Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Aku Jatuh Cinta
"Clara...", ucap orang yang baru sampai itu.
Entah dorongan dari mana, Clara seketika berlari kecil menghampiri orang tersebut dan langsung memeluk erat. Sesaat pemuda yang berdiri tidak lain adalah Roy merasa kaget dengan perlakuan Clara yang tidak diduga itu.
Clara saat ini bagaikan memerankan peran lain yang tidak dikenal Roy. Karena setiap kali bertemu Clara selalu menampilkan sikap wibawa dan elegantnya dari penampilan serta gaya bicaranya tergambar jika dirinya adalah seorang yang berkelas.
Namun, tidak saat ini yang langsung begitu saja memeluk Roy. Suara isak tangis terdengar seiring dengan rasa basah yang terasa oleh Roy di bahunya sebelah kanan, entah itu air mata Clara atau cairan merah yang kembali keluar Roy tidak tau.
Terasa sedikit sakit karena Clara agak menenggelamkan wajahnya di pundak pemuda yang abis terluka itu. Akan tetapi Roy mencoba mengabaikannya. Membiarkan wanita itu melepaskan apa yang sedang dia rasakan saat ini. Apa lagi pelukan dari Clara begitu erat seakan enggan untuk dilepaskan. Bahkan saking eratnya Roy bisa merasakan semangka langka Clara menempel lekat ditubuhnya dan tidak bisa dipungkiri gejolak laki-laki Roy memberontak ditandai dengan celananya sedikit menyembul.
Tak ada kata kata diantara meraka yang terdengar. Hampir lima menit dua sejoli itu berpelukan seperti teletabis. Dan Mbak Mila yang melihat itu memutuskan untuk masuk dan membiarkan dua sejoli itu melepas rindu dengan senyum mengambang dan jempol tangan mengacuk kearah Roy sebelum dia menutup pintu rumahnya.
"Ra... Kamu kenapa menangis. Ada apa????, ucap Roy memecah keheningan diantara mereka.
"Izinkan aku begini sebentar lagi Roy", tukas Clara singkat dan Roy pun hanya bisa diam.
Hati Clara merasa nyaman berada dipelukan Roy walau sambil berdiri. Hatinya kini seakan damai. Dalam lubuk hatinya semenjak bertemu dengan Roy ketika Clara yang mengalami kecelakaan sudah begitu damai jika berada didekat Roy. Seakan sosok dan sikap pemuda itu padanya bisa mengobati luka dihatinya yang di khianati oleh kekasihnya.
Roy yang tidak ada kabar dan tidak bisa di hubungi selama beberapa waktu membuat Clara serasa hilang arah serta hari-harinya juga terada hampa. Tanpa disadari dihati Clara telah tumbuh rasa cinta pada pemuda sederhana yang baru dikenalnya itu.
Banyak mata dari orang yang berlalu lalang melihat mereka namun Clara tidak mengacuhnya, hanya Roy yang merasa sungkan karena beberapa dari mereka ada yang menatap tajam dan ada juga yang dikenal Roy.
Clara melepaskan pelukannya dan menyeka air mata yang telah membasahi pipinya yang putih itu setelah sebuah nada panggilan dari phone cellnya berbunyi.
Dengan masih terisak dan kembali berdiri biasa dihadapan pemuda yang baru dipeluknya itu Clara merogoh phone cellnya dari tas kecil yang di genggamannya.
"Hallo pa", dengan suara agak serak khas orang abis menangis Clara menjawab panggilan yang datang dari ayahnya.
"Kamu dimana kenapa jam segini belum pulang. Kamu baik baik saja kenapa kamu terdengar seperti menangis", ucap ayahnya di ujung sana.
"Aku baik baik aja. Aku lagi ditempat teman pa. Sebentar lagi aku pulang", balas Clara yang berusaha bernada bicara biasa.
Setelah bercakap sejenak panggilan pun berakhir. Begitu Clara berbalik kearah Roy. "Ra dagumu...", ucap Roy melihat noda merah di dagu Clara yang agak lancip itu dan dia memegang bahunya.
Ternyata benar bekas luka di pundak Roy kembali berdarah yang juga terlihat oleh Clara dibalik baju kemeja yang dikenakan pemuda didepannya tampat dia tadi menenggelamkan wajahnya.
"Roy bahu mu kenapa, maafin aku ya Roy", ucap Clara cemas.
"Ngak apa apa mungkin lukanya terbuka lagi", jawab Roy yang masih memegang bahunya dan kemudian mengajak Clara untuk duduk di depan kekontrakannya.
Dengan cemas Clara mengambil kotak P3k dari dalam mobilnya dan mengikuti langkah Roy dari belakang. Begitu duduk dipinggir tembok pembatas antara kontrakan Rot dengan kontrakan Mila, Clara meminta Roy membuka kemeja yanh dia kenakan agar lukanya dapat segera di obati.
Dengan sedikit sungkan Roy membuka kancing kemeja yang menjadi penaut agar bisa menutupi tubuhnya bagian atas. Roy tidak membuka semuanya dan hanya menyingkap bagian bahu tapi dengan kancing yang terlepas semua.
Memang karena dirasa sudah tidak apa, Roy melepas perban dibahunya, ternyata bekas jahitan itu kembali mengeluarkan cairan merahnya karena terhimpit oleh dagu Clara tadi.
"Ya ampun Roy, ini kenapa kenapa bahu mu seperti ini", ucap Clara cemas karena melihat bekas jahitan yang belum terlalu mengering dan mengeluarkan cairan merah walau tidak banyak.
Dengan sigap Clara membersihkan luka itu dan menutupnya dengan perban dari kotak p3k di pangkuannya. Setelah selesai Clara sesaat menelan salivanya karena melihat dada bidang pemuda yang baru dia kenal itu. Saat netra matanya melihat kebawah terlihat kotak seperti roti sobek walau tidak begitu gembul di bagian perut yang sebagian terlilit oleh kasa putih membuat Clara terkagum.
"Roy kamu kenapa sebenarnya. Apa yang telah terjadi Roy???" Tukas Clara memburu karena begitu.khawatir melihat tubuh laki laki di hadapannya penuh luka.
"Ngak kenapa kenapa, ini cuma luka kecil biasa cowok kan kalau ada bekas luka ditubuhnya kan lebih keren. Asal jangan luka di hati aja", ucap Roy sambil menyengir kuda. Yang hanya ditanggapi oleh Clara denga bibir yang di majukan kedepan.
Mereka berdua terus mengobrol santai, dan karena waktu tidak bersahabat mengharuskan Clara untuk pamit. Karena Roy juga menyarankan tidak baik seorang perempuan pulang terlalu malam.
Kini Clara telah berada dalam perjalanan menuju kediaman orang tuanya. Sepanjang perjalanan dirinya selalu tersenyum sendiri. Clara merasakan kebahagian dihatinya setelah bertemu kembali dengan Roy. Malam ini terasa begitu indah untuk wanita berusia 26tahun itu. Ketenangan dan rasa damai dihati yang sudah lama tidak dia rasakan bahkan saat masih berstatus pacaran dengan Vino tidak dia rasakan seperti sekarang.
"Apa jangan jangan aku jatuh cinta sama Roy", monolog Clara dengan senyum terus menghiasi bibir ranumnya.
Sedangkan di rumah megah seorang ayah sedang menunggu Putri semata wayangnya pulang. Kerisauannya buka karena keselamatan Putrinya, karena tanpa sepengetahuan Putrinya ada dua orang yang dia tugaskan untuk mengawalnya walau dari jauh. Karena sang putri tidak suka jika gerak geriknya selalu di awasi.
Dia terus memperhatikan gambar di phone cellnya yang dia dapat dari anak buah yang bertugas mengawal anaknya. Disana ada tiga buah gambar, yang memperlihatkan anak gadisnya bersama seorang pria. Namun dari ketiga gambar itu wajah si pria tidak terlihat karena angel anak buahnya mengambil gambar tidak pas.
Walau dari gambar itu terlihat anak perempuan satu satunya berpelukan denga seorang Pria. Tapi Norman tidak marah, karena dari gambar yang dikirim dirinya dapar melihat senyum kebahagian sang putri. Akan tetapi rasa penasarannya yang begitu besar pada sosok pria yang mampu membuat anak gadisnya begitu bahagia.
"Siapa sebenarnya pria yang di temui Clara?? Apa hubungan mereka. Atau jangan jangan pria ini adalah pacar baru Clara setelah putus dengan Vino", monolog Norman berperang setelah mendapat laporan dari anak Buahnya.
akan terus diusakan kak.../Smile//Smile//Smile/