NovelToon NovelToon
Kasih Sayang

Kasih Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: Fatimah Afath ( arasimah )

seorang istri yang bersabar selama dua tahun menunggu suaminya berubah tapi malah berulah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatimah Afath ( arasimah ), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Karena masih libur kerjanya Santi lebih baik tidur saja di kamarnya. Santi berharap jika setelah tidur badannya segera sehat kembali.

Santi berharap tidak menjadi beban untuk Surti dan parman ketika sakit. Karena selalu merasa tidak enakkan jika sudah di tolong oleh orang. Sedangkan besok Parman akan menjalani sidang. Santi tidak ingin Parman dan Surti mengkhawatirkannya.

Apalagi besok Surti harus menemani Parman kepengadilan. Setelah tidur dari siang sampai sore menjelang badan Santi sudah enakan tidak panas lagi. Santi akhirnya keluar kamar juga setelah tidur yang cukup lama.

Jika Santi tidak kunjung keluar juga sampai magrib datang. Maka Surti akan menghampiri Santi di dalam kamarnya.

Karena Santi tidur dari jam sepuluh pagi sampai sore benar- benar tidak makan siang dan minum obat. Tapi kini melihat Santi sudah tidak sakit lagi. Surti merasa senang akhirnya Santi sudah sembuh kembali.

Santi menghampiri Surti yang sedang duduk di meja makan untuk menyiapkan makan malam nanti. Karena Parman masih belum sembuh banget kakinya Parman tidak ke masjid dahulu.

Karena masih agak sakit jika digerakan kakinya tanpa kursi roda. Sholat saja masih menggunakan kursi karena belum sanggup berdiri.

Surti berkata," Neng kamu sudah sembuh ? ." Surti langsung menempelkan tangannya dikening Santi.

" Iya bu, sudah tidak panas lagi." Jawab Santi.

Sambil memegang lehernya juga.

" Tapi maaf ya bu, Santi tidak bantuin ibu dari siang." Tanya Santi.

"Tidak apa - apa neng, selama neng sehat ibu uda senang kok." Ucap Surti sambil memegang tangan Santi.

Santi sholat magrib dahulu baru nanti makan malam. Santi izin meninggalkan bu Surti di ruang makan. Masih menunggu Parman keluar setelah sholat.

Parman telah tiba di meja makan setelah sholat magrib terlebih dahulu. Saat baru tiba Parman langsung menanyakan keadaan Santi. Karena Parman mengkhawatirkan Santi seperti anaknya sendiri.

Surti menjawab jika Santi baru saja keluar dan sudah terlihat sehat. Bahkan saat Surti menempelkan tangannya di jidatnya sudah tidak terasa panas lagi keningnya.

Parman yang mendengarnya merasa bersyukur dan mengucapakan hamdalah "Alhamdulilah " dalam hatinya. Akhirnya Santi sembuh juga Parman senang mendengarnya.

Tak lama Santi keluar kamar dengan penampilan sudah terlihat lebih segar lagi. Parman menyuruh Santi segera duduk di bangku. Santi pun segera duduk di bangku dekat Parman dan di depan Surti.

Surti langsung mengambilkan piring untuk Santi. Karena Parman berpesan Santi duluan saja yang diambilkan makannya. Surti menyodorkan piring yang sudah penuh kepada Santi.

Santi mengucapkan terima kasih kepada Bu Surti. Surti mengambilkan makan untuk Parman dengan lauk pilihan Parman. Surti mengambil makan setelah semua sudah diambilkan dan mengucapkan doa bersama barulah mereka mulai makan bersama.

Mereka makan dalam diam hening tanpa suara. Setelah selesai makan barulah mereka mengeluarkan suara. Santi bertanya kepada bu Surti dan Parman besok kepengadilan mau naik apa untuk sampai sana.

Pak Parman menjawab jika besok akan menggunakan mobil angkot untuk sampai ke pengadilan. Sedangkan sidang dimulai jam dua siang. Santi meminta ikut untuk mengetahui jalannya sidang besok. Maka Santi akan izin kerja setengah hari saja.

Setelah Isa barulah mereka masuk kamar masing - masing untuk istirahat. Santi langsung meminum obatnya barulah tertidur. Santi ingin besok lebih segar lagi. Agar orang - orang tidak mengkhawatirkannya.

Surti dan Parman masih mengobrol di dalam kamarnya membahas soal sidang yang akan digelar besok siang. Surti berkata," Besok kita berangkat jam satu siang setelah sholat zuhur bersama."

Parman menganggukan kepalanya tanda mengerti. Sehingga besok hari ada persiapan yang harus dilakukan. Parman mengajak Surti untuk tidur karena hari sudah mulai malam.

Surti menaiki tempat tidur untuk tidur bersama suaminya yaitu Parman. Setelah membaca doa Parman dan Surti langsung saja mudah terlelap.

1
Fatimah Afath
baik
Fatimah Afath
/Cry/
Edgar
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Fatimah Afath: maaf ya soalnya lagi sibuk kmerin 2 anak sakit ganti - gantian
Fatimah Afath: terima kasih atas semangatnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!