NovelToon NovelToon
AKU BUKAN SIMPANAN

AKU BUKAN SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Menikah adalah hal yang membahagiakan. Tapi tidak saat aku menikah. Menikah membawaku kedalam jurang kesakitan. Dilukai berkali-kali. Menyaksikan suamiku berganti pasangan setiap hari adalah hal yang lumrah untuk ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Naina melangkahkan kaki dengan lunglai menuju kamar yang kini ia tinggali bersama sosok yang disebut suami. Naina menghentikan langkahnya saat sudah berada di depan pintu kamar itu. Ingatan-ingatan yang sudah berlalu, kini berkelibatan menghampiri kepalanya.

Naina menghela nafas. Malas memang rasanya. Harus tinggal dan terbiasa melakukan apapun di kamar bekas ladang maksiat itu. Lagi, dia kembali menghela nafasnya. Sungguh, dia benar-benar tidak ingin berada dikamar itu. Entahlah, perasaan jijik dan bercampur marah bersatu begitu saja. Marah? iya, Bahkan Naina tidak begitu paham. Dari mana asal rasa marah itu.

" Kenapa kau memandangi pintu kamar kita? " Suara Arsen memecahkan segala lamunan Naina. Hingga dengan tiba-tiba, tangan kekar itu melingkar di pinggang Naina.

Aku ingin menepis dengan kasar tangan mu! asal kau tahu, aku benar-benar ingin mencekik mu hingga mati. Untung saja. Untung aku ini manusia yang punya hati. Berbeda denganmu manusia yang berpikir melalui saldo kekayaan.

" Kau tuli atau apa? kenapa kau diam? " Tanya Arsen yang tidak mendapat jawaban dari Naina.

" Tuan, bolehkah aku kembali ke kamar lamaku? " Tanya Naina sembari mengendurkan lingkaran tangan Arsen.

" Kenapa?! " Arsen sudah mulai terlihat emosi. Bagaiman tidak? sudah susah payah membuat Naina bersedia tidur dengannya, dan kini ia ingin kembali. Dalam mimpi pun tidak akan Arsen izinkan.

" Aku sesak berada dikamar ini. " Ujar Naina yang kini sudah berdiri dihadapan Arsen dengan percaya diri.

" Apa? " Arsen menatap Naina bingung. Kamar seluas itu bisa membuat sesak?

" Aku sesak mengingat masa lalu anda. Setiap tidur di ranjang itu, aku selalu teringat dengan banyaknya wanita yang datang silih berganti. Rasanya, aku seperti mereka juga. " Naina berucap dengan mimik wajah kecewa.

" Hentikan! " Arsen menatap tegas Naina. Tanpa banyak bicara lagi, Arsen menyuruh salah satu pelayan untuk memindahkan seluruh barang-barangnya ke lantai dua. Disana ada kamar yang sama luasnya degan kamar yang mereka tempati sekarang.

" Kita tidur dikamar tamu malam ini. " Ajak Arsen sembari menggandeng tangan Naina menuju salah satu kamar yang digunakan oleh tamu.

" Baiklah. Bila perlu, kita tidur di kamar yang aku tinggali sebelumnya.

Arsen menghentikan langkahnya sejenak. Merubah arah tujuannya dan kini, ia menuju kamar yang sempat digunakan Naina.

" Wuah... aku merindukan kamar ini. " Naina bersorak senang. Rasanya, seperti sudah berabad-abad meninggalkan kamar itu. Padahal sih, baru tiga hari

" Apa bagusnya kamar jelek ini? " Tanya Arsen sembari mendudukkan dirinya untuk sekedar merasai ranjang yang terlihat lebih keras dibanding ranjangnya yang exstra empuk. Benar, memang ranjangnya adalah yang terbaik batinnya.

" Jangan lupa, Tuan. Ini adalah rumahmu. Yang pasti, kamar ini adalah milikmu juga. " Naina ikut duduk ditepian ranjang tak jauh dari Arsen.

Arsen tersenyum melihat Naina yang begitu cepat berubah. Sekarang, Naina terlihat tanpa beban. Tidak ada lagi Naina yang menatapnya penuh kebencian. Meskipun, masih sedikit tersirat kebencian itu. Hanya saja, tak sebanyak beberapa waktu yang lalu.

Bagus. Teruslah seperti itu. Aku janji, aku akan memperlakukan mu dengan baik.

" Aku akan pergi mandi. Kau mau ikut? " Arsen bertanya sembari membuka kancing kemejanya.

Yang benar saja, apa kau pikir aku akan tergoda dengan tubuhmu?

" Tidak mau. " Naina memalingkan pandangan.

Sial! kenapa aku baru sadar? ternyata tubuhnya benar-benar bagus.

" Kau yakin? " Tanya Arsen setelah berhasil membuka seluruh kancing kemejanya. Dia berjalan mendekati Naina yang enggan menatapnya.

" Iya. " Naina semakin salah tingkah saat Arsen memajukan wajahnya seolah ingin mencium Naina.

" Kalau begitu, bantu aku mandi. " Arsen meraih tangan Naina dan membawanya menuju kamar mandi.

" Tunggu! kenapa harus dibantu? memang anda anak kecil? " Ujar Naina sembari mencoba melepaskan genggaman tangan Arsen yang masih erat menggandeng tangannya.

" Bukan. Tapi aku bisa, memberimu anak kecil yang lucu. " Arsen tersenyum menatap Naina yang terperangah karena ucapannya.

Memberikan Anak kecil yang lucu? padaku? heh?! mengerikan sekali. Oh,. ya ampun! aku sampai tidak sempat membeli pil kontrasepsi. Untung saja, aku sekarang datang bulan.

" Kenapa kau diam? apa kau sudah membayangkannya?

Membayangkan? membayangkan memiliki anak lucu darimu? ya ampun! aku malah takut akan memiliki riwayat darah tinggi kalau memiliki anak darimu.

" Kau masih ingin diam?

" Aku hanya tidak mau menjawab pertanyaan mu Tuan.

" Baiklah. Sekarang, bantu aku mandi. " Arsen kembali menggandeng tangan Naina tanpa perduli apapun yang Naina katakan. Toh, pasti hanya alasan-alasan klasik untuk menolak nya kan?

***

Naina dan Arsen keluar dari kamar mandi. Wajah bahagia nampak terpancar dari wajah Arsen. Tapi, beda halnya dengan Naina. Wajahnya nampak kusut dan menahan kesal. Bagai mana tidak? katanya membantu mandi, tapi hal yang dilakukan Naina malah bertambah dari sekedar membantu mandi.

Sialan! tanganku benar-benar pegal. Naina membatin kesal. Dia sudah menolak dengan banyak alasan,tapi tetap saja. Arsen sangat pintar memanfaatkan keadaan. Jadilah tangan Naina yang hampir satu jam bekerja keras untuk memuaskan si brengsek yang berstatus suaminya itu.

Hahaha... kau pasti sedang memakiku didalam hati kan? yah, itulah kau. Kau harus terbiasa untuk ini. Karena aku sudah memutuskan. Kau, adalah wanita terakhir dalam hidupku. Tidak perduli, kau suka atau tidak. Kau harus selalu ada bersamaku.

" Tuan, anda akan tidur disini? " Tanya Naina. Didalam hatinya, dia berharap, Arsen akan pergi ke ruang kerjanya dan bermalam disana saja.

" Memang kau mau aku tidur dimana? " Tanya Arsen yang kini sedang memampangkan tubuh bidang dan kekarnya. Tubuh nya hanya dibalut boxer pendek.

" Kau tidak ke ruang kerja pribadimu, Tuan?

Pergilah sana! aku malas jika tidur bersamamu.

Arsen merebahkan tubuhnya sembari menatap Naina yang masih berdiri tak jauh dari tempat tidurnya. " Apa yang sedang kau harapkan?

Tentu saja, kau pergi dari sini dan biarkan aku tidur dengan tenang.

" Aku hanya ingat, jika kau selalu senang menghabiskan waktu di ruang kerja pribadimu. " Naina masih beralasan. Yah, semoga saja berhasil. Batinnya.

" Mulai sekarang, aku akan lebih banyak menghabiskan waktu denganmu.

Apa? denganku? gila atau apa sih?! aku malah tidak mau bertemu denganmu sama sekali.

"Tuan, apa sedang bercanda? Ayolah, katakan saja. Katakan jika kau hanya bercanda.

" Tentu saja,...

Ah.... tenangnya. Batin Naina lega. Hingga tak sadar senyum terlihat dibibirnya.

" Tentu saja, aku sangat serius. " Arsen menimpali ucapannya.

Jeder.........!!!!!

Musnah sudah rasa lega yang tadi menyirami hatinya yang gundah. Lagi-lagi, perkataan dari mulut si brengsek ini, membuat hatinya kelu.

" Be,begitu ya Tuan?

*Heh.... kenapa tiba-tiba wajahmu berubah menjadi kecewa? apa menghabiskan waktu bersamaku membuatmu kecewa? apa aku ini jelek? apa yang kurang dariku? apa dia tidak tahu ya? ada banyak wanita yang ingin bersamaku. Dasar wanita! menyebalkan sekali.

..................

Hallo para reader...... maaf aku baru update eps terbarunya. Banyak yang nanya, kenapa sih kok lama banget up nya?

Sebenarnya, aku udah siapin bahan naskah untuk beberapa hari kedepan. Cuma, karena minat pembacanya masih kurang, aku jadi agak kurang semangat gitu,...

Tapi, semoga aja aku tetep bisa revisi naskah-naskah yang udah aku ketik. Jadi, baru bisa up lagi ya....🙏🙏🙏🙏❤️❤️*

1
Ririn Nursisminingsih
arsen kereeennn😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
pasangan yg serasi saling menahami saling suport itu seharusnya pernikahan
Ririn Nursisminingsih
panggilanya yg mesra dong kan udah cinta😘😘
Ririn Nursisminingsih
aneh ibunya anak kandung dikorbankan riana jga ndak tau diri...
Ririn Nursisminingsih
kereen naina..😍😍
Ririn Nursisminingsih
lama2 bucin kmu arsen
Ririn Nursisminingsih
naina kereenn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
wah kasian naina dapat arsen yg udah main sama cewek2 lain...ayo naia tunjukan kmu bukan cewek.lemah🤗🤗
Ririn Nursisminingsih
thor jdikan naina cewek yg kuat
Martiana Sitepu
Lumayan
Martiana Sitepu
Biasa
sherly
kau yg oon kau pula yg iri ..
sherly
malang betul nasib si Tomi, si arsen laki murahan nih entah brp banyak wanita yg Sdh kamu ajak tidur ....
sherly
ternyata nasib hidup Ar dan nai sama ya
sherly
hahahahaha emang mulutmu tu ya kagak pernah bisa ngomong bener
sherly
wah pacar ar di rebut Ama kakaknya
sherly
mantul nai, hempaskan ulet bulu
sherly
bukannya ini di atas tebing kejadiannya kok bisa ada videonya? apa ada cctv dibalik pohon di hutan itu? sapa juga yg iseng pasang cctv disana ya... oh dunia haluuuu
sherly
dr kecil sampai umur 22 kamu bertingkah laku pilih kasih seolah2 nai anak pungut... skrg minta maaf dgn mudahnya ngarep dimaafkan ... sorry yaaa
sherly
kenapa juga ngk di tuntaskan ceritanya Ar, gantung kayak jemuran di kost kostan hadew
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!