Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
Feng Yin sudah mendengar tentang pangeran mahkota A Ming yang bertunangan dengan Jia Li. Shui sempat khawatir jika Feng Yin akan marah . Tetapi yang ia lihat Feng Yin tetap santai seperti biasa.
Feng Yin hari ini mengajarkan Shui menjahit. Dia menggunakan kain yang tersedia di gudang . Jadi tidak perlu mengeluarkan koin lagi untuk membeli kain .
" Lihat baik-baik saat aku menjahit . Setelah ini kamu bisa mencobanya," kata Feng Yin kepada shui yang berdiri disampingnya.
" Baik putri .".
Feng Yin mulai memperlihatkan keahliannya. Pertama-tama memasukkan benang kedalam jarum . Kemudian perlahan tangannya mulai menusukkan jarum yang sudah ada benangnya itu pada kain .
Shui sampai tidak tahu harus berkata apa . Dia merasa sejak tinggal di kediaman mendiang jenderal Chou , Feng Yin seperti menjadi orang lain . Tapi dia senang dengan perubahan itu .
" Kalau lagi belajar ... jangan suka melamun !" kata Feng yin memberi peringatan. Tetapi pandangannya tetap pada kain yang saat ini ia jahit .
" Maaf." Shui kembali memfokuskan kembali perhatiannya pada tangan Feng Yin yang terampil menjahit .
" Sebentar... coba kau lihat ke depan . Sepertinya ada tamu yang berkunjung kemari !" pendengaran Feng yin memang tajam .
" Ha ?"
" Cepat shui !" bentak Feng yin saat melihat pelayan satu-satunya itu hanya melongo di tempat.
" Baik nona !"
Dengan cepat Shui berlari kedepan . Feng Yin pun menghela nafas lega. Kemudian dia melanjutkan jahitannya.
Tak lama kemudian Shui datang dengan ngos-ngosan. Wajahnya pun terlihat panik .Seperti habis dikejar anjing gila saja .
" nona !"
" Ngga usah teriak ... ada apa ?"
" Jenderal Feng datang !"
" Oh ... apa kamu sudah menyuruh beliau masuk ?"
" Sudah ... tetapi kali ini Jenderal tidak hanya membawa pengawalnya."
" Terus ?"
" Ada nyonya Feng , tuan muda pertama dan juga nona Feng Ying," lanjut shui menambahkan informasi.
" Jadi mereka semua kesini ? "
" Benar nona ."
Feng yin tidak menyangka jika keluarga besarnya akan datang kesini . Dia bingung ingin melakukan apa . Tetapi karena tidak ada yang istimewa dari ingatan Feng Yin yang asli . Jadi dia bersikap seperti biasa . Tidak ada yang istimewa.
Feng Yin menghentikan pekerjaannya dan merapikan pakaian yang ia pakai . Tidak ada lagi pakaian yang glamor dan juga mewah . Pakaian yang Feng Yin pakai nampak sederhana tetapi tidak mengurangi kecantikannya.
" Halo ayah .. ibu !" sapa Feng Yin dengan canggung . Dia sudah berdiri di depan keluarganya yang saat ini duduk di ruang tamu .
Keempat orang yang sedang bercengkrama langsung menghentikan perbincangan mereka . Mereka menatap Feng Yin dengan mata melotot.
Tidak menyangka jika Feng Yin benar-benar berubah .
" Bagaimana kabarmu sayang ?" tanya Nyonya Feng dengan mata berkaca-kaca. Dia berdiri dari duduknya.
" Sehat ... Shui tolong siapkan minuman buat keluarga ku ," perintah Feng yin pada Shui yang berdiri disampingnya.
" Duduklah di sini sayang ," ucap jenderal Feng saat melihat Feng Yin hanya berdiam diri sambil berdiri .
" Apa perjalanan ke sini lancar ?" tanya Feng yin begitu dia duduk di samping ayahnya . Karena ibunya sudah duduk kembali disamping Feng Ying yang sedari tadi memandangnya dengan kagum .
" Syukurlah... perjalanan kami lancar ."
" Apa kamu tidak merindukan kakak mu ini dik ?" ucap Feng Zhu yang mulai berkaca-kaca.
" Eh ... ternyata ada kakak juga . Tentu saja Yin'er rindu. Bagaimana kabar kakak selama ini ?"
" Seharusnya kalau rindu peluk dong dek ," protes Feng Zhu .
Karena tidak sabar menunggu, Feng Zhu menghampiri sang adik dan memeluk Feng Yin dengan erat . Feng Yin kaget tetapi tidak menolak . Dia dapat merasakan kasih sayang dari kakaknya .
Feng yin merasa tubuh kakaknya bergetar dan bahunya terasa basah . Dia tahu jika sang kakak menangis . Dengan lembut Feng yin mengelus punggung kakaknya. Tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali . Mereka dalam suasana haru .
Setelah tangisnya redah Feng Zhu melepas pelukannya. Dia menatap adiknya dengan penuh kasih .
" Maaf kan kakak yang tidak bisa selalu ada untukmu. Maaf untuk _" dia tidak melanjutkan ucapannya saat Feng Yin memotongnya.
" Kakak tidak salah ... dulu Yin'er selalu bersikap kekanak-kanakan yang membuat keluarga Feng menjadi malu . Yin'er lah yang seharusnya minta maaf ."
" Tidak ada yang salah ... kalaupun ada yang salah itu karena kami sebagai orang tua , belum bisa menjadi yang terbaik ," ujar jenderal Feng dengan bijak .
" Kak Yin'er tidak kangen sama Ying kok hanya kak Zhu saja yang dipeluk ."
ucapan gadis kecil itu membuat Feng Yin mengalihkan pandangannya.
" Eh !"
Feng Yin menatap gadis kecil yang sedari tadi duduk disamping ibunya. Wajahnya banyak kemiripan dengan wajahnya.
" Kesini!" ucap Feng yin sambil merentangkan tangannya.
Dengan semangat Feng Ying menghampiri sang kakak . Karena baru kali ini kakaknya itu bersikap manis padanya . Tidak ada tatapan galak untuknya.
" Bagaimana kabar adik kakak yang cantik ini ?" tanya Feng Yin setelah gadis kecil itu duduk di pangkuannya .
" Ying'er masih sering pingsan ," jawab gadis itu dengan jujur .
Umur gadis kecil ini sudah sepuluh tahun, tetapi masih seperti bocah tujuh tahun.
" Ying'er pasti sembuh," ucap Feng yin dengan lembut .
Interaksi mereka membuat jenderal Feng dan nyonya Feng terharu . Mereka tidak menyangka jika Feng Yin bisa selembut itu dengan Feng Ying . Keputusan Feng Yin tinggal di sini memang lebih baik .
" Silahkan tuan ... nyonya ," ucap shui yang datang membawa senampan minuman dan juga kue kering yang telah ia buat . Dia membuat kue itu sebagai cemilan sehari-hari.
" Terimakasih Shui . Apakah kamu betah tinggal di sini ?"
" Tentu nyonya , saya sangat senang tinggal disini bersama nona muda ," jawab Shui dengan semangat .
Karena sejak tinggal disini dia tidak pernah dimarahi lagi . Nona nya juga lebih baik dalam memberlakukannya dan yang lebih penting dia bisa menikmati masakan lezat setiap hari .
" Wow... semangat sekali . Pasti kamu senang banget tinggal disini ," goda Nyonya Feng .
" He he he nyonya tahu saja ."
" Apakah ayah , ibu dan kakak akan menginap disini ?"
" Kami _"
Tok tok tok
" Maaf menggangu tuan ada tamu yang ingin bertemu," kata salah satu pengawal yang tadi dibawah oleh jenderal Feng .
" Tamu ? siapa ?" tanya jenderal Feng bingung.
" Sepertinya paman tidak mau menyambut kedatangan ku ," ucap seseorang dengan suara beratnya.
" Pangeran Juan ... Anda kesini ?" pekik jenderal Feng kaget.
Dia tidak menyangka jika kedatangan pangeran dari kerajaan tetangga.
Feng yin pun kaget melihat pemuda itu . Sebab pemuda itulah yang ia tolong kemarin malam. Apa yang membuat pemuda itu kesini . Dan kenapa ayahnya memanggil dengan sebutan pangeran ?