NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

Malik yakin mantannya itu sodaranya rival, dan rival dengan sengaja mengajak maya ke pasar malam. Tapi yang di benak malik pertanyakan adalah itu artinya zahra mengetahui cerita dirinya dengan maya.

Malik sangat yakin, rival pasti menceritakan semuanya pada zahra. Padahal malik tidak berharap zahra tahu soal masa lalu nya itu.

Rival dan maya menghampiri malik dan zahra.

" Lama banget sih " Ucap rival.

" Maaf val, di jalan macet tadi soalnya kak malik ngajak naik mobil.

Maya bergeming dengan terus menatap malik sementara malik mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Ketika zahra menatap maya, rival pun memperkenalkan kakak sepupunya itu.

" Eh zah. Kenalin, ini kak maya yang aku ceritain itu"

Malik langsung mendelik tidak suka pada rival ketika ia mendengar kata 'ceritain' dari mulut rival, yang itu artinya rival benar-benar membahas soal dirinya dan maya.

"Hallo, kak. Aku zahra, panggil zah aja"

Zahra mengulurkan tangannya, maya pun menerima jabatan tangan gadis itu dengan ramah.

" Aku maya, um... Aku teman malik" Ucapnya sambil melirik malik.

" Aku sudah tau kali" Sahut Zahra dengan tersenyum membuat maya tersenyum malu.

" Yaudah, kak. Kak malik sana temanin kak maya aja, aku mau jalan-jalan sama rival"

" Tapi---"

" Tenang engga akan macam-macam kok".

Rival seolah tahu hal yang di takutkan malik. Mereka pun pergi berkeliling sambil bergandengan tangan sementara malik dan maya hanya duduk di kursi panjang.

Maya merasa tidak nyaman karena malik hanya diam, ia hanya memainkan kuku jarinya saja.

" Gue beli minum dulu" Ujar malik beranjak dari duduknya dan pergi membeli dua minuman kaleng bersoda. Ia membelikannya satu untuk maya.

" Makasih "

" Lo mau naik itu engga? "

Maya menunjuk wahana bianglala di pasar malam itu.

Malik menatap wahana tersebut sejenak lalu menggelengkan kepala dan kembali meminum minuman di tangannya.

" Atau lo mau masuk ke rumah hantu? Ada tuh di sana".

Maya menunjuk ke tempat gelap yang jauh dari keramaian pasar malam.

Malik menggeleng lagi.

" Engga, lo aja kalau mau"

"Kan gue engga mungkin sendirian kesana "

" Ajak sepupu yang ngajak lo datang ke sini" Sahut malik tanpa melirik ke arah maya

" Um, lo engga suka gue di sini lik? "

Tentu saja malik tidak suka karena adanya maya menghambat dirinya mengawasi zahra dan rival.

Sekarang saja malik tidak tahu ke mana perginya mereka.

" Gue seneng tau pas denger pacar rival itu sepupu lo"

Malik masih diam, enggan menanggapi.

" Jadi tadi dia ngajak ke pasar malam bareng karena katanya lo juga mau ikut"

" Gue ikut karena harus ngawasin zahra! tapi mereka malah pergi berduaan karena lo ada di sini! "

" Ngapain di awasin, mereka bukan anak kecil! "

" Terserah gue, itu hak gue mau ngawasin dia atau engga"

" Ya tapi kan lo cuma sepupunya" Sahut maya pelan dengan wajah kesal

" Gue di suruh ibunya buat jagain dia " Malik berbohong.

" Mereka lagi asik naik bianglala" Maya menunjukan wahana bianglala tersebut yang membuat malik sontak mendongak menatapnya.

Malik mendengus kasar, naik bianglala berdua, tanpa di pantau olehnya langsung. Tidak akan malik biarkan lelaki itu berdiri dari duduknya.

" Lik, kemana? " Teriak maya ketika malik pergi, gadis itu pun menyusul malik.

Rupanya malik membeli tiket bianglala untuk dua orang, mata maya berbinar senang.

" Lo jadi naik? "

Malik menjawab dengan deheman dan bianglala tersebut berhenti sejenak, keduanya pun masuk. Malik masih bisa melihat zahra dari tempatnya, ia menatap tajam gadis itu seolah-olah ingin menerkamnya.

Melihat itu zahra memalingkan wajahnya ke arah lain perasaannya tidak enak, ia seperti merasa malik marah besar padanya. Sementara maya tampak sumringah melihat indahnya pasar malam dari atas bianglala.

" Yang jualan lebih banyak dibandingkan dulu ya, lik. Dulu kita kalau ke pasar malam paling beli permen kapas, minuman soda , sosis. Sekarang liat tuh, makanan Korea aja ada." Maya menunjuk salah satu penjual yang berjualan toppoki.

Malik acuh bahkan nyaris tidak mendengar ucapan maya barusan sebab fokusnya kini menatap zahra yang tengah mengobrol dengan rival sambil tertawa lepas.

Maya mengikuti arah pandang mantan kekasihnya itu dan kemudian mengernyit heran melihat malik terus menatapnya tanpa berkedip.

"Lik... " Panggil maya

Malik masih diam

"Malik"

Maya berdecak kemudian menepuk paha malik.

"Malik!!! "

Malik seketika terperanjat kaget.

" Apa? "

"Hah, baru apa sekarang? Gue bicara dari tadi loh"

" Gue engga denger, maaf"

" Lo kayanya khawatir banget sama sepupu lo itu. Rival udah cerita semuanya, lo marah sama kejadian di bioskop, kan? Lo tenang aja, ada gue juga, rival ga akan berani ngelakuin hal itu lagi! "

Malik hanya menjawab dengan deheman.

" Zah, sepupu kamu masih diem terus tuh, padahal aku liat kak maya usaha terus ngajak ngobrol"

"Ya mau gimana lagi, val. Kak malik kecewa berat sama sepupu kamu, kalau aku jadi kak maya, aku liat wajah kak malik pasti lari karena malu udah ngehancurin hubungan dia sama teman kecilnya"

" Ya sih. Aku setuju sama ucapan kamu, engga mudah nerima teman kecil dan pacar yang udah berkhianat "

Zahra mengangguk setuju.

" Tapi kamu engga khianatin aku kan, zah? " Tanya rival dengan tatapan mengintimidasi.

Zahra sontak melebarkan mata mendengar pertanyaan pacarnya itu.

" A-apa? Y-ya, engga lah, aku engga mungkin kaya gitu"

Padahal dalam hatinya zahra merasa bersalah karena caranya mengkhianati rival justru lebih parah di bandingkan maya. Sebab ia sudah menikah dengan malik.

" Iya, iya. .. Aku selalu percaya sama kamu"

Rival mencubit pipi tembem zahra membuat lelaki lain mengepalkan tangannya siapa lagi kalau bukan malik.

Selesai naik bianglala mereka berpindah ke wahana yang lain, yang tidak terlalu tegang dan sangat cocok untuk gadis seperti Zahra yaitu korsel.

Malik awalnya tidak mau naik, tapi karena zahra dan rival ada di wahana tersebut akhirnya ia pun ikut naik bersama maya.

Zahra tertawa melihat malik seakan tertekan dengan wahana yang lebih banyak di naiki anak-anak kecil itu. Rival yang melihat itu pun tersenyum, maya tengah selfie dengan malik yang berada di belakangnya. Walaupun malik tidak melihat ke arah camera.

Selesai dari wahana korsel, malik membeli permen kapas bersama rival, mereka terlihat asik, tertawa , saling menyuapi satu sama lain. Hal itu entah kenapa membuat malik kesal.

" Lo kenapa sih lik? Cemberut terus dari tadi" Ujar maya lalu mengikuti arah pandang lelaki itu kemudian maya menghela nafas.

" Lo masih dendam sama rival? "

Rival menceritakan pada maya jika malik terlihat membenci dirinya walaupun rival sudah berjanji tidak akan melakukan hal yang serupa seperti di bioskop hari itu.

\*\*\*\*\*

Hai guys jangan lupa like, komen dan votenya. kalau mau beri hadiah juga boleh🤭🤗.

Hapyy Reading All❤❤❤

1
Diana
Menghidupkan imajinasi
Sagara Sanosuke
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
Siti Masrifah: nanti malam ya kak setiap jam 8 , makasih udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!