa saja yang bisa menjawab.
"Kami sudah mengirimnya nona," jawab karyawan dua.
Mereka juga berpikir bosnya sedang kesal sebab walaupun Laura tidak marah tapi tindakannya yang menghabiskan tenaga kesana kemari cukup membuat karyawan mengerti dan mereka memahami itu.
"Karin bisa ambilkan...."
Laura menghentikan kalimatnya saat merasa sekitaran butik terlihat buyar dan gelap, wanita itu mendudukkan dirinya sebentar untuk beristirahat.
"Nona baik baik saja?" Tanya Karin.
"Sepertinya aku sedikit lelah," jawab Laura.
"Ayo nona aku antar beristirahat," ucap Karin sembari menuntun Laura berpindah tempat agar pengunjung tidak melihat bos mereka sedang tumbang.
Brughh!!
"Nona!!" Karin ikut terjatuh saat memapah Laura karena wanita itu pingsan ditengah jalan.
Para karyawan berkumpul untuk membantu Laura masuk kedalam ruang istirahat.
Ceklek
Alva langsung berjalan mendekati Laura dan mengangkat tubuhnya keluar dari butik.
"Tuan kalian mau membawa nona kemana!" Teriak Karin.
"Tugasmu hanya menjaga butik dengan baik," ucap Rain lalu meninggalkan mereka.
Flashback on
Saat Laura berangkat lebih awal sebenarnya Alva sudah siap membuntuti wanita itu dari belakang, dia ingin tau sepanjang perjalanan Laura singgah dimana saja dan bertemu dengan siapa.
Namun setelah mengikutinya cukup lama ternyata Alva mengerti kenapa Laura terlihat sendu setiap kali membicarakan keluarga, dia tidak mendapat kebahagiaan yang tulus dari keluarganya sendiri.
"Tuan apa aku perlu turun untuk melawan gadis itu," ucap Rain menunjuk Celine.
"Jangan! Aku perlu tau kegiatan yang dilakukan Laura," kata Alva sembari memperhatikan kedua gadis itu sedang berbicara dengan tatapan dingin masing-masing.
Dan begitulah seterusnya, Alva mengontrol Laura dari cctv saat masuk kedalam butik, dia melihat wanita itu bekerja sangat banyak hari ini.
Flashback off
Alva membawa Laura kerumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi wanita itu baik baik saja.
Ceklek
Dokter keluar setelah memeriksa kondisi Laura, Alva langsung berdiri mendekati dokter tersebut.
"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Alva.
"Maaf tuan dimana suami nona ini?" Tanya sang dokter balik.
Alva dan Rain saling menatap, untuk masalah rahasia bisa dibicarakan nanti tapi Alva perlu tahu kondisi Laura sekarang.
"Aku suaminya," ucap Alva.
"Ah ya tuan selamat karena anda akan menjadi seorang ayah sebentar lagi."
"La-laura hamil?"
Dokter tersebut mengangguk, Alva benar benar tidak percaya proses kehamilan yang mereka rencanakan akan berjalan secepat itu.
Dia langsung masuk kedalam menemui Laura yang tampak sedikit linglung walau sudah sadar.