Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Resmi Bercerai
Sonia bangun dari tidurnya, dia meraih ponsel melihat waktu menunjukan pukul 5 pagi. Matanya tertuju pada amplop coklat dari pengadilan agama, surat panggilan sidang perceraian mereka. Dia meraih amplop dari atas nakas, menarik napas dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar. Tangannya gemetar membuka amplop dan mengeluarkan kertas putih yang dilipat dengan sangat rapi.
.dia membuka kertas putih itu dan membacanya, besok dia harus menghadiri sidang Buperceraian mereka.
"Ya Tuhan kuatkan aku, semoga aku kuat menjalani dan menghadapi semua ini" gumamnya meremas kertas ditangannya itu.
'aku harus kuat dan tegar demi anak-anak, aku tidak boleh lemah didepan anak-anak' batin Sonia
Sonia turun dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi, dia harus menyiapkan sarapan untuk Kenzo.
Sonia keluar dari kamar dia melihat Ela sedang menata makanan diatas meja makan.
"Pagi Son" sapa Ela
Pagi La, kamu sudah masak? Maaf aku kesiangan" jawabnya
"Ngak papa, aku tahu kamu Asti capek dan pasti banyak pikiran. Apapun yang terjadi hadapi dengan tenang kamu harus ingat ada anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayangmu" lanjut Ela
"Ia La, makasi ya kamu selalu ada untuk aku" ujar Sonia sendu..
"Besok sidang perceraian ku dengannya akan digelar" lanjutnya.
"Kamu pasti kuat dan bisa menghadapi semua ini" jawab Ela.
"Ia La"
"Aku akan menemani kamu"
Sonia hanya menganggukkan kepalanya.
"Mommy aunty kenapa kalian sedih?" Tanya Kenzo
"Selamat pagi sayang" jawab mereka
"Aunty Ela sakit perut jadinya mommy peluk aunty" jawab Sonia berbohong
"Tapi kata mommy kalau sakit kan minum obat, koq malah peluk" lanjut Kenzo
"Karena obatnya ngak ada sayang" jawab Ela
"Yuk kita sarapan, hari ini aunty yang masakin untuk kita" ujar Sonia
"Aku kangen masakin aunty" Jawa Kenzo
"Maaf ya sayang aunty sibuk jadi tidak sempat masak untuk kamu".
Deddy bangun langsung menuju kamar mandi, hari ini dia akan memberi kejutan untuk Olla kekasihnya.
Saat turun kebawah Hendri menghubunginya agar segera berangkat ke kota B karena ada masalah dengan proyek disana.
Deddy bergegas mengendarai mobilnya bersama supir menuju kota B, dia akan disana selama 2 hari.
"Sayang bersabarlah 2 hari lagi aku akan memberimu kejutan, aku akan langsung melamarmu." Gumamnya mengusap wajah Olla pada layar ponselnya.
"Halo Pa Aryo aku sedang dalam perjalan keluar kota, besok sidang perceraian kami, aku harap putusannya langsung keluar, aku tidak ingin menunda terlalu lama" ujar Deddy pada Pengacara barunya.
"Selamat pagi, baik tuan" jawab Pa Arya dibalik telpon.
"Jo kalau sampai rest area kita mampir makan sebentar" ujar Deddy pada Parjo supirnya
"Baik tuan" jawab Parjo
Tiba di rest area mereka mencari restoran untuk makan siang, perjalan mereka masih tersisa 2 jam tiba dikota B.
Olla masuk keperusahaan semua mata menatapnya sinis, mereka tahu kalau posisi CEO bukan lagi Pa Deddy itu sebabnya mereka berani sinis dan menatapnya dengan jijik.
"Jaman sekarang pelakor makin merajalela dimana-mana, apa ngak malu. Kalau aku sih malu cantik-cantik pelakor" ujar salah seorang karyawan wanita disana.
Olla hanya menatapnya dengan angkuh dan masuk kedalam ruangannya.
"Hah sialan, awas saja kalian kalau aku berhasil merayu Pa Hendri dan beliau jatuh kedalam pelukanku maka kalian akan kupecat dari perusahaan ini" gumamnya meremas ponselnya.
Kring kring Olla terkejut dengan dering ponselnya.
"Hallo Honey" jawabnya
"Honey aku butuh uang, kamu kirim ke rekeningku ya" ujar Steven kekasihnya
"Sayang uangku ngak ada, kan baru kemarin kamu pake ATM ku" ujar Olla lembut
"Kamu mintalah sama pria bodoh itu" lanjutnya
"Dia ngak ada, aku ngak tahu dia dimana"
"Pokoknya kamu harus Carikan uang untukku" ujar Steven langsung mematikan sbungan telpon.
"Huh dasar brengsek, untung cinta kalau ngak sudah kudepak dia dalam hidupku" batin Olla.
Keesokan harinya pukul 10 pagi Sonia bersama Ela langsung menuju kantor pengadilan agama dengan mobil milik Ela.
Tiba disana mereka langsung menuju ruang sidang yang akan dilaksanakan 10 menit lagi.
"Selamat pagi Nyonya Sonia" sapa Pa Aryo pengacara Deddy.
"Selamat pagi Pa" sapa mereka.
"Kenalkan saya Aryo pengacara Tuan Deddy" lanjutnya.
"Oh ia Saya Sonia dan ini sahabat saya Ela" jawab Sonia ramah perkenalkan diri.
"Ia nyonya, jadi Tuan Deddy tidak sempat hadir karena perjalanan dinas ke kota B, jadi saya mewakili beliau disini. Maaf nyonya permintaan tuan Deddy agar dipermudah karena hari ini juga akan diputuskan"
"Baik Pa Arya, aku juga sudah siap untuk hasil putusan nanti" jawab Sonia mencoba tenang.
Arya menyadari tatapan mata Sonia yang berusaha kuat, dia juga tidak tega melihat itu, tapi ini sudah menjadi pekerjaannya.
'bodoh sekali tuan Deddy mencerelaikan wanita sebaik dan setulus nyonya Sonia' batin Arya.
"Sebaiknya kita masuk" lanjut Arya.
Mereka masuk kedalam ruang sidang beriringan.
Jantung Sonia berdetak keras, airmata menetes dikedua pipinya saat palu hakim membacakan putusan sidang kalau dia dan Deddy sudah resmi bercerai. Ella langsung memeluk sahabatnya itu, dia tahu saat ini sahabatnya berada dalam titik terendah dalam hidupnya, sekuat tenaga dia berusaha tegar tapi sejujurnya dia sangat rapuh.
"La semuanya sudah berakhir hiks hiks" ujarnya dalam dekapan Ella.
"Kamu kuat, kamu tegar, ada aku dan Kenzo yang selalu ada untukmu" jawab Ella mengelus punggung Sonia.
Sonia hanya menganggukkan kepalanya.
"Nyonya sebaiknya anda istirahat, serahkan sisanya padaku" ujar Arya
"Ia kita harus jemput Kenzo, dan kamu harus tenang" lanjut Ella.
Sonia hanya menganggukkan kepalanya dan merapikan penampilannya.
"Tuan Arya terima kasih, kami permisi" jawab Sonia.
Arya menatap kepergian Sonia dan Ella hingga mereka hilang dari pandangannya.
"Halo tuan, putusan sudah keluar, tuan dan nyonya Sonia' sudah resmi bercerai" ujar Arya.
"HM, baik," setelah mengatakan itu Deddy langsung mematikan sambungan telpon.
Deddy tersenyum bahagia, ada sedikit rasa sakit dan kehilangan tapi dia segera menghalau rasa itu dihatinya.
"Papi papi, papi dimana?" Ujar mami seperti kebakaran jenggot.
"Ada apa mami?" Tanya Papi
"Papi Sonia papi" hiks hiks
"Ada apa dengan Sonia mami" tanya papi yang terlihat panik.
"Sonia dan Deddy sudah resmi bercerai pi" jawab mami sedih.
Papi menarik napas panjang dan membuangnya dengan pelan.
"Mami sudah tahu?" Tanya papi
"Jadi jadi papi juga sudah tahu?" Tanya mami
"Ia tadi Arya anaknya teman papi hubungi papi, dia merasa kasihan dengan Sonia. Entah apa yang dipikirkan Deddy hingga dia dengan teganya bersikap seperti itu. Sonia menolak semua pemberian nafkah dari Deddy"
"Sebagai wanita mami merasa bersalah, mami tidak bisa mendidik Deddy dengan baik" ujar mami sedih
"Ini bukan salah mami, ini sudah takdir mi, papi mohon jangan pernah salahkan diri mami,.mami adalah mami terbaik untuk anak-anak" ujar papi memeluk mami.
