NovelToon NovelToon
Infected Without Knowing

Infected Without Knowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: Ryn Aru

Sebuah keluarga sederhana yang penuh tawa dan kebahagiaan… hingga suatu hari, semuanya berubah.

Sebuah gigitan dari anjing liar seharusnya bukan hal besar, tapi tanpa mereka sadari, gigitan itu adalah awal dari mimpi buruk yang tak terbayangkan.

Selama enam bulan, semuanya tampak biasa saja sampai sifat sang anak mulai berubah dan menjadi sangat agresif

Apa yang sebenarnya terjadi pada sang anak? Dan penyebab sebenarnya dari perubahan sang anak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn Aru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Terlihat Mahen yang berjalan-jalan di tengah puluhan zombie yang tertidur, ia berjalan kearah apotek yang tadi ia datangin. Didalam apotek tersebut terlihat sunyi dan sepi, tak ada zombie atau monster lainnya yang berada di sana.

Mahen pun dengan segera memasuki tempat resep obat dan mencari beberapa obat yang mukin bisa ia gunakan di waktu tertentu. Saat Mahen sedang memasukkan obat-obatan terdengar suara seseorang yang merintih kesakitan, orang itu berjalan lemas kedalam apotek dan meminum semua obat-obatan yang ia lihat.

Mahen yang merasa penasaran pun mengintip dan benar saja, seorang pria telanjang dada terlihat sedang meminum semua obat yang berada di dalam etalase. "Ehem. Udah terjangkit ya?" Ejek Mahen yang berada di belakang pria tersebut.

Pria itu terlihat ketakutan dan berjalan mundur perlahan, seakan dia sudah tau apa yang akan di lakukan oleh Mahen selanjutnya, Mahen yang menyadari itu pun berjalan mendekat dan menepuk pundak pria itu. "Tenang, gue gak akan pukul lo, selagi lo ngejawab pertanyaan gue." Ungkap Mahen yang membuat pria itu percaya.

Pria itu lebih tenang dari sebelumnya, Mahen yang melihat itu menyuruhnya untuk duduk dan berbincang. "Kenapa?" Tanya pria tersebut.

"Tenang-tenang, gini, lo udah ke jangkit lama kan? Kasih tau gue kenapa lo masih bisa hidup." Tanya Mahen dengan tatapan serius.

"Kok lo bisa tau?!" Pekik nya terkejut yang membuat Mahen menutup telinganya.

"Gak penting, sekarang kasih tau aja." Ucap Mahen dengan yang sudah tak menutupi telinganya lagi.

"Jujur ya bang, gue juga gak tau kenapa bisa kek gini. Tapi selama gw jadi monster, gue selalu di ruangan putih hampa, terus juga bisa ngeliat semua yang terjadi juga. Tapi aneh nya gue gak pernah bisa gerak in badan gue." Jelas pria itu. Mahen yang mendengarnya hanya mengangguk dan berdiri, saat melihat Mahen yang berdiri pria itu merasa bingung, dan saat Mahen berada tepat di belakangnya.

Mahen telah membawa pisau pemburu yang ia tusukkan pada leher belakang pria itu beberapa kali yang membuatnya tewas. "Oke, makasih ya. Btw masih ada substrat enzimatik sama asam pikrat gak ya." Mahen pun dengan tenang menarik pisau nya dan berjalan kearah lab kecil yang ada di apotek.

Saat pukul 05.37 Mahen kembali ke tempat peristirahatannya tadi, terlihat Beni dan putri yang sedang sarapan tanpa mengajaknya. "Woy! sarapan gak ngajak-ngajak!" Teriak Mahen yang tak jauh dari tempat itu, dengan senyuman lebar ia berjalan kearah Putri dan Beni.

Beni yang melihatnya, dengan segera menyuruh Putri yang telah selesai makan untuk masuk ke dalam puing-puing bangunan. "Pergi sana! Jangan kamu pikir saya tidak tau apa yang kamu lakukan tadi malam!" Teriak Beni dengan menyodorkan batang kayu yang sudah ia raut hingga tajam.

Mahen yang melihat respon Beni pun hanya mengangkat alis dan kedua tangannya. "Emang apa?" Ledeknya dengan senyuman di ujung bibirnya.

"Kamu membunuh seorang pria di apotek kan?! Saya melihat semuanya dan mendengar semuanya!" Teriak Beni.

"Nggak ngebunuh, cuman apa ya? Oh, eksperimen (?)" Cetus Mahen dengan nada bertanya.

Beni yang melihat respon Mahen pun berjalan mundur dan meraih tangan Putri untuk pergi meninggalkan Mahen. "Psikopat kamu, kita berpisah di sini."

Saat Beni berjalan menjauhi Mahen. Mahen yang melihat itu pun menurunkan tangannya dan memasukkannya pada saku. "Woy Beni, jagain tuh adek yang lagi hamil." Ucap Mahen, Beni yang belum jauh dari tempatnya pun berhenti berjalan dan melihat Mahen dengan tatapan terkejut. "Jangan sampai lo ngebunuh monster nya. Tau kan mitos ini?" Ejek Mahen.

Beni pun menatap Putri yang berada di sampingnya dengan wajah yang terkejut dan panik.

Bersambung....

1
Alucard
Keren banget, semoga ceritanya terus berkualitas author!
Ryn Aru: makasih ya,,/Smirk/
total 1 replies
Gourry Gabriev
Bikin syantik baca terus, ga sabar nunggu update selanjutnya!
Agnes
Romantis banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!