Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.
Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.
Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?
Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?
Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seekor Naga putih
Jiang He melakukan pelatihan yang cukup keras. Saat ini ia sudah mampu mengendalikan elemen cahayanya
Untuk mengujinya, Guru Xi membawa Jiang He kedalam goa iblis. Goa ini bukan hanya sekedar goa. Di dalam goa inilah sang iblis di segel.
Goa ini memiliki perlindungan yang berlapis. Tidak semua orang bisa masuk kedalam goa. banyak formasi yang terpasang di dalamnya.
Guru Xi sudah tidak terhitung berapa kali masuk kedalam, namun harus terlempar oleh sesuatu yang tak kasat mata. Beberapa siluman bahkan sampai terbakar dan menjadi abu.
"Guru hanya bisa mengantarmu sampai disini," ucap Guru Xi. Di tempat inilah ia terpental hingga keluar goa. Dari pada mempermalukan diri sendiri dihadapan Jiang He lebih baik waspada sejak dini.
Jiang He tidak curiga sama sekali. Ia pikir memang itulah ujiannya. Dengan santai ia melangkah ke depan. Kedua mata Guru Xi langsung membola begitu jiang He masuk dengan mudahnya. Dia pun mengikutinya dari belakang dan akhirnya kembali terpental.
Sedangkan Jiang He masih terus melangkah tanpa menoleh ke belakang.Tidak mengetahui apa yang dialami oleh Guru Xi. Semakin dalam semakin gelap goa tersebut, ia pun membuat cahaya lewat jarinya.
Jari Jiang He mengeluarkan cahaya layaknya sebuah senter. diam-diam Jiang He tersenyum senang. Namun senyumnya tidak berlangsung lama. Di depannya kini ada lubang dengan nyala api yang membara.
"Gila! Itu api beneran bukan sih? Apa iya Aku harus melewatinya?" gumam Jiang He bingung. Karena sebenarnya Guru Xi tidak menjelaskan untuk apa ia masuk kedalam goa ini.
Sekarang setelah melihat lubang itu apa ia harus terus maju?
"Maju...tidak...maju...tidak ...maju...tidak."
Jiang He mengucapkan dua kata tersebut berulang kali. Lalu ia menentukan pilihannya dengan maju ke depan. Ia mencoba menggunakan elemen airnya namun gagal. Jadi ia mencoba mencari keberuntungan dengan melompat.
Wush.......
Berhasil!
Jiang He berhasil melakukan lompatan tanpa mengalami cedera sama sekali. Ia bahkan tidak merasakan panas saat menerobos nyala api tersebut. Ia merasa lega sekaligus bingung.
"Kok bisa?"
Jiang He mendekat ke arah lubang. Kemudian mengulurkan tangannya untuk menyentuh nyala api. Dan hasilnya sungguh menakjubkan. Tidak panas sama sekali. Ternyata itu hanya sebuah hologram.
Kok bisa?
Bagaimana caranya?
"Luar biasa. Kok bisa ada hal semacam ini disini. Apa jangan-jangan selain aku ada orang lain dari zaman modern yang datang kesini?"
Jiang He sangat bingung sekaligus terkejut melihat penemuan ini. Ia jadi penasaran dengan orang sudah menciptakan ini semua. Namun ia kembali fokus dengan misi yang sedang ia jalankan.
Jiang He kembali melanjutkan perjalanan. Semakin lama berjalan oksigen yang ada di goa semakin menipis. Jiang He agak kesulitan untuk mendapatkan pasokan udara untuk bernafas.
Namun Jiang He tidak menyerah. Ia terus melangkahkan kakinya ke depan. Tiba-tiba pandangannya menyapu sesosok makluk yang sedang memejamkan matanya di depan. Langkahnya langsung terhenti.
"Apa itu seekor naga?" bisik Jiang He dengan lirih. Takut membangunkan seekor naga yang sedang tertidur.
Insting naga itu sangat kuat. Sebenarnya ia sudah sejak awal mengetahui kedatangan Jiang He. Tidak sembarang orang bisa masuk dan bertemu dengannya. Jadi orang itu pasti spesial seperti yang sudah dikatakan sang Dewi sebelum pergi.
Naga itu langsung membuka matanya dan mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Jiang He pun menutup matanya. Namun saat ia kembali membuka mata, betapa terkejutnya ia dengan pemandangan indah dihadapannya.
Ia tidak lagi di dalam goa. Naga yang sebelumnya tertidur dengan melingkar kini tengah mengangkat bagian atas tubuhnya untuk tegak dan menatapnya dengan tajam.
"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya sang Naga dengan suara yang menggelegar. Jiang He agak ngeri mendengarnya.
Sebenarnya ia hanya ingin mengetes Jiang He . Apakah Jiang He mampu memahami apa yang ia katakan. Karena hanya orang yang bisa berkomunikasi dengannya yang menjadi pewaris sang Dewi.
"Kamu bisa bicara?" pekik Jiang He heboh. Ia tidak merasa takut sama sekali dengan tatapan intimidasi sang Naga.
"Jadi Kamu bisa mendengar suaraku?" tanya sang naga untuk memastikannya.
"Benar. Apakah kamu siluman Naga?"
"Aku bukan siluman!" bantah sang Naga tak terima. Ia adalah hewan suci. Tidak mau disamakan dengan musuhnya yang tak lain siluman Naga Hitam.
"kok bisa bicara?"
Jiang He tidak mengetahui isi hatinya. Bahkan ia juga tidak mengetahui kalau ada naga lain selain naga di depannya . Ia hanya penasaran bagaimana mungkin binatang bisa bicara kecuali siluman seperti yang ia temui sebelumnya.
"Tidak semua orang bisa mendengar suaraku. Jika kamu bisa mendengar suaraku, maka Kamu orang yang terpilih. Sekarang katakan, apa tujuanmu datang kesini?"
"Oh...Saya sedang menjalankan misi dari guru Xi," jawab Jiang He dengan jujur.
"Apa kamu penunggu goa ini?" lanjutnya.
"Tanpa kujawab pun Kamu pasti sudah tahu jawabannya. Aku bukan hanya penunggu goa ini tapi juga menunggu kedatangan tuanku ."
"Oh...memangnya Tuan kamu pergi kemana?"
"Sebelum Aku menjawabnya, apakah Kamu bisa melihat kalung yang ada di leherku?"
Jiang He menatap leher sang Naga dengan seksama. Ternyata dilehernya memang ada sebuah kalung dengan liontin giok yang berbentuk naga. kalung itu sangat transparan. Jika tidak diperhatikan dengan baik, ia pun tidak akan menyadarinya.
"Bagus juga kalungnya. Apa itu milik tuanmu?"
"Kalau kamu bisa melepasnya , aku akan sangat berterima kasih padamu."
"Ha....Kamu ingin Aku melepas kalungnya?"
"Benar."
Tanpa memberi kesempatan Jiang He menolak, sang naga mendekatkan lehernya kedekat Jiang He. Dengan refleks, Jiang He mundur dua langkah ke belakang.
"Hei jangan mendekat!" teriak jiang He terkejut.
"Kalau tidak mendekat, bagaimana kamu mengambil kalungnya?"
"Siapa yang bilang mau mengambil kalung di lehermu?"
"Kamu tidak bisa menolak."
"..."
"Apa Kamu ingin selamanya di sini?"
"Baiklah," ucap Jiang He dengan cemberut. Siapa yang mau berada di tempat asing hanya dengan seekor naga. Kalau naga itu baik sih tidak masalah. Kalau naga itu jahat , bagaimana nasibnya?
Jiang He begidik ngeri. Dengan terpaksa ia menuruti keinginan sang naga.
Jiang He dengan gemetar melepaskan kalung yang ada di leher sanga naga. Sangat mudah, kalung itu langsung terlepas begitu Jiang He menyentuhnya.
Yang mebuatnya terkejut , kalung itu langsung melingkar dilehernya. Sang naga menyusut menjadi seekor naga kecil yang imut.
"Kok bisa?"
"Senang bertemu dengan Anda Tuan, " sapa sang Naga dengan sopan. Suaranya juga berganti menjadi suara anak-anak.
"Siapa yang Kau panggil Tuan? "
"Anda lah Tuanku mulai sekarang. Perkenalkan, Saya Liong. Mulai saat ini Saya akan menjadi hewan spirit Tuan."
".... "
Bruk!!!!
lanjut up lagi thor.... semangat