NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Menantang

"Hentikan!" Kepala kampus dengan beberapa pegawai serta petugas keamanan, langsung mengambil tindakan, begitu menyaksikan keributan yang terjadi tak jauh dari gedung pertemuan.

Mereka segera melerai dan menarik paksa beberapa mahasiswa yang masih bergelut satu sama lain, termasuk Kevin, yang sedang menduduki tubuh Argo.

Mereka tidak menyangka, akan ada keributan antar mahasiswa di kampus yang terkenal akan kenyamanannya. Bahkan tidak sedikit mahasiswa yang terlibat pertarungan tersebut.

"Apa-apaan kalian ini, hah! Berani-beraninya bikin ribut di jam kuliah! Apa kalian nggak ada kerjaan!" Kepala kampus nampak murka.

"Mereka yang mulai duluan, Pak," seru salah satu mahasiswa dari pihak Argo.

"Apaan! Kalian duluan yang cari masalah!" Dari pihak Kevin sontak tak terima.

"Tadi yang mukul duluan siapa, hah!" Bentak anak dari kubu Argo.

"Mulut kalian duluan tuh, yang nyinyir, kaya cewek!" Pihak Kevin juga tak mau kalah.

"Sialan! Kalian nantangin!"

"Emang kita takut!"

"Sudah, sudah, cukup!" bentak sang kepala kampus. "Kalian semua, akan saya hukum!"

"Tapi, Pak, ini Argo harus segera diobati," teriak teman Argo. "Lihat tuh, dia mengeluarkan darah. Ini semua gara-gara Kevin tuh!"

"Halah, lemah! Darah segitu doang, manja banget!" Celetuk seseorang dari pihak Kevin dan ucapannya sangat menjatuhkan harga diri Argo.

"Iya, lemah banget kaya bowti. Kevin juga berdarah, tapi masih bisa berdiri tegap tuh!" Sambung pihak Kevin lainnya.

Nyatanya, Argo memang sempat terpakar dan mendapatkan lebih banyak hantaman dari Kevin.

"Hati-hati kalian kalau ngomong! Kalian mau dikeluarkan dari kampus, hah!" Ancam dari pihak Argo.

"Halah, kebiasan, selalu mengandalkan nama orang tua. Dasar kaum lemah!" Pihak Kevin terus memprovokasi dan sukses membuat geram semua siswa yang berada dipihak Argo.

"Cukup! Astaga!" Kepala kampus habis kesabaran. "Semua, akan kena hukuman! Nggak ada pengecualian!"

"Nggak bisa gitu dong, Pak!" Protes dari pihak Argo. "Kita tuh nggak salah!"

"Iya, Pak, lagian orang tua kita tuh donatur di kampus ini. Masa anaknya dihukum? Nggak lucu!" sambung pihak Argo lainnya.

"Yang pantas dihukum tuh, mereka! Kuliah jalur beasiswa aja, sok keras!" Pihak Argo langsung bersorak penuh ejekan.

Seketika kepala kampus langsung dilema. Dia pun melempar tatapan pada para staf yang ada, meminta pendapat, untuk mengambil keputusan yang terbaik.

Sedangkan anak-anak dari pihak Argo, sudah merasa di atas awan. Mereka sangat yakin, akan lolos dari hukuman seperti biasanya. Mereka pun saling melempar senyum penuh ejekan dan kemenangan pada pihak Kevin.

"Hukum semuanya aja, Pak!" Teriak Nadira lantang sembari maju ke depan. "Kalau Bapak mau pilih kasih, biar saya bilang ke Om Pedro, untuk melaporkan Bapak ke kantor pusat yayasan kampus ini di Inggris."

Kepala kampus terperanjat. Begitu juga dengan para staf yang ada di sana. Lagi-lagi mereka diserang dilema.

"Kamu jangan begitu, Nadira!" Pihak Argo langsung tidak terima. "Kamu jangan pakai kekuasaan kamu dong."

"Kalian aja pakai kekuasaan orang tua kalian, kenapa aku nggak boleh?" Nadira jelas tak mau kalah. "Asal kalian tahu, Om aku mau mengambil alih dan menjadi donatur utama kampus ini, paham! Jika hal itu sudah terwujud, aku pastikan, kalian akan aku balas perbuatan kalian semua!"

Argo dan teman-temannya langsung terperanjat tak percaya. Mereka pun menjadi panik dan saling pandang satu sama lain.

Begitu mendengar ucapan Nadira, kepala kampus langsung mengambil keputusan untuk menghukum kedua kubu yang bersitegang.

Tak lama setelah menjalani hukuman berupa lari keliling lapangan, Nadira dan Kevin memutuskan pulang terlebih dahulu karena kebetulan, Pedro telah menjemputnya.

"Kita langsung pulang atau mau mampir kemana dulu, Nona?" tanya Pedro di tengah perjalanan.

"Cari makan dulu lah, Om, aku lapar," ucap Nadira. "Om Pedro udah makan belum?"

"Belum sih," jawab Pedro. "Ya udah, kita makan dulu."

Nadira mengangguk riang, sedangkan Kevin sejak tadi lebih banyak diam. Beberapa luka di wajahnya telah diobati, di ruang kesehatan, tadi, sebelum mereka keluar kampus.

Tak butuh waktu lama, mereka kini sudah berada di rumah makan yang menjual menu utama dari hasil laut.

"Sebenarnya kamu ada masalah apa sih, Vin? Kamu beneran nggak mau cerita?" tanya Nadira saat mereka sedang menunggu makanan yang mereka pesan.

"Entah lah, Nad, aku belum bisa cerita sekarang," jawab Kevin, sembari menatap ke arah lain.

"Ya sudah," Nadira pasrah, meski dia sangat penasaran, tapi gadis itu memilih ngobrol dengan Pedro dan sang supir.

Tak jauh dari sana, tepatnya di lantai dua rumah makan tersebut, terlihat dua pria yang juga sedang menikmati beberapa hidangan yang mereka pesan sambil berbincang.

"Aku sudah nyuruh orang, untuk merekayasa kecelakaan Hernandez nanti," ucap salah satu pria berbadan tegap dengan kulit yang agak gelap.

"Apa orang itu bisa melakukannya dengan rapi?" tanya pria lain, yang memiliki kulit lebih putih dengan mata agak sipit khas orang china.

"Dia telah banyak pengalaman," balas pria berkulit hitam.

"Baiklah, kapan dia akan melakukan aksinya?"

"Rencananya sore ini. Saat ini ada mereka sedang memantau di Black Diamond. Kita tunggu saja kabar dari dia," jawab pria berkulit gelap. "Tadi, mereka juga melaporkan, katanya ada dua orang yang bertemu Hernandez di kantornya."

"Siapa?" tanya pria berkulit putih.

"Kemungkinan dia musuh Hernandez juga. Dari laporan yang aku terima, katanya Hernandez punya anak dari wanita lain."

Kening pria berkulit putih sontak berkerut sebentar. "Harus diselidiki itu. Apa mantan bos kita tahu tentang itu?"

"Sesama laki-laki biasanya tahu banyak. Apa lagi mereka sama-sama pembisnis yang sukses. Wajar jika banyak mereka juga main wanita."

Pria berkulit putih mengangguk. "Ya sudahlah. Lebih baik kita fokus mengancurkan keluarga Hernandez dulu. Jangan sampai, rencana organisasi kita ketahuan oleh Lavia dan Hernandez."

Pria berkulit hitam sontak menyeringai, lalu dia bangkit dan pamit menuju toilet yang ada di lantai bawah.

Ketika pria itu masuk ke dalam toilet, di sana ada anak muda yang sedang membersihkan tangannya sambil menatap wajahnya sendiri pada cermin yang ada di hadapannya.

Anak muda yang wajahnya terluka, sesekali menatap sedih pada dirinya sendiri.

"Anak haram?" Gumamnya lirih. "Seburuk itukah aku?" suaranya bergetar.

"Sebagai laki-laki, jangan menunjukan wajah sedih di tempat umum," celetuk seseorang yang baru saja keluar dari bilik toilet dan dia sedang mencuci tangan, tepat di sebelah anak muda itu berada.

Kevin, anak muda tersebut, lantas menoleh dan memandang pria yang memiliki kulit gelap.

"Sebagai laki-laki, jangan menunjukan sisi lemah di tempat umum," pria berkulit itu kembali berkata. "Jangan jatuhkan harga dirimu, anak muda. Tunjukkan kalau kamu itu sangat kuat dan hebat," pria itu lantas menepuk pundak Kevin dan berlalu pergi.

Di saat pria berkulit hitam itu mengedarkan pandangannya ke sekitar lantai satu, mata pria itu terperanjat dengan apa yang dia lihat di salah satu kursi pengunjung.

"Pedro? Dia ada di sini? Gawat!" Pria itu bergegas jalan, menuju lantai dua.

1
Maria Mariati
lanjutt thorr
Yuliana Purnomo
pasti Kevin yg masuk kamar Mario dan menemukan hasil tes DNA
Was pray
hidup merasa nyaman dan aman jadi celah buat musuh untuk menjatuhkan
Was pray
perebutan harta dan tahta yg bukan haknya hanyalah fatamorgana, indah kelihatannya tapi keruh di dalamnya
muhammad ibnuarfan
sayang nya...orang terkaya...tapi kurang teliti...kurang hebat...lebih cekatan penjahat nya...🤦🤦🤦
Yuliana Purnomo
ya ampun kasiann yg pake mobil Hernandez,,,kena jebakan mereka
Yuliana Purnomo
fitnah aja teruuuus,, Argo kelakuan mu tukang fitnah
Yuliana Purnomo
makin dlm bahaya aja Kevin dan Nadira
Yuliana Purnomo
waduh tawuran jadinya Kevin cs
Yuliana Purnomo
ya ampun ternyata Kevin anka Mario,, bagaimana bisa siih??
Yuliana Purnomo
heemmmm pantesan dirgantara sebenci itu dgn Kevin
Yuliana Purnomo
penasaran dehh dgn Mario
Yuliana Purnomo
gak tau malu nyonya margita
Yuliana Purnomo
apa hubungan Paulina sm Lavia ya??? sahabat kah atau gimna
Yuliana Purnomo
bongkar aja biar kicep tuuuh Argo
Yuliana Purnomo
waah Kevin kadi incaran dong
Yuliana Purnomo
terlambat,,, ank nya sudah di coret dari KK dirgantara
Yuliana Purnomo
lanjuuuuttt
Yuliana Purnomo
Kevin siap siaplah,,kamu pasti akan dipersiapkan oleh Hernandez jadi pengusaha sukses
Yuliana Purnomo
bakalan seru,, ternyata dirgantara rivalnya Hernandez
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!