NovelToon NovelToon
Dipaksa Kawin Kontrak

Dipaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Kaila tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis hanya dalam semalam. Seorang perempuan sederhana yang mendambakan kehidupan tenang, mendadak harus menghadapi kenyataan pahit ketika tanpa sengaja terlibat dalam sebuah insiden dengan Arya, seorang CEO sukses yang telah beristri. Demi menutupi skandal yang mengancam reputasi, mereka dipaksa untuk menjalin pernikahan kontrak—tanpa cinta, tanpa masa depan, hanya ikatan sementara.

Namun waktu perlahan mengubah segalanya. Di balik sikap dingin dan penuh perhitungan, Arya mulai menunjukkan perhatian yang tulus. Benih-benih perasaan tumbuh di antara keduanya, meski mereka sadar bahwa hubungan ini dibayangi oleh kenyataan pahit: Arya telah memiliki istri. Sang istri, yang tak rela posisinya digantikan, terus berusaha untuk menyingkirkan kaila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Cahaya senja menyusup dari balik tirai tipis. Kaila berdiri kaku di sisi tempat tidur, menunggu perintah berikutnya dari Nayla yang tengah berbaring santai sambil memainkan ponselnya.

“Kaila,” suara Nayla memecah keheningan. “Pijat kakiku. Aku pegal sejak tadi siang. Tumitku seperti tertarik.”

Kaila menelan ludah, namun mendekat tanpa suara. Ia berlutut perlahan di ujung tempat tidur, lalu mulai memijat kaki Nayla yang terjulur malas.

“Sedikit ke kanan,” koreksi Nayla. “Ya… di situ.”

Beberapa detik berlalu dalam hening, hanya terdengar napas keduanya dan derik pelan dari tempat tidur.

Tiba-tiba, Nayla bersuara lagi kali ini nada bicaranya lebih pelan namun sarat racun.

“Aku penasaran, Kaila…” katanya sembari memiringkan wajah, menatap gadis itu dari balik bulu matanya yang lentik. “Sebenarnya, sudah berapa kali kamu tidur dengan Arya?”

Tangan Kaila terhenti sejenak.

“Maaf, saya tidak mengerti maksud—”

“Jangan pura-pura polos,” potong Nayla tajam. “Berita kalian tertangkap kamera di restoran itu sudah menyebar ke mana-mana. Arya menggandengmu seperti… kau istri resminya. Padahal aku yang sah.”

Kaila menunduk, mencoba tetap tenang. “Saya tidak tahu soal itu, saya hanya datang karena dia memanggil saya.”

“Dan kau pikir wartawan datang begitu saja?” Nayla menyeringai. “Kalau tidak ada sesuatu yang tercium, tidak akan ada kamera yang mengejar. Lagipula, tatapan Arya padamu tidak seperti pria yang sedang bermain sandiwara.”

Kaila diam, menunduk makin dalam. Ucapan Nayla menembus pertahanan batinnya, tapi ia tidak ingin menjawab.

“Ah, jadi benar?” Nayla menyipitkan mata. “Kau sudah tidur dengannya? Sebelum pernikahan ini disepakati?”

Kaila menahan napas.

“Saya tidak merasa perlu menjawab pertanyaan itu.”

Nayla tertawa pelan. “Sikapmu semakin hari semakin berani ya? Mungkin Arya terlalu lembek padamu.”

Ia menarik kakinya tiba-tiba, membuat Kaila terdorong sedikit ke belakang.

“Sudahlah,” Nayla berdiri, membetulkan rambutnya di depan cermin. “Kau mungkin berpikir ini hanya pernikahan kontrak. Tapi satu hal yang harus kau ingat, Kaila… Di rumah ini, aku tetap nyonya yang sebenarnya. Dan kamu tidak lebih dari bayangan dalam permainan Arya.”

Kaila menatap pantulan wajah Nayla di cermin. Matanya tidak lagi sekosong tadi.

“Saya tidak pernah ingin menjadi siapa pun di rumah ini, Bu Nayla. Saya hanya menjalankan apa yang telah disepakati.”

Nayla menoleh sambil tersenyum miring. “Kalau begitu, jalankan tugasmu baik-baik. Mulai besok, kamu yang akan membersihkan kamar mandi pribadiku juga."

.....

Kaila berdiri sendirian di dapur yang megah namun terasa dingin. Jemarinya sibuk mencuci piring bekas makan malam Nayla, sementara pikirannya masih terganggu oleh pertanyaan menyakitkan yang dilemparkan Nayla sore tadi.

Sudah berapa kali tidur dengan Arya?

Kaila menarik napas panjang, mencoba mengusir bayangan ucapan itu dari benaknya. Tapi semakin ia mencoba melupakannya, suara Nayla seakan terus terngiang.

“Aku harus kuat…” bisiknya pelan, nyaris tak terdengar. “Hanya setahun… hanya satu tahun…”

Pintu dapur terbuka.

“Kamu belum selesai juga?” suara Nayla terdengar dari ambang pintu, kali ini ia mengenakan piyama sutra dan sandal berbulu. “Besok pagi aku ingin jus jeruk segar. Jangan terlalu asam, dan tanpa es.”

Kaila mengangguk. “Baik, Bu Nayla.”

Nayla menatapnya sejenak, lalu berjalan masuk ke dapur. Ia menyandarkan tubuhnya pada meja dan menatap Kaila dari kepala hingga kaki.

“Kamu masih terlihat terlalu rapi,” ucapnya. “Besok, pakai saja daster lusuh. Tidak perlu berdandan. Tak ada yang perlu kamu tampilkan di rumah ini.”

Kaila diam, hanya mengangguk lagi.

“Kau pikir Arya benar-benar peduli? Kau hanya proyek dadakan yang dia pakai untuk… ya, entahlah. Mungkin pelarian dari tekanan bisnis.” Nayla tertawa sinis. “Jangan terlalu yakin, Kaila. Dunia Arya itu bukan tempatmu.”

Selesai berkata, Nayla berbalik dan pergi meninggalkan dapur. Tapi sebelum pintu menutup sepenuhnya, ia menambahkan, “Oh, dan jangan lupa bersihkan kamar mandi. Aku tidak suka lantai yang licin.”

Pintu tertutup.

Kaila menggigit bibirnya, mencoba menahan emosi. Ia menghapus air mata yang sempat turun diam-diam dan kembali mencuci piring.

Di tengah segala hinaan dan perlakuan Nayla, ia tahu satu hal ia harus bertahan. Bukan untuk Arya. Bukan untuk Nayla. Tapi untuk dirinya sendiri.

.....

Mobil hitam mewah berhenti di pelataran.

Seorang pria bertubuh tegap turun dengan koper di tangan dan senyum samar di wajahnya. Arya Satya baru kembali dari Singapura, menyelesaikan urusan bisnis yang mendesak selama beberapa hari terakhir.

Begitu masuk ke rumah, ia langsung disambut aroma familiar kayu manis dan kopi hangat. Tapi yang dicarinya hanya satu.

“Kaila di mana?” tanyanya kepada salah satu staf rumah tangga.

“Sedang di dapur, Tuan,” jawab perempuan itu sopan.

Arya langsung menuju ke sana. Langkahnya cepat, seakan tak sabar.

Kaila tengah membersihkan sisa adonan di meja saat mendengar langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan terkejut melihat Arya berdiri di ambang pintu tanpa jas, dengan kemeja sedikit kusut tapi senyum hangat yang jarang ia lihat.

“Kau sibuk?” tanya Arya ringan.

Kaila buru-buru mengusap tangannya ke celemek. “Tidak, baru saja selesai…”

“Bagus,” ucap Arya sambil membuka tas kecil di tangannya. “Aku bawa sesuatu.”

Ia mengeluarkan sebuah kotak persegi kecil, dibungkus rapi dengan pita putih. Kaila sempat ragu, lalu perlahan menerimanya.

“Ini apa?”

“Cokelat artisan dari Singapura. Katanya bisa memperbaiki suasana hati,” jawab Arya santai.

Kaila menatapnya sejenak, lalu tersenyum tipis. “Terima kasih. Saya tidak tahu harus bilang apa…”

“Kau bisa mulai dengan, ‘Selamat datang kembali’,” seloroh Arya sambil menyandarkan tubuhnya ke meja.

“Selamat datang kembali,” gumam Kaila pelan, menunduk.

Arya memperhatikannya dalam diam. Ada perubahan yang tak bisa ia jelaskan mata Kaila sedikit lebih sayu, senyumnya lebih kaku dari biasanya. Tapi ia tak ingin menginterogasi saat itu.

“Kalau kau punya waktu nanti malam, aku ingin bicara,” kata Arya. “Bukan soal kontrak. Aku hanya ingin tahu… apakah kau baik-baik saja.”

Kaila mengangguk perlahan, menahan gelombang perasaan yang hampir menyeruak dari balik senyuman. Dalam hati ia tahu, ada bagian dari dirinya yang pelan-pelan melemah… tapi juga bagian lain yang sedang tumbuh rasa yang ia belum bisa akui, bahkan pada dirinya sendiri.

"baiklah lanjutkan pekerjaan mu. Apa kamu sedang memasak?"

Kaila melirik ke arah Arya sebentar. Rasa nya Arya yang terkenal dingin itu tiba - tiba menjadi sangat berisik.

"tidak. Aku hanya bosan dan memutuskan untuk membersihkan dapur" jawab Kaila.

"Istirahat lah,sudah ada orang yang diperintahkan untuk mengerjakan hal itu. Jangan mencampuri pekerjaan orang lain. Kerjakan pekerjaan mu sendiri" ucap Arya.

"apa pekerjaan ku?" Kaila menghentikan aktivitas nya dan melontarkan pertanyaan kepada Arya.

"Menjadi istri ku" jawab Arya singkat.

1
R 💤
jangan mau kaila,
R 💤
hadir Thor 👋🏻
R 💤: siap Thor 👋🏻
Dini Nuraeni: Thanks dah mampir dan jadi yang pertama mengomentari 🥹🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!