NovelToon NovelToon
Iblis Dari Laut

Iblis Dari Laut

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Matabatin / Hantu / Mata Batin
Popularitas:90.4k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.

Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.

Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?

Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Protes nya Darno

"Anak ku, Ya Allah kenapa anakku yang harus kau ambil dengan cara seperti ini?!" Dian menjerit di dalam rumah.

"Kasihan sekali Dian karena dia pasti sangat terluka atas kematian Haikal." Manda juga merasa iba melihat Dian seperti itu.

"Nasib memang begitu mudah mempermainkan manusia, anak meninggal dengan cara biasa saja sudah membuat luka yang sangat dalam ini malah meninggal dengan cara seperti itu." Bu Warti juga merasa iba.

"Lah sudah seperti ini tapi kok masih akan diam saja terus, Ben?!" Darno menata Beni yang tertunduk diam karena dia juga sangat kehilangan.

"Mas jangan bicara dengan nada seperti itu." Surya mengingatkan Darno yang bicara sangat kasar.

Darno memang merasa sangat terganggu dengan keadaan Rion saat ini sehingga dia terus berusaha untuk mencari celah dan membuat warga lain juga merasa ikut terganggu, setiap saat selalu kerasukan membuat Darno merasa begitu muak dan ingin mereka segera angkat kaki dari pulau ini saja agar tidak ada yang terganggu lagi.

Sebab Darno merasa bila Rion dan kedua orang tuanya pergi dari tempat ini maka tidak akan ada lagi kehebohan di pulau tersebut, namun tidak segampang itu juga mau mengusir orang karena Pak Bahar juga warga tetap di sini sehingga tidak mungkin pak RT mau sesuka hati menyuruh mereka pergi begitu saja.

Seolah mereka sama sekali tidak punya iba karena jelas saja Pak Bahar pun tidak ingin mengalami nasib seperti ini, dia juga sedang berusaha menerima nasib tanpa protes kepada sang maha pencipta sehingga kalau bisa maka para tetangga harus mendukung bukannya malah menjauhi dan mengusir dia pergi.

Pak RT masih bisa bersikap bijak sehingga dia terus berusaha untuk meredam amarah Darno kepada Pak Bahar, sebisa mungkin dia bersikap netral dan tidak membela kesana kemari agar tidak ada keributan yang semakin parah saja karena bila Pak RT menunjukkan secara langsung membela Bahar makanan yang ada Darno akan semakin emosi.

"Mau sampai kapan kita harus memahami keluarga itu? sedangkan saat ini sudah ada korban nyawa!" Darno menatap mereka semua dengan tatapan sengit.

"Dar, kau jangan langsung seperti itu karena kita juga kasihan dengan Pak Bahar." Iskandar berusaha membuat Darno tenang.

"Kau ngomong begitu apa tidak memikirkan itu kematian ustaz Toni dan juga Haikal anak Beni?" Darno melotot menatap Iskandar

"Ustad Toni meninggal tanpa perbuatan Rion, kau jangan langsung menambahi seperti itu karena nanti jatuhnya malah fitnah!" Surya membuka suara.

"Oke, lalu bagaimana dengan Haikal yang memang di culik oleh Rion dan kemudian di temukan sudah mati seperti itu!" Darno masih tetap berkata sengit.

Surya terdiam karena dia juga bingung mau menjawab apa tentang kematian Haikal, bahkan mungkin saja bila dia ada di posisi Beni maka pasti akan mengamuk besar dan akan seperti orang gila karena tidak terima dengan kematian anak yang sangat di sayangi sepenuh hati.

"Ini semua karena ulah anak iblis itu!" geram Darno.

"Rion bukan anak iblis, dia hanya kerasukan iblis dan dia melakukan itu semua tanpa dasar kemauan dirinya sendiri!" tegas Pak RT.

"Jadi pembunuh itu akan terus di bela seperti ini?" Darno menatap semua yang ada di sana saat ini.

"DIAM, KENAPA KAU TERUS AJA RIBUT DAN MEMBUAT AKU TAMBAH STRESS?!"

Beni membentak keras kepada Darno yang sejak tadi memang tidak mau diam, pada saat ini memang Beni tengah sedih dan juga bingung karena baru kehilangan anak tapi justru Darno semakin menambah runyam suasana sehingga yang ada emosi Beni langsung memuncak mendengar bacotan Darno.

Seketika Darno tidak lagi membuka suara karena dia sudah tahu Beni saat ini tengah di landa oleh emosi yang begitu besar, namanya juga orang sedang kemalangan tapi bukannya membantu tapi Darno justru semakin sibuk saja seperti itu sehingga sudah pasti Beni akan naik darah karena Darno tidak mau diam.

Selamat malam, sampai jumpa esok lagi ya besti.

1
Raffaza Direzky87
bu laras obat penenang bagi purnama
Ass Yfa
si bontot..ada2 aja😁😁
Elind_18
udah diam aja biar aksara puas menuduhmu, ntar kalau dia tau yang sebenarnya tak udah kau maafkan
SENJA
aduuh dicolong bayimu dian 😭
ρυтяσ✨
sudah lah memang dari diri'y jahat eee yang mendidik justru Adi, yo wis Pur... Zahra emang sudah di takdirkan jadi iblis yang jahat dan kuat , jadi jangan menyalahkan diri sendiri ya😭😭😭😭😭
Nureliya Yajid
terbaik thor
Nureliya Yajid
semangat thor
SENJA
kasian pak ustad 😶
Nureliya Yajid
lanjut thor
Laila Amalia
semoga bu laras bisa memberi solusi dan jalan keluar untuk purnama
Nureliya Yajid
lanjut thor
Heni Mulyani
lanjut author 💪
FiaNasa
ayo Bu Laras kasih solusi gimana caranya agar Zahra musnah,,kasihan purnama
Ela Jutek
kasih tau gimana nangkep tu anak buk
🌺 Tati 🐙
alhamdulilah kalah juga tuh si.adi
Nengsih Irawati
Semangat purnama km pasti bisa 💪
Cindy
lanjut kak
Tri Lestari
semoga ada secercah harapan
Eli Rahma
moga setelah bertemu dgn bu laras hati purnama bisa lebih tenang dan bu laras bisa memberi solusi pd purnama tuk mnghadapi zahra..semangat yaaa puuurrr...
Reni
keluarkan semua sesakmu mbak Pur tumpahkan semua habis itu bangkitlah berdiri tegak kuat kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!