Istri Keduaku Yang Nakal

Pria tampan itu berjalan menuruni anak tangga seolah tidak melihat Lilac yang sedang menunggunya di bawah, dia pun melewati wanita yang menbuatnya kesal pagi ini.

“Tuan, apa aku boleh nebeng pada mobil mu sampai gerbang.” Mohon Lilac karena dia tidak sanggup jika harus berjalan dari rimah itu hingga gerbang saja sudah sangat melelahkan karena jarak nya yang sangat jauh. Kurang lebih satu kilometer jeraknya.

“Tidak bisa, aku tidak suka jika wanita bodoh sepertimu duduk di dalam mobil ku.” Ujar Al dia terus melangkah keluar dari rumah itu, tanpa memperdulikan Lilac yang sedang mengekorinya dan memohon padanya.

“Ayolah Tuan, kamu sangat tega sekali. Apa kamu tau berapa lama aku harus berjalan dari sini sampai gerbang rumah mu.” Keluh Lilac, jika sampai Al tidak memberi tumpangan padanya itu dangat keterlaluan pikirnya. “Lagian kenapa bikin rumah yang halaman nya luas sekali sih.” Keluhnya lagi.

Al hanya menatap Lilac sekilas, dia lalu masuk kedalam mobil. Namun saat hendak menutup pintunya Lilac dengan cepat menahan nya.

“Tuan! Aku mohon ijinkan aku ikut denganmu.” Pinta Lilac lagi. Namun Al malah menepis lengan Lilac dari pintu mobil itu dan segera menutupnya.

“Jalan.” Ucap Al pada Supir.

“Tuan, kenapa anda tidak bilang pada Nona Lilac jika anda sudah menyiapkan mobil khusu untuknya.” Ujar Sekertaris Lee yang duduk di sebelah supir. Al hanya menata Lilac dari kaca sepion tengah tanpa menjawab pertanyaan Sekertaris Lee.

“Mom, kenapa kak Al seperti itu pada Lilac? Sebelumnya Kak Al tidak pernah setega itu pada Kak Julia. Kasian sekali Lilac.” Ucap Penelope yang sedang memperhatikan interaksi Lilac dan Al sejak tadi.

“Biarkan saja, Al tidak akan setega itu pada wanita walaupun dia terlihat dingin pada Lilac tapi Mom yakin jika Al tidak akan memperlakukan Lilac lebih parah lagi dari ini.” Ucap Mom Aily. Namun Penelope merasa jika itu tidak akan mungkin, karena Kak Al nya itu hanya mencintai Julia. Dan dia merasa hawatir pada nasib Lilac. “Ayo kamu belum sarapan sayang.” Ajak Mom Aily.

“Tapi Mom, Lilac mau pergi dia butuh kendaraan. Aku akan panggilkan sup—“ ucapan nya terhenti saat Penelope melihat salah satu supir mendekati Lilac.

“Nona Lilac, perkenalkan saya supir yang di tugaskan Tuan Al untuk mengantar anda kemanapun mulai sekarang.” Ujar Pak Firman.

“Kemanapun? Jadi bapak mengantar aku ke kampus setiap hari?” Tanya Lilac dengan tidak percaya.

“Iya Nona.” Jawab Pak Firman sambil membuka kan pintu untuk Lilac. “Oh ya ampun, harusnya sejak tadi Tuan Al bilang begitu. Dia malah membuatku kesal lebih dulu.” Gumamnya sambil melangkah masuk kedalam mobil.

“Tuh kan, semuanya sudah Al siapkan. Ayo lebih baik kamu sarapan dulu,” ucap Mom Aily. Penelope pun hanya diam dengan pikiran nya sendiri, dia berjalan dengan Mom Aily.

Sementara di Negara lain tepat nya di Jepang, Daniel sangat terkejut melihat photo pernikahan wanita yang sangat ia cintai. Dan dia lebih terkejut lagi saat tau pria yang menikahinya adalah sepupunya sendiri.

“Mam, kamu serius Kak Al menikah dengan gadis ini? Apa kak Al bercerai dengan Kak Julia?” Tanya Daniel dengan wajah tidak percaya.

Daniel tidak menyangka Lilac tidak menemui nya di malam dia akan menyatakan cinta pada Lilac, namun ternyata Lilac tidak datang karena dia akan menikah dengan pria lain yang ternyata adalah sepupunya sendiri.

Dia sendiri juga tidak akan tau jika Mami nya itu tidak menceritakan pernikahan sepupunya itu.

“Dia tidak bercerai dengan Julia, Al menjadikan gadis itu istri keduanya.” Ucap Mami Eria dengan santainya.

Namun jawaban nya membuat Daniel anak keduanya itu terkejut, Daniel tidak menyangka jika Lilac lebih memilih menjadi istri kedua dari pada menerima cintanya. Namun Daniel juga curiga dan tidak percaya, dia tahu betul seperti apa gadis yang selama ini ia sukai. Dia tidak mungkin mengecewakan Daniel seperti ini, dada yang terasa sesak sejak tadi melihat poto ini pun semakin sesak.

“Mami, apa yang sebenarnya terjadi kenapa Lilac menikah dengan Kak Al?” Tanya Daniel.

“Daniel kamu mengenal gadis ini?” Tanya Mam Eria dia menatap raut wajah Daniel yang terlihat sendu.

.

.

To be continued…