Karena sebuah kecelakaan yang menewaskan saudara yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri,Zayn terpaksa harus merawat Azalea yang merupakan anak dari saudaranya itu.
Namun siapa sangka hal itu justru membuat masalah baru bagi Zayn, pasalnya keponakannya itu tumbuh menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik.
Zayn yang sudah lama menduda tentu saja dibuat tertarik oleh pesona yang dimiliki oleh Azalea.
Mampukah Zayn menahan rasa ketertarikannya terhadap keponakannya sendiri?
Dan tahukah Azalea mengenai ketertarikan yang mulai dirasakan oleh paman yang selama ini merawatnya sedari kecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Tujuh tahun kemudian, Zayn baru saja bangun dari tidurnya. Ia merasa sedikit tidak nyaman karena tidurnya yang tidak terlalu nyenyak. Namun, saat ia membuka matanya dan melihat sekeliling kamar, ia dibuat terkejut sekaligus terkesima.
Di atas meja kecil yang terletak di samping tempat tidurnya, pakaian bekerjanya telah tersedia. Tidak hanya pakaian, segala keperluan bekerjanya juga telah siap di atas meja. Zayn tidak perlu bertanya lagi siapa yang sudah menyiapkan itu semua. Karena ia tahu kalau yang menyiapkan semua keperluannya adalah keponakannya sendiri, Azalea.
Zayn tersenyum memikirkan keponakannya itu. Ia merasa baru kemarin keponakan kecilnya itu tinggal bersamanya, dan sekarang, keponakannya itu telah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik dan mengerti akan apapun yang ia butuhkan.
Azalea telah berubah menjadi wanita yang dewasa dan mandiri. Ia telah menyelesaikan sekolah menengah atas dan sekarang sedang menempuh pendidikan di universitas. Zayn merasa sangat bangga dengan keponakannya itu.
Saat Zayn selesai berpakaian, ia turun ke bawah untuk sarapan. Di meja makan, Azalea telah menyiapkan sarapan untuknya. Zayn tersenyum dan memperhatikan keponakannya itu dari tempatnya berdiri saat ini.
Zayn terpesona dengan penampilan Azalea yang saat ini tengah menyiapkan sarapan untuknya di meja makan. Ia tidak bisa tidak memandang Azalea dengan tatapan matanya yang penuh kagum.
Azalea mengenakan pakaian yang sederhana namun elegan. Ia mengenakan kemeja putih yang longgar dengan lengan yang panjang, dan celana jeans yang pas di tubuhnya. Rambutnya yang panjang dan hitam tergerai di belakang punggungnya, dan mata hijaunya yang cerah bersinar dengan senyumnya yang manis.
Zayn tidak bisa tidak memperhatikan kecantikan Azalea. Ia telah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik dan mengerti akan apapun yang ia butuhkan. Zayn merasa sangat bangga dengan keponakannya itu.
Saat Azalea menyiapkan sarapan, Zayn memperhatikan gerakan tangannya yang cepat dan lincah. Ia memperhatikan cara Azalea memotong roti dan mengatur telur di atas piring. Zayn merasa sangat terkesima dengan kemampuan Azalea di dapur.
Setelah sarapan siap, Azalea memanggil Zayn untuk datang dan makan. Zayn tersenyum dan memuji Azalea atas kemampuannya di dapur.
"Azalea, kamu sangat pandai memasak," Zayn berkata dengan suara yang lembut.
Azalea tersenyum dan memandang Zayn dengan mata yang penuh kasih sayang. "Terima kasih, Paman Zayn," Azalea berkata dengan suara yang lembut.
Zayn merasa sangat bahagia dengan kehadiran Azalea di dalam hidupnya. Ia merasa bahwa Azalea telah menjadi bagian dari hidupnya yang tidak bisa dipisahkan.
Pada saat Zayn dan Azalea tengah sarapan pagi bersama, Azalea menyempatkan waktunya untuk bertanya mengenai pamannya yang akan bekerja di luar kota hari ini.
"Paman Zayn, kamu akan pergi ke luar negeri hari ini, kan?" Azalea bertanya dengan mata yang penuh perhatian.
Zayn mengangguk. "Ya, Azalea. Aku akan pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan pekerjaan."
Azalea memandang Zayn dengan mata yang penuh kepedulian. "Paman Zayn, kamu harus berhati-hati di jalan. Jangan lupa untuk makan dan istirahat yang cukup."
Zayn tersenyum dan memuji Azalea atas kepeduliannya. "Terima kasih, Azalea. Aku akan berhati-hati dan tidak lupa untuk makan dan istirahat yang cukup."
Azalea memandang Zayn dengan mata yang penuh kasih sayang. "Paman Zayn, aku akan sangat merindukanmu. Tolong secepatnya selesaikan pekerjaan paman agar paman bisa segera kembali ke rumah."
Zayn merasa terharu dengan kepedulian Azalea. Ia tidak pernah merasa bahwa Azalea peduli padanya seperti ini. Zayn merasa bahwa Azalea telah menjadi bagian dari hidupnya yang tidak bisa dipisahkan.
Saat itu, Zayn merasakan perasaan yang aneh di hatinya untuk Azalea. Ia tidak tahu apa itu, namun ia merasa bahwa perasaannya itu tidak biasa. Zayn mencoba untuk mengabaikan perasaannya itu, namun ia tidak bisa.
semangat menulis kak
selamat ya..../Drool/
Ya zayn dah cium cium aja mentang gelap 🤣
pantas aja mereka sama sama suka