NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:737.1k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~25

Tak terasa sudah beberapa hari Hanna bekerja di bar, meskipun mendapatkan upah yang lumayan namun ia masih berusaha mencari pekerjaan lain, ia tidak ingin pendidikannya sia-sia begitu saja apalagi beberapa tetangga apartemennya mulai berbicara kurang baik tentang dirinya. Meskipun ia hanya seorang pelayan namun ia tetaplah dicap sebagai wanita malam karena bekerja di dunia malam.

Siang itu setelah kembali melamar pekerjaan yang selalu berakhir dengan penolakan, Hanna nampak mampir ke sebuah supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan. Uang hasil kerjanya sebagai sekretaris mantan kekasihnya itu mulai menipis karena ayahnya lagi dan lagi meminta uang dengan alasan untuk kebutuhan hidupnya.

"Pa, aku benar-benar tidak punya uang. Aku baru saja keluar dari pekerjaanku lagi," mohon Hanna sebelumnya saat sang ayah kembali menghubunginya melalui sambungan selulernya.

"Papa sudah dua hari tidak makan nak, apa kamu tega dengan orang tua yang sudah membesarkan mu ini?"

Terlihat wajah sang ayah yang memenuhi layar ponselnya nampak lusuh tak terawat dan itu membuat Hanna hanya bisa menghela napasnya, meskipun ayahnya bukan seorang ayah yang baik baginya tapi paling tidak ia dibesarkan oleh pria itu meskipun dengan keadaan seadanya dan penuh kekurangan sedangkan ibunya ia tak tahu di mana keberadaannya.

"Baiklah, tapi aku hanya punya uang sedikit pa dan tolong berhematlah!" mohon Hanna, kemudian segera mengakhiri panggilan teleponnya.

Wanita itu nampak mengecek saldo tabungannya dan mengirimnya sebagian kepada ayahnya meskipun untuk makan sampai akhir bulan ia pun kekurangan, sebenarnya ia ingin sekali mengabaikan pria itu namun hati kecilnya tak bisa. Satu-satunya keluarganya di dunia ini hanya ayahnya seorang, dahulu ia memiliki seorang paman yang mungkin cukup baik meskipun sifatnya sama seperti sang ayah yaitu seorang pemabuk dan juga penjudi namun sayangnya telah tiada beberapa tahun yang lalu.

"Aku merindukanmu paman," gumamnya ketika mengingat mendiang sang paman yang selalu membelanya ketika ayahnya sedang marah.

Brukkk

Tiba-tiba Hanna tak sengaja menabrak seseorang karena melamun. "Ma-maaf," Hanna langsung membantu mengambil paper bag wanita yang ia tabrak itu.

"Hanna?" Sofie pun nampak terkejut ketika melihat Hanna yang rupanya juga sedang berbelanja di tempat yang sama sepertinya.

"Maaf aku tak sengaja." Hanna langsung memberikan paper bag milik wanita itu tanpa menatap pria yang berdiri disebelahnya meskipun ia yakin pria itu sedang menatapnya saat ini.

"Tidak apa-apa Hanna, apa kamu sedang berbelanja?" Sofie melirik keranjang belanjaan yang dibawa oleh wanita itu.

"Hm," Hanna pun mengangguk kecil dan dilihatnya troli wanita itu yang penuh dengan bahan makanan berkualitas tinggi sedangkan dirinya hanya berbelanja sedikit itu pun memilih yang paling murah.

"Baiklah Sofie aku sudah selesai berbelanja, sampai jumpa lagi." imbuhnya lantas berlalu dari hadapan wanita itu dan juga kekasihnya, lebih baik ia tak terlalu dekat dengan mereka.

"Hanna, kenapa kamu berbelanja sedikit sekali?" Sofie nampak menghentikan langkah Hanna setelah melihat keranjang belanjaan wanita itu.

"Tidak apa-apa Sofie aku hanya sendiri jadi tidak perlu berbelanja banyak," sahut Hanna sembari mengulas senyumnya menatap wanita itu.

"Baiklah, oh ya Hanna, kenapa kamu tiba-tiba keluar dari kantor Jiro apa dia membuatmu sulit? Tolong maafkan dia ya," imbuh Sofie lagi.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan dia yang mau keluar sendiri," potong Jiro yang sejak tadi hanya diam membisu.

"Aku baik-baik saja Sofie," Hanna pun langsung meyakinkan wanita itu.

"Jadi sekarang kamu bekerja di mana Hanna? Jika belum mendapatkan pekerjaan kamu bisa pertimbangkan untuk kembali ke kantor kekasihku atau membantuku di butik, benarkan sayang?"

Sofie langsung menatap sang kekasih untuk meminta persetujuan atas ucapannya tersebut, namun Hanna langsung memotongnya.

"Terima kasih Sofie, tapi aku sudah bekerja." ucapnya menanggapi.

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu, ngomong-ngomong kamu bekerja di mana sekarang?" Sofie terlihat penasaran entah karena peduli atau hanya ingin tahu karena Hanna benar-benar tak bisa menebak sikap wanita itu.

"A-aku bekerja di bar sebagai pelayan," sahut Hanna jujur dan tanpa wanita itu sadari Jiro nampak sedikit melebarkan matanya terkejut.

"Di bar?" ulang Sofie tak percaya.

"Hm, baiklah aku harus segera membayar sampai jumpa lagi Sofie." Hanna pun segera berlalu pergi saat melihat antrian kasir telah kosong.

"Kasihan sekali Hanna padahal dia bisa mencari pekerjaan yang lebih baik lagi jika mau," gerutu Sofie setelah wanita itu pergi.

"Bukan urusan kita ayo lanjutkan belanjanya!" Jiro pun mengajak wanita itu berlalu dari sana meskipun pandangannya sesekali melirik kearah kasir di mana mantan kekasihnya itu berada.

Malam harinya Hanna pun kembali bekerja, benar kata David akhir pekan benar-benar ramai dan itu membuatnya sedikit kelelahan.

"Jika tidak mau lelah kamu bisa mengajukan diri untuk menemani tamu Hanna, tapi kamu harus mengganti pakaian pelayanmu itu sepertiku." bisik seorang wanita cantik bermakeup tebal dengan pakaian seksi ketika Hanna baru kembali ke meja bartender, wanita yang sedang duduk sembari mengoles lipstiknya itu pun sesekali menatapnya.

"Terima kasih Suzy, tapi aku lebih suka bekerja sebagai pelayan." tolak Hanna sembari menyerahkan pesanan pelanggan kepada David sang peracik minuman.

"Kalau diperhatikan lebih jauh kamu cantik Hanna, wajahmu tidak pasaran, sedikit di makeup aku yakin para pria pasti akan bertekuk lutut padamu." Wanita bernama Suzy itu kembali mempengaruhi Hanna yang sedang menunggu pesanannya selesai dibuat.

"Jangan ganggu Hanna, Suzy!" David pun langsung menegur sang rekan kerjanya tersebut.

"Tidak David, aku hanya berbincang dengannya." balas Suzy dengan suara manjanya ditengah suara musik yang begitu memekikkan telinga lalu pandangannya kembali kearah Hanna.

"Bagaimana Hanna? kamu tidak harus tidur dengan mereka kok, kamu cukup menemani om-om kesepian itu minum maka mereka akan memberikan mu tip yang banyak," ucapnya lagi.

Hanna hanya tersenyum menanggapinya. "Aku lebih senang jadi pelayan Suzy, baiklah aku harus mengantar minuman ini." ucapnya lantas berlalu pergi dari sana dengan nampan berisi beberapa minuman racikan David.

"Suzy, bersiaplah ada beberapa tamu VIP ingin kamu menemani mereka!" panggil sang manajer dan wanita itu pun segera beranjak dari duduknya dengan senyuman mengembang di bibir manisnya karena sudah mendapatkan tangkapan baru.

Tak berapa lama Hanna kembali lagi entah sudah berapa minuman yang ia antar karena semakin malam tamu semakin banyak dan semua kalangan atas dengan kantung tebal tentunya baik itu laki-laki maupun wanita.

"Hanna, tolong antar minuman ini ke ruangan VIP! hati-hati ya saat membukanya karena minuman ini sangat mahal!"

David nampak meletakkan dua botol minuman berakohol diatas nampan Hanna dengan 5 gelas sloki kosong, tamu yang datang pasti orang penting atau lebih kaya daripada tamu lainnya karena tak mungkin memesan minuman seharga puluhan hingga ratusan juta tersebut.

1
Nety Dina Andriyani
lanjutttttt
ayr barokah
Di tunggu Up nya
Yati Rosmiyati
hana mungkin waktu itu pas kamu sedang bekerja di kantor jiro,jiro dan shofie tidak melakukan apa apa jiro cuma ingin buat kamu cemburu, karena Sophie juga tidak pernah dilirik sama jiro yang meluk juga shofie 😁
sutiasih kasih
nungguin upnya...
ardiana dili
lanjut
Syarifah
Thor,klw gk salah jiro kn punya bar ya ?.......
Asih Rahmadhani Bohara
nungguin ni.. up donk thorrrr
Wicih Rasmita
semangat up-nya Thor 👍💪💪
Yati Rosmiyati
lanjut thor
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
kayaknyaa sihh Hayes disuruh Gerard ini
jangan2 Jiro cuma sandiwara aja untuk membuktikan ke orgtuanya kalau Hanna tulus mencintai Jiro bukan karena harta
Radya Arynda
waaao tuan sombong dan angkuh rela jadi kuli demi istri,,,aku kasih 10 jempol👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍semangaat hanna ber juang ber sama melawan orang2 sombong,,,,,mosok yo jiro keren banget,,selama kerja dulu ngak punya aset pribadi.....
Farhana Ana
bingung ih
aku g mau nebak2
ngg lanjutanx aja
aku suka bgt ceritanya
selalu mnyentuh
bikin ketar ketir bacax
ngaduk emosi
sk bikin aku kadang senyum ato melow sndri
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: terima kasih
total 1 replies
Naufal Affiq
lanjut thor
nyaks 💜
🤔🤔🤔
Tuti Tyastuti
lanjut💪
Retno Harningsih
lanjut
Rahmawati
jgn sebut sebut Sofie lagi Hanna, Jiro itu gk pernah cinta sama dia, cinta Jiro hanya utk kn
Rahmawati
jgn sebut sebut Sofie lagi Hanna, Jiro itu gk pernah cinta sama dia, cinta Jiro hanya utk km
mbok Darmi
hana pria mencintai tidak semua dgn ucapan tapi perbuatan ngga tau kamu jiro gengsi nya gede ngga bakalan bilang mencintai mu, semoga perjuangan kalian membuahkan hasil kecebong premium jiro berkembang jadi bayi kembar dan jiro jadi lebih menghargai uang yg didapat dgn kerja kerasnya
Anonymous
sebenarnya dengan jiro berkorban seperti itu sdh tdk perlu dipertanyakan cinta apa cinta taaapiiii dasar kita perempuan kelemahannya dihati dan telinganya ya logika jadi jarang dipake jadi ribet sendiri dicintai dibilang bohong ngga dia diam saja dibilang ngga jahat hedeeeehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!