menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Di sinilah rakeela sekarang,
mengurung diri di dalam kamarnya, perawatan yang seharusnya masih harus di jalani hingga 3 hari kedepan, tapi nyatanya rakeela meminta pulang hari itu juga.
mommy dan Daddy nya sempat melarang, mengingat mereka begitu hawatir dengan kondisi rakeela, tapi kata rakeela tidak nyaman berada di luar dan akan lebih baik jika dia istirahat di rumah, akhirnya Daddy Winston menyetujui permintaan rakeela, tapi dengan syarat rakeela masih harus menjalankan pengobatannya di rumah.
Daddy Winston meminta satu perawat dan dokter khusus untuk merawat rakeela dirumah, kalau rakeela menolak, permintaannya untuk pulang juga di tolak, jadi rakeela hanya bisa pasrah.
Dan jadilah sekarang dia duduk diatas ranjang dengan bersandar di dashboard, tangannya kembali terpasang infus, dan tatapannya menatap keluar jendela yang memaparkan pemandangan langit cerah sore ini.
"sus, tolong jangan biarkan siapapun masuk kedalam kamar ini, saya ingin tenang", ucap rakeela,
"baik nona", jawab suster yang duduk di kursi samping ranjang rakeela, dokter yang di tugaskan memantau rakeela sedang kembali ke ruang sakit karena ada praktek, dan akan kembali ke dikediaman Winston setelah tugas prakteknya selesai.
Kepala rakeela hampir pecah karena terus mengingat kejadian semalam bersama Arkana, dia tidak habis pikir kenapa Arkana malah melakukan hal itu padanya, kalau dirinya Memang sedang di kuasai obat, tapi arkana, dia sadar, sangat sangat sadar, tapi kenapa Arkana bisa melakukanya?
pikirannya semakin melayang tidak karuan saat dia membayangkan bagiamana kalau semalam dia dan juga arkana tidak bisa menahan nafsu mereka, pasti mereka sudah kebablasan, dan kalau sampai itu terjadi, maka....
Rakeela sudah tidak mau lagi berpikir terlalu jauh, kepalanya mau pecah rasanya.
"apa nona baik baik saja?", tanya suster yang sejak tadi memperhatikan rakeela,
"kepala saya sedikit sakit", jawab rakeela,
"apa perlu saya panggilkan dokter Eko?", tanya suster itu lagi seraya berdiri di samping rakeela,
"Tidak perlu sus, saya istirahat saya, nanti juga hilang sakitnya, suster juga istirahat saja", kata rakeela,
"saya akan menjaga nona disini, nona silahkan istirahat", kata sang suster,
"baiklah, kalua suster butuh apa apa suster bisa minta ke asisten rumah tangga di Bawah",
"baik nona".
rakeela merebahkan tubuhnya yang memang masih terasa lemas, setidaknya dengan tidur semoga semua beban pikirannya hilang sejenak, dan untuk bagiamana dia harus bersikap saat ada Arkana di dekatnya, akan dia pikirkan nanti.
Sementara di kantornya, Arkana benar benar dibuat repot dengan banyaknya pekerjaan yang harus dia selesaikan hari itu juga, ditambah David yang tidak masuk, Arkana harus bisa menghandle semua sendiri.
Sebenarnya ada sekretaris yang biasanya membantu David dan dirinya, tapi untuk hari ini dia akan mencoba sendiri karena sekretarisnya itu perempuan, dan dia tidak akan nyaman kalau hanya berduaan dengan sang sekertaris di ruangannya ini.
hingga panggilan dari Clio mengalihkan atensinya dari dokumen di tangannya.
"hallo tuan Arkana, saya ingin bertanya apakah David ada bersama anda?", tanya Clio dengan kata kata formalnya,
"dia sakit, masuk rumah sakit", jawab Arkana,
"hah, sakit, semalam dia baik baik saja pas gue tinggal berdua sama Zoya, apa mungkin David diperkosa sama Zoya sampai dia masuk rumah sakit?", cerocos Clio dari seberang,
arkana jadi teringat kalau semalam Zoya juga dalam pengaruh obat perangsang sama seperti rakeela, dia ingat betul bagiamana semalam rakeela hampir tidak bisa mengendalikan dirinya, dan Tidak menutup kemungkinan kalau Zoya juga seperti itu.
"tuan Arkana, anda masih di sana kan?", tanya Clio lagi,
" heemmm, Lo coba hubungi dan tanya dia dimana", titah arkana,
"baiklah tuan arkana yang terhormat", ucap Clio terdengar begitu menyebalkan di telinga arkana.
panggilan di akhiri arkana begitu saja, lama lama mendengar ucapan Clio kepala arkana jadi pusing.
" apa mungkin semalam David dan Zoya melakukan hal sama dengan gue dan rakeela? ", monolog Arkana, dia jadi kepikiran pada dua orang itu.
"lakukan segera apa yang saya perintahkan semalam, malam ini juga harus beres", ucap arkana setelah dia melalukan panggilan dengan seseorang di seberang,
Tanpa menunggu jawaban, arkana kembali memutuskan panggilan begitu saja.
Dia kembali berkutat dengan dokumen dokumen di depannya, dia harus segera menyelesaikan semuanya hari ini juga karena semua pekerjaan ini sudah ditunggu para karyawan yang menunggu persetujuannya.
pukul 6 sore, pekerjaan arkana akhirnya selesai, dia Tidak langsung pulang, melainkan lebih dulu ke apartemen David, dia harus memastikan sendiri bagiamana keadaan sahabat sekaligus asistennya itu.
" gimana keadaan Lo? ", tanya Arkana setelah duduk di sofa panjang depan televisi,
"Udah baikan", jawab David seraya meletakkan minuman bersoda kemasan kaleng.
"apa yang terjadi, kenapa mobil Zoya ada sama Lo?", tanya arkana lagi,
David mengembuskan nafas kasar, tidak langsung menjawab, karena pikirannya sejak tadi masih ruwet,
"apa terjadi sesuatu?", tanya arkana lagi, melihat mimik wajah Arkana dia bisa memastikan kalau ada yang tidak beres,
"gue Udah melakukan hal itu sama Zoya ar", jawab David lesu,
"jelasin", titah arkana, bagaimana pun sejak dulu Arkana dan david Tidak pernah menyembunyikan apapun diantara mereka, kecuali kalau memang memang benar Benar rahasia, termasuk perasaan terlarang arkana pada adiknya sendiri, rakeela.
David menjelaskan semuanya, bagaiman pun dia juga harus meminta solusi pada Arkana, dia Tidak bisa terus terusan memikirkan ini semua sendiri, dia sudah meniduri Zoya, dan kalau sampai Zoya hamil, maka David adalah ayah dari anak itu.
Arkana menyimak semua penjelasan David, Tidak menyela, dia bisa merasakan kalau David benar benar tertekan dan dilema saat ini, meskipun sebenarnya ini bukan murni kesalahan dia.
"Lo udah ngomong sama Zoya?", tanya Arkana, David menggeleng,
"setelah pulang dari rumah sakit, gue udah gak tahu apa yang dia lakukan, tapi dia terlihat pucat", jawab David,
"jangan jangan dia sakit sama kaya Lo dan rakeela", jata Arkana,
"apa, rakeela juga sakit?",
"hemmm dia demam tinggi setelah gue suruh berendam air dingin, niat gue biar rasa panas di badannya hilang, gak taunya dia malah demam", jelas Arkana,
"kalau gue tahu siapa pelakunya, gak akan gue lepasin tuh orang", ucap David Dengan tangan terkepal erat.
"salsa, sepupu Vero",
Mata david melebar,
"si cewek manja itu?",
" hemmm, dia sempat ketemu rakeela di toilet dan mereka berdebat kecil",
" gila, kalau Zoya tahu pasti habis tuh cewek", David masih Tidak bisa percaya, pasalnya dimatanya, salsa itu manja, ya meskipun tidak jarang gadis itu bersikap menyebalkan, tapi tidak bisa dipercaya dia bisa melakuakn hal seperti itu.
" gadis itu urusan gue, Lo lebih baik temui Zoya, Siapa tahu dia benar benar sakit, dia sendirian di apartemennya, soal gimana Lo sama dia selanjutnya, kita bisa bahas nanti", kata arkana dan David hanya bisa mengangguk.
