NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagi sensi

"Mika Ananda, anak teman mamaku dulu."

"Dulu? Sekarang?"

"Kalau sekarang mamaku dan juga mama nya mika sudah lama meninggal, karena kecelakaan."

"Maaf bikin kamu ingat lagi, saya gak maksud bikin kamu sedih."

"Bersikaplah seperti biasa, itu akan membuat saya terhibur kembali."

Tya tersenyum. "Yasudah kalau begitu, aku masuk."

"A-aku ikut, kangen sama Kevin."

Selalu ada saja alasan Dimas untuk bisa masuk ke rumah Tya, dan Tya tidak bisa menolaknya kalau alasannya adalah Kevin.

Saat Dimas masuk ke rumah, Kevin langsung menyambutnya dengan senang, dia memeluk Dimas tanpa memperdulikan mainan yang sedang di mainkan sebelumnya.

"Om kangen banget sama kamu Vin." Ucap Dimas, tubuhnya memeluk Kevin erat.

Rini tersenyum melihat adegan itu, dia sudah bisa melihat bahwa hubungan antara bos dan anaknya itu bukan hanya sekedar teman bekerja, tapi ada sesuatu di dalamnya.

"Dim, makan malam disini ya, ibu masak banyak kebetulan." Kata Rini.

Tya hanya diam, dia tidak memaksa Dimas untuk mau bergabung.

"Wah, padahal niatnya mau ketemu sama Kevin tapi di kasih bonus makan malam, Dimas mau Bu." Sahut Dimas tanpa berbasa-basi menolak.

Huh ... Dimas berbicara pada ibu, sudah seperti anak saja. Batin Tya.

.

.

Setelah semuanya siap, Kevin sudah di letakan di kursi bayi untuk makan, anak itu ingin duduk di samping Dimas, sedangkan Tya dan juga Rini berada di sebrangnya, sehingga mereka saling berhadapan.

Dimas makan dengan lahap, Rini terus menyuruhnya untuk menambah porsi dan Dimas melakukan itu.

Kamu kangen mama mu ya Dim? Terlihat sekali. Tya melihat Dimas yang sumringah ketika menimpali semua pertanyaan dari Rini.

Makan malam telah selesai, mereka masih berbincang ... Lalu Rini menanyakan tentang latar belakang kedua orang tua Dimas.

"Ibu bapak masih ada Dim?"

"Ibu ... " Ucap Tya menggelengkan wajahnya, melarang untuk Rini membahas itu pada Dimas.

"Gak apa-apa Tya, saya akan jelaskan."

"Mama papa sudah bercerai sejak saya masih kecil Bu, saya di besarkan oleh mama sejak di bangku sekolah dasar, tapi ketika saya SMA mama meninggal karena kecelakaan saat akan pergi liburan bersama teman-temannya."

"Lalu setelah itu? Kamu bagaimana Dim?" Tanya Rini yang masih penasaran dengan kelanjutan hidup Dimas.

"Ibu ... Jangan mau mengulik masa lalu Pak Dimas." Kata Tya mengingatkan ibunya.

"M-maaf ... Ibu hanya reflek bertanya saja."

Dimas hanya tersenyum melihat Tya dan juga ibunya, Tya yang terus melarang tapi Rini terus bertanya karena rasa ingin tahunya.

"Dimas Tinggal bersama papa, lalu papa menikah lagi. Tapi sekarang Dimas tinggal di rumah sendiri Bu, Dimas sedikit tidak nyaman jika harus hidup bersama mereka."

"Yasudah ... ibu sudah tau sekarang, Maafkan ibu ya udah lancang pengen tau semuanya."

"Gak masalah Bu, Dimas seneng kok berbagi cerita pribadi sama ibu."

Cukup lama mereka berbincang, bahkan Rini dan Dimas masih terus mengobrol ketika Tya tengah menidurkan Kevin di kamar.

Tadinya Tya ingin menyuruh Dimas untuk pulang, karena Kevin harus tidur, tapi melihat kedekatan Dimas dengan ibunya akhirnya Tya memberikan kesempatan untuk Dimas mengobrol lebih lama lagi.

Pukul 20.30.

Kevin sudah tertidur pulas, Tya perlahan keluar dari kamar dan menutup pintu pelan.

Rini menyudahi perbincangannya dengan Dimas, dengan alasan ingin ke toilet, sebenarnya karena Tya baru saja keluar dari kamarnya.

Hanya tersisa Dimas dan juga Tya, di sofa kecil ruang tamu.

"Ng ... Udah malem." Ucap Tya berbasa-basi.

"Siapa yang bilang kalau ini siang?" Sahut Dimas dengan cueknya.

"M-maksud saya, besok kan kita aktivitas dari pagi nih ... Lebih baik kamu pulang biar cepet istirahat."

"Sebelum saya pulang, gimana soal pembicaraan kita di mobil tadi sore."

"Yang itu ... Mm, sebaiknya kamu berfikir ulang lagi."

"Kamu gak mau?"

"Bukan gak mau Dim, tapi saya dan kamu sangatlah berbeda dalam segi apapun."

"Lalu? Niat baik saya di tolak? Yasudah kalau gitu saya gak bisa maksa, saya pamit."

Dimas langsung menghampiri Rini yang berada di dapur dan berpamitan untuk pulang karena hari sudah malam, sedangkan Tya hanya bisa diam, dia takut Dimas hanya cinta sesaat dan salah mengambil keputusan, karena Tya tidak ingin gagal lagi berumah tangga untuk kedua kalinya.

Tya tetap mengantar Dimas sampai depan rumah, Dimas tidak berkata apapun, dia langsung masuk ke dalam mobil dan langsung pergi dari rumah Tya.

***

Pagi ini, untuk pertama kalinya Tya tidak semangat berangkat ke kantor.

Andai aja dari dulu aku tidak memberikan akses untuk pak Dimas agar lebih dekat, kalau jadinya gini aku jadi gak nyaman sendiri kan? Ck ...

Tya terus melamun sambil berjalan ke arah ruangan kerjanya, di lihatnya ruangan Dimas yang masih gelap.

Dia belum datang.

Seperti biasa tugasnya membuatkan kopi untuk Dimas, walaupun mereka berdua sedang ada suatu masalah, tapi Tya tetap bertanggung jawab karena sudah menerima bayaran.

Kopi sudah di simpan di atas meja kerja Dimas di dalam ruangannya.

Karyawan sudah berdatangan, tapi sudah hampir jam 8 Dimas belum juga memunculkan batang hidungnya, Tya tetap mengobrol dengan rekannya seperti biasa, tapi tetap fokusnya pada ruangan Dimas.

Hampir jam makan siang, Dimas baru datang dengan Gisel yang mengekor di belakangnya.

Dimas berjalan sangat terburu tanpa menyapa siapapun dan langsung masuk ke dalam ruangan.

Kopinya sudah dingin.

Gisel keluar ruangan, membawa kopi yang masih utuh dan berjalan ke arah pantry, dia membuangnya atas perintah Dimas.

Di buang.

Tya terus bermonolog di dalam hati, tangannya tetap bekerja dibatas keyboard, matanya sesekali melihat sekitar tapi hatinya entah berada dimana, hari ini Tya tidak nyaman berada di kantor.

Jam makan siang tiba.

"Mba, yuk ke tempat biasa." Ajak Sirli.

"Iya Sir." Tya berjalan mengikuti Sirli dan lainnya sambil menenteng tas bekal yang sudah dia siapkan sejak pagi

Selesai jam makan siang, semua karyawan sudah kembali, terlihat Gisel hari ini sangat sibuk keluar masuk mengambil berkas yang harus di tanda tangani, karena Dimas tidak mau ada karyawan lain masuk ke dalam ruangannya.

"Bos kita lagi sensi." Kata Sirli berbisik pada Tya.

"Sssst ... Jangan gosip ah." Sahut Tya mengingatkan.

"Liat aja tuh si Gisel tersiksa, bolak-balik sampe pusing dia." Sirli tetap saja membicarakan Gisel dan juga Dimas.

Tya hanya merespon dengan senyum sambil menggelengkan wajah, lalu kembali fokus pada laptopnya.

Satu jam sebelum pulang, Gisel datang ke meja Tya ... Semuanya sibuk dengan tugasnya masing-masing sehingga tidak ada yang fokus dengan Gisel dan juga Tya, begitupun Sirli yang sedang berkutat dengan hitung-hitungannya.

"Tya, kata pak Dimas mulai besok gak usah bikinin kopi lagi ya." Ucap Gisel dengan suara berbisik.

1
Uthie
Puassss bangettt Thor balasan buat si Listy dan Martin 👍👍👍👍😡😡😡
Fareed Feeza: Udah cukup buat Listy, tinggal Martin nya belum maksimal /Hammer/
total 1 replies
Uthie
Sukuuriiinnnn 😝😝😝
puasssss banget tuhhhh si Martin 😡😡😡
Shasa Shasi
lanjut kak Othor...makin seruuu /Good/
Fareed Feeza: tengkyuuuu kakakk /Kiss/
total 1 replies
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!