NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:24.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Pernikahan sudah di depan mata. Gaun, cincin, dan undangan sudah dipersiapkan. Namun, Carla Aurora malah membatalkan pernikahan secara sepihak. Tanpa alasan yang jelas, dia meninggalkan tunangannya—Esson Barnard.

Setelah lima tahun kehilangan jejak Carla, Esson pun menikah dengan wanita lain. Akan tetapi, tak lama setelah itu dia kembali bertemu Carla dan dihadapkan dengan fakta yang mencengangkan. Fakta yang berhubungan dengan adik kesayangannya—Alvero Barnard.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengaku di Hadapan Tessa

"Vero ... kamu kenapa? Terus ... Esson mana?"

Kedatangan Vero di rumah utama keluarga Barnard disambut dengan tatapan penuh selidik oleh Tessa. Ia terkejut melihat wajah adik iparnya yang babak belur. Ia juga tak tenang karena Vero pulang seorang diri, sementara Esson entah di mana. Selain pulang terlambat lagi, nomor Esson pun mendadak di luar jangkauan.

"Kayaknya masih ada urusan di luar, Mbak. Kalau nggak salah tadi ada jadwal pertemuan dengan klien," jawab Vero.

Sebenarnya ia tahu ke mana Esson sekarang, pasti ke tempat Carla. Namun, bukan ranahnya pula untuk berterus terang pada Tessa. Biarkan Esson sendiri nanti yang menjelaskan. Kecuali jika usai hari ini Esson masih tak melepaskan Carla, barulah Vero akan bertindak. Tak akan ia biarkan Esson mengejar Carla lagi.

"Terus ... wajahmu kenapa? Babak belur gitu. Kamu habis dihajar orang?" selidik Tessa. Ia masih tak yakin dengan jawaban Vero.

"Oh ini, Mbak, tadi ada sedikit masalah dengan teman."

"Teman?"

Vero mengangguk. "Iya. Tadi habis dari kantor, aku mampir bentar ke undangan reuni. Tapi, ternyata pas di sana malah ada masalah. Jadi—"

"Dia bohong. Aku yang menghajarnya!" pungkas satu suara yang tiba-tiba muncul dari ambang pintu.

Esson. Laki-laki itu sudah pulang. Usai berbincang dengan Carla, ia pun meninggalkan apartemen dan langsung kembali ke rumah. Tak disangka kedatangannya hampir bersamaan dengan Vero, yang tadi sempat berdiam diri di kantor dalam beberapa waktu guna menenangkan diri sekaligus mengobati lukanya.

Melihat kedatangan Esson, berikut dengan ucapan tegasnya, Vero tidak terkejut. Mungkin memang sudah saatnya semua diungkap secara gamblang dan dibicarakan secara terbuka.

Akan tetapi, berbeda dengan Tessa yang langsung membelalak tak percaya. Ada banyak hal yang mulai berkecamuk lagi dalam benak, menebak-nebak apa gerangan yang membuat Esson tega melakukan itu semua. Karena selama ini, ia tahu bagaimana Esson sangat menyayangi Vero. Jangankan menghajar sampai lebam, memukul pelan saja tak pernah.

"Sayang, apa maksudmu? Kamu ... menghajar Vero? Tapi, kenapa? Ada masalah apa?" tanya Tessa, meminta penjelasan dari sang suami yang mendadak diam usai bicara.

Ditanya demikian pun, Esson tak langsung menjawab. Dia hanya menarik dan mengembuskan napas panjang, seraya menatap intens ke arah Vero.

"Sayang, jawab!" Suara Tessa sedikit meninggi, bahkan dibarengi dengan genggaman di lengan Esson.

"Ada masalah besar dan itu disebabkan olehnya."

"Masalah apa? Seputar pekerjaan atau ... seputar masalah lain?" Tessa masih mengejar jawaban Esson. Dia tak akan tenang sebelum yakin bahwa masalah itu tidak berkaitan dengan Carla.

"Kita ke kamar, Sayang, kita bicara di sana," jawab Esson.

Namun, belum sempat Tessa menyahut, Vero lebih dulu menyela seraya menatap kakaknya.

"Kita bicara di sini saja, Kak. Aku juga ada hal penting yang harus kubicarakan dengan Kak Esson."

"Baiklah kalau begitu."

Esson meluluskan permintaan Vero untuk bicara bertiga saja. Alhasil, ketiganya pun sama-sama mengambil tempat di sofa ruang tamu. Lantas, tak henti Tessa menatap suami dan adik iparnya secara bergantian. Tak sabar rasanya menunggu penjelasan yang keluar dari bibir mereka.

"Maaf, Sayang, mungkin apa yang kukatakan ini membuatmu kecewa. Tapi, kurasa ini lebih baik daripada semua kusimpan sendiri. Sebenarnya, aku sudah berniat untuk berhenti mencari tahu tentang Carla. Tapi, ternyata kebenaran malah datang dengan sendirinya. Alasan Carla pergi justru terungkap, dan ternyata ... itu berhubungan dengan Vero," ucap Esson mengawali perbincangan mereka.

Merasa namanya disebut, Vero menunduk dan menarik napas panjang. Lantas kembali mengangkat wajah dan mengakui kesalahannya di masa lalu. Ia terangkan semuanya secara rinci, tak ada yang terlewat.

Bahkan, alasan mengapa ia mabuk-mabukan pun ia ungkapkan. Yakni karena tertekan oleh ketegasan Esson yang memaksanya untuk masuk dunia bisnis, sesuatu yang sangat berseberangan dengan mimpinya.

Mendengar penjelasan Vero, Tessa membungkam mulutnya dengan telapak tangan. Tak disangka ternyata itulah alasan Carla pergi selama ini. Ia telah salah menilai. Ia pikir Carla pergi karena alasan yang berkaitan dengan egonya sendiri, tetapi ternyata karena ada musibah besar yang menimpanya.

Rasa bersalah pun mulai merongrong hati Tessa. Sebagai sahabat dekat, ia tak tahu kalau Carla sedang jatuh. Malah dia memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Esson, bahkan belum lama ini dia sempat menyalahkan Carla dan menuduhnya yang macam-macam. Sekejam itu dia, sebuta itu tak memahami apa yang terjadi dengan Carla. Lantas masih pantaskah ia disebut sahabat?

"Carla ...," batin Tessa sambil menggigit bibir.

"Sebentar lagi Carla akan kembali ke Jepang. Sayang, antara aku dan dia sudah selesai. Maaf jika beberapa hari ini aku banyak membuatmu kecewa, tapi aku pastikan tidak ada masalah seperti ini lagi di kemudian hari," ucap Esson, menenangkan sang istri yang mungkin kembali kecewa karena ulahnya hari ini.

Sebenarnya, ucapan tersebut terdengar manis. Akan tetapi, tak lantas membuat Tessa merasa senang ataupun tenang. Selain terbebani oleh musibah yang menimpa Carla, Tessa juga bisa menangkap tatapan sang suami yang menyimpan kesedihan mendalam.

Walaupun janji tersebut tak mungkin diingkari, tetapi Tessa yakin bukan itu yang sebenarnya diinginkan Esson. Rasa cinta dan ingin kembali kepada Carla terpancar jelas di dalam mata lelaki itu. Sebuah kenyataan yang berhasil menusuk hati terdalamnya.

"Esson ...," panggil Tessa dengan lirih. Kepalanya sedikit menunduk, menghindari tatapan Esson yang menoleh ke arahnya.

Bersambung...

1
Apriyanti
jahat bgt mereka ber3,,semoga Carla gak blg jujur KLO die pura²,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
dan Carla mengatakan.....?
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh.... Carla, semoga kamu bisa lolos dari jebakan nya,Farhan, Risma dan Gilang
ken darsihk
Benar benar keluarga toxic , berharap Carla masih waras untuk menjawab pertanyaan 2 konyol orang tua nya Gilang 😡😡😡
Aditya hp/ bunda Lia
waduh, ... 🤦
kamu jangan sampe terjebak Carla
N Wage
deg deg an....
Uba Muhammad Al-varo
apakah Esson ngerti maksudnya Carla dengan memakai kata2 logistik,kalau memang Esson cerdas dan pintar pasti Esson akan melewati masalah ini dengan lebih mudah dan lebih baik
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
periksa bagian logistik.
ken darsihk
Logistik itu kode Esson
Semoga kamu bisa mencerna nya
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Esson mulai menemukan titik terang apa yang sebenarnya terjadi
ken darsihk
Yeaayyy pemikiran yng cerdas Esson dan seseorang di belakang Carla yng harus di perhitung kan 💪🏼💪🏼
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Aditya hp/ bunda Lia
sudah mulai terbuka sekarang ....
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ayo esson. berfikir jernih. Carla pasti yakin, kamu percaya padanya
Uba Muhammad Al-varo
kenapa Vero bisa kecelakaan iya🤔🤔🤔
tenang pikiran mu Vero, fokus dulu kesembuhan, supaya kamu secepatnya temui Carla.
ken darsihk
Flashback Vero bisa nya kecelakaan thor
Aditya hp/ bunda Lia
sakitnya tuh disiniiiiii .... ❤️❤️❤️
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
😔😔😔😔😔😔
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!