Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Vincent langsung mengungkung Olivia, Olivia yang masi sedikit pusing itu pun tidak bisa melawan pergerakan Vincent.
Vincent mulai mel*mat bibir merah Cherry milik Olivia dengan lembut, sementara Olivia berusaha untuk melawan tindakan Vincent ini dengan susah payah namun Olivia kalah dengan kekuatan Vincent.
Olivia melepaskan pagutan bibir itu dengan susah payah, sementara Vincent yang telah diliputi gairah dan dalam keadaan ma*uk terus mel* mat bibir Olivia dengan lembut sementara Olivia berusaha mem berontak namun karena sentuhan lembut dibeberapa daerah sensit*f yang diberikan Vincent lama kelamaan Olivia malah menikmati permainan ini
Ci*man Olivia turun keleher jenjang milik Olivia bahkan Vincent memberikan tanda tanda merah di leher milik Olivia, Vincent juga memberikan sentuhan dibeberapa titik yang membuat Olivia semakin teran*sang hingga des*han kenikm*tan lolos dari bibir mungil Olivia
" Akhhhhh" lenguh Olivia
Ha*rat Vincent semakin memuncak mendengar des*han desahan kecil Olivia kemudian Vincent melu* uti pakaiannya dan pakaian Olivia hingga keduanya kini sudah po*os tanpa sehelai benangpun.
Vincent bahkan mulai bermain di kedua gundukan kenyal milik Olivia bahkan dia mere*asnya dan menyesapnya, Olivia pun semakin tak karuan mendapatkan keni*matan yang diberikan Vincent.
" Akhhhhhh.." Racau Olivia.
Setelah puas bermain digu* dukan kenyal itu, kini Vincent turun kebagian bawah milik Olivia Yang ternyata sudah sangat basah itu.
Vincent semakin menyunggingkan senyumnya kala mendengar racauan kenik*atan dari wanita yang berada dibawah kungkungannya ini.
Tak mau berlama-lama lagi menahan has*atnya, Vincent segera mengarahkan benda pusakanya dan segera melakukan penyatuan namun saat akan memasuki milik Olivia, Vincent kesulitan karena milik Olivia sangat sempit. Ya karena ini yang pertama untuk Olivia.
"Akhh kenapa ini sempit banget Sayang,apa ini pertama kalinya untukmu ?"
Olivia menahan sakit dibagian i*tinya, sesuatu yang besar menerobos lu*ang kenikma* annya, air mata nya bahkan lolos dari sudut mata Olivia.
Dengan keadaan yang seperti ini Olivia dapat melihat jika suami nya ini sangat la tampan.
Vincent semakin memberikan sentuhan lembut agar Olivia rileks dan tidak terlalu merasakan sakit, hingga akhirnya Vincent berhasil menerobos selaput tipis milik Olivia selalu dia jaga selama 26 tahun.
Pada akhirnya rasa sakit yang dirasakan Olivia berubah menjadi rasa nik*at yang baru kali ini dia rasakan.
Hingga akhirnya keduanya sudah mengalami pele*asan beberapa kali, setelah itu keduanya tertidur sambil ber* elukan tanpa menghiraukan bayi mungil di boks bayi.
* * * *
Malam hari yang cukup indah ini seorang pria tua tengah duduk santai di balkon kamar nya di temani secangkir teh hangat dan buku di tangan nya.
Hidup nya cukup nyaman, dia berhasil menyuruh cucu kesayangan nya itu untuk menikah dan memiliki keluarga.
Namun tiba tiba insting nya mengatakan untuk bergerak menghindar
Benar saja sebuah tima panas mengarah ke tubuh nya Namun karena pria tua ini menghindar timah panas itu melesat dan mengenai bagian perut pria tua itu
"Ahkk" rintih nya terjatuh ke lantai
"Sial, melesat" gumam pria di balik pohon yang sedikit jauh dari rumah itu
Dengan cepat pria itu pun meninggalkan Area itu.
Sedangkan pria tua itu sudah bersimbah darah di lantai membuat nya kehilangan kesadaran nya.
Lima menit kemudian Natan menghampiri tuan nya itu betapa terkejut nya dia melihat tuan nya sudah tergeletak dengan banyak darah di tubuh nya.
"Tuannn" ucap pria itu panik
Dengan cepat natan membawa tuan nya itu menuju kamar nya dan langsung menelpon dokter pribadi nya untuk mendapat penanganan
'Sial aku sangat lengah' batin Natan yang khawatir
"Hallo dok, tolong segera kerumah tuan sekarang juga ini sangat penting" ucap natan dengan nada yang sedikit keras
"Baiklah, lima menit saya sampai sana" ucap dokter itu tanpa bertanya
Lima menit kemudian dokter pun sampai kerumah itu dengan cepat dokter memeriksa keadaan pria tua itu.
"Bagiamana keadaan nya dok" ucap natan yang panik
"Tenang la, seperti nya aku harus mengoprasi tuan untuk mengambil peluru ini" ucap dokter itu yang dengan cepat menyiapkan segala persiapan nya
Dan kebetulan di rumah itu sangat lengkap alat alat pengobatan canggih karena Vincent ingin berjaga jaga karena kakek sudah tua.
"Tolong lakukan yang terbaik dok" ucap nantan dengan penuh harap
Natan pun keluar dari kamar itu dia sungguh panik, jika Vincent tahu dia mungkin akan di hukum atau bahkan dia akan di bunuh detik itu juga.
"Bagaimana ini" gumam natan, lalu pria itu mengambil ponsel dari saku nya dan menelpon Louis
"Hallo apa yang kau lakukan" tanya Natan
"Tidak ada, kenapa kamu menelvon malam malam begini" tanya Louis yang sudah mau tidur
"Bisakah kau kerumah tuan besar, sekarang juga ini sangat penting" ucap natan bergetar
"Apa yang terjadi kau katakan dengan jelas" ucap Louis yang langsung panik
"Aku tidak bisa menjelaskan nya sekarang, cepat la aku menunggu mu" jawab Natan langsung mematikan ponsel nya
"Sial, apa yang terjadi" gumam Louis
Dengan cepat Louis pun segera berangkat menuju rumah kakek wiliam
Dua puluh menit kemudian Louis pun sampai dia langsung mencari keberadaan Natan
"Apa yang terjadi" kesal Louis
Belum sempat natan bicara keluar la dokter dari kamar tuan besar mereka
"Bagaiaman dok" tanya nantan
"Peluru sudah saya keluarkan tapi tuan seperti nya sedang kritis kita harus membawa nya kerumah sakit sekarang juga agar semua nya bisa dengan baik di pantau" jelas dokter
"Apa peluru, kritis" tanya Louis
"Tenang la kita harus memindahkan tuan dulu nanti aku akan membahas nya" bisik natan panik
Mereka pun segera membawa kakek menuju rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Setelah semua nya selesai baru la natan dan Louis berbicara
"Tuan di tembak oleh seseorang seperti nya tuan sudah di target kan" jelas natan lesu
"Bagaiamana bisa, tuan besar tidak memiliki musuh siapa yang melakukan hal ini" tanya Louis terkejut
"Ntah la aku juga belum bisa memastikan,tolong bantu aku menyelidiki ini jika tuan Vincent tau hal ini mungkin nyawa ku akan melayang" jawab natan yang sudah pasrah
"Tenang la aku akan membantu mu, dan kau jaga la tuan besar dengan baik lalu katakan dengan tuan muda agar tuan muda bisa segera kembali" jelas Louis
"Baiklah aku akan melakukan nya, terimakasih" ucap Natan frustasi.
* * * *
Di pagi yang cerah Olivia di kejutkan dengan suara Bayi yang menangis
Oekkk, oekkkk....
Olivia pun membuka mata nya dan betapa terkejutnya dia saat melihat Vincent di samping nya dan mereka masi sama sama tanpa busana
"Ahhhhhhh" teriak Olivia terkejut sontak menutup tubuh nya dengan selimut
Vincent pun langsung membuka mata nya dengan cepat,
"Ada apa" tanya Vincent dengan suara serak
"Apa kau gila apa ini, kau sudah melecehkan ku sialan" teriak Olivia memukul lengan Vincent
Vincent pun melebarkan mata nya, dia tidak menyangka akan berbuat seperti ini kepada Olivia
"Tunggu tunggu, ini tidak mungkin apa kau merayu ku" tanya Vincent
"Apa kau tidak waras bagaiamana bisa aku merayu mu" kesal Olivia
Namun seketika mereka terdiam karena Valerie kecil menangis
Oekkkk..oekkk....oekk....
"Ah sialan, kita belum selesai ya tuan Vincent, cepat la buat kan susu untuk nona Valerie" ucap Olivia kesal Lalu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi
Namun saat hendak melangkah Olivia pun terjatuh
"Ahkkk" rintih nya saat bagian inti wanita cantik itu perih dan sakit
"Kenapa" tanya Vincent terkejut
"Diam la, kau tenang kan itu Valerie" kesal Olivia dengan perlahan dia pun berjalan menuju kamar mandi
Vincent pun memakai celana dan kaos nya Lalu membuatkan susu untuk bayi mungil itu
Saat Vincent memberi susu dia di kejutkan dengan setitik darah di sepray mereka
"Apa ini pertama kali nya" batin Vincent terkejut
"Sial aku sudah melakukan kesalahan" gumam nya lagi
Olivia pun memandang kaca dan mendapati tubuh nya banyak sekali jejak kemerahan karya Vincent
"Dasar pria gila, ingin sekali aku menembak kepala nya" kesal Olivia
Namun seketika dia mengingat jika itu sangat nikmat
'Ah sial kenapa aku mengingat hal gila itu, tapi dia sangat tampan dan seksi' batin Olivia masi mengingat dengan jelas
Setelah selesai Olivia pun keluar dari kamar dan melihat Vincent sedang memberi susu bayi kecil itu
Olivia menyiapkan pakaian bayi nya dan Vincent memberi bayi itu kepada Olivia tanpa mengucapkan sepatah kata pun seketika suasana menjadi sangat dingin.