NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Alexia terbangun dari tidurnya, Ia memeriksa ponselnya hanya untuk melihat pukul berapa sekarang!.

Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 04.25 WIB. Alexia merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Ia menoleh kearah samping dimana suaminya masih terlihat begitu pulas.

Alexia bangun dan beranjak dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia berniat membangunkan suaminya ketika dirinya sudah selesai dengan ritual mandinya.

Beberapa menit kemudian, Alexia keluar dari kamar mandi dengan badan yang sudah bersih dan segar. Ia langsung mengambil pakaian ganti dan memakainya.

"Mas, bangun yuk!" Alexia membangunkan Alex dengan pelan agar tidak mengagetkan Alex.

Terlihat Alex mengerjapkan matanya. "Sekarang pukul berapa, sayang?"

"Sebentar lagi pukul 5, Mas. Mas Alex buruan bangun. Mau shalat subuh dulu atau Mas Alex, mau mandi sekalian dulu?"

Alex merubah posisinya menjadi duduk. Lalu Ia menatap istrinya.

"Wah, istriku ini sudah cantik ternyata!"

"Apaan sih? Baru bangun sudah menggombal saja. Sudah Mas Alex sana buruan bersih-bersih dulu, sebelum waktu subuh habis."

"Iya, sayang. Aku mau mandi sekalian saja. Terima kasih ya, sudah mau mengingatkan!"

Alexia mengangguk singkat lalu tersenyum. "Sudah menjadi kewajiban untuk kita saling mengingatkan, Mas."

Alex beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, Alex akhirnya keluar dari kamar mandi.

Alex menoleh kearah suaminya yang masih mengenakan handuk yang terlilit di pinggangnya.

"Mas, ini pakaian ganti Mas Alex, sudah aku siapkan."

Alex tersenyum. "Terima kasih, sayang!"

"Aku ambil air wudhu dulu." Alexia melangkah menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Beberapa menit kemudian, mereka shalat subuh berjamaah. Keduanya begitu khusuk. Dalam sujud keduanya saling mengucapkan doa.

Setelah selesai shalat, Alexia gegas merapikan semuanya.

Kini mereka berdua hanya tinggal menunggu kedatangan Dito.

Mereka berdua duduk di tepi ranjang, Alexia bersandar di bahu Alex, merasakan waktu yang begitu cepat berlalu. "Seminggu telah berlalu begitu saja, sangat-sangat tidak terasa ya, Mas?"

Alex mengangguk dan tangannya mengusap kepala Alexia dengan lembut. "Iya, sayang. Disini kita telah membuat kenangan manis. Dan semoga setelah ini, kita akan mendapat kabar baik."

"Aamiin, Mas. Aku juga berharap seperti itu."

Drrt! Drrt! Drrt!

Ponsel Alex berdering.

"Siapa, Mas? Pak Dito sudah sampai ya?"

"Bukan, sayang. Ini, Oma."

"Hah, Oma? Cepat angkat, Mas. Keburu mencak-mencak nanti." Alexia terkejut karena Ayunda yang telah menelpon mereka.

Dengan cepat Alex mengangkat panggilan dari Oma.

"Assalamualaikum, Oma."

[Wa'alaikumussalam warohmatullah, Alex dimana gadis nakal itu? Kenapa dia tidak pernah mengabari, Oma?]

Mendengar itu Alex langsung memberikan ponselnya kepada Alexia.

"Eh, ini aku, Oma. Iya maaf deh, Oma. Di sini aku tidak pegang HP."

[Dasar gadis gemblung. Oma khawatir denganmu. Gimana acara bulan madu kalian?]

"Alhamdulillah, Oma. Ini lagi siap-siap mau ke Bandara."

[Hm, ya sudah. Oma tunggu di rumah. Lusa kamu harus ke rumah, Oma. Awas kalau sampai tidak kesini. Hati-hati.]

"Iya, Oma. Lusa aku dan Mas Alex akan ke rumah, Oma. Ya sudah ya, Oma. Assalamu'alaikum."

Ayunda menjawab salam Alexia lalu memutuskan sambungan telepon.

Alexia menyerahkan ponselnya kepada suaminya kembali.

Drrt! Drrt!

Lagi-lagi ponsel Alex berdering. Ia langsung menggeser ikon berwarna hijau setelah mengetahui siapa yang telah menelponnya.

[Halo, Pak. Saya sudah sampai di depan.] Terdengar suara Dito dari seberang telepon.

"Oh, baik, Pak. Kami akan segera ke depan."

Tut!

Sambungan telepon terputus.

Alex langsung mengajak Alexia untuk berkemas. Alexia membantu Alex membawa kardus pie, sementara Alex membawa koper.

Singkat cerita, mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di Bandara.

Dito membantu mengeluarkan barang bawaan Alex.

"Pak Dito, terima kasih untuk waktunya selama seminggu ini."

"Sama-sama, Pak. Saya senang bisa membantu, Anda. Justru saya yang berterima kasih, karena Anda tidak tanggung-tanggung membayar saya. Saya sangat berterima kasih."

"Itu memang sudah menjadi rejeki, Pak Dito. Saya ini hanya sebagai peratara saja."

"Saya do'akan semoga Pak Alex dan istri selalu bahagia. Dan semoga segera hadir junior kecil."

"Aamiin, Pak. Kalau begitu kami berdua masuk dulu, Pak."

"Baik, Pak. Suatu saat jika Anda berlibur ke sini lagi, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya."

"Pasti, Pak."

Akhirnya mereka berpisah.

Alex dan Alexia masuk ke dalam Bandara dan mencari tempat duduk.

"Sayang, kamu tunggu disini sebentar ya!"

"Mas Alex, mau kemana?"

"Mau beli makanan untuk sarapan kita. Kan kita sama sekali belum makan ataupun minum apa-apa."

"Oh, iya Mas. Aku akan menunggu disini. Hati-hati ya, jangan lupa jalan pulang."

Alex mencubit pipi Alexia karena gemas. "Iya, sayang. Bawel banget sih."

Alexia terkekeh pelan.

Alex pergi meninggalkan Alexia. Sementara Alexia bermain gawainya.

3 jam terlah berlalu. Pesawat yang ditumpangi Alex dan Alexia akhirnya mendarat. Jika minggu yang lalu Alexia teler dan mabuk, sekarang Ia nampak biasa saja. Sepertinya Alexia sudah mulai bisa mengendalikan dan membiasakan diri.

Di Bandara, mereka di jemput oleh Kevin. Kevin nampak tersenyum meledek ketika melihat Alex membawa barang bawaannya sendiri.

"Wah, Bos. Sepertinya seminggu berada di Bali membuatmu menjadi pribadi yang mandiri." Goda Kevin kepada Alex.

Alex menatap Kevin dengan sengit. Alex menghentikan langkahnya dan melepas koper yang sejak tadi Ia tarik. Lalu Alex beralih menatap istrinya yang tengah membawa kardus pie.

"Sayang, mana kardusnya."

Alex mengambil kardus yang di bawa Alexia lalu tanpa aba-aba kardus tersebut langsung Ia berikan kepada Kevin. "Nih, bawa ini. Jangan lupa kopernya juga."

Hal tersebut membuat Kevin terbengong.

"Ayo sayang. Kita langsung masuk ke dalam mobil saja. Biar dia yang membawa semua barangnya." Alex menggandeng tangan Alexia dan mengajaknya pergi menuju ke mobil.

Kevin tersadar ketika mereka berdua telah pergi meninggalkannya.

"Woy, Alex. Kok malah ninggalin aku disini sendirian?" Teriaknya pada Alex, namun teriakannya sama sekali tidak dihiraukan oleh Alex.

"Kenapa sekarang jadi aku yang harus membawa semua barang ini? Lagian itu si Alex kenapa tega sekali menyuruh Alexia membawa kardus beginian?" Kevin menggaruk kepalanya yang tiba-tiba teras gatal.

Mau tidak mau Kevin meletakkan kardus pie yang Ia bawa di atas koper. Sehingga sedikit memudahkannya untuk membawa kedua barang tersebut.

Sampainya di mobil, Kevin memasukkan kedua barang tersebut ke bagasi. Setelah itu Ia berjalan ke depan, Ia membuka pintu dimana kemudi berada lalu masuk ke dalam mobil.

Kevin menyalakan mesin mobilnya.

"Kita mau langsung pulang atau mau kemana dulu nih?" Tanya Kevin menatap Alex dari pantulan cermin depan.

"Kita cari makan dulu saja."

Kevin hanya mengangguk lalu menjalankan mobilnya.

"Al, ada oleh-oleh buatku tidak?"

"Ada tidak ya, Kak? Sepertinya aku lupa membelikan sesuatu untuk Kak Kevin, deh!" Sahut Alexia dengan wajah polosnya.

Mendengar itu Kevin menghela nafas. Sepertinya Ia tidak akan lagi berharap.

Sementara Alex menahan tawa. Ia pura-pura tidak mendengar dan memilih untuk membuang pandangan kearah lain.

"Yah, kok gitu sih, Al. Bu Bos sudah ketularan pelit nih pasti."

Mendengar itu, Alex langsung menatap Kevin dengan tajam.

"Apa maksudmu? Kamu menyindirku pelit begitu?"

Kevin yang fokus menyetir tidak begitu menghiraukan Alex sehingga meskipun Alex melotot pun Ia tidak tahu. Ia hanya bermodalkan mulut untuk berbicara.

"Mana ada? Lagian memang itu fakta kan?"

Merasa ketegasannya itu sia-sia, Alex mengan-c4m Kevin menggunakan bonus gaji. "Bulan ini bonusmu aku bekukan."

"Lohh, enak saja. Aku ini bekerja dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga dan jiwa, ah lupa, pikiran pun terkuras. Lah kok seenaknya udelmu mau beku-bekuin gajiku. Lama-lama ku pecat jadi Bos kamu."

"Kamu berani nantang balik?"

"Bu Bos. Bisa tidak pinjam tangannya sebentar buat nampol suamimu itu?"

"Jangan dong, Kak. Nanti aku dicap sebagai istri yang durhaka lagi."

Alex terkekeh-kekeh. Lalu mengusap dengan lembut tangan istrinya yang sejak tadi Ia genggam. "Istriku ini setia denganku. Dan dia ini lembut, tidak kasar sepertimu. Mana mau dia menuruti kamu."

"Hah, sudahlah. Sepertinya mau gimana juga aku pasti kalah." Akhirnya Kevin mengalah dan memilih untuk diam.

Kevin membawa mobil dengan kecepatan normal. Terlihat sinar matahari kian terik membuat udara sekitar menjadi panas. Meskipun begitu mereka tidak akan merasakannya selama AC di dalam mobil terus menyala.

1
Diny Julianti (Dy)
alex lemah
LOLLIPOP: Iya, kurang gimana gitu yahh,,,huft
total 1 replies
kuncir
Pasti Nyenyak itu nama hotel nya ya..??? sampe baca berulang2... jd mikir kapan mereka tidur di hotel?? ada ada aja nama nya../Facepalm//Facepalm/
LOLLIPOP: haha,,iya kak, itu nama hotelnya.😅
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh mencicil apa nih? kayak hutang aja ada cicilan ✌️😀
LOLLIPOP: Hehe, iya juga ya kak😬
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
top banget Thor 👍 maaf bacanya nyicil 🙏
Yuni Ngsih
Duuuuuh Thor kamu selalu memotong ceritra yg lg asyik ko tega ,krn ceritramu itu bgs banget jg ku pokus pd ceritra ,kecewa kezel,....krn ceritra terpotong .....lanjut Thor ....ku tunggu ceritra selanjutnya ...ok semangat
LOLLIPOP: Terima kasih, kakak😊🙏
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
LOLLIPOP: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
LOLLIPOP: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
LOLLIPOP: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
LOLLIPOP: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
LOLLIPOP: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!