damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"aduh, telingaku!"
Sementara itu di halaman depan....
Terlihat ada tiga pukuh preman lebih yang berasal dari tiga kelompok yang berbeda. Tentu saja mereka ini adalah para preman binaan keluarganya juanda, lucas dan kelvin.
Kehadiran mereka dengan cepat membuat semua pengunjung menyingkir dari jalan yang ada di restoran mewah ini.
Di saat ketiga puluh preman ini tiba di halaman, terlihat ada lima orang satpam yang berdiri dengan tenang.
"Hei, bangsat! Pergi dari tempat ini, kami mencari seseorang!"
"Kalau kalian tidak ingin mati, lebih baik menyingkir!"
"Kami hanya ingin mencari 1 orang saja, jika kalian ingin melindungi orang itu, maka kalian akan mendapatkan akibatnya!"
Siapa sangka pada saat ini satpam itu malah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum penuh penghinaan.
"Lihatlah orang orang bodoh ini, entah mereka atau tuan mereka yang tidak punya otak, namun mereka sudah melakukan hal yang terlarang di tempat ini!"
"Sepertinya mereka mencari orang yang sedang di ajak mengobrol oleh nona, berani juga mereka ingin menyakiti tamu nona.."
"Oh, sepertinya kalian ini benar benar ingin mati, semuanya cepat habiskan mereka!"
Ketika para preman sedang mengacungkan senjata yang mereka bawa tiba tiba tubuh mereka membeku begitu saja.
Kelima satpam yang menjaga terlihat menyeringai ketika melihat para preman ini menjadi patung.
Jangankan bergerak, kelima preman ini mengucapkan kata saja tidak bisa. Tiba tiba sebuah truk mengarah ke arah jalanan depan restoran ini, siapa sangka yang mengendarai truk itu adalah salah satu pelayan restoran ini.
Pelayan itu terlihat memasang wajah yang sangat malas, dia turun dari truk itu sembari berucap, "ayo cepat, masukan sampah sampah ini ke dalam truk, aku akan segera membuang mereka! Seharusnya ini sudah jam istirahatku! Mengapa para sampah ini muncul di saat jam istirahatku!"
Salah satu satpam mengambil tongkat dari preman preman itu dan langsung memukuli kaki kaki preman preman itu, sebelum akhirnya melemparkan preman preman ini ke belakang truk.
***
Sugi, ayu dan isna tampak mengobrol dengan tenang.
Mengetahui tuan sugi sepertinya tidak menginginkan nyawanya, ayu tampak sangat menghela nafas lega.
Tiba tiba sugi menoleh ke arah juanda, lucas, dan kelvin, "mengapa orang orang ini tampak diam saja?" Tanya sugi heran.
"Pak, maafkan kami karena membiarkan orang orang bodoh ini mengganggu anda.." kemudian ayu menoleh ke arah salah satu pelayan, "usir orang orang bodoh itu!"
Dengan cepat beberapa pelayan langsung memegangi juanda, lucas, kelvin mereka menyeret trio itu keluar dan setelah memastikan sudah berada di luar para pelayan itu menendang trio crazy rich itu hingga membuat mereka bertiga tersungkur.
Sugi, ayu dan isna kembali mengobrol santai, hingga akhirnya makanan yang di pesan isna telah habis barulah sugi berdiri hendak
Ayu sedikit kaget, "mengapa anda tidak menginap dulu di tempat ini? Kebetulan restoran ini sangat luas, ada beberapa kamar bagus..."
"Maaf nona ayu, saya tidak bisa lama lama di sini, di rumah saya ada kuli kuoi yang harus di urus." Ucap sugi, kemudian sugi menyerahkan kartu namanya, "karena anda sangat baik, jika ada waktu bisa mampir ke tokoku nona, aku akan memberikan beberapa souvenir.."
Ayu tersenyum kemudian menerima kartu nama itu, "toko boneka di jalan sudirman?" Batin ayu.
Akhirnya setelah acara makan malam itu sugi di antar salah satu anak buah ayu, ke stasiun tawang semarang.
***
Waktu berjalan cepat, tidak terasa 2 hari terlewati begitu saja.
Saat ini waktu menunjukan malam hari, malam ini juga adalah malam minggu. Sebuah mobil pajero mewah berjalan pelan menuju ke salah satu rumah makan mewah yang berada di sekitar alun alun pemalang.
Tidak lama kemudian mobil itu sampai di depan rumah makan mewah itu, tentu saja yang turun dari mobil ini tidak lain tidak bukan adalah sugi dan trio kuli.
Mereka langsung masuk ke dalam rumah makan mewah itu dan langsung menduduki meja yang telah mereka pesan.
Sepi. Hanya itu yang bisa sugi katakan, sebab memang rumah makan ini adalah rumah makan yang cukup bergengsi, ya meskipun tidak sebagus milik ayu.
Sugi dan trio kuli sedang ingin menikmati makan malam santai di tempat ini. Tidak lama kemudian hidangan tiba.
Sugi berucap, "ini untuk merayakan keberhasilan kalian membuat taman di belakang tokoku!"
Trio kuli menganggukan kepalanya.
Ketika empat orang itu sedang asyik makan dengan santai, terlihat dua orang duduk di meja yang tidak jauh dari tempat duduk sugi dan trio kuli.
Dua orang ini adalah kakek tua dan seorang wanita muda yang memakai pakaian trendi dan sedikit memikat mata. Bahkan tambutnya juga di warnai dengan warna yang ceria.
Seolah menunjukan bahwa wanita itu adalah sosok yang terkenal.
Mereka adalah kakek dan cucunya.
Meskipun mereka bedua tampak seperti orang penting, namun apa peduli sugi? Sugi dan trio kuli makan dengan sangat lahap.
Kakek tua dan cucunya itu menoleh ke arah sugi dan trio kuli yang tampak makan sangat lahap makan.
Si wanita muda berucap dalam hati, "apakah mereka tidak pernah makan makanan mahal? Berisik sekali!" Ucapnya dalam hati.
Tidak lama kemudian makanan mahal yang di pesan oleh kakek tua dan cucunya itu datang.
Mereka berdua langsung menyantap makanan yang ada di depan mereka.
Sugi tidak sengaja melirik ke arah meja sebelah, di mana kakek dan cucu itu berada. Sialnya secara tidak sengaja pandangan sugi mengarah ke arah wanita muda itu. Namun dengan cepat sugi mengalihkan pandangannya itu agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Semuanya kembali melanjutkan makan mereka.
Tidak lama kemudian baik di meja sugi, dan di meja kakek tua dan cucunya itu mereka semua akhirnya selesai menyantap makanan mereka. Tampak sugi dan trio kuli masih bersantai di meja makan mereka.
Kakek yang ada di meja sebelah terlihat mengeluarkan sebuah seruling gading panjang. Kemudian dengan perlahan, kakek itu mengelus itu penuh dengan hati hati.
"Hahahaha!" Pada saat ini sugi tertawa dengan sedikit keras.
Siapa sangka wanita muda yang ada di meja itu langsung berdiri, "hei! Apakah kamu bisa diam?!" Teriak wanita itu dari mejanya.
Sugi menoleh dan tersenyum sungkan, "ah, maafkan aku!" Ucap sugi.
Wanita muda itu marah karena tahu kakeknya akan memainkan seruling sakti ini.
Benar sekali, tidak lama kemudian kakek tua itu memainkan seruling saktinya, alunan indah langsung menyelimuti tempat ini.
"Aduh, telingaku!" Ucap sugi sambil mengorek orek lubang telinganya.