"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
"nak, kamu mau pulang ke apartemen atau ke kantor?" ucap mommy audy ketika sedang di perjalanan pulang.
Dan dira langsung menoleh dan berkata, "ke kantor saja mom." kata dira lirih dengan tersenyum.
"okay, kalau begitu setelah mengantar mommy pulang, biar elden mengantarkan kamu ke kantor ya." ucap mommy audy sambil tersenyum menatap calon menantu pilihannya. Dan dira hanya mengangguk sambil melihat ke arah elden yang hanya diam saja tanpa reaksi apa apa.
"nak, kamu mau kan mengantar dira ke kantor?" tanya mommy audy ke elden. Dan elden hanya mengangguk sambil menatap sang mommy sebentar. "Ya sekalian biar kalian itu ada waktu meskipun hanya sekedar mengobrol di mobil." ucap mommy audy sambil terkekeh pelan.
"mom... " ujar elden panjang dan lirih,ketika mendengar lelucon sang mommy.
"iya emang begitu kan, nak?" ucap mommy audy memastikan bahwa ucapannya benar kepada anindira.
Sedangkan dira hanya senyum karena bingung mau berbuat apa.
Tidak terasa akhirnya mobil elden sampai di mansion keluarga Abrisam.
"mau mampir dulu nak?" ujar mommy audy kepada dira sebelum ia turun dari mobil elden.
"terimakasih mom, lain waktu saja." ucap dira sambil tersenyum.
"baiklah, kalau begitu kamu hati hati ya nak." ucap mommy audy, lalu turun dari mobil.
Sementara elden dan dira langsung pergi menuju kantor dira, Perusahaan Aurora Bliss.
Namun belum juga dira dan elden sampai di kantor, dira sudah di telepon oleh mikha.
"Hallo k__” belum juga dira selesai bicara, namun sudah di potong oleh sang penelpon, mikha.
"sorry ra, aku menganggu waktu istirahat kamu." ucap mikha dengan suara yang terengah engah. "ada nova di kantor, aku sudah bilang jika kamu tidak ada di kantor namun ia masih saja kekeh untuk bertemu dengan kamu."
"usir saja kha." ujar dira
"sudah ra, justu dia melawan dan dia akan tetap menunggu kamu di sini sampai kapan pun, bahkan aku juga sudah bilang akan membuat perusahaan keluarga dia bangkrut tapi dia tetap kekeh ra." ujar mikha lagi dengan panjang lebar.
"hmm .. Ya sudah, aku sedang di perjalanan menuju kantor." ucap mikha dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
Dan benar saja, ketika dira dan elden sampai di kantor dira, di depan kantor ada beberapa orang yang bergerombol dan dira langsung turun dari mobil elden tanpa mengucapkan sekata patah pun terhadap elden.
"ada apa ini?!" tegas dira. Dan orang orang itu langsung menoleh ke sumber suara dan langsung bergegas mundur.
Sedangkan nova yang melihat itu dira, ia langsung berjongkok ke arah dira sambil memegang tangan dira.
"maaf ra, aku mau minta maaf ke kamu." ucap nova sambil menatap dira sedangkan dira hanya diam saja, "maaf karena dulu aku buta tidak melihat cinta kamu yang begitu tulus ke aku."
Elden yang melihat kejadian itu dari dalam mobilnya langsung mengepalkan tangannya, entah kenapa dia tidak suka melihat dira di pegang pegang oleh orang lain.
"aku sudah memaafkan mu." ucap dira sambil berusaha melepaskan genggaman tangan nova, "sekarang pergilah!" tegas dira
"aku akan tetap di sini ra, sampai kamu mau memaafkan aku dan kembali sama aku, jujur aku masih sayang sama kamu, dulu bodohnya aku yang meninggalkan kamu demi wanita seperti itu." ucap nova dengan rasa penuh penyesalan.
"pergi atau aku pindah alihkan kolega kolega yang berkerja di perusahaan kamu." kata dira sambil menatap nova dengan dingin.
"tapi ra __" ucapan nova belum selesai namun sudah di potong oleh elden yang tiba tiba keluar dari mobilnya.
"pergi!" seru elden, sambil melangkah menuju nova dan yang lain.
"kamu?" ucap nova lirih sambil memandang ke arah elden. Karena siapa sih yang tidak kenal dengan Elden Harisson.
"saya kasih kamu kesempatan tapi jika sekali lagi kamu berani muncul di hadapan calon istri saya, akan saya pastikan kalau apa yang kamu miliki akan habis di tangan saya!" tegas elden lalu pergi meninggalkan mereka dan menggandeng tangan dira untuk masuk ke kantor.
Dan mereka semua masih kaget dengan ucapan elden tentang calon istri kecuali mereka yang di undang ke acara pertunangan Dira dan Elden.
*
*
"aduh." ringis dira sambil memegang tangannya karena ketika sampai di dalam ruang dira, elden langsung mendorongnya.
Elden yang melihat itu hanya memandang dira dengan dingin dan tidak peduli dengan ringisan dira, justru ia langsung pergi dari ruang dira tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Huft..
Dira yang tidak tahu apa apa, kenapa elden seperti itu, sampai menariknya dengan kasar hanya mampu diam sambil mengelus tangannya.
"ra, kamu nggak apa apa?" ucap mikha dengan rasa khawatir.
Dan dira hanya menggeleng saja "kenapa kamu di sini kha? Nova sudah pergi?" tanya dira
"iya karena aku tahu jika tuan elden sudah keluar dari ruang kamu makannya aku masuk ke sini dan untul nova dia sudah pergi pas kamu juga pergi dengan tuan elden." ucap mikha sambil menatap dira dan jatuh pada pergelangan anindira.
Flashback on
Ketika elden keluar dari ruang dira, ia mencari mikha. Sedangkan mikha yang melihat elden menghampirinya justru memandang lelaki itu dengan tatapan yang tidak suka.
"pergi ke ruangan anindira, sekarang." ucap elden dengan dingin
"hah?! Anda apakan lagi dira?" ujar mikha dengan mengebu
"pergi saja, jangan banyak bertanya." ucap elden sambil melirik mikha, "sekalian kamu bawa salep untuk perede nyeri."
Mikha yang mendengar ucapan elden langsung melotot dengan rasa kagetnya, sedangkan elden hanya memandang dengan acuh tak acuhnya lalu pergi meninggalka mikha.
Namun sebelum melangkah jauh, elden berbalik ke arah mikha "jangan bilang bilang kalau saya yang menyuruh mu, nanti ke ge_eran dia. Saya hanya merasa tak enak karena saya tidak pernah menyakiti wanita."
"nggak waras emang itu orang, udah tahu sakit calon istrinya karena perbuatan dia pastinya, bukannya di obatin justru menyuruh orang lain buat tanggung jawab." ocehan mikha dengan lirih sambil menahan rasa kesalnya terhadap elden.
Lalu mikha bergegas ke ruang dira.
Flashback off
"ini pergelangan kamu merah ra?" ucap mikha sambil memegang tangan dira, "pasti perbuatan cowok kulkas itu kan? Si beruang kutub."
Sedangkan dira bukannya menjawab justru ia tersenyum mendengar ocehan mikha, "aku tidak apa kha, ini akan baik baik saja, akan menghilang bekasnnya."
"tidak ra, ini kamu harus di obati, aku sudah membawa salepnya." ucap mikha sambil mengeluarkan salep dari kantong bajunya.
Dira yang melihat itu langsung mengerutkan keningnya, "kamu tahu kalau pergelangan tangan aku sakit kha?"
"hah?!" ucap mikha dengan keterkejutannya, "ya nggak lah ra, emangnya aku cenayang bisa tahu kamu sakit atau nggak, ini tuh cuma kebetulan aja.. Tadi ada karyawan yang kakinya tergelincir terus agak merah memar gitu." ujar mikha lagi dengan alasan yang masuk akal karena tidak mungkin ia bilang jika ia di suruh elden.
"oh.." ucap dira dengan percaya.
"harus di obatin ini, kalau tidak bisa bengkak nanti ra." ucap mikha sambil mengoles pelan pergelangan dira
"iya bu dokter, thank you." ucap dira dengan tersenyum
Bersambung 💐
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
HAPPY READING FRIEND 🤍
Jangan lupa like dan votenya ya dan tinggalkan komentar kalian kakak 😁
