sah , , , ,
mereka menikah di tempat yang tidak terbayangkan sedikitpun dalam hidup mereka.
UGD tempat pertemuan antara seorang lelaki dan perempuan yang tidak saling mengenal,
seorang wanita bercadar, dan seorang CEO muda, tiba-tiba harus menikah saat itu juga.
yuk, ikuti kisah mereka, yang kangen dengan kisah cinta manis Adam dan Ara juga nanti sedikit nyempil sebagai pelengkap kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
belajar menjadi istri yang baik
Waktu sudah menunjukan sepuluh malam, tapi Nabila belum bisa terpejam, hatinya masih merasa sedih, bohong kalau Nabila kuat, ia hanya mencoba untuk tegar, tetapi di relung hati yang paling dalam, Nabila merasa kesepian, kalau di Amerika selalu di temani om Nya, kemana-mana selalu bersama, bahkan orang-orang di sana menganggap Nabila sudah menikah dengan om nya sendiri, tapi Nabila tak masalah, malah orang-orang tidak berani mendekati nya,
" ayah, terimakasih atas semuanya, aku mencintaimu yah, " gumam Nabila yang lagi-lagi berbicara dengan foto ayahnya, ia mematikan lampu nya dan segera memejamkan matanya, akhirnya Nabila pun tertidur.
***
keesokan harinya, seperti biasa, Nabila bangun sebelum subuh, melaksanakan ibadah yang biasa ia lakukan, setelah selesai dengan urusan nya ia segera menuju dapur untuk memasak.ia berjalan kebawah menggunakan tangga, tidak seperti saat kemarin ia tiba, Mike mengajaknya naik lewat lift, berhubung sekarang masih pagi, jadi sekalian saja Nabila berolahraga. Matanya menelisik ke segala arah, dan melihat ada seorang pelayan yang berjalan, seperti nya ke arah dapur, ia pun mengikutinya.
" permisi, bolehkah aku membantu kalian?" tanya Nabila kepada dua asisten rumah tangga, kepercayaan Mike.
" maaf nona, anda siapa?" tanya sang asisten tersebut sopan, sekaligus penasaran, melihat penampilan seorang wanita yang serba tertutup itu,
" ak aku " Nabila bingung mau menjawab apa, karena statusnya belum pasti, meski ia sudah menjadi istri pemilik rumah ini yang sah secara agama.
" dia istri ku, kalian bisa memanggil nya nona Nabila" sela Mike yang sudah siap dengan pakaian olahraga nya, kaos berwarna putih ngepres body dan juga treining selutut.
Nabila sampai tak berkedip di buatnya, "MasyaaAlloh, tampan sekali" ucapnya dalam hati, " astaghfirullah , apa yang aku pikirkan " lanjutnya, Dengan cepat ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah.
Mike tersenyum setelah melirik istrinya yang menolehkan wajahnya, mungkin saja sedang terpesona melihat penampilan nya, atau juga karena malu di tatap dirinya.
" eh , tuan, kapan anda menikah?" tanya pelayan yang usianya lebih muda .
" kalian tidak perlu tahu aku menikah kapan, cukup layani istriku dengan baik , apapun yang dirinya inginkan, jangan menolak keinginan nya" ujar Mike datar,dan matanya masih menatap Nabila yang sedang menundukkan kepalanya.
" baik tuan" patuh mereka serempak, karena tidak mau di pecat jadi harus menurut apa yang majikannya perintah kan.
Mike berjalan ke arah Nabila.
" apa mau ikut olahraga?" tanya Mike lembut dan membuat Nabila tersentak.
" tidak, aku ingin memasak" jawab Nabila menunduk malu . Untung dirinya memakai cadar, jadi tidak terlihat wajah merah nya,
Mike mengangguk, lalu mendekat dan membisikkan sesuatu yang membuat Nabila malu.
" lakukan apa yang kamu mau, dan jangan pernah menundukkan kepalamu kepada orang lain, kau adalah istri ku, jadi harus bersikap layaknya seorang istri dari Mike Abraham" ucap Mike lembut di telinga Nabila yang jaraknya sangat sangat dekat, sampai Mike bisa mencium semerbak aroma wangi yang begitu memikat dari tubuh istrinya.
"shiiit ," ada yang menegang di balik celananya, hanya karena mencium aroma harum dari tubuh istrinya, bahkan seumur hidup Mike, baru kali ini dirinya merasa tegang saat berdekatan dengan seorang wanita.
" kalau begitu, aku permisi dulu , mau olahraga" ucap Mike cepat berlalu, ia tak mau lama-lama berdekatan dengan Nabila, tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
tuan Abraham sedari tadi melihat kelakuan putranya itu yang sudah dewasa, ia sangat tahu betul apa yang terjadi saat ini pada Mike, karena dirinya pun pernah merasakan.
Nabila mengangguk " baik "
Nabila menoleh ke arah pintu belakang, dan ternyata ada mertuanya.
" selamat pagi ayah, bagaimana kabarnya ?" tanya Nabila ramah.
" ayah sangat baik nak, bagaimana kabarmu sekarang, ?" tanya balik tuan Abraham.
" Alhamdulillah, Nabila sudah sangat baik" jawabnya lembut, tak lupa tersenyum dibalik cadar nya.
" baiklah, kalau begitu ayah keluar dulu, ayah mau jalan santai sekitaran taman, apa Nabila mau ikut?" tanya tuan Abraham tak kalah lembut.
" tidak yah, Nabila ingin memasak " jawab Nabila ramah.
" baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan, tapi jangan terlalu lelah " tutur tuan Abraham perhatian, entah kenapa, semenjak bertemu dengan nya kemarin, ia merasa nyaman, seperti merasakan ada rasa sayang seperti ia menyayangi putri nya sendiri mutiara.
" terimakasih ayah, dan selamat berolahraga" ucapnya.
lantas tuan Abraham pergi meninggalkan dapur menyusul Mike,
kemudian, Nabila berjalan menuju kitchen set yang begitu besar, matanya berbinar melihat perabotan yang serba canggih itu.
" non apakah kami boleh membantu?" tanya ke dua pelayan tersebut.
" tentu saja, ayo kita masak menu spesial untuk sarapan " ucap Nabila ramah.
walaupun penampilan nya tertutup tapi tidak membuat Nabila kesusahan dalam beraktivitas, bahkan dengan cekatan Nabila memasak menu sarapan dengan cepat.
para pelayan yang melihat merasa kagum dengan Nabila, seperti sudah sangat lihai dalam memasak, tentu saja, karena saat tinggal di luar negeri, ia melakukan nya sendiri,
selesai....
"bik, mbak .... Aku mau mandi dulu sebentar, kalian bisa bantu tolong tata makanan nya di atas meja makan?, " ucap Nabila ramah, suaranya yang lembut membuat keduanya mengangguk patuh,
" silahkan nona" ucap mereka.
Nabila berjalan memasuki kamarnya, dan kebetulan Mike juga sudah sampai atas, mereka berpapasan di depan pintu kamar,
lagi-lagi Nabila terpana melihat wajah suaminya yang bercucuran keringat setelah selesai berolahraga, sungguh berkali-kali lipat kadar ketampanannya.
" astaghfirullah" gumam Nabila segera menunduk, dadanya berdebar tak karuan.
"maaf , apakah mas mau mandi, biar aku persiapkan semuanya.
Mike tersenyum lembut, "silahkan kalau tidak keberatan" ucap Mike.
Nabila segera ke kamar mandi dan mengisi bathtub dengan air ,
" silahkan, air sudah siap, aku akan menyiapkan baju kantor nya" ucap Nabila berlalu tanpa menunggu jawaban dari Mike, rasanya ia malu, dan entah kenapa saat dengan dengan Mike, jantung nya berdebar lebih kuat.
semalam sebelum tidur, mereka bercerita dari hati ke hati tentang kehidupannya masing-masing, tapi Nabila tidak mengatakan semuanya, cukup yang menurutnya penting saja yang di beritahukan kepada Mike,
sedangkan Mike , malah bercerita semuanya,
Mike sebenarnya sedikit curiga tentang identitas istrinya, karena data-data nya tidak bisa di tembus oleh anak buahnya, bahkan Mike sendiri tidak bisa. Hanya informasi umum yang ia ketahui, tapi biarlah itu urusan istrinya, toh semua orang punya privasi, asal tidak melanggar aturan hukum.
Nabila memasuki rung ganti yang terdapat banyak lemari yang berisi pakaian suaminya, dan juga terdapat lemari yang masih kosong yang sudah terisi pakaian miliknya yang hanya beberapa saja.
Nabila mengambil kemeja jas dan juga perlengkapan Mike, ia meletakkan di sofa ruang an tersebut,
cerita nya bagus🤩