NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikah SMA

Dipaksa Menikah SMA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Perjodohan / Tamat
Popularitas:39.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Follow ig @abil_rahma



Icha gadis cerdas disekolahnya, terbukti dari segudang prestasi yang dia dapatkan. Tetapi sayangnya dia gadis yang terlihat culun dan jarang bergaul, itu disebabkan karena Ayahnya mengatakan kalau dia sudah dijodohkan sejak bayi dengan anak sahabat Ayahnya. Yang dia tau sahabat Ayahnya itu orangnya sangat baik sekali. Tetapi dia tidak tau siapa orang yang sudah dijodohkan dengannya.


Vicky Al Ghifari seorang cowok yang terkenal playboy disekolahnya, suka gonta-ganti pacar. Dia juga tahu kalau sudah dijodohkan sejak bayi, tetapi keadaan itu dia manfaatkan buat mencari pacar sebanyak-banyaknya. Karena dia tak tahu siapa yang sudah dijodohkan dengannya.


Mereka harus menikah saat masih SMA kelas XII karena suatu alasan. Akankah mereka bisa menerima pernikahannya dan hidup bahagia atau sebaliknya?Karena ternyata orang yang dijodohkan tak sesuai dengan harapan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DMS 23

Selama seminggu ini Icha selalu menemai Al ke perusahaan dia menyusul Al ketika akan makan siang dan membawakan Al makanan. Para pegawai kantor pun sudah hafal siapa Icha, meski belum mengetahui yang sebenarnya.

Mereka pun semakin hari semakin dekat saja, ya meskipun Al belum pernah mengatakan kalau dia menyukai Icha, tapi Icha bisa merasakan jika Al sebenarnya menyukainya.

Sore ini Al mengajak Icha ke pantai, tujuannya untuk menyaksikan sunset. Mereka berjalan ketepi pantai mendekat kearah laut, menikmati sejuknya terpaan angin laut dan indahnya sunset disore ini.

Al menggenggam kedua tangan Icha, dia menatap Icha dengan lekat.

"Cha, mungkin ini waktu yang tepat buat aku ngungkapi perasaanku," ucap Al pandangannya masih fokus kearah Icha.

Deg

Deg

Deg

Icha gugup ditatap seperti itu oleh Al, hatinya pun tak karuan. Tapi dia mencoba untuk tenang dan tersenyum.

"Aku sayang sama kamu Cha, I love you Khoirun Nisa' Al Ghifari," akhirnya kata itu pun keluar dari bibir Al.

Icha menjadi tambah gugup, tangannya pun dingin. Dia mau membalas ucapan cinta Al tapi sulit sekali.

"Kok kamu diem? Kamu gak suka sama aku Cha?" tanya Al setelah beberapa detik Icha masih terdiam.

Bukannya menjawab, Icha langsung memeluk Al karena bahagia.

"Aku juga sayang sama kamu Al, I love you too my hubby," ucap Icha masih dalam pelukan Al.

Keduanya berpelukan cukup lama, menyalurkan rasa cinta mereka. Keduanya begitu bahagia, sampai tak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Mereka masih betah berpelukan seakan tak ingin mengahirinnya, tetapi sebuah getaran di ponsel Al mengahiri kegiatan mereka.

Al meraih ponselnya, dan melihat siapa yang mengganggu kebahagiaannya.

"Papa yang telfon," ucap Al ketika melihat wajah Icha yang seakan bertanya 'siapa'.

Al pun menjawab telfon yang ternyata dari Papanya.

Icha tersenyum melihat Al, dia masih ingat tadi saat Al mengungkapkan perasaannya, sampai dia tak mendengar apa yang diucapkan Al ketika bertelfon dengan Papanya.

Icha tersadar ketika Al menyentuh pipi kanannya.

"Kok melamun sih? Kenapa?" tanya Al.

Icha tersenyum lalu berkata, "Gak apa-apa, aku bahagia aja,"

"Papa kenapa telfon jam segini Al?" tanya Icha.

"Gak apa-apa, biasa nanyain pekerjaan. Katanya papa lupa kalau disini sudah senja," jawabnya.

"Mau pulang apa masih betah disini?" tanyanya kemudian.

"Pulang aja ya, aku punya kejutan buat kamu, nanti dirumah," putus Al tanpa menunggu jawaban Icha.

"Kejutan apa?" tanya Icha penasaran.

"Kalau aku kasih tahu namanya bukan kejutan dong, ayo pulang sekarang," Al meraih jemari Icha dan membawanya menuju mobil.

Setelah didekat mobil, Al membukakan pintu untuk Icha. Ini pertama kalinya dia melakukan itu. Al pun menyusul Icha masuk kedalam mobil melalui pintu sebelah kemudi.

Sebelum sampai rumah mereka lebih dahulu mampir ke Masjid untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat muslim. Setelah selesai keduannya pun kembali memasuki mobil dan pulang kerumah.

"Kamu mandi dulu, setelah itu kita makan malam diluar ya. Pakai baju yang sudah kusiapkan itu." Al menunjuk paperbag yang terletak diatas meja rias. Entah kapan dia membelinya dan meletakkan disana.

"Kamu beli baju kapan? Kenapa tiba-tiba ada disini bajunya, bukannya kita seharian bersama ya," tanya Icha penasaran.

"Aku beli tadi pagi, semoga pas ditubuhmu, sekarang mandilah," ucap Al.

Icha pun mengiyakan dan dia langsung masuk kamar mandi. Setelah selesai mandi Icha berganti pakaian dengan baju yang tadi dikasih Al.

Baju itu terlihat pas ditubuhnya, tapi tunggu, ini adalah dress yang panjangnya hanya selutut dan lengannya pun pendek, memang dressnya sangat cantik tapi apakah Icha akan memakai seperti itu saat keluar rumah. Jawabannya tidak. Icha kecewa kenapa Al menyuruhnya memakai pakaian seperti itu, apa Al menyuruhnya membuka aurat? Icha terdiam memikirkan semua itu. Dia terlihat berkaca-kaca, pikirannya tak menentu.

Saat akan melepas dress tersebut, teriakan dari arah pintu mengurungkan niatnya, dia lebih memilih membuka pintu tersebut.

"Kok lama banget Cha?" tanya Al dengan mengetuk pintu kamar mandi.

Icha membuka pintu kamar mandi dengan wajah sedih.

"Kenapa kamu nangis Cha?" tanya Al saat melihat wajah Icha.

"Maksud kamu apa menyuruhku memakai pakaian seperti ini hah!" Icha sudah tidak tahan, dia pun meluapkan emosinya.

Bukannya menjawab, Al justru memeluk tubuh Icha, dia berusaha menolaknya tapi tak bisa. (Alhasil mereka melakukan adegan berpelukan didepan kamar mandi😁🤭)

"Dengarkan aku dulu ya, aku tau kamu pasti berfikiran yang gak-gak. Aku menyuruhmu pakai baju seperti itu hanya saat dihadapanku Cha, aku juga gak akan rela jika banyak pasang mata yang melihat mu dengan pakaian yang kurang bahan itu." Al melepas pelukannya dan menatap wajah Icha.

"Kita akan makan malam dikamar ini, jadi gak akan ada yang lihat kamu pakai baju seperti itu selain aku, faham kan maksudku," ucap Al masih menatap wajah Icha lekat.

Icha jadi merasa bersalah, sudah berfikir yang tidak-tidak pada Al.

"Maafkan aku Al, aku sudah bentak kamu dan lagia sudah berfikir buruk tentang mu," ucap Icha lalu memeluk Al.

"Iya aku ngerti, sekarang dandan yang cantik, aku tunggu di balkon kamar kita, oke," ucap Al.

"Iya Al," Al pun berlalu, dia keluar kamar menuju balkon.

Sedangkan Icha, dia berdandan sesui keinginan Al. Hanya make up tipis dan liptin yang Icha pakai. Dia membiarkan rambut panjangnya tergerai indah.

Icha pun keluar menuju balkon kamar, dia kagum melihat ada sebuah meja dan dua kursi, diatasnya terdapat beberapa menu makanan. Meja tersebut hanya diterangi oleh lilin, jadi terlihat remang-remang. Apalagi setelah Icha keluar dari kamar tiba-tiba lampu seluruh rumah tersebut padam. Pasti ini kerjaan Al.

Al berdiri saat Icha sudah mendekati meja, lalu dia menarik kursi supaya diduduki oleh Icha. Icha pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Lalu Al juga ikut duduk setelah Icha duduk.

"Gimana kamu suka?" tanyanya setelah duduk.

"Iya aku suka, kamu kok bisa punya ide seperti ini?" tanya Icha penasaran.

"Apa sih yang gak bisa buat kamu, ayo sekarang kita makan, sebelum makanannya dingin," Al mengajak Icha untuk menyantap makanan mereka.

"Aku suapin ya, biat tambah romantis seperti di novel-novel yang kamu baca, aaa," ucap Al lalu menyuruh Icha membuka mulutnya. Icha pun menurutinya.

"Kamu gantian suapin aku dong," pinta Al.

Icha pun dengan malu-malu menyuapi Al. Keduanya pun makan dalam susana yang romantis dan saling menyuapi.

Setelah selesai makan tiba-tiba Bibik datang dari arah belakang Al, tepatnya dari kamar sebelah, dia pun memberesi semua piring kotor yang ada diatas meja, setelah selesai Bibik kembali dan membawa serta piring kotor tersebut. Al pun mengucapkan terimakasih.

Kini tinggal mereka berdua disana, Al menggeser kursinya hingga berdekatan dengan Icha, lalu dia mengeluarkan sesuatu dari kantong kemejanya. Sebuah kotak bludru berwarna biru, dia pun membukanya dan terlihat ada sebuah kalung cantik dengan hiasan huruf A dan I.

"Ini suprice yang aku bilang tadi, apa kamu suka?" tanya Al.

Icha pun mengangguk dan tersenyum bahagia.

Bersambung.........

1
Pertiwi Yani
inget Thor cerita sebelumnya.....rumah Nayla searah dan berdekatan dengan kantornya Al 😊
Kim Rahma💜: makasih koreksinya bun🥰
total 1 replies
H A L I M
mantap
utyma
kok aku merasa si nayla ini sekongkol yh sama al... apa mereka membuat suprise untuk icha
Ray Jepara
Buruk
Fulltra
STMJ
sholat terus maksiat jalan
Asyifa Agustin
cerita ini bagus banget, aku suka banget, aku mohon maaf thor kemarin aku salah penjet
Asyifa Agustin: terimakasih thor, semangat terus, salam sehat
total 2 replies
caaa✨
Buruk
caaa✨
Luar biasa
caaa✨
Kecewa
caaa✨
Buruk
Asyifa Agustin
aku suka banget bagian ini
Christina Melfrida
Luar biasa
Christina Melfrida
Lumayan
Fitri Gendingan
gk seru... masa semudah itu martha mau d putusin..?
Qaisaa Nazarudin
Niasanya di mana2 novel yg ku baca,Setiap masalah pribadi pasti anvaman nya adalah Perusahaan ortunya pelaku,Biar kapok,Apalagi anak mereka sudah melakukan hal yg kriminal atau yg membahaya kan..Tp novel ini lain dari yg lain..
utyma: apalagi kan mendirikan perusaan yang ber reputasi tinggi itu selain agar menghasilkan cuan juga untuk melindungi diri dgn jara mengancam jabatan🤣🤣
total 1 replies
Ninik Susiloyati
mmmm mau LG tuch Al....blm tau aza yg halal lbh enak...
Denni Siahaan
gak suka sama sifatnya ica
Denni Siahaan
solat tapi selingkuh alias sombong
Mochamad Jayadi
Kasiaan bnget I have untung Al ngerti
Mochamad Jayadi
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!