"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertambah runyam
Di dalam ruang kerja nya, Arga terlihat gelisah. Tadi pagi dia datang ke rumah Reina dan mencoba untuk meminta maaf pada wanita itu. Tapi ternyata Reina tidak ada di rumah sejak tadi malam.
Nyonya Diana mengatakan jika Reina sejak semalam menginap di apartemen milik wanita itu bersama Lena. Sudah puluhan kali Arga mencoba untuk menelpon Reina tapi nomor wanita itu tidak aktif sama sekali.
Ingin datang ke apartemen milik Reina namun pria itu sama sekali tidak tau alamat nya. Dia tidak tau apa pun tentang Reina. Yang hanya dia tau Reina mencintai nya dan selalu menggangu nya dulu.
Ingin menelpon Erlangga dan menanyakan hal tersebut Arga juga malu dan gengsi. Pasti adik nya tidak akan memberitahukan keberadaan Reina saat ini.
"pak.. Investor Anderson menarik semua kontrak kerja nya dan dia juga mengirim sebuah surat tuntutan ganti rugi yang cukup besar ke perusahaan kita". Ujar asisten Arga yang selama ini bekerja sama dengan Reina.
Tapi karena Reina ada jadi kerja dari asisten Arga yang sebenarnya di ambil alih oleh wanita itu. Sekarang saat keberadaan Reina belum di ketahui oleh Arga jadi pria itu kembali memberikan seluruh pekerjaan Reina pada pria yang sudah berumur di depan nya ini.
"aku tidak peduli dengan apa yang dia lakukan! Pergilah.. Hari ini aku tidak ingin di ganggu". Ucap Arga dengan lelah tanpa melihat ke arah asisten lama nya.
Namun sebelum pergi pria yang sudah lebih berusia 50 tahun itu mengatakan sesuatu yang membuat Arga terkejut.
"tuan... Satu hal lagi.. Anderson Crooner ingin menuntut tuan muda Erlangga dan juga dia mengatakan tidak akan melepaskan nona Reina begitu saja".
Arga memijat kecil kening nya. Karena masalah ini sudah semakin melebar. Arga juga tidak menyangka jika Anderson bisa berbuat sejauh ini.
Arga dan Anderson sudah menjadi rekan kerja yang cukup banyak bekerja sama dalam pekerjaan. Seperti saat Arga akan membangun sebuah anak cabang maka pria itu juga akan ikut berinvestasi.
"aku tidak peduli dengan semua itu. Kepala ku sudah pusing jadi ku minta kau keluar sekarang juga".
Entah bagaimana Arga dan pria brengsek itu bisa berteman dan juga saling bekerja sama. Sekarang yang Arga pikir kan adalah cara untuk meminta maaf pada Reina.
Asisten tersebut kini menunduk dan segera keluar dari ruang kerja Arga. Bertepatan dengan itu pintu tersebut terbuka lagi.
"sudah ku katakan tinggal kan aku sendiri". Ucap Arga tanpa melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja nya itu.
"sayang!!! Kamu kenapa sih?? Kok terlihat murung gitu!!".
Suara menggelegar dari Tasya terdengar memenuhi ruangan tersebut. Lalu berjalan dengan langkah ringan ke arah meja Arga.
Sementara Arga sangat tidak menginginkan wanita ini datang dan mengganggu hari nya yang saat ini sedang dalam suasana hati yang buruk.
"pulang lah aku sedang tidak ingin meladeni mu". Ucap Arga dengan nada dingin dan datar.
"sayang kamu kok ngusir aku sih.. Lihat aku datang dengan siapa!".
Arga kini memutar kursi nya dan melihat ke arah siapa yang di maksud oleh Tasya. Dengan tatapan malas Arga menatap ke arah seorang gadis dengan senyuman lebar di wajah nya.
"oh astaga sayang!! Kok wajah kamu babak belur sih!! Siapa yang berani memukul wajah mu sayang!!". Pekik Tasya dengan nada heboh nya saat melihat wajah sang kekasih sudah terdapat beberapa luka lebam yang sudah membiru.
Arga tidak menjawab pertanyaan dari Tasya dan hanya diam menatap malas ke arah dua orang perempuan di depan nya ini. Arga tidak ingin permasalahan nya semakin panjang jika mereka tau dia habis di pukuli Erlangga dan juga tuan Evan tadi malam.
"bang Arga!!! Udah lama ya nggak ketemu. Dan Abang terlihat tidak baik-baik saja dengan wajah seperti itu.
"huh.. Cecilia.. Bukan kah kau bilang kau tidak jadi datang?". Balas Arga dengan nada malas melihat dua perempuan di depan nya.
"sayang kok gini sih.. Seharusnya kamu seneng dong Cecilia datang.. Bukan kah sebulan yang lalu kamu menyuruh nya datang dan menetap di sini. Lihat lah dia sudah datang dan akan menetap".
Tasya terdengar senang dengan kehadiran Cecilia si gadis ambisius yang kaya raya. Cecilia sangat menyukai Tasya sebagai calon istri Arga dan gadis itu membenci Reina yang menurut nya tidak tau diri.
Tasya tau jika Cecilia menyukai adik Arga namun wanita ini tidak tau dan tidak pernah melihat bagaimana wajah dari adik Arga yang sedikit misterius itu. Tasya sebelum nya tidak peduli dengan rasa suka Cecilia pad adik nya Arga. Yang dia peduli kan hanya Cecilia sepupu Arga yang mendukung nya sebagai kekasih sah Arga. Sementara keluarga yang lain nya menentang hubungan mereka.
"sekarang aku tidak berharap dia datang". Ucap Arga yang menyesal sudah meminta Cecilia datang untuk merusak hubungan antara Erlangga dan juga Reina.
"bang Arga apa-apaan sih!! Aku sudah datang malah Abang menyambut ku dengan wajah seperti itu. Apa ini karna si gendut itu!! Pasti dia mengganggu Abang lagi ya. Benar-benar tidak tau malu!!". Ujar Cecilia yang malah menyalahkan Reina dalam hal suasana hati Arga yang sedang Tidka baik-baik saja saat ini.
"ya Cil.. Kau benar.. Reina memang selalu menggangu Arga. Aku saja sampai risih di buat nya!!". timpal Tasya yang malah semakin menjelek-jelekkan Reina.
"wanita itu terlalu mengganggu. dia bahkan memaksa ibu nya Arga agar bisa bekerja sebagai sekretaris Arga. Aku sungguh kesal mendengar kenyataan itu!!". Sambung Tasya lagi yang semakin membuat telinga Arga panas.
Dua perempuan ini malah bergosip di dalam ruangan nya dan topik gosip mereka adalah Reina. Benar-benar mengganggu.
"pergi lah!! Sebelum aku memaksa kalian keluar dari ruangan ini. Aku masih memiliki banyak pekerjaan. Dan suara cempreng kalian malah semakin membuat kepala ku pusing!!". Ucap Arga dengan suara yang cukup kuat dan membuat dua perempuan itu terdiam beberapa detik.
Terlihat jelas memang di raut wajah Arga tidak bersahabat sama sekali. Jadi mereka mencoba untuk mencairkan suasana di tempat itu.
"baik lah bang.. Kami akan diam. Tapi bisakah Abang memberikan ku nomor telepon Erlan. Aku sangat rindu pada nya".
"tidak sekarang Cecil!! Pergi lah dan bawa Tasya bersama mu".
Dengan segera Arga menyerahkan satu kartu ATM pada Cecilia agar gadis itu pergi bersama Tasya.
Kekasih tak jelas Arga terlihat senang saat pria itu memberikan ATM tersebut. Jadi dia akan berbelanja sepuas nya dengan uang tersebut hari ini.
"oh iya sayang. Aku kok tidak melihat wanita gendut itu di sini dan di meja nya. Kemana dia pergi??. Bisa-bisa nya dia membuat marah Anderson!".
Mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Tasya membuat Arga menatap wajah wanita itu dengan curiga.
"bagaimana kau tau Reina membuat Anderson marah?".
Pertanyaan dari Arga membuat Tasya seketika tergagap.
"itu.. Itu... Kau tau kan aku juga berteman dengan Anderson. Jadi dia bertanya pada ku apa aku kenal wanita gendut itu apa tidak. Ya jelas aku menjawab sangat kenal".
Padahal jawaban tersebut hanyalah karangan Tasya agar kekasih nya ini mempercayai apa yang dia ucap kan.
mungkin kah tabungan bayi