Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Kamu Sudah Manis
Acara minum teh di festival pendirian negara berlangsung dengan kejutan yang besar dan tidak disangka, karena kemunculan tiba-tiba sesosok gadis berambut hitam yang diduga sebagai gadis suci.
"Umm... Aku tidak bisa berdiri,"
"Apakah bisa membantuku berdiri atau menggendongku? Maafkan aku jika merepotkan," ucap sang gadis yang mencoba bangkit tapi terjatuh ke dalam dada bidang sang pangeran di depan Iris
Iris tentu saja tidak lagi peduli tidak sama seperti masa lalu. Dia kini tidak lagi memiliki perasaan cinta ataupun pengharapan akan diberikan cinta oleh sang pangeran. Bagi Iris kini hanya yang yang bisa membahagiakan dirinya, sebab dia hampir mati kelaparan saat berusaha kabur dari penjaga yang akan menyeretnya ke penjara sebelum akhirnya di hukum mati.
"Lady Drachenschatz pasti akan menarik rambut gadis suci itu,"
"Pastinya ya~ karena bagaimanapun juga dia sangat mencintai tunangannya lebih dari apapun,"
"Lihat dia pasti sedang menahan emosi dibalik kipas tangannya," bisik-bisik orang-orang yang berada tidak jauh di belakang Iris dengan cekikikan
Tepat di saat yang sama sosok laki-laki berambut perak datang menghampiri punggung Iris. Semua gadis yang awalnya berbisik-bisik buruk mengenai Iris dan sikapnya, tiba-tiba saja terdiam akibat tatapan menusuk dari sosok laki-laki itu. Iris yang menyadari suara dengan aura dendam yang tiba-tiba redup langsung menoleh ke arah belakang dengan senyuman riang.
"Sudah lama tidak bertemu denganmu Luke, bagaimana kabarmu?" ucap Iris dengan bahagia menatap wajah yang sudah lama tidak terlihat
"Benar, memang sudah lama kita tidak bertemu dan tentu saja aku baik-baik saja,"
"Jika aku tidak baik-baik saja bagaimana bisa aku bertemu dengan lady yang cantik di sini," ucap Luke dengan senyuman sambil mencium punggung tangan Iris sebagai bentuk hormat seorang laki-laki terhadap seorang lady yang sudah menjadi tata krama
"Bagaimana setelah ini kita minum teh di meja ujung sana, sambil menunggu penutupan acara di siang hari?" tanya Iris yang menunjuk meja kosong dekat dengan sungai menggunakan kipas tangannya
Luke dengan menurut mengikuti Iris ke meja kosong bersama dengan kesatria dan beberapa pelayan tanpa peduli dengan pandangan orang-orang mengenai hubungan mereka saat ini. Sebab semua orang juga sudah tau hubungan dekat yang terjalin antar sesama keluarga, jadi tidak heran jika orang-orang tidak berani ikut campur atau menambah bumbu. Namun, dari pandangan Luke di kejauhan terlihat ada sosok laki-laki yang tidak senang dengan keberadaannya duduk satu meja. Luke tidak menyangka jika dia akan memiliki saingan dengan seseorang yang meninggalkan Iris sendirian, sedangkan dia sibuk menggendong gadis lain di depan banyak orang.
'Sungguh tidak tau malu,'
'Menggendong gadis lain selain tunangannya, walaupun jelas gadis itu meminta gendong dia seharusnya bisa menolaknya dengan tegas,'
'Tapi, karena dia gadis aneh yang dikatakan sebagai gadis suci utusan sang dewa dia lebih memilih tunangannya di cibir,' ucap Luke di dalam hati dengan tatapan benci ke arah sosok laki-laki yang menatapnya dari kejauhan
"Jadi, Luke aku rasa kue di toko kue itu sangat lumayan jika manisnya dikurangi,"
"Hei, kamu dengar ceritaku atau tidak?"
"Aku mendengarkan, tapi jika kamu tidak suka yang terlalu manis itu bagus karena kamu sendiri juga sudah sangat manis,"
Chasing Gold And Avoid The Prince
